Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kiss
"Emang aku peduli?" Helen melanjutkan langkah nya hingga sampai ke parkiran tanpa memperdulikan Niko yang tergesa-gesa mengikuti nya.
Helen tidak masuk ke mobil Niko, melainkan di pinggir jalan raya dan menunggu taxi.
"Sayang, kamu kok gak ke mobil?"
"Gak," jawab Helen ketus.
"Plis jangan kayak gini,"
"Terus aku harus kayak gimana? Kan salah kamu juga karena kamu bilang mau cari yang lain,"
"Kita lupain soal tadi okey, yuk kita pulang,"
Karena Niko yang terus memaksa nya untuk pulang bersama, Helen pun dengan terpaksa menurut.
...▪️◾◼️◾▪️...
Sesampainya di halaman rumah, Helen turun dari mobil dan di ikuti oleh Niko, yang membuat Helen kebingungan.
"Ada apa?"
"Mau ikut masuk," jawab Niko.
"Buat apa?"
"Kamu lupa sama janji kamu?" Tanya Niko mengingatkan Helen pada janjinya tadi di mall.
"Lain kali aja ya, badan aku pegel-pegel," ujar Helen tak sepenuh nya berbohong, karena badan nya sangat pegal sehabis berbelanja di mall tadi.
"Gak, gak mau. Aku udah belanjain kamu, dan aku cuma minta cium kok bukan minta di balikin uang nya,"
"Kan kamu sendiri yang mau di maafin?"
"Ya, ya, tapi kan kamu juga harus terima kasih,"
"Makasih ya Niko sayang udah mau belanjain aku,"
"Itu belum cukup,"
"Hah, ya udah deh cium aja, tapi lihatin sekitar dulu, ada orang atau enggak," ucap Helen takut ada orang yang melihat mereka.
"Gak ada kok tenang aja. Jadi kita dimana? Di dalam rumah kamu atau di mobil?"
"Emm, di rumah aja deh,"
"Ya udah yok!" Niko menarik tangan Helen bersemangat.
Sesampainya di dalam, Niko menyandarkan tubuh Helen ke dinding dan menarik tangan Helen ke atas lalu menahan nya.
"Gak harus gini jug- emphhh,"
Niko mencium rakus bibir Helen dan menyusupkan tangan nya masuk ke dalam sela baju Helen lalu mengusap nya.
"Ahh," entah sengaja atau tidak, Helen mengeluarkan suara terlarang itu.
Niko menatap Helen sayu, andaikan ia dan Helen sudah menikah, pasti ia akan meminta lebih.
Helen memukul dada Niko tanda ia hampir kehabisan oksigen, Niko yang mengerti pun terpaksa melepaskan bibirnya dari bibir Helen.
"Hah, hah, kamu udah dua kali ngelakuin ini, dan aku marah sama kamu!" Ucap Helen terengah-engah.
"Loh, itu kan janji kamu?"
"Ya, ya, tapi bisa gak sih kamu nahan dulu!" Gerutu Helen
"Iya, iya, aku minta maaf,"
"Hm, ya udah kamu pulang sana, takutnya ada orang yang kemari," usir Niko halus.
"Kalau gitu aku pulang dulu ya," pamit Niko, dan mencuri satu kecupan di bibir Helen membuat pipi Helen kembali merona dan hanya bisa mendengus.
"Hati-hati," ucap Helen sebelum Niko keluar dari pintu.
"Hmm," dehem Niko singkat.
Semenjak ibu dan ayahnya pergi berbulan madu dan ia berciuman bersama Niko waktu itu di rumah nya, kini Niko semakin sering mencium nya namun mereka masih ingat batas.
Helen juga bilang bahwa ia tak mau melakukan nya sebelum menikah, dan Niko hanya menurut saja.
Seperti saat ini Helen dan Niko tengah berciuman di sebabkan Niko yang marah karena melihat nomor laki-laki lain di ponsel sang kekasih.
"Hah, hah,'' Helen terengah-engah.
"Kamu bisa gak sih gak kek singa nyium nya?"
"Hm, harusnya kamu minta maaf bukan nya marah," sinis Niko
"Huftt, iya deh iya, aku minta maaf. Aku juga gak tau itu siapa, apalagi aku gak pernah ngasih nomor ke sembarang orang," jujur Niko
"Ya udah aku maafin," Niko menerima permintaan maaf nya.