DENDAMKU TERBALAS CINTA

DENDAMKU TERBALAS CINTA

episode 01 melihat mu di sana

Caera gelisah duduk di depan meja bundar ruang tengah rumahnya. Ia berkali-kali melihat pada Gino anak lelakinya.

Bocah itu berkali-kali menghempaskan nafas dalam kejengkelan. Jengkel karena papanya tak kunjung datang. Gino merengut terus sepanjang siang ini.

Caera sudah kehabisan akal membujuknya. Hari ini hari ulang tahun Gino yang ke 5 tahun. Caera sudah menyiapkan semua. Mereka sudah merencanakan dari dua hari yang lalu. Arya suaminya juga sudah setuju merayakan ulang tahun Gino di rumah saja dan makan siang bersama.

Padahal dari pagi tadi caera sudah mengingatkan suaminya untuk pulang tepat waktu. Tapi sampai jam 2 siang ini Arya tetap belum pulang.

Kembali caera menatap ponselnya. wanita 30 tahun itu sedari tadi sudah mencoba menghubungi Arya tetapi ponselnya mati. Diluar jangkauan. Sekali lagi caera mencoba menghubungi suaminya

Tut.. Tut.. tuuutt

Masih sama. Mati.

Dia sedih melihat Gino yang sudah berharap banyak papanya akan makan bersamanya siang ini di hari ulang tahunnya. Karna momen itu sangat jarang terjadi. Kalau malam pun Gino tidak sempat bertemu papanya karna Arya selalu pulang agak larut malam di saat Gino sudah tidur.

"Sayang mama, jangan ngambek terus dong. Mungkin papa lagi sibuk banget. Jadi gak bisa pulang" caera mencoba membujuk Gino lagi.

" Gino kalau cemberut gitu gantengnya jadi hilang "

Caera menowel pipi Gino mencandai anak imut itu. Gino menepis tangan caera. Dia makin merengut dalam.

Caera makin gemas melihat Gino makin yang merasa jengkel.

"Emm... Gini aja. Gimana kalau sekarang kita makan di luar aja yuk. Trus kita main Timezone? Mau?"

Bujukan maut pasti meluluhkan Gino.

Wajah Gino sedikit bersinar mendengar main Timezone. Tapi kembali dia memalingkan wajahnya ke arah lain. Masih ngambek.

"Udah dong sayang. Jangan ngambek terus. Papa lagi sibuk tuh banyak kerja. Yuk Sama mama aja"

caera menarik-narik lengan Gino.

"Papa jahat. Gak tepat janji. Gino sebel"

Balas gino sengit

"Kan papa yang jahat bukan mama. Ayo dong kita main Timezone aja yuk"

Gino mengendurkan wajah jengkelnya. Lalu menatap mamanya yang tersenyum manis mencoba menenangkan.

"Tapi nanti beli es cream juga ya ma"

"Naaahh.. iya sayang. Gitu dong. Anak ganteng mama ini boleh beli apa aja hari ini. Tapi jangan ngambek lagi"

caera tersenyum ceria. Gino jadi sumringah.

"Bener ma?"

"Iya sayang"

"Ok! Asiiik Gino mau beli semua"

Sorak Gino kegirangan. Caera tersenyum senang. Umpannya kena. Cepat-cepat iya meraih tangan bocah itu untuk mengajaknya pergi ke mall.

Setelah pamitan pada bik sari pembantunya, caera segera meluncur ke mall yang mereka tuju.

Biarlah untuk hari ini dia memanjakan Gino dengan membeli apa saja yang dia mau. Gino sudah kecewa sedari tadi. Hanya rayuan ini saja yang menyelamatkan wajah cemberut gino.

****

Sesampainya di mall, Gino merengek minta langsung ke area permainan. Tapi untung saja caera bisa membujuknya untuk makan lebih dulu. Karna Gino belum makan siang sedari tadi. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Caera khawatir Gino akan sakit.

Dengan berat hati Gino mengiyakan ajakan mamanya untuk makan lebih dahulu. Meskipun ada sedikit drama lagi untuk membujuk bocah lelaki itu.

Mereka masuk ke salah satu cafe. Mengambil tempat sedikit lebih maju agar lebih leluasa.

Pelayan datang dan menyerahkan menu.

"Selamat siang nyonya. Mau pesan apa nyonya?"

Sapanya ramah dan tersenyum manis.

Caera masih membolak balik buku menu. Cukup banyak menu yg tersedia.

" Gino mau makan yang mana nih?" Caera menunjukkan menu pada anaknya.

"Gino ayam goreng crispy aja ma"

"Hmmm... ayam goreng lagi?"

"Iya ma Gino kan suka"

Gino tersenyum lebar menampakkan gigi putihnya

" Memang ya, anak mama ini selalu aja suka ayam goreng "

dengan gemas caera mencubit gemas pipi Gino.

Pelayan yang sedari tadi menungggu hanya memperhatikan mereka berdua. Sesekali tersenyum melihat tingkah lucu Gino.

Setelah memesan makanan, mereka menunggu pesanan datang.

Mereka berdua bercanda ria. Caera senang melihat Gino seakan telah melupakan kekecewaannya pada papanya yang tak telah mengingkari janji hari ini.

Bibirnya tersenyum, wajahnya ceria, tapi di dalam lubuk hatinya caera merasa nelangsa. Gino sebenarnya bukan anak kandung caera dan Arya.

Caera di vonis tidak dapat mengandung karna rahimnya kurang subur. Tapi tidak berarti mandul. Caera telah berusaha semampunya untuk mendapatkan seorang anak dari rahimnya. Tapi Tuhan berkata lain. Dia dan Arya belum di percaya untuk mendapatkan berkah itu.

caera ingat dulu ketika memutuskan untuk mengadopsi Gino. Tapi Arya tampak tidak terlalu senang. Tapi caera tetap memaksa. Setelah setahun lebih pernikahan, barulah mereka mengadopsi Gino.

Argino Marco. Bayi merah yang sangat menggemaskan. Di tinggalkan ibunya di panti asuhan. Caera jatuh hati padanya. Kini bocah itu telah berumur 5 tahun.

Untunglah ada Gino, hidup caera jadi tak terlalu gersang. Tapi Arya, dia masih tak terlalu memperhatikan Gino. Jarang sekali Arya menghabiskan waktu bersama Gino.

Apalagi akhir- akhir ini Arya terlihat sangat berubah. Selalu sibuk dan jarang di rumah. Kadang timbul rasa curiga di hati caera. Rasa itu selalu menekan hatinya. Ingin rasanya bertanya macam-macam pada suaminya itu. Tapi caera takut Arya tersinggung.

Arya Bima, 32 tahun, bekerja di salah satu perusahaan besar sebagai seorang menejer keuangan. Terlihat sepintas rumah tangga mereka baik-baik saja. Tetapi sebenarnya banyak kesunyian di antara mereka.

Terkadang kesunyian itu menghentakkan caera pada kenelangsaan abadi. Sunyi yang menyapa di tempat tidurnya yang hangat. Tak jarang caera menagis dalam diam.

Melihat Gino sangat ceria hati caera menghangat. Mencoba mengenyahkan rasa nyeri yang hinggap di hati.

Pesanan datang dan Gino menyantapnya dengan bersemangat. Terlihat benar bocah itu kelaparan karna memang belum makan.

"Pelan-pelan makannya dong sayang"

Gino hanya tersenyum dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Caera memandang sekitarnya. Banyak pengunjung yang asyik Masyuk dengan hidangan masing-masing.

DEG!!

caera membeku. Sekelebat dia melihat Arya di salah satu toko. Tapi hanya sekelebat. Karena sosok itu langsung menghilang ke dalam toko.

Gelisah dan resah menatap ke luar cafe. Ingin rasanya dia berlari mengejar ke sana. Tapi Gino sedang hikmat dengan makanannya. Ia tak mau mengganggu atau meninggalkan Gino.

Selera makannya langsung menghilang. Tatapannya tak lepas dari toko yang ada di barisan paling ujung. Kalau tidak salah itu adalah butik.

Ngapain Arya ke butik pakaian wanita? Ah kegelisahan itu makin membuatnya tak nyaman. lama caera memperhatikan toko itu, tapi Arya tak kunjung keluar.

"Mama.. kok gak makan? Gino udah selesai nih"

Gino heran melihat caera tak menyentuh makanannya.

" Mama masih kenyang sayang. Gino udah selesai?"

"Sudah ma"

"Ya sudah, kita keluar yuk. Bentar mama bayar dulu ya"

Gino hanya mengangguk. Ia menggandeng lengan ibunya dan ikut ke kasir. Sesekali caera melihat ke arah toko di tadi. Tapi tetap Arya tak kelihatan.

Setelah membayar, buru-buru caera menuju kearah toko itu. Gino sampai agak berlari kecil mengikuti langkah caera

" Mama kenapa buru-buru ma. Gino capek"

Caera terkejut. Ia menoleh kearah Gino yang berada agak di belakangnya mengimbangi langkahnya. Ah caera sampai lupa kalau dia sedang menarik tangan Gino dan berjalan terlalu cepat.

"Ah ya.. maaf mama lupa Gino"

caera memelankan langkahnya.

Sesampainya di toko itu, caera langsung masuk dan mencari-cari sosok Arya tadi. Tapi dia tidak menemukannya. Karyawan butik itu heran melihat caera yang seperti orang kebingungan masuk ke butik mereka.

"Ada yang bisa kami bantu nyonya?"

Seorang pelayan menyapanya.

Caera diam saja. Dia masih celingak celinguk mencari di setiap sudut butik. Tapi ia tak menemukan Arya.

Cepat sekali menghilangnya. Baru saja tadi aku lihat dia masuk ke butik ini. Kenapa sekarang tidak ada.

"Nyonya.."

Sekali lagi karyawan butik menyapanya.

"Oh maaf. Saya tidak menemukannya di sini. Permisi"

Caera tersenyum canggung pada pelayan butik itu. Dan kembali keluar.

Caera tak habis pikir. Apa mungkin dia salah lihat? Atau orang yang mirip mungkin? Atau itu hanya halusinasinya saja?

Ah caera bingung.

Tapi dia yakin tadi itu adalah Arya suaminya.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-26

0

Putra Tambe

Putra Tambe

salken thor ....

2024-09-09

0

Wy Ky

Wy Ky

f

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 episode 01 melihat mu di sana
2 episode 02 kau begitu berubah
3 episode 03 dia berbohong
4 episode 4
5 episode 05
6 episode 06
7 episode 07
8 episode 08
9 episode 09
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 episode 102
103 episode 103
104 episode 104
105 episode 105
106 episode 106
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 episode 129
130 episode 130
131 episode 131
132 episode 132
133 episode 133
134 episode 134
135 episode 135
136 episode 136
137 episode 137
138 episode 138
139 episode 139
140 episode 140
141 episode 141
142 episode 142
143 episode 143
144 episode 144
145 episode 145
146 episode 146
147 episode 147
148 episode 148
149 episode 149
150 episode 150
151 episode 151
152 episode 152
153 episode 153
154 episode 154
155 episode 155
156 episode 156
157 episode 157
158 episode 158
159 episode 159
160 episode 160
161 episode 161
162 episode 162
163 episode 163
164 episode 164
165 episode 164
166 episode 165
167 episode 166
168 episode 167
169 TERIMA KASIH AUTHOR
Episodes

Updated 169 Episodes

1
episode 01 melihat mu di sana
2
episode 02 kau begitu berubah
3
episode 03 dia berbohong
4
episode 4
5
episode 05
6
episode 06
7
episode 07
8
episode 08
9
episode 09
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
episode 102
103
episode 103
104
episode 104
105
episode 105
106
episode 106
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
episode 129
130
episode 130
131
episode 131
132
episode 132
133
episode 133
134
episode 134
135
episode 135
136
episode 136
137
episode 137
138
episode 138
139
episode 139
140
episode 140
141
episode 141
142
episode 142
143
episode 143
144
episode 144
145
episode 145
146
episode 146
147
episode 147
148
episode 148
149
episode 149
150
episode 150
151
episode 151
152
episode 152
153
episode 153
154
episode 154
155
episode 155
156
episode 156
157
episode 157
158
episode 158
159
episode 159
160
episode 160
161
episode 161
162
episode 162
163
episode 163
164
episode 164
165
episode 164
166
episode 165
167
episode 166
168
episode 167
169
TERIMA KASIH AUTHOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!