Di Campakkan Suami Setelah Melahirkan

Aku sudah mengumpulkan berkas-berkas surat rumah, pabrik kain, bahkan BPKB mobil dan perhiasan di dalam satu kotak. Aku menitipkan di bank, aku tidak mau nantinya mas Rafif mengambil akses keluargaku. Karena selama ini aku berdiam diri di maki karena bentuk tubuhku oleh kakak ipar dan mertuaku karena mereka menganggap bahwa kekayaan yang mas Rafif miliki adalah kepunyaan mas Rafif, tapi nyatanya itu milik aku dan semua atas namaku.

"Luna kok kamu tahu sih suamiku tidak akan pulang satu minggu? Kamu tahu dari mana?" Aku masih penasaran kenapa Luna bisa tahu.

"Firasat aja sih, karena biasanya laki-laki itu kalau udah selingkuh, yang pertama akan bohong terlebih dahulu, pulang malam karena dengan alasan meeting. Karena merasa ia sudah berhasil berbohong dia pasti akan berlama-lama dengan selingkuhannya. Yah... nggak mungkin satu bulan kalau 1 bulan pasti akan dicurigai istrinya, maka diambil seminggu. Biasanya seperti itu kalau laki-laki selingkuh." Luna menjawabku dengan logis, sikap laki-laki selingkuh.

Aku menggelengkan kepalaku, mungkin Luna memang punya insting yang kuat. Ia tahu laki-laki selingkuh itu gerak-geriknya seperti apa.

"Aku pulang dulu ya, makasih loh udah dapat tumpangan tidur di rumahmu," ucap Luna.

"Aku seharusnya Lun yang mengucapkan terima kasih karena kamu yang membuka pikiranku untuk melakukan ini. Berat badanku turun loh, aku hari ini belum nimbang lagi," ucapku.

"Coba deh kamu timbang sudah ada seminggu kan setelah ditimbang terakhir," ucap Luna.

Aku mencoba menimbang berat tubuhku dan ternyata berat tubuhku berkurang 5 kg, kini berat tubuhku menjadi 100 kg.

"Luna... tubuhku turun 12 kilo." aku kegirangan ketika aku menimbang kembali ternyata begitu cepatnya berat badanku turun 12 kilo.

"Ih mantap Din, ini baru sebulan lebih loh, kamu semangat ya untuk diet. Ingat jangan minum pil KB lagi. Tapi siapkan pil KB takut-takut suami kamu nyerang kamu. Aku harap sih nggak ya, karena ini perubahan kamu badan kamu juga sudah terlihat jadi lebih ramping daripada sebelumnya." Luna memuji aku karena perubahanku sangat pesat.

"Iya Luna, aku akan lebih semangat lagi untuk diet karena ini adalah salah satu bentuk balas dendamku atas hinaan yang mereka berikan kepadaku," ucapku penuh optimis.

"Nanti pastinya ketika kamu turun drastis ada kulit-kulit yang mengglawir, itu nanti di operasi aja untuk membuang kulit itu. Jadi harus operasi agar tubuh kamu bisa normal kembali, ah udah ah aku mau ke rumah sakit." Luna mencium pipiku, lalu ia langsung bergegas untuk pergi, ia bilang ingin ke rumah sakit tapi setahuku Luna kenapa ke rumah sakit terus ya? Masa iya bekerja nonstop.

Tips-tips Luna yang diberikan kepadaku itu sangat bekerja, aku tidak kelaparan, aku tidak kekurangan gizi, aku juga sehat. Tips Luna untuk bersosialisasi ke senam kebugaran di Yoga membuahkan hasil, aku membentuk jaringan bisnis kepada para artis. Artis pasti akan berubah-berubah untuk gaya penampilannya di layar kaca, untuk sebab itu aku bisa dapat jaringan artis yang sangat menguntungkan produk aku.

Hari ini aku cek quality control untuk produk-produk yang akan dikeluarkan, jika ada barang yang cacat sedikit, aku tidak akan keluarkan barang tersebut. Jadi aku sendiri yang mengecek barang yang akan keluar karena partainya masih belum besar, hanya satu buah mall yang aku supply. Untuk desain sendiri yang order sama aku, melalui pesan pribadi, lebih aku spesial kan karena satu orang untuk satu model, tidak ada yang sama persis dengan model yang sudah keluar.

Setelah aku selesai untuk pengecekan. Aku langsung ke pabrik. Hari ini ayah akan mengumumkan bahwa aku adalah CEO pabrik kain. Aku ke rumah ayahku terlebih dahulu, kemudian kami pergi ke pabrik bersama-sama. Sesampainya aku di pabrik kain, aku langsung turun dengan ayah dan mamah sambil menggendong Natasha. Natasha aku letakkan di box bayi, lalu aku dorong. Ia tampak bahagia mungkin merasa dirinya sedang di bawah jalan-jalan oleh bundanya dan juga kakek neneknya.

"Andin biar Mamah yang dorong Natasha, kamu sama ayah saja," ucap Mamah.

"Iya Mah, terima kasih Mah."

Aku pun mengalungkan lenganku ke lengan ayah. Kami berjalan berdampingan ke dalam pabrik. Ayahku menyuruh kepala manager untuk mengumpulkan semua karyawan pabrik, setelah semuanya terkumpul ayahku berbicara.

Ayahku memegang toa, lalu ia langsung mengumumkan kepada karyawan agar semua karyawan tahu.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh." Ayahku mulai berbicara.

"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh." Para buruh pabrik semuanya menjawab salam ayahku.

"Di samping saya ini adalah putri saya satu-satunya, pabrik ini atas namanya. Selama ini yang menjadi CEO itu adalah menantu saya. Saya mengumumkan hari ini, bahwa mulai hari ini CEO itu anak saya yang pegang bukan lagi menantu saya. Menantu saya akan menjadi asisten putri saya ini, tolong kalian bantu putri saya ini," ucap ayah penuh wibawa.

Para karyawan bertepuk tangan. Mereka menyambut Andin, karyawan tidak peduli siapapun CEO-nya yang penting gaji terus mengalir. Andin memperkenalkan dirinya satu dua kata, setelah itu ruangan CEO yang tadinya bernama Rafif, kini berubah menjadi nama Andin. Rafif juga mempunyai ruangan tersendiri di samping ruangan Andin, tapi tak sebesar ruangan Andin.

"Terima kasih ayahku yang ganteng,sekarang aku akan membuktikan bahwa aku bisa memegang pabrik kain ini dan akan lebih berkembang bergandengan dengan bisnis baruku. Aku mohon doa dari Ayah." Ayahku mengelus kepalaku.

"Ayah akan tunggu perkembangannya, Ayah mau lihat hasil karya dari putri Ayah sendiri." Ayahku mencubit pipiku yang chubby, aku tertawa kecil ketika ayahku melakukan seperti itu. Ayahku menganggap aku masih sebagai putri kecilnya yang lugu, tapi kini putrinya sudah tidak terlalu lugu seperti dulu karena aku belajar tahap demi tahap. Bagaimana caranya agar suami yang selingkuh bisa mendapatkan hukuman.

"Rafif ke mana Din?" tanya Ayahku mendadak kepadaku.

"Katanya sih dia meeting di luar kota, kemarin dia telepon meetingnya selama 1 minggu," ucapku kepada ayah.

"Apa meeting? Selama satu minggu di luar kota? Selama Ayah menjadi CEO di pabrik ini, Ayah tidak pernah untuk meeting kecuali untuk pemasaran misalkan Ayah mencari bahan untuk membuat kain yang berkualitas maka Ayah akan mencari kapas di daerah-daerah yang bagus kwalitasny untuk dijadikan kain. Karena pembuatan kain awalnya itu dari kapas menjadi benang lalu menjadi kain, kalau untuk meeting itu tidak pernah Ayah lakukan di luar kota." Ayahku mengkerutkan dahinya, ia sepertinya curiga dengan Rafif karena semasa ia menjabat sebagai CEO itu tidak pernah melakukan apa yang Rafif lakukan saat ini.

"Aku tidak tahu Ayah. aku sebagai istri ya... percaya aja." Aku hanya berkata seperti itu kepada Ayahku Aku tidak mau menceritakan tentang penghianatan yang Rafif lakukan kepadaku karena aku ingin bermain-main terlebih dahulu dengan mas Rafif Bagaimana rasanya telah dikhianati aku akan pastikan Mas Rafif berlutut di hadapanku untuk meminta kembali kepadaku.

Mas Rafif aku akan memberikan kejutan, kejutan yang tidak akan pernah kamu lupakan. Lengsernya kamu sebagai CEO pabrik kain. Aku tersenyum penuh kegembiraan.

Bersambung

✍✍ Mari beri komen kalian yang positif di novel ini. 1 komentar kebaikan Insha Allah membawa kebaikan saya khususnya dan di diri yang membaca. Aamiin 💞

Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah🙏🙏🙏🙏

Baca juga yuk cerita serunya

5 tahun menikah tanpa cinta (Tamat)

Salah lamar

Retak Akad Cinta (bab 1 s.d 18 nyata, fiksi dari bab 19 dst)

Dicampakkan suami setelah melahirkan

Love dari author sekebon karet ❤💞