Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
KZ 14
Zenvia sama sekali tak nyaman situasi canggung itu.
Dia tak terbiasa duduk berduaan dengan seorang pria karena dulu sang ayah sangat protektif padanya.
Sang ayah baru melepasnya ketika dirinya sudah memasuki bangku kuliah. Sebelum itu sang ayah selalu mengantar jemput dirinya ketika sekolah.
Beberapa menit kemudian, ponsel Kal berbunyi dan pria itu segera mengangkatnya.
Dia kemudian berbicara dengan seseorang di seberang teleponnya.
Kal tampak berdiri dari tempat duduknya dan langsung menuju kamar. Itu membuat Zenvia lega. Tapi Zenvia tak beranjak dari duduknya dan tetap duduk di sana sampai Kal menyuruhnya masuk.
Tak lama kemudian, Kal keluar lagi dengan sudah memakai pakaian lengkap.
"Aku keluar dulu," ucap Kal terburu buru.
Zenvia melihat Kal dan mengangguk.
Sepertinya Kal pergi karena panggilan telepon tadi. Zenvia berpikir Kal akan bertemu teman temannya seperti biasanya.
Zenvia kemudian mematikan televisi dan masuk ke dalam kamarnya.
Dia langsung naik ke ranjangnya dan mulai memejamkan matanya meskipun sebenarnya dia tak mengantuk.
*
*
Keesokan paginya, Zenvia keluar dari kamarnya seperti biasa. Dia tak melihat Kal di mana pun. Mungkin Kal masih tidur, itu pikirnya.
Zenvia berharap Kal tak mengajaknya berolah raga pagi ini karena dia masih enggan untuk keluar dari penthouse.
Sampai jam menunjukkan pukul delapan, Kal tak kunjung keluar dari kamarnya.
Lalu Zenvia mencoba mengetuk pintu kamar Kal dan tak ada jawaban dari dalam.
Zenvia masih berpikir Kal masih tertidur di dalam kamar dan akhirnya Zenvia makan terlebih dulu dan ia membawa makanannya ke kamar karena dia merasa tak akan sopan jika dirinya makan terlebih dulu daripada sang bos.
Setelah memakan makan paginya, Zenvia langsung mengerjakan tugas rumah tangganya meskipun tak terlalu banyak dikerjakannya.
Penthouse masih sangat bersih dan tertata rapi. Dan baju Kal pun semua diloundry ke binatu profesional. Jadi Zenvia tak punya terlalu banyak pekerjaan di sana.
Jam 10 siang, Kal belum juga muncul dan itu membuat Zenvia kembali mengetuk pintu kamarnya.
Karena tak ada panggilan sama sekali, akhirnya Zenvia memutar gagang pintu dan perlahan membukannya.
CEKLEK
Kamar Kal kosong dan tak ada pria itu di dalam sana.
"Apakah dia tak pulang semalam?" gumam Zenvia.
Zenvia mengedikkan bahunya dan itu justru membuatnya lega karena itu artinya hari ini ia tak akan berolah raga.
Zenvia berpikir mungkin Kal hanya berbasa basi dengannya kemarin. Tak mungkin seorang majikan konglomerat seperti Kal akan mengajak joging asisten rumah tangganya, bukan? Itulah yang ada di pikiran Zenvia.
Karena kamar Kal kosong, akhirnya Zenvia sekalian membersihkan kamar itu.
Setengah jam kemudian, Zenvia keluar dari kamar Kal dan sudah meliat Kal ada di meja makan.
'Mengapa dia selalu muncul seperti hantu? Membuatku kaget saja,' ucap Zenvia dalam hatinya.
"Kau sudah makan?" tanya Kal yang melihat Zenvia baru keluar dari kamarnya.
"Sudah," jawab Zenvia dan melihat ke arah Kal yang wajahnya kembali tergores dan sedikit lebam.
'Apakah dia preman? Sering sekali tubuhnya terluka,' batin Zenvia.
"Ambilkan kotak obat," ucap Kal.
Zenvia mengangguk dan kemudian mengambil kotak obat di lemari yang ada di ruang tengah.
Setelah itu, dia kembali ke meja makan dan menunggu sampai Kal menyelesaikan makannya.
"Tunggu di ruang tengah saja. Makananku hampir habis," ucap Kal pada Zenvia.
"Hmm," sahut Zenvia mengangguk dan berjalan menuju ruang tengah.