NovelToon NovelToon
Dulu Guruku, Sekarang Istriku

Dulu Guruku, Sekarang Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Nikahmuda / Cintamanis / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Romansa
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

'GURUKU ISTRIKU, SURGA DUNIAKU, DAN BIDADARI HATIKU.'

***

Dia adalah gurunya, dia adalah muridnya. Sebuah cinta terlarang yang berakar di antara halaman-halaman buku teks dan derap langkah di koridor sekolah. Empat tahun lebih mereka menyembunyikan cinta yang tak seharusnya, berjuang melawan segala rintangan yang ada. Namun, takdir, dengan segala kejutannya, mempertemukan mereka di pelaminan. Apa yang terjadi selanjutnya? Petualangan cinta mereka yang penuh risiko dan janji baru saja dimulai...

--- INI ADALAH SEASON 2 DARI NOVEL GURUKU ADALAH PACARKU ---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Kembar Tiga

Mobil melaju dengan tenang, membawa Tyas dan Kaesang menuju rumah sakit elit yang menjadi andalan keluarga mereka. Hari ini, mereka akan memastikan sebuah pertanyaan yang menggantung di hati, apakah Tyas sedang mengandung? Mama Zora sudah sangat yakin, dan rasa penasaran pun menyelimuti mereka. Tyas sendiri masih belum yakin, tapi rasa ingin tahu sudah mulai bersemi.

Suasana di dalam mobil terasa hangat, dipenuhi tawa dan obrolan yang tak henti-hentinya. Mereka asyik merencanakan masa depan, membayangkan kehidupan mereka setelah memiliki anak. Tyas bahkan sudah membayangkan betapa lucunya jika ia melahirkan anak kembar. Senyum mengembang di wajahnya, membayangkan keceriaan yang akan datang.

"Tapi aku takut loh, Dear kalau seumpama kamu hamil anak kembar. Ya Aku sih terserah yang di atas aja, mau dikasih apapun aku terima. Tapi aku takut sama kamu, takut kamu kenapa-napa. Hamil anak kembar itu penuh resiko," ujar Kaesang dengan raut wajah yang tampak cemas. Ia tetap fokus menyetir, tak menoleh ke arah istrinya.

Tyas menoleh ke Kaesang, senyum syukur merekah di wajahnya. Ia meletakkan kepalanya di bahu Kaesang, tangannya merengkuh erat lengan Kaesang. Hangatnya terasa menenangkan, dan aroma parfum Tyas yang sangat candu bagi Kaesang memenuhi seisi mobil.

"Kamu nggak usah takut, aku nggak apa-apa kok. Apapun yang dikasih sama Tuhan aku terima, mau kembar atau enggak aku tetap senang kok. Asalkan anak kamu dan aku," balas Tyas.

Senyum Kaesang merekah lebar, mendengar kata-kata Tyas, ia merasa sangat bersyukur karena memiliki istri yang sangat pengertian dan baik seperti Tyas. Tyas bagaikan malaikat yang menuntunnya, penyelamat yang membawa cahaya ke dalam hidupnya. Ia merasa seperti terlahir kembali, menemukan sinar mentari yang menghangatkan hatinya. Jika takdir tak mempertemukannya dengan Tyas, mungkin ia masih terjebak dalam kegelapan. Ya, Tyas adalah sumber perubahan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Tak lama tibalah mereka di sebuah rumah sakit elit dan bergengsi andalan keluarga Kaesang. Setelah memarkirkan mobil di area parkir depan, Kaesang segera turun dan membukakan pintu untuk Tyas. Tangan mereka bertaut erat, melangkah bersama menuju pintu masuk yang megah. Kaesang sudah menghubungi dokter kandungan di rumah sakit ini sebelumnya dan sudah mendaftar, jadi mereka tinggal menuju ruangan dokter untuk pemeriksaan.

"Aku deg-degan Yang," kata Tyas, masih sembari berjalan. Menoleh singkat ke Kaesang. Kaesang tidak menoleh, tapi tersenyum manis. "Kamu jangan khawatir, semuanya akan baik-baik aja." Kata-katanya lembut, berusaha menenangkan Tyas yang terlihat cemas, mungkin juga sedikit takut.

Sesampainya di depan ruang praktik Dr. Eliana Putri, Sp.OG., Kaesang dan Tyas berhenti sejenak. Nama dokter kandungan itu terpampang jelas di pintu. Setelah mengetuk pintu dan mendapat izin, mereka masuk, tangan masih bergandengan mesra.

Mereka berjalan menuju meja dokter dan duduk berhadapan. "Permisi, Dok," sapa Kaesang ramah.

Dokter muda dan cantik itu menoleh, terdiam sebentar sebelum akhirnya tersenyum. "Oh, Mas Kaesang, ya? Yang tadi menghubungi saya untuk periksa kehamilan?" tanyanya lembut.

Kaesang mengangguk. "Iya dok, saya dan Mama saya curiga kalau istri saya ini lagi hamil, jadi saya mau memastikan itu. Apa istri saya itu beneran hamil atau enggak," jawabnya.

Dokter Eliana mengangguk sambil tersenyum, menunjukkan sikap profesional dan ramah. "Baiklah, kita mulai pemeriksaannya ya. Nanti saya periksa pakai USG, biar kita lihat perkembangan calon adek bayinya," jelas dokter.

Tyas merasakan jantungnya berdebar kencang, campuran antara antusias dan cemas. Ia berharap mendapatkan kabar baik. Setelah beberapa saat, dokter mulai melakukan pemeriksaan. Suasana di ruangan itu hening, hanya terdengar suara mesin USG yang berfungsi.

Setelah beberapa menit, dokter Eliana tersenyum lebar dan berkata, "Selamat, Mbak! Alhamdulillah, kehamilannya sudah masuk 9 minggu!" Suara dokter itu membawa kebahagiaan yang luar biasa bagi mereka berdua. Kaesang terlihat sangat senang, matanya berbinar mendengar kabar tersebut.

Namun, sebelum mereka sempat merayakan, dokter melanjutkan, "Dan ada kabar lain yang lebih mengejutkan. Saya melihat ada tiga kantong janin di dalam rahim Anda. Artinya, Anda hamil kembar tiga!"

Tyas tertegun mendengar berita itu. Rasa kaget dan bahagia bercampur aduk. Ia menatap Kaesang yang juga terlihat terkejut, tetapi kemudian wajahnya dipenuhi dengan senyum lebar. "Tiga? Kembar tiga? Wow, ini luar biasa, Dear!" serunya penuh semangat.

Tyas tidak bisa menahan senyum dan air mata bahagia mengalir di pipinya. "Kita bener-bener akan punya tiga buah hati, Yang," ujarnya, suaranya bergetar penuh emosi.

Dokter Eliana melanjutkan, "Tentu saja, kehamilan kembar tiga membawa beberapa risiko, jadi penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan menjaga kesehatan Anda dengan baik. Saya akan mengatur jadwal pemeriksaan selanjutnya."

Kaesang menggenggam tangan Tyas lebih erat, "Aku akan selalu ada buat kamu, Dear. Kita akan melalui ini bersama-sama," katanya penuh keyakinan.

Tyas mengangguk, merasa tenang mendengar dukungan Kaesang. "Makasih, Yang," balasnya sambil mengusap air mata bahagianya.

Dokter Eliana melanjutkan, "Selain pemeriksaan rutin, saya juga akan meresepkan beberapa vitamin dan suplemen untuk membantu menjaga kesehatan dan kekuatan kandungan Anda. Nutrisi yang cukup sangat penting untuk Anda dan buah hati Anda selama masa kehamilan."

Tyas mendengarkan dengan seksama saat dokter menjelaskan jenis-jenis vitamin yang akan diberikan, termasuk asam folat, kalsium, dan zat besi. "Ini semua sangat penting untuk perkembangan janin dan juga untuk kesehatan Anda, mbak. Pastikan untuk mengikuti semua anjuran dan menjaga pola makan dengan baik, ya," jelas dokter Eliana.

"Baik, Dok. Saya akan berusaha sebaik mungkin," kata Tyas dengan penuh semangat.

Setelah selesai dengan konsultasi, dokter memberikan resep dan menjelaskan kapan mereka harus kembali untuk pemeriksaan lanjutan. "Jika nanti ada gejala yang tidak biasa atau Anda merasa tidak nyaman, jangan ragu untuk segera menghubungi saya atau datang ke rumah sakit ini."

Setelah keluar dari ruangan dokter, Tyas dan Kaesang saling menatap dengan penuh kebahagiaan. "Kita akan jadi orang tua, Yang! Tiga anak sekaligus!" seru Tyas, suaranya bergetar penuh kegembiraan.

Kaesang tertawa, "Iya, kita akan jadi tim yang hebat! Aku udah siap untuk semua tantangan ini. Kita bisa menghadapinya bersama-sama."

Mereka berdua meninggalkan rumah sakit dengan hati yang penuh harapan dan rencana untuk masa depan. Dengan vitamin dan penguat kandungan yang sudah diresepkan, mereka bertekad untuk menjaga kesehatan Tyas dan janin-janin yang sedang berkembang.

Mereka pun memutuskan untuk merayakan kabar bahagia ini dengan sarapan di restoran terkenal di kota mereka. Mengingat sebelumnya mereka belum sarapan.

Dalam perjalanan menuju restoran, Tyas tidak henti-hentinya membayangkan bagaimana kehidupan mereka ke depannya. "Bayangin deh Yang, kita akan punya tiga anak sekaligus! Apa yang akan kita lakuin nanti? Kita harus siapin semuanya!" ujarnya penuh semangat.

Kaesang tersenyum mendengar antusiasme Tyas. "Kita akan mulai dari yang kecil dulu, Dear kayak siapin tempat tidur khusus bayi dan beli beberapa perlengkapan. Aku juga pengen cari tahu lebih banyak soal merawat bayi. Kita bisa belajar bersama," katanya dengan nada optimis.

"Siap-siap beli perlengkapan bayi, Yang?" Tyas terkekeh pelan, matanya berbinar menatap Kaesang. "Masih terlalu dini, dong. Kata bunda, kalau masih awal kehamilan, belum boleh beli-beli perlengkapan bayi dulu. Nanti malah… nggak jadi." Ia sengaja menggantung kalimatnya, sedikit berbisik, menambahkan sentuhan misterius. "Pamali, katanya."

Kaesang mengerutkan dahi, "Pamali? Serius? Aku nggak pernah dengar itu."

Tyas mengangguk, "Iya, katanya nanti kalau udah beli banyak-banyak, eh malah… gimana gitu. Mending kita tunggu sampai usia kehamilan lebih aman dulu, baru deh kita belanja-belanja gembira." Ia mencubit lengan Kaesang gemas.

"Lagian, kan masih banyak waktu. Kita bisa rencanain semuanya dengan matang. Pilih nama, desain kamar bayi, cari perlengkapan terbaik… Bayangin aja keseruannya nanti!"

Senyum Kaesang merekah. Ia memang sedikit skeptis dengan hal-hal berbau pamali, tapi ia lebih memilih untuk menghormati kepercayaan Tyas. "Baiklah, Nyonya. Kita ikuti aja tradisi bunda. Tapi, aku tetap akan cari informasi tentang cara-cara ngerawat bayi gimana, apalagi kembar. Aku nggak tahu sama sekali dan mumpung masih jauh-jauh hari, aku mau belajar dulu. Nanti kan kalau udah lahir aku bisa bantuin kamu jaga debaynya."

Bersambung ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!