Cinta Setelah Pernikahan

Leo berdiri dari duduknya mencoba meredam emosi dan perlahan mengendalikan diri nya yang berada diambang batas bahkan bukan seperti Leo saja yang sampai meratap hanya karena ditinggal kan oleh seorang wanita .

" Berdamai dengan keadaan dan belajar terbiasa karena dulu aku juga hidup tanpa Cia " ucap Leo .

Cia terlalu banyak mengisi ruang kosong dihidup Leo sampai saat Cia pergi rasanya begitu kesepian, Ternyata gadis cerewet yang setiap hari rengek itu sudah mengisi kekosongan dihati Leo cukup jauh .

" Tidak " Leo langsung melangkah pergi keluar dari kamar ketika terbayang Cia yang setiap hari selalu merengek pada Leo minta ini itu, manja , bermain , iseng bahkan Leo marahi setiap hari

5 hari kemudian.

Leo sudah tidak bisa lagi menahan perasaan nya semakin dia tahan perasaan itu semakin menyakitkan.

Leo sungguh kesepian!.

Pagi ini Leo berangkat kekantor diantar bodyguard nya selain tubuhnya yang kurang fit pikiran Leo juga begitu kacau untuk menyetir mobil sendiri .

"2 hari lagi aku dan Cia akan resmi bercerai tapi kenapa hatiku merasa tidak ikhlas?" batin Leo berpikir panjang dalam diamnya.

Leo memikirkan segala mengingat dan menimbang segalanya sampai membandingkan kehidupan nya yang sangat jauh berubah semenjak Cia pergi .

" Cia " ucap Leo langsung mengepal tangan nya melihat Cia yang berangkat sekolah dibonceng oleh pria namun dari penampilan nya terlihat seperti anak kuliahan.

Motor nya berhenti tepat di samping kaca mobil dan Leo menahan nafas melihat Cia yang tertawa bahagia bahkan saling pukul manja dengan begitu akrab begitupun pria itu .

Nafas Leo benar-benar memburu melihat itu semakin lama semakin naik emosi Leo melihat mereka .

" Beraninya dia mendekati milikku" geram Leo memukul sandaran kursi di hadapan nya sampai jebol membuat bodyguard yang tengah menyetir kaget .

" Cia itu milikku, Milikku " Leo benar-benar merasa kebakaran jenggot di buatnya.

Ternyata hati Leo lebih sakit menatap Cia bersama orang lain ketimbang melawan rasa kesepian yang dia rasakan.

Entah mengapa melihat Cia bersama orang lain benar-benar membuat darah Leo mendidih dan merubah semua keputusan yang beberapa hari lalu setelah berpikir tenang untuk mencoba melepaskan Cia.

" Aku benar-benar tidak rela , dia harus jadi milikku" ucap Leo yang kini menuruti logikanya.

" Tidak ada cara lain , Dia harus mengandung anakku agar tidak ada lagi alasan untuk kami berpisah " ucap Leo yang kini benar-benar akan melakukan cara apapun agar Cia tetap menjadi miliknya.

Surat perceraian sedang diurus dengan surat kontrak pernikahan sebagai alasan perceraian sehingga Leo tidak bisa melakukan hal apapun kecuali menghamili Cia agar perceraian tidak terjadi .

" Aku tau Cia tidak mencintai ku tapi akan aku buat itu menjadi kenyataan" ucap Leo yang kini hanya memikirkan cara setidaknya Cia tetap bersama nya dulu.

Tidak bisa Leo pungkiri hati nya sakit melihat Cia bersama orang lain .

Sore harinya.

" Daddy " teriak Cia yang berdiri didekat gerbang sekolah nya begitu melihat mobil Leo lewat .

" Ehhhh" ucap Cia jadi heran padahal dia memanggil Leo tetapi kenapa 2 mobil didepan mobil Leo ikutan berhenti begitupun dua di belakang.

" Cia " Leo keluar dari mobil ketiga tanpa menunggu bodyguard nya membuka pintu .

" Aku pikir Daddy udah berangkat keluar negri" ucap Cia begitu menghampiri Leo yang masih berdiri didekat mobil dan langsung memeluk karena kangen .

" Kenapa berdiri disana?" tanya Leo memeluk dan mengelus punggung Cia.

" Aku lagi nunggu bodyguard jemput " ucap Cia menikmati pelukan Leo yang masih sama hangatnya.

" Teman kamu?" tanya Leo dalam gerakan cepat mencuri sebuah kecupan di pucuk kepala Cia .

" Mereka nggak masuk hari ini " jawab Cia curi-curi pandang menatap Leo.

" Kenapa?" tanya Leo dengan tatapan teduh mengelus pipi Cia.

" Aku kangen Daddy , emang Daddy nggak kangen ?" tanya Cia dengan cemberut.

" Ikut Daddy pulang yuk" ucap Leo mengajak dan menatap Cia dengan tatapan tidak biasa .

" lain kali lah Daddy bodyguard aku udah datang" ucap Cia menolak dengan halus sambil tersenyum lebar karena bagaimana pun 2 hari lagi mereka akan resmi bercerai .

" Daaa Daddy aku pulang dulu " ucap Cia melambaikan tangan masuk kedalam mobil yang sudah dibuka oleh bodyguard nya .

Keesokan harinya.

Drettt

Drettt

" Cia nanti sore kita bertemu ya, soalnya besok Daddy bakal berangkat keluar negri jadi ingin pamit ." ucap Leo to the points begitu Cia menjawab

" Ketemu dimana Dad?" tanya Cia yang baru sampai dirumah sepulang sekolah.

" Di Apartemen X" ucap Leo menyebutkan dengan lengkap alamat sebuah apartemen.

" Kok di apartemen?" ucap Cia dengan ragu .

" Daddy tinggal di apartemen sekarang dan karena tubuh Daddy lagi kurang fit makanya Daddy minta kamu yang datang kesini " jelas Leo dengan logis dan masuk akal .

" Kenapa Daddy tidak tinggal dirumah ?" pertanyaan Cia cukup terkejut mendengar Leo tinggal di apartemen mungkin sejak mereka pisah.

" Daddy merasa lebih nyaman tinggal di tempat yang lebih kecil karena sendiri " Leo terus memberikan jawaban meyakinkan dan logis untuk meminimalisir keraguan Cia .

" Kamu mau kan datang , Daddy hanya ingin berpamitan secara langsung mungkin jika kondisi tubuh Daddy fit lebih baik Daddy yang datang kesana agar tidak menyusahkan kamu " ucap Leo mulai menggunakan kata-kata yang menyentuh hati Cia .

" Ihhh, Daddy apaan ngomong gitu aku bakalan datang " ucap Cia yang tidak setuju ketika Leo mengatakan dia menyusahkan Cia padahal mungkin selama ini sebaliknya.

" Beneran kamu akan datang ?, Daddy tunggu ya " ucap Leo terdengar bersemangat .

" Iya " ucap Cia menutup telfon.

Cia mandi lalu bersiap dengan cepat karena berfikir Leo akan berangkat malam nanti .

" Papi , Mi aku mau pergi bertemu dengan Om Leo " ucap Cia menelfon kedua orang tuanya yang kini berada diluar negri .

" Ohhh, iya tadi Leo juga udah izin tapi jangan lupa bawa bodyguard ya nak takutnya selama dijalan nanti terjadi apa-apa" ucap Papi dan Mami tanpa banyak bertanya seperti biasanya.

............

Cia berjalan didampingi bodyguard nya memasuki komplek apartemen dan mencari alamat yang sesuai Leo berikan .

" Ini kan Om?" tanya Cia berhenti didepan pintu .

" Sebelahnya Non , nomor 223" ucap Bodyguard melihat alamat yang Leo berikan.

Tok

Tok

" Om Leo " panggil Cia yang secara bersamaan Leo membuka pintu .

" Kok Om ?" komplen Leo menatap Cia dengan keberatan.

" Ehhh, Daddy " ucap Cia meralat .

" Kalian pulanglah nanti biar saya yang mengantar Cia pulang " perintah Leo pada kedua bodyguard itu yang diangguki mereka karena bagaimanapun itu Leo masih suami Cia .

" Masuklah" ucap Leo yang diikuti Cia.

" Daddy baru selesai mandi ?" tanya Cia menatap Leo yang sedang menutup pintu hanya memakai kimono.

" Tidak , sudah dari tadi " ucap Leo mengajak Cia duduk di sofa .

" Gantilah baju Daddy dulu " ucap Cia yang merasa tidak etis mereka berdua saja didalam apartemen tapi Leo hanya memakai kimono dan itupun memperlihatkan setengah dadanya .

" Ayo temani Daddy kekamar" ucap Leo menggenggam tangan Cia dan berdiri