NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: tamat
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Afifah langsung kembali ke bangkunya, gadis kecil itu begitu puas dengan apa yang barusan dia sampaikan, bahkan dia tidak menyangka kalau puisinya yang berbeda bisa di terima dengan baik oleh teman-temannya.

  "Wah, Ibu Afif keren banget yah, bisa menjadi ibu yang tangguh dan sukses," puji seorang teman yang tahu kalau sekarang ibu Afif sudah punya usaha sendiri.

  "Alif, ibuku memang hebat, bahkan dulu ketika kita masih ngontrak dan belum punya rumah seperti sekarang. Dia masih berjualan di tengah pasar dan selalu mengajakku," cerita Afifah pada teman-temannya.

  "Wah enak dong diajak jalan-jalan terus," timpal seorang teman lagi, yang bernama Salwa.

  "Iya, dong kadang aku juga diajak keliling sawah-sawah petani sayuran karena ibukku selalu membeli hasil panen mereka, nanti ketika besar aku ingin sekali seperti ibu," terang Afifah.

  "Sama aku juga pingin jadi wanita tangguh seperti kedua orang tuaku," timpal Alif.

  Semoga orang tua kita selalu diberi kesehatan ya," ucap Afifah, yang dijawab aamiin oleh teman-temannya.

  ******

  Saat ini Amira sedang mendatangi petani yang berada di luar kecamatan, karena memang petani gagal panen membuat sayur mayur jarang dan harganya pun cukup mahal, beginilah susahnya jadi pedagang, jika bahan yang di jualnya mulai banyak yang gagal panen.

  Meskipun Amira sudah menerima pasokan dari para agen sayuran, tetapi kalau pas di musim seperti ini dirinya juga harus turun tangan sendiri tidak mengandalkan para agen yang kadang hanya memberinya sedikit jualan.

"Semoga saja, aku mendapatkan banyak sayuran," ucap Amira sambil mengemudikan mobil pick up nya.

  Setelah menyusuri panjangnya jalan, akhirnya dia mulai menemukan desa kecil, yang notabennya masyarakat di sini bekerja sebagai petani.

  "Wiiih, udaranya sejuk sekali," ucap Amira lalu mulai meminggirkan mobilnya.

  Amira mulai berjalan menuju rumah Mbah Jinan, seorang petani selada air dan juga sayur mayur lainnya banyak di tanam di ladangnya.

 "Assalamualaikum Mbah," sapa Amira dengan sopan.

 "Walaikum salam Nduk," sahut Mbah Jinan.

  "Oh ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Mbah Jinan dengan ramah.

  "Ini Mbah, saya di sini mau cari berbagai jenis sayuran untuk di jual lagi, kata seorang teman Mbah Jinan ada banyak sayur mayur di ladang Mbah," sahut Amira.

  "Iya, Nak, kami memang mempunyai berbagai jenis sayur mayur, bahkan banyak pedagang besar yang langsung datang menemui Mbak seperti sampean ini," terang Mbah Jinan.

  "Ya sudah Mbah kalau begitu apa ada stok sayur yang sudah di panen?" tanya Amira tanpa basa-basi.

  "Ada banyak Nduk, ayo ikut Mbah di gudang, akan ada banyak sayuran yang sedang di ikat oleh beberapa karyawan Mbah," ajak Jinan.

  Amira langsung mengikuti arah Mbah Jinan yang sedang mengajaknya di gudang, di mana gudang ini berisi berbagai jenis sayur mayur hasil dari ladangnya sendiri, karena memang Mbah Jinan merupakan petani sukses yang ada di desa ini, bahkan hasil panennya sampai di kirim ke luar kota.

 "Wah, banyak banget jenis sayurnya Mbah," ucap Amira.

  "Iya Nduk, silahkan di pilih mumpung masih belum masuk ke jatah pengiriman," ungkap Mbah Jinan.

  "Baik Mbah kalau begitu saya minta semua jenis sayur mayur yang ada di sini, karena memang stok di toko ku benar-benar berkurang Mbah," terang Amira.

Akhirnya Mbah Jinan menyuruh dari salah satu karyawannya untuk mengambilkan semua jenis sayur mayur, karena memang Amira membelinya dengan jumlah yang begitu banyak hingga empat karyawannya ikut andil mengemasi sayur-mayur yang akan di masukkan kedalam mobil pick up Amira.

  Jika dulu ibu satu anak itu menggunakan Motor keluaran lama untuk mengangkut sayur mayurnya, sekarang sudah tidak lagi, begitu banyak perubahan dan perjuangan dalam tujuh tahun merantau di kota kecil ini.

  "Mbak semua sudah di masukkan ke mobil, apa Mbaknya bisa, soalnya jalan yang di lewati lumayan jeram," ucap karyawan Mbah Jinan yang merasa khawatir dengan Amira.

  "Bismilah saja Pak, inilah perjuanganku Pak, kalau tidak seperti ini gak dapat jualan," sahut Amira yang memang sudah melewati jalanan tadi yang cukup berbelok-belok dengan dataran yang lumayan tinggi.

  "Ya sudah kalau begitu hati-hati ya Mbak," ucap Karyawan tersebut.

  Urusan bayar membayar sudah selesai, dan semua sayuran pun sudah masuk di mobil, saatnya sekarang Amira mulai membawa bahan-bahan yang akan dia jual nanti.

  Jalanan berlika-liku tetap dia terjangi dengan hati-hati, meskipun sebagian jalan ada yang mulus dan sebagian lagi ada yang rusak, begitulah resiko seorang mengais rezeki, ibarat kata kalau tidak seperti ini tidak makan, itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Amira.

  "Ya Allah selamatkan aku, dalam mengais rezeki ini, karena di rumah sana, ada anak yang selalu menunggu kedatanganku," ucap Amira sambil menuruni tanjakan yang lumayan tinggi.

   Setelah turun dari tanjakan tersebut hati Amira serasa lega, hanya saja dirinya harus tetap berhati-hati karena banyak jalan yang masih berkerikil parah yang harus di lewati, beruntung dirinya sudah mahir membawakan pick up tersebut, sehingga tidak perjalanan menjadi lancar-lancar saja.

  Setelah sekian lama melewati jalan terjal dan berbatu akhirnya Amira sampai ke jalan utama yang begitu lurus dan mulus sehingga mempercepat perjalanannya untuk pulang.

  "Alhamdulilah akhirnya sampai juga," ucap Amira yang dipenuhi rasa syukur.

  "Ayo yang cowok-cowok, tolong turunkan barang dari mobil," titah Amira yang diangguki oleh karyawannya.

  Setelah itu barulah Amira masuk ke lantai atas guna ingin menemui putri semata wayangnya itu.

"Asalamualikum anak Ibu," ucap Amira.

"Walaikum Salam Ibu," sahut Afif.

"Oh iya Sayang, gimana tadi di sekolah?" tanya Amira.

"Alhamdulillah, aku dapat nilai A. Meskipun punyaku agak sedikit berbeda dengan temanya," sahut gadis kecilnya itu.

"Memangnya berbeda seperti apa Sayang?" tanya Amira.

"Mama lihat sendiri saja," jelas Afif sambil menyodorkan kertas putih yang berisi puisi buatannya itu.

Amira begitu terharu ketika dirinya membaca satu persatu bait yang di ciptakan oleh anaknya itu, sungguh benar-benar ungkapan seorang anak yang begitu tulus, bahkan Afif tidak pernah menuntut ataupun membenci ayahnya, di dalam puisi tersebut.

"Sayang, terima kasih ya, sudah mengungkapkan isi hatimu, tanpa harus menjatuhkan siapapun," ucap Amira.

"Ibu, gak boleh nangis ya, puisi itu Afif buat berdasarkan keterangan ibu saja, yang selalu bilang kalau ayahnya Afif itu orang baik, semoga ayah Afif bahagia bersama Allah," ucap Afif yang membuat Amira merasa bersalah.

'Maafkan, ibu ya Nak, yang harus menyembunyikan identitas dirimu, karena jujur saja Nak, ayahmu masih hidup sampai sekarang, bahkan dia sudah bahagia dengan keluarganya yang baru, ibu sadar Nak, kita ini hanya sebuah kesalahan bagi ayahmu, jadi lebih baik sampai kapanpun kita hidup menyendiri seperti ini saja,' ungkap Amira di dalam hatinya.

Sore, Kak ... Semoga suka ya dengan kelanjutan kisah ini.

1
Reni Setia
keren thor,,, makasih untuk karyamu
Ayumarhumah: iya kak sama-sama
total 1 replies
Yuni Herwani
/CoolGuy//Shy/
Zahra Lestari
lebih baik si Gion suruh pake daster aja dech abis kayak emak" ngeyel plus dower lambene
Fenny Agustyawaty
koreksi dikit ya thor..bukan iman tp imam
Siti Kholimah
👍👍👍👍
Fenny Agustyawaty
afifa thor...kok alina.. ngantuk ya thor
Sri Pujiyanti
Gladys dulu yang berulah tdk ingin punya anak jadi bekerjasama dg dokter untuk memanipulasi hal itu
Sri Pujiyanti
dijajagi dulu bersama keluarga dan teman terdekat ,kalau sdh yakin ok lah
Saya Sayekti
yaa bersinar lah matahari,Afif.. tunjukkan PD dunia
Saya Sayekti
kan kayak pohon pisang,punya jantung tp g punya hati
Saya Sayekti
gpp nak . nanti kuliah kedokteran ya.ambil spesialis jantung,biar gampang ngambil jantung ayahmu
Saya Sayekti
tunggu karma berjalan, sayang...
Saya Sayekti
deketin dulu anaknya
Saya Sayekti
sayaaaang banyak2 untuk Afif...
Fian Tefbana
Aq juga ikutan mewek Thor?
Yune Z
darah emak nya sangat kental
Noona Han
Jd rumit ya 🤣 gladys mantannya ayah tirinya, glen mantan mantannya ayahnya, duh ribet dah..
Noona Han
bapaknya arya mahendra apa ibra sih?
sthefannyy
wahhh happy ending.. thanks thor
Eva Nietha✌🏻
Nyebelin goon nih pengen jejelin sambel lambe nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!