NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst
Popularitas:411.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Afifah langsung kembali ke bangkunya, gadis kecil itu begitu puas dengan apa yang barusan dia sampaikan, bahkan dia tidak menyangka kalau puisinya yang berbeda bisa di terima dengan baik oleh teman-temannya.

  "Wah, Ibu Afif keren banget yah, bisa menjadi ibu yang tangguh dan sukses," puji seorang teman yang tahu kalau sekarang ibu Afif sudah punya usaha sendiri.

  "Alif, ibuku memang hebat, bahkan dulu ketika kita masih ngontrak dan belum punya rumah seperti sekarang. Dia masih berjualan di tengah pasar dan selalu mengajakku," cerita Afifah pada teman-temannya.

  "Wah enak dong diajak jalan-jalan terus," timpal seorang teman lagi, yang bernama Salwa.

  "Iya, dong kadang aku juga diajak keliling sawah-sawah petani sayuran karena ibukku selalu membeli hasil panen mereka, nanti ketika besar aku ingin sekali seperti ibu," terang Afifah.

  "Sama aku juga pingin jadi wanita tangguh seperti kedua orang tuaku," timpal Alif.

  Semoga orang tua kita selalu diberi kesehatan ya," ucap Afifah, yang dijawab aamiin oleh teman-temannya.

  ******

  Saat ini Amira sedang mendatangi petani yang berada di luar kecamatan, karena memang petani gagal panen membuat sayur mayur jarang dan harganya pun cukup mahal, beginilah susahnya jadi pedagang, jika bahan yang di jualnya mulai banyak yang gagal panen.

  Meskipun Amira sudah menerima pasokan dari para agen sayuran, tetapi kalau pas di musim seperti ini dirinya juga harus turun tangan sendiri tidak mengandalkan para agen yang kadang hanya memberinya sedikit jualan.

"Semoga saja, aku mendapatkan banyak sayuran," ucap Amira sambil mengemudikan mobil pick up nya.

  Setelah menyusuri panjangnya jalan, akhirnya dia mulai menemukan desa kecil, yang notabennya masyarakat di sini bekerja sebagai petani.

  "Wiiih, udaranya sejuk sekali," ucap Amira lalu mulai meminggirkan mobilnya.

  Amira mulai berjalan menuju rumah Mbah Jinan, seorang petani selada air dan juga sayur mayur lainnya banyak di tanam di ladangnya.

 "Assalamualaikum Mbah," sapa Amira dengan sopan.

 "Walaikum salam Nduk," sahut Mbah Jinan.

  "Oh ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Mbah Jinan dengan ramah.

  "Ini Mbah, saya di sini mau cari berbagai jenis sayuran untuk di jual lagi, kata seorang teman Mbah Jinan ada banyak sayur mayur di ladang Mbah," sahut Amira.

  "Iya, Nak, kami memang mempunyai berbagai jenis sayur mayur, bahkan banyak pedagang besar yang langsung datang menemui Mbak seperti sampean ini," terang Mbah Jinan.

  "Ya sudah Mbah kalau begitu apa ada stok sayur yang sudah di panen?" tanya Amira tanpa basa-basi.

  "Ada banyak Nduk, ayo ikut Mbah di gudang, akan ada banyak sayuran yang sedang di ikat oleh beberapa karyawan Mbah," ajak Jinan.

  Amira langsung mengikuti arah Mbah Jinan yang sedang mengajaknya di gudang, di mana gudang ini berisi berbagai jenis sayur mayur hasil dari ladangnya sendiri, karena memang Mbah Jinan merupakan petani sukses yang ada di desa ini, bahkan hasil panennya sampai di kirim ke luar kota.

 "Wah, banyak banget jenis sayurnya Mbah," ucap Amira.

  "Iya Nduk, silahkan di pilih mumpung masih belum masuk ke jatah pengiriman," ungkap Mbah Jinan.

  "Baik Mbah kalau begitu saya minta semua jenis sayur mayur yang ada di sini, karena memang stok di toko ku benar-benar berkurang Mbah," terang Amira.

Akhirnya Mbah Jinan menyuruh dari salah satu karyawannya untuk mengambilkan semua jenis sayur mayur, karena memang Amira membelinya dengan jumlah yang begitu banyak hingga empat karyawannya ikut andil mengemasi sayur-mayur yang akan di masukkan kedalam mobil pick up Amira.

  Jika dulu ibu satu anak itu menggunakan Motor keluaran lama untuk mengangkut sayur mayurnya, sekarang sudah tidak lagi, begitu banyak perubahan dan perjuangan dalam tujuh tahun merantau di kota kecil ini.

  "Mbak semua sudah di masukkan ke mobil, apa Mbaknya bisa, soalnya jalan yang di lewati lumayan jeram," ucap karyawan Mbah Jinan yang merasa khawatir dengan Amira.

  "Bismilah saja Pak, inilah perjuanganku Pak, kalau tidak seperti ini gak dapat jualan," sahut Amira yang memang sudah melewati jalanan tadi yang cukup berbelok-belok dengan dataran yang lumayan tinggi.

  "Ya sudah kalau begitu hati-hati ya Mbak," ucap Karyawan tersebut.

  Urusan bayar membayar sudah selesai, dan semua sayuran pun sudah masuk di mobil, saatnya sekarang Amira mulai membawa bahan-bahan yang akan dia jual nanti.

  Jalanan berlika-liku tetap dia terjangi dengan hati-hati, meskipun sebagian jalan ada yang mulus dan sebagian lagi ada yang rusak, begitulah resiko seorang mengais rezeki, ibarat kata kalau tidak seperti ini tidak makan, itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Amira.

  "Ya Allah selamatkan aku, dalam mengais rezeki ini, karena di rumah sana, ada anak yang selalu menunggu kedatanganku," ucap Amira sambil menuruni tanjakan yang lumayan tinggi.

   Setelah turun dari tanjakan tersebut hati Amira serasa lega, hanya saja dirinya harus tetap berhati-hati karena banyak jalan yang masih berkerikil parah yang harus di lewati, beruntung dirinya sudah mahir membawakan pick up tersebut, sehingga tidak perjalanan menjadi lancar-lancar saja.

  Setelah sekian lama melewati jalan terjal dan berbatu akhirnya Amira sampai ke jalan utama yang begitu lurus dan mulus sehingga mempercepat perjalanannya untuk pulang.

  "Alhamdulilah akhirnya sampai juga," ucap Amira yang dipenuhi rasa syukur.

  "Ayo yang cowok-cowok, tolong turunkan barang dari mobil," titah Amira yang diangguki oleh karyawannya.

  Setelah itu barulah Amira masuk ke lantai atas guna ingin menemui putri semata wayangnya itu.

"Asalamualikum anak Ibu," ucap Amira.

"Walaikum Salam Ibu," sahut Afif.

"Oh iya Sayang, gimana tadi di sekolah?" tanya Amira.

"Alhamdulillah, aku dapat nilai A. Meskipun punyaku agak sedikit berbeda dengan temanya," sahut gadis kecilnya itu.

"Memangnya berbeda seperti apa Sayang?" tanya Amira.

"Mama lihat sendiri saja," jelas Afif sambil menyodorkan kertas putih yang berisi puisi buatannya itu.

Amira begitu terharu ketika dirinya membaca satu persatu bait yang di ciptakan oleh anaknya itu, sungguh benar-benar ungkapan seorang anak yang begitu tulus, bahkan Afif tidak pernah menuntut ataupun membenci ayahnya, di dalam puisi tersebut.

"Sayang, terima kasih ya, sudah mengungkapkan isi hatimu, tanpa harus menjatuhkan siapapun," ucap Amira.

"Ibu, gak boleh nangis ya, puisi itu Afif buat berdasarkan keterangan ibu saja, yang selalu bilang kalau ayahnya Afif itu orang baik, semoga ayah Afif bahagia bersama Allah," ucap Afif yang membuat Amira merasa bersalah.

'Maafkan, ibu ya Nak, yang harus menyembunyikan identitas dirimu, karena jujur saja Nak, ayahmu masih hidup sampai sekarang, bahkan dia sudah bahagia dengan keluarganya yang baru, ibu sadar Nak, kita ini hanya sebuah kesalahan bagi ayahmu, jadi lebih baik sampai kapanpun kita hidup menyendiri seperti ini saja,' ungkap Amira di dalam hatinya.

Sore, Kak ... Semoga suka ya dengan kelanjutan kisah ini.

1
Ds Phone
dasar penipu
Ds Phone
betul betul tak guna
Mamah Enok
lanjut thor
Olha Alamri
Buruk
Nadine Zahra
klu gio kabur nanti jgn2 dilan yg gantiin d Afif patah hati lagi
Ayumarhumah: Dean kak pacar Afif bukan dilan
total 1 replies
Wulan Azka
baru kali ini ada penyebutan "sindikat kepolisian" agak gimana gitu dengarnya..biasanya cukup sebut "petugas kepolisian"
Wulan Azka
padahal di bab berapa itu, si regan dengan percaya diri bilang sebagai pengusaha dia ngga boleh main percaya aja sama orang lain..lah ini nyatanya kejebak juga, trus sudah tau si rose suka dia dari jaman dulu, masih mau aja dideketin dan dianggap teman 🙄
Wulan Azka
suka heran sama tokoh novel yg cewe2 tuh tiap diajak ke undangan pasti baru nyampai sudah kebelet..emang sebelumnya dirumah apa minum air satu galon ? padahal sebelum jalan tuh ya selain mandi, nyiapin baju, ya kuras dulu tuh isi perut, biar ngga BAB atau BAK di tempat acara..saya aja cuma mau jalan ke depan gang, mesti bolak balik dulu ke WC, mastiin ngga pengen pipis, biar ngga ribet nyari WC 🤧
Arin
Usut tuntas tuh si biang kerok Aluna. Cari bukti2 siapa tau di parkiran ada CCTVnya. Jebloskan kepenjara biar kapok
Safni Mardesi
dasar Sarita nenek yg egois.jatuh miskin baru tau rasa
Azlin Hamid
Luar biasa
Haerul Anwar
goblok lolicon
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ARYA
Siti Maryati
bagusss....jangan sampe ada yg nolongin
Teten Suryani
dah pinter banget dah gio, hati hati ya jangan sampai ketahuan kaburnya, kalo bisa di acak biar susah di cariinnya
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ALUNA
Haerul Anwar
AKU SENDIRI YANG AKAN MEMBUNUH MU ALUNA, AKU AKAN MEMBUNUH MU DAN SELURUH KELUARGA MU TANPA TERKECUALI.. KAU HARUS MATI DITANGANKU KAU HARUS LENYAP DARI DUNIA INI
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda HB
bagus kabur gio,biar kapokkkk klrg Arya. lari yg jauh...🤭👋
Retno Harningsih
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!