NovelToon NovelToon
Setelah Tunangan Dan Kakakku Mengkhianatiku

Setelah Tunangan Dan Kakakku Mengkhianatiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Janda / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Pelakor / Wanita Karir
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati tunangan dan kakak kandung, bagaimana rasanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Sesuai janji David, siang ini dia pulang dan mengajak Ayu untuk bertemu dengan Hani, karena Hani sudah menunggu mereka di sebuah butik ternama.

Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya mereka sampai. Keduanya turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam.

Melihat kedatangan keduanya, Hani langsung menghampiri Ayu dan memeluknya.

"Gimana kabarmu sayang?" Tanya Hani.

"Alhamdulillah, baik, Ma. Mama sendiri sehat kan?" Sahut Ayu bergantian bertanya.

"Seperti yang kamu lihat sayang." Hani memperlihatkan dirinya yang kian sehat.

"Sepertinya aku tak dianggap di sini." Sindir David.

Hani terkekeh.

"Ah iya, sayang, anak mama. Maaf ya, mama kangen banget masalahnya sama Ayu." Ucap Hani.

"Jadi sama Ayu aja, David enggak?" Tanya David.

"Ya enggak dong, udah ah. Ayo masuk, udah ditunggu sama yang punya butik." Ucap Hani mengajak masuk Ayu dan David.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam bersama.

"Hallo, Jeng. Ini loh menantu aku, cantik kan?" Ucap Hani mengenalkan Ayy pada pemilik butik.

"Ah, ini mah cantik dan manis. Terlihat natural dan alami. Anakmu pintar sekali memilihnya, Jeng. Hallo sayang, siapa namamu?" Puji Luna dan mengajak kenalan Ayu sengan mengulurkan tangannya.

"Ayudisa, tante. Tapi panggil saja Ayu." Jawab Ayu menjabat tangan Luna.

"Wah, Ayu sesuai dengan orangnya yang ayu. Namaku Laluna,sayang. Panggil saja Luna." Ucap Luna.

"Baik, tante Luna." Jawab Ayu.

"Ya sudah, ayo masuk, tante sudah menyiapkan gaun khusus untukmu." Ucap Luna mengajak mereka masuk ke dalam.

Luna mengambil gaun yang sudah dia dikhususkan untuk Ayu. Karena memang itu sudah dipesan oleh Hani.

"Ayo kita masuk ke ruang ganti, akan tante bantu buat memakainya. Sementara kamu ganteng, pakai jas itu ya!" Ucap Luna mengajak Ayu untuk mencoba gaun yang sudah dia bawa.

David pun mengangguk.

Ayu mengikuti Luna masuk ke dalam ruang ganti. Ayu mencoba gaun tersebut dan Luna membantu untuk menerapkannya.

"Wow, sangat cantik. Tak perlu potong ataupun yang lain ini begitu pas dibadan kamu." Ucap Luna takjub.

"Tante bisa aja." Jawab Ayu.

Ayu pun bercermin. Dan apa yang dibilang Luna memang benar. Gaun yang dikenakan Ayu begitu pas dan Ayu terlihat begitu cantik. Luna mengajak Ayu keluar dari ruang ganti.

Saat Ayu keluar, David yang melihatnya tak berkedip.

"Wah, sayang, cantik sekali. Ah pilihan mama memang gak salah. Kamu benar-benar seperti putri." Ucap Hana.

"Iya, Jeng. Bener. Tinggal poles aja udah persis seperti putri." Imbuh Luna.

"Mas, gimana?" Ucap Ayu bertanya pada David.

Seketika lamunan David pun buyar.

"Hhahh,, kamu sangat cantik sayang." Jawab David.

Ayu pun tersenyum malu.

Mereka sudah deal dengan gaun tersebut. Dan Ayu akan menggunakannya saat resepsi besok. Setelah selesai, Ayu dan David pun ganti pakaian lagi. Mereka pamit kepada Luna. Kini Hani ikut dalam mobil David karena dia tak membawa mobil sendiri.

Hani mengajak anak menantunya untuk makan di sebuah restoran. Sampai di restoran mereka memesan makanan. Sembari menunggu pesanan, mereka pun mengobrol santai.

"David, gimana dengan mertua kamu? Kapan kamu akan menjemput mereka?" Tanya Hani.

"Rencana besok pagi, Ma. Biar dijemput sama Jonathan." Jawab David.

"Kalau begitu, langsung aja nanti ke Mansion yah, biar berangkatnya mama ada temannya." Ucap Hani.

"Baik, Ma." Jawab David singkat.

"Sayang, kamu mau kan setelah acara resepsi tinggal bersama mama?" Tanya Hani.

"Mau kok, Ma. Kita sudah membicarakan hal ini sebelumnya dan kita sudah sepakat untuk menemani mama." Jawab Ayu.

"Alhamdulillah, terima kasih, sayang." Ucap Hani pada Ayu dengan menggenggam tangan Ayu.

Ayu membalasnya dengan tersenyum.

Tak lama pesanan pun datang. Mereka lalu menikmati makanan tersebut dalam hening.

Setelah selesai makan, David mengantar Hani ke Mansion terlebih dahulu sebelum balik ke apartemen.

"Sayang, gak mampir dulu." Tanya Hani.

"Enggak, Ma. Besok aja ya sekalian." Jawab David.

"Baiklah, hati-hati ya, jaga menantu mama dengan baik." Ucap Hani.

"Siap ibu ratu." Jawab David.

Lalu David dan Ayu pergi meninggalkan kediaman Hani.

*****

Hari pun berganti, saat ini Rudi, Sri dan Dina berada dalam mobil yang Jonathan kendarai. Sesuai yang diminta oleh Hani, Jonathan mengantar mereka ke Mansion. Saat sampai Jonathan membukakan pintu untuk mereka dan membawakan barang bawaan mereka.

Mereka begitu takjud dengan Mansion Hani. Jonathan mengantar mereka masuk ke dalam.

"Selamat datang besan, gimana perjalanannya?" Tanya Hani.

"Alhamdulillah, Bu. Lancar. Terima kasih sudah menjemput kita." Ucap Rudi.

"Sudah tugas saya. Ayo mari masuk, biar nanti barang-barang kalian dibawakan oleh pelayan." Ucap Hani.

"Kalau begitu saya permisi, nyonya." Ucap Jonathan pamit.

"Baiklah. Terima kasih, Jo." Jawab Hani.

Lalu Jonathan menganggukkan kepala dan undur diri.

Hani mengajak besannya untuk menuju ruang makan dan mempersilahkan mereka untuk duduk.

"Kalian pasti sangat lelah dan lapar, kita makan malam bersama dulu ya, jangan sungkan-sungkan anggap saja seperti di rumah sendiri." Ucap Hani.

"Ini sangat banyak sekali, Bu. Ini terlalu berlebihan buat kami." Ucap Rudi.

"Ah tidak, Pak. Lagian kalian baru sekali ini datang kemari. Ayo kita makan malam bersama dulu. Setelah itu nanti pelayan akan mengantarkan ke kamar untuk kalian bisa beristirahat." Ucap Hani.

"Terima kasih dengan keramahan hati Anda, Bu." Ucap Sri.

"Kalau boleh meminta, panggil saja Hani, jangan Bu. Kita kan besan bukan orang lain." Ucap Hani.

"Lidah kami sudah terbiasa seperti ini, Bu. Tolong jangan dianggap kita menganggap ibu ini orang lain seperti yang ibu pikirkan." Ucap Rudi menjelaskan.

"Baiklah, senyaman kalian saja. Ya udah ayo kita mulai makannya." Ajak Hani.

Mereka pun menikmati makanan yang disuguhkan oleh Hani. Tak ada obrolan apapun kecuali suara dentingan sendok garpu dan piring.

Setelah makan malam selesai. Hani menyuruh pelayan untuk mengantar mereka ke kamar tamu.

Dina yang memiliki niat jelek pun akan memanfaatkan hal ini sebaik-baiknya. Kira-kira rencana apa ya?

*****

Sedang Doni yang tadi kemarin pagi menerima undangan dari Bosnya baru melihat undangan tersebut.

Doni mengira undangan itu hanya acara biasa karena hanya atasannya yang memberikannya padanya. Setelah dia membaca surat undangan tersebut seketika matanya membola karena terkejut.

"Apa? Ini tidak mungkin. Ini pasti hanya nama saja yang sama. Tak mungkin Ayu menikah dengan pemilik perusahaan. Tapi, kenapa disini ada foto Ayu dan laki-laki itu?"

"Arghh,, tidak mungkin, ini semua tidak benar."

Doni menggebrak meja dengan keras. Sampai mamanya mendengar suara itu.

"Doni, kamu kenapa? Apa yang kamu lakukan?" Tanya Sinta.

Doni tak jawab pertanyaan dari mamanya. Doni saat ini benar-benar hancur. Tak mengira jika laki-laki yang melamar Ayu waktu itu adalah pemilik perusahaan tempat dia bekerja. Pantas saja seserahan yang laki-laki itu bawa semua barang mahal. Doni merasa rencananya akan sia-sia.

1
Galuh Setya
Luar biasa
AgviRa: Terima kasih, Kak. Semoga suka ya.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!