NovelToon NovelToon
Kontrak Dendam

Kontrak Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Iris Prabowo

Setelah bangun dari koma karena percobaan bunuh diri, aku terkejut karena statusku menjadi menikah. Ternyata sebuah rahasia yang disembunyikan suamiku bahwa dia seorang profesional pembunuh bayaran.

Aku tak menyangka lelaki yang ku ketahui sebagai Vice President adalah anggota elite organisasi hitam yang menjadi buronan negara.

Teror demi teror datang. Beberapa pihak punya rencana jahat untuk menyingkirkan ku demi harta dan cinta, termasuk ibu tiri dan adikku.

Aku bersedia menukar tubuhku pada lelaki yang menjadi suami kontrak itu untuk sebuah komitmen balas dendam kematian sang ibu.

Akankah kebenaran tentang masa lalu menghancurkan rumah tangga kami? Penuh ketegangan berbalut kisah romansa yang sensual, ikuti cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iris Prabowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Luisa

Aku pikir terror rumah duka kemarin selesai, ternyata bersambung sampai hari ini. Pagi ini kantor lebih ramai, kerumunan karyawan memandang sesuatu ke atas dinding gedung pintu masuk.

Ada spanduk besar dengan beberapa gambar dengan tulisan penjahat, pelakor, dan pembunuh. Wajah perempuan yang terpampang adalah aku.

I didn't expect him to take it this far, i thought it was just personal. Sekarang dia ingin membawa publik untuk menyerang sekaligus menghakimi aku?

She's a slut? She actually did it? Kill her ex?

Bisik-bisik panas yang mengguncang kepanikan. Aku menghampiri security ingin meminta tolong agar spanduk diturunkan, tapi belum sempat berucap tiba-tiba terdengar suara tepukan tangan dari belakang.

"Wow, ini dia penjahatnya datang!"

Luisa muncul membawa raut wajah sengit. Kami berdiri berhadapan, di tengah banyak pasang mata menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Gue nggak percaya lo bisa berbuat seperti ini, Kea!" Luisa berteriak, suaranya tinggi dan penuh dengan kemarahan. "Lo seorang pembunuh!"

Aku mengangkat dagu, tetap tenang meskipun suara ini sedikit bergetar. "What are you even talking about? Gue bukan pembunuh. Gue tidak melakukan kesalahan."

"I know what you did. Lo nggak pernah terima kenyataan kalau Leon mencintai gue. You seduced him to enjoy your fucking body!"

"Did you know, he tried to rape me?"

Luisa tertawa dengan sinis. "Don't play dumb! Gue punya bukti! Lo tidak bisa menyangkalnya lagi".

"Bukti apa? Mana, ayo beritahu!"

Luisa mendekatiku, memperlihatkan layar handphone yang menampilkan beberapa foto dirinya dan Leon sedang berciuman di bar. Beberapa foto yang pernah kulihat sebelumnya, tapi kali ini lebih banyak dan lebih intim. Aku bahkan tak percaya kalau kami hampir melakukannya di bar. I am still in shock that we almost hooked up at the bar.

Sungguh aku merasa seperti sedang dihakimi. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan, foto-foto itu menunjukkan kalau aku orang terakhir bersama Leon. Tapi aku tidak membunuhnya, kematiannya memang benar sebuah kecelakaan kan?

"Pertunjukkan apa lagi ini? Ini kantor bukan pasar malam!"

Satu langkahnya dari pintu kantor bisa membubarkan kerumunan dengan cepat. Vice President datang, memandang santai sekitar sambil menyeruput kopi.

"Keana pembunuh! Dia membunuh Leon!"

"Tidak, Luisa. Kamu salah," Kin berjalan ke arah kami, lalu memegang pundakku. "Kea tidak membunuh siapa pun. Malam itu, dia bersamaku."

Luisa terkejut. "Kamu pasti bohong kan,"

Kin menggelengkan kepala. "I am telling the truth. That night she was totally on fire. Kami menghabiskan waktu bersama sampai pagi. "

Ruangan menjadi sunyi. Sepertinya semua terkejut dengan pengakuan Kin. Kedatangannya membuat aku cukup lega, tapi juga kesal karena sekarang semua tahu apa yang terjadi antara aku dan dia malam itu.

Fuck!

"Lagipula tidak salah kan membunuh duluan orang yang mau membunuhnya?" bisiknya di telinga Luisa. Kin menarik tanganku pergi dari situ.

***

Bukan pembunuh. Aku bukan pembunuh.

Apakah aku masuk dalam fase depresi? Wajah ini lebih kusam dan pucat bagai tanpa aliran darah. Aku kehilangan minat banyak hal, sudah sepuluh menit duduk di kursi meja rias untuk membersihkan wajah, tapi mengangkat selembar kapas pun rasanya berat.

Mereka kini menghakimiku sebagai pembunuh. Rasanya tak percaya bahwa reputasi baikku di kantor hancur begitu saja hanya karena sebuah fitnah. Walau tuduhan pembunuh tidak terbukti, kebenaran bahwa malam itu aku bersama Leon tidak dapat dielakkan. Luisa memegang bukti, aku pun mengakuinya. Aku salah, tapi aku tidak sejahat apa yang mereka pikir.

Setiap mata yang menatap, setiap kata yang diucapkan tentangku, semuanya begitu menyudutkan. Seperti ada beban yang sangat berat di atas bahu, bahkan bernafas saja terasa sesak.

"Hmmmh.... "

Tidak jadi membersihkan muka dengan micellar water, aku mau langsung tidur saja. Baru saja aku menutup wajah dengan bantal tiba-tiba sebuah tangan menariknya.

Mataku langsung menangkap sosok lelaki yang sedang mengunyah permen loli. Kin memandangku dari atas.

"Ngantuk?"

"Sedikit, kenapa?"

"Bantu gue menjahit"

Menjahit? Ini jam sepuluh malam dia mengajakku menjahit? Apa sih yang akan dijahitnya sampai tergesa-gesa hingga tidak bisa menunggu besok?

Kin memberiku botol antiseptik dan senter. Menyuruhku duduk di sampingnya yang sedang duduk memegang betis.

"Quick, sanitize and shine the light here!"

Dia menyuruhku?

Ternyata ada luka di pahanya. Sepertinya baru, darah begitu pekat dan kental terlihat membuatku bergidik. Dia membersihkan luka itu dengan kassa dan larutan alkohol lalu mengambil benang dan jarum.

What the fuck?

Dia mau menjahit lukanya sendiri?

Kin dengan hati-hati memeriksa luka yang terbuka, memastikan bahwa luka sudah bersih dan siap untuk dijahit. Dia mengoleskan krim untuk bius lokal, lalu mengambil jarum dan benang jahit bedah yang sesuai dengan ukuran luka. Jarum dimasukkan ke dalam kulit di sekitar luka. Dengan gerakan yang halus dan berjarak rapi teratur, lukanya kini tertutup. Dia menyuruhku menutup luka dengan kassa dan plester.

He did it like a pro, aku benar-benar speechless lelaki itu punya beberapa talenta tersembunyi.

"Kenapa bisa luka gitu? Pasti tawuran,"

"Memang di mata lo gue sekacau itu ya?"

"Ya lo kan gangster, tukang pukul"

CTAKK!!

Untuk kesekian kali dia menyentil dahiku. Sakitt...

"Tapi lo beneran gangster ya?"

"Bukan,"

"Terus apa?"

"Superhero,"

"Ih tai!"

"Ini luka jatuh dari motor karena menghindar kucing"

"Bohong, lo pasti jatuh habis nabrak orang"

"What? You think i am a bad guy? A criminal?"

Aku menelan ludah. Iya juga ya, kenapa aku memojokkannya? Kenapa ucapanku sama jahat dengan orang-orang itu?

"Sorry..."

"Still feeling down?"

"Lumayan"

"No need to stress, i've got your back, i know you're good"

Aku menatap Kin dengan mata yang berkaca-kaca. "You don't believe the rumors, right?"

Kin tersenyum memegang pipiku. "You know the answer".

1
erzzzyy
tidaaaak
erzzzyy
pasutri koplaaak /Proud/
erzzzyy
lusa pick me
erzzzyy
ngakak jika berkawan ama selingkuhan bapanya /Facepalm/
erzzzyy
enaknya bisa quit kerjaan semua hati /Chuckle/
erzzzyy
terpanaaaa
erzzzyy
suka banget sama alur ceritanya bikin dagdigdug
crownangel
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
crownangel
kesini karena tiktok /Shame/
crownangel
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
crownangel
novelnya ringan bahasanya santai, lanjutkannn
crownangel
Greget protagonisnya /Hey/
crownangel
suka kata-kata englishnya /Sneer/
crownangel
lanjutttt
Sabrina
kin sayaaaang
ForestCream
pls kea cepat jadian ama kin
Iris: kan udah nikah kakak /Silent/
total 1 replies
Kayden
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sabrina
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Sabrina
kinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!