anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Suara adzan berkumandang, nisa membangunkan bapak dan kedua adiknya untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai seorang muslim, Setelah selesai Nisa meminta adiknya segera mandi dan bersiap ke sekolah, sementara nisa membuat nasi goreng ala kadarnya untuk sarapan bapak dan kedua adiknya
Setelah kedua adiknya berangkat sekolah, kemudian di susul bapak menarik becak, nisa menyempatkan untuk membersihkan rumah dan memasak nasi, setelah selesai barulah nisa segera ke warung Bu Rina, Tak lupa nisa membawa buah tangan yang tak banyak untuk Bu Rina, karna telah mengizinkan nya untuk ikut kompetisi yang kemarin
" Assalamualaikum Bu Rina"
"Wa'alaikum salam, nak nisa kapan balik nak? Gimana kompetisi nya kamu bisa gak nak?"
" Alhamdulillah Bu, nisa dapat juara tiga, Oiya Bu ini ada oleh oleh sedikit buat ibu, maaf ya bu nisa cuma bisa kasi ini" ucapnya Sembari meletakkan buah tangan itu ke atas meja
" Kenapa mesti repot repot nak, ibu gak mengharapkan apa apa dari nisa, tapi ya sudah terima kasih ya nak"
" Iya Bu, terima kasih juga, nisa ke belakang ya Bu" akhirnya nisa menuju ke dapur warung untuk segera membuat makanan yang biasa di jual
Dengan penuh kesabaran nisa telah menyelesaikan kerjaan nya, serta makanan pun telah tersaji di lemari kaca etalase, nisa duduk termenung memikirkan cara mendapat uang agar adiknya Arya bisa masuk ke sekolah yang di inginkan nya
" Apa aku jualan kue aja ya?" Tanya nya dalam hati Tak lama Bu Rina datang dan memanggil nisa
" Nis, nis, nisaa.." panggil Bu Rina sedikit berteriak
" Astagfirullah ada apa Bu?" Jawab nisa
" Ya Allah nisa , kenapa melamun gak boleh anak perawan melamun nak, pamali.."
" Hehehe Maaf Bu"
" Nisa, kamu bisa bantuin ibu gak?"
" Bantuin apa Bu?"
" Gini Loh nisa, dua hari lagi ibu akan mengadakan pengajian, ibu udah pesan kue tapi tempat kue yang ibu pesan tuh mereka katanya di batalian padahal ibu udah bayar lunas"
" Kenapa di batalin Bu?"
" Katanya ada kedukaan makanya mereka membatalkan pesanan ibu, Kamu bisa gak bantu ibu buat kue, kalau enak kan lumayan nanti ibu promosiin dan kamu nanti juga bisa titip kue kamu di sini" nisa terkejut karena Bu Rina sepertinya mendengar dan mengetahui isi pikiran Nisa barusan
" Beneran Bu, ibu gak apa apa kalau nisa menitipkan kue Nisa di sini?"
" Gak apa apa, Pokoknya dua hari lagi ibu akan ke rumah kamu untuk mengambil kuenya, Kamu boleh libur besok lusa"
" Emang berapa banyak Bu?"
" Ada lima puluh dus, Nanti ibu yang siapkan dus nya, Setiap dus berisi lima macam kue ya, ntar ibu ambil jam lima sore"
" Kue nya mau yang gimana Bu?"
" Terserah kamu aja, campur gorengan pun gak apa apa ya sudah ibu ke depan ya, kamu jangan lanjutin lamunan kamu lagi Nisa, Ntar kesambet"
" Iya Bu Rina" ucapnya tersenyum sedikit malu
*******
Besok adalah hari nisa membuat pesanan Bu Rina, Sore ketika kembali ke rumah nisa memikirkan lima macam kue yang akan di buat nya. Sore itu pun nisa telah mulai berbelanja bahan kue nya.
Nisa memutuskan membuat kue jajanan yang gampang, murah namun tetap enak
" Nis, belanjaan kamu banyak banget nak". Tanya bapaknya
" Iya pak, ini aku mau buat jajanan pesanan Bu Rina" jawabnya meletakkan semua belanjaan nya di meja
" Emang Bu Rina pesan kue buat apa nak? Biasanya gak pernah pesan di kamu nak"
" Buat pengajian besok pak, trus yang tempat langganannya katanya gak bisa pak soalnya ada kedukaan, makanya Bu Rina coba pesan di Nisa, Dan katanya kalau enak Bu Rina mengizinkan nisa menitipkan kue jualan nisa di warung pak" Jawab nisa panjang lebar
" Emang kamu mau jualan kue nisa? Terus berapa banyak pesanan kue jajanan yang mau kamu buat nak?"
" Total nya dua ratus lima puluh biji pak, tapi nanti nisa kasi lebih buat keluarga Bu Rina dan juga buat bapak dan adik adik pak, Bu Rina memberi aku per biji kue dengan harga dua ribu pak, kan lumayan pak"
" Alhamdulillah nak, rezeki buat kamu selalu saja ada, trus besok gimana kamu mau buat kue kalau harus bekerja di warung juga nak?"
" Bu Rina bilang besok aku boleh libur sehari pak, Kuenya kan di ambil jam lima sore, jadi gak bisa kalo nisa harus kerja di warung juga pak"
" Ya sudah besok bapak bantu kalo ada yang bisa bapak bantu"
" Iya pak, terima kasih ya pak, nisa masuk dulu pak"
*******
Hari ini nisa akan membuat kue jajanan, selepas sholat subuh dia pun segera berlalu ke dalam dapur kecilnya. Dengan semangat empat lima dia segera membuat adonan untuk jajanan pertamanya. Namun tak lupa untuk membuatkan sarapan untuk bapak dan adiknya.
Jajanan pertamanya pun telah selesai, kemudian dia beralih membuat adonan jajanan kedua
Sampai akhirnya tepat pukul tiga sore semua telah selesai. Tak lama anak Bu Rina datang membawa dus. Nisa segera mengisi dus itu dengan jajanan yang di bantu oleh bapak dan kedua adiknya
Pas jam lima sore, Bu Rina datang menggunakan mobilnya dengan sekejap mata dus-dus kue itu pun telah berpindah tempat ke dalam mobil Bu Rina.. Bu Rina dan suami berpamitan dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah gubuk milik nisa
Nisa sengaja membuat lebih jajanan itu untuk dimakan oleh keluarganya. Dan untuk keluarga Bu Rina telah di berikan pada anaknya saat tadi membawa dus
" Ini kue buatan mbak nisa? Tanya arya
" Iya dek, gimana enak gak?" Tanya nisa
" Enak banget mbak, sumpah gak bohong " jawab kedua adiknya.. Nisa tersenyum mendengar pujian adiknya
" Bapak coba deh, enak gak?" Pinta nisa pada bapaknya
" Iya, enak banget nisa, ini beneran kamu yang buat? Kayak kue yang biasa di jual di toko besar itu Nisa" ucap bapaknya
" Syukurlah pak kalo enak, setidaknya gak mengecewakan untuk pesanan pertama"
" Kayak nya mbak bisa buat kue untuk di jual sendiri nih, kan lumayan mbak kalau ada sisa aku makan setiap hari Hehehehe".. ucap aulia
" Itu sih maunya kamu dek, rugi dong mbak nya kalau tersisa banyak. Hahaha" jawab arya
" Maksud aku gak banyak mbak, paling dua atau tiga biji kan gak apa apa"
" Mbak juga sih pengen ya gitu, Kamu doain mbak aja, biar mbak ada modal dan bisa jualan kue sendiri dek" Ucap nisa pada adik bungsunya itu
" Aamiin deh mbak aku doain mbak ada modal supaya bisa jualan kue dan semoga mbak bisa punya uang banyak untuk membeli rumah yang banyak kamarnya, hehehe".. ucap aulia mendoakan
" Aamiin" kata mereka serempak
" Nanti aku bantu jualan di sekolah ya mbak" ucap Arya
" Aku juga ya mbak bantuin jual di sekolah" sambung Aulia
" Gak usah, lebih baik kalian fokus belajar aja gak usah mikir yang lain " ucap Nisa
" Iya benar yang di katakan mbak Nisa, kalian gak usah bantuin mbak jualan, kalian harus belajar aja dulu, doakan saja agar mbak nisa dapat rezeki dan bisa jualan kue" ucap bapaknya
" Iya pak " ucap kedua adik nisa