Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 5
"terserah kau ingin menyebut diri ku siapa,turunkan aku atau aku akan bertindak menyakiti mu"ucap Eve.
"ohh ternyata kau berani juga,kau tidak tau siapa aku?"ucap Areksa.
"memang kamu siapa?dan aku tidak ingin mengetahui bajingan seperti mu"ucap Eve datar.
Areksa terkejut mendengar penuturan anak itu yang tak lain adalah adik kandungnya.
"siapa nama mu??"ucap Areksa sambil mendekatkan wajahnya dengan wajah Eve,ia mengintimidasi Eve namun Eve tidak terpengaruh malah menatap tajam Areksa.
"aku tak punya nama,bukankah itu yang kalian inginkan"ucap Eve menatap tajam Areksa.
"wah kau berani sekali yah, bagaimana jika aku membunuh mu??"ucap Areksa.
Lalu Areksa mengangkat tinggi-tinggi Eve dan melemparnya ke dinding namun sebelum tubuh kecil Eve membentur dinding Eve dengan sigap bertopang dan berputar kemudian mendarat dengan aman di lantai.
Hal itu membuat Areksa terkejut melihat aksi Eve tadi.
Eve menepuk-nepuk tangannya menghilangi kotoran di tangan kecilnya.
prok
Prok
"mahluk kecil yang luar biasa,kau sepertinya mempunyai beladiri yang mampuni"ucap Areksa.
"tentu,karena kalau tidak ada aku hanya akan menderita seperti dulu"ucap Eve lalu kemudian berjalan melewati Areksa dengan santai.
grep
Lagi Dan lagi Eve hanya bisa menghela napas panjang saat baju belakangnya di angkat oleh orang itu layaknya seorang kucing membawa anaknya.
"apa lagi mau mu?aku sedang sibuk"ucap Eve dingin.
"sepertinya kau adalah mainan yang sangat menarik,aku ingin melihat bagaimana kamu menghadapi singa-singa di mansion ini"ucap Areksa tersenyum menyeringai.
Lalu ia berjalan dan menyuruh para pelayan untuk menyuruh saudara-saudara nya berkumpul di ruang tamu.
Sedangkan Eve tidak peduli toh dia pasti akan bertemu dengan singa-singa itu.
Areksa melempar Eve ke sofa namun Eve tetap baik-baik saja lalu duduk dengan santai di sofa itu.
Tak berselang lama 2 orang pemuda datang satu hampir mirip dengan Areksa yang berusia 10 tahun dan satu berusia 16 tahun.
"apa yang membuat mu memanggil kami Ar?"ucap Alvaska.
"........."sedangkan Daren terdiam dan menatap ke arah samping Areksa dimana ada gadis mungil berusia 4 tahun.
"aku akan menunjukkan kepada kalian kalau ada kumbang menyusup ke mansion, bagaimana tanggapan kalian?"ucap Areksa.
Mereka menatap ke arah Eve yang duduk di sofa dengan tenang.
"siapa dia??"ucap Alvaska.
"huh dia adalah makhluk tak berguna yang telah menyakiti mommy sehingga mommy koma sampai sekarang"ucap Areksa.
"oh jadi kau makhluk itu,ah ternyata dia muncul di jarak pandang kita yah, bagaimana kalau kita mematahkan kakinya??"ucap Alvaska menyeringai.
Amelia yang mendengar kabar Eve di bawa oleh Areksa bergegas ke mansion,tadi ia baru dari kamar pelayan lain yang deman.
"nona Eve!"panggil Amelia.
Eve yang mendengar suara Amelia langsung melompat turun dari sofa yang besar baginya lalu berlari ke arah Amelia dan memeluknya.
"bibi,aku mencari mu.kau kemana saja?"ucap Eve.
"hoo jadi nama mu Eve,kau membohongi ku dengan mengatakan bahwa kau tidak memiliki nama"ucap Areksa.
"tuan muda maafkan nona kecil,dia masih kecil dan tidak tau apa-apa.Jika tuan mu sekalian ingin menghukum nona silakan hukum saya"ucap Amelia bersujud di lantai.
"sejak awal bukankah kau sudah berjanji bibi,dan kau tau konsekuensi nya"ucap Daren.
"be-benar aku masih mengingatnya.Silakan patahkan kaki saya untuk Menganti nona kecil"ucap Amelia.
"tidak.Bibi tidak perlu berkorban demi ku,mereka membenci ku cepat atau lambat mereka akan melakukan sesuatu pada ku"ucap Eve yang berbalik dan menatap ketiganya tajam.
Daren dan Alvaska terkejut melihat tatapan tajam yang lebih tajam dari tatapan seseorang yang mereka kenal.
"nona kecil"ucap Amelia.
"tuan muda Daren,tuan muda Alvaska,tuan muda Areksa,aku bersiap menerima hukum asal jangan sentuh bibi Amelia"ucap Eve.
Daren diam-diam mengepalkan tangannya menahan amarahnya namun hal itu tidak luput dari tatapan Eve.
"cih,si paling sopan santun sedang berusaha menahan emosinya" batin Eve.
"wah wah ku akui kau cukup berani, bagaimana kalau kau menjadi mainan kami??"ucap Alvaska.
mendengar hal itu Amelia langsung pucat pasi karena ia tau apa yang di maksud oleh mereka,mainan bukan mainan biasa namun mainan mengerikan.
"ti-tidak tuan muda,tolong ampuni nona kecil"ucap Amelia.
"aku tidak ikut-ikutan,silakan kalian bermain dengan nona kecil.semoga nona kecil merasa bahagia.selamat malam"ucap Daren lalu pergi dari sana.
"kalian memang singa-singa yang ganas dan aku hanya seekor kumbang,tidak apa-apa tapi kalian harus ingat bahwa kumbang akan mengigit saat dirinya terusik"ucap Eve dingin.
"bibi pergi kembali ke paviliun,jika bibi masih menyayangi ku.pergilah aku akan kembali"ucap Eve.
"hiks tapi nona hiks"ucap Amelia.
Eve memberikan kode kepada bibi Amelia agar cepat pergi.
"jadi permainan seperti apa yang kalian inginkan??"ucap Eve datar.
"hoam untuk saat ini aq masih ngantuk, bagaimana kalau membiarkan dia tinggal bersama si kesayangan Daddy?"ucap Alvaska.
"itu ide yang bagus"ucap Areksa.
"hey gadis kecil kau bermalam dengan Gileon"ucap Areksa sambil membawa Eve menuju suatu ruangan yang remang-remang tanpa pencahayaan.
"selamat tinggal"ucap Areksa lalu melepas pegangannya yang membuat Eve terjatuh ke sebuah tempat yang begitu dalam dan gelap.
"haha kau benar-benar sadis dengan anak itu,apa kau tidak ingat bahwa di dalam darahnya ada darah yang sama mengalir di dalam tubuh kita?"ucap Alvaska.
"kau tau kenapa anak hiu hanya sedikit di lahirkan?itu karena mereka akan saling memakan di dalam kandungan"ucap Areksa lalu pergi dari sana.
*******
Di rumah sakit.
Kane mengetuk ruangan VIIP itu lalu masuk ke dalam ruangan itu dimana berisi seorang pasien wanita dan seorang pria yang tampan sedang duduk di sampingnya sambil memangku laptop.
"maaf menganggu anda tuan,saya mendapat kabar dari kepala pelayan kalau tadi terjadi kerusuhan di mansion"ucap Kane.
"nona kecil,dia datang ke mansion dan kini menjadi mainan dari tuan muda kembar,bahkan nona kecil di lemparkan ke kandang Gileon"ucap Kane.
"...."
"apa tuan tidak mau menolong nona kecil??"ucap Kane.
brak
Damian menutup kasar laptopnya lalu menatap tajam ke arah Kane.
"memang dia siapa??kau ingin aku mengasihi dia??tampaknya kau ingin pulang dengan kepala berlobang Kane"ucap Damian dingin sambil memainkan pistol di tangannya.
"maafkan saya Tuan,saya tidak bermaksud demikian"ucap Kane.
"kalau begitu saya permisi dulu"ucap Kane
Baru mencapai pintu Kane menghentikan langkahnya.
"Tuan akan menyesal jika tidak menolongnya,karena dia hanyalah satu-satunya harta dari nyonya Axevelin"ucap Kane lalu pergi dari sana.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/