NovelToon NovelToon
BENIH TERTINGGAL Season 2

BENIH TERTINGGAL Season 2

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Al-Humaira

Season 2 BENIH TERTINGGAL 🤗

Revisi diskripsi _


Maureen yang kabur saat akan menikah malah terjebak dengan seorang pria yang sedang dikuasai obat. Niat ingin kabur Maureen justru membuat dirinya terlempar di atas rajang dengan pria yang tidak di kenal.


Setelah satu tahun Maureen yang memiliki bayi, harus kembali menelan pil pahit saat putranya di diagnosa mengidap penyakit Leukimia.


Bagaimana Maureen bertahan demi putranya yang sedang sakit keras???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasib yang menyedihkan

Maureen Coline wanita 22 tahun, membuka matanya setelah merasakan pria yang beberapa jam lalu menggagahi dirinya berulang kali dan kini sudah terkapar dengan suara dengkuran halus.

Maureen menyingkirkan tangan yang melingkar di perutnya yang terasa berat.

Dengan tubuh yang terasa sakit dan lelah, Maureen bangun dari ranjang dengan langkah kaki tertatih menuju kamar mandi. Rasanya begitu sakit, sakit fisik maupun hati. Maureen kembali menangis di dalam kamar mandi sambil menatap pantulan dirinya depan cermin.

Wajah menyedihkan dengan banyak tanda merah hampir disekujur tubuhnya, Maureen terlihat jijik hanya dengan melihat tubuhnya.

Dengan hati yang hancur dan air mata yang terus menetes, Maureen membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk.

Melihat seorang pria yang terkapar di atas ranjang membuat dada Maureen kembali terasa diremas hingga meninggalkan sesak yang begitu nyata.

"Aku berdoa semoga di kehidupan mendatang tidak akan bertemu dengan pria seperti mu." Ucapnya sambil melihat gaun pengantinnya yang tergolek di atas lantai.

Melihat semuanya membuat hati Maureen kembali sesak, meskipun lolos dari tuan Fergu, tapi Maureen justru terjebak di dalam kandang singa yang menghancurkan masa depannya. Sungguh nasib buruk menimpanya.

Melihat gaun pengantin yang sudah terbelah, Maureen mengedarkan pandangannya dan melihat ada sebuah koper di sudut ranjang.

Dengan langkah yang masih tertatih Maureen mendekati koper dan membukanya.

"Entah sebesar apa rudal mu, sampai membuat milikku begitu sakit," Gumam Maureen sambil memikirkan rudal yang mengobrak abrik miliknya sampai ledes dan terasa masih mengganjal.

Matanya mencari pakaian yang bisa ia pakai, tapi otaknya justru memikirkan rudal yang memberikannya kenikmatan.

Dasar Maureen!

Maureen mengambil Cardlock yang ada di atas nakas, dan dirinya baru bisa keluar dari kamar hotel.

Meninggalkan kamar hotel mewah dan luas, Maureen memakai kemeja navi yang kedodoran, panjangnya kemeja bahkan menyentuh lutut Maureen, wanita itu meninggalkan hotel sambil membawa kemeja pria yang sudah menodainya.

*

*

Sang Surya pagi menunjukan sinarnya yang begitu terik, seorang pria yang masih tergolek di atas ranjang merasakan gangguan di wajahnya saat terasa silau.

Pria itu masih ingin tidur dengan nyenyak, ia merasakan kualitas tidur malam ini begitu baik hingga membuatnya enggan membuka matanya.

Selain sinar matahari, ternyata deringan telepon khususnya berdering nyaring, membuat tanganya meraba sekitar di mana letak bunyi suara yang sangat mengusik telinganya.

"Ya, Bu." Jawab pria itu dengan mata terpejam dan suaranya terdengar serak, tanpa melihat nama pemanggil deringan khusus itu sudah menjawab siapa yang menelpon.

"Kamu di mana, kenapa tidak pulang!"

Suara seorang wanita di seberang telepon yang terdengar nyaring membuat pria itu sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Aku bukan akan kecil lagi Bu, yang tidak pulang dan harus melapor." Jawabnya dengan nada kesal masih betah dengan matanya yang terpejam.

"Noel, kau tau bagaimana kalau ibu mu sedang cemas."

Kali ini terdengar suara seorang pria yang jelas adalah ayahnya.

"Ck, bilang pada ibu ayah. Suruh ibu hamil lagi biar perhatiannya tidak lagi tertuju padaku."

"Noel, kau-"

"Ayah, di sana ada Celine dan Carlos yang butuh perhatian ibu, mereka juga anak-anak ibu." Desahhnya dengan sebal.

Pagi-pagi kedua orang tuanya sudah membuat mood nya begitu buruk.

Noel melempar ponselnya begitu saja di kasur.

"Menyebalkan." Gumamnya dengan kedua tangan menyentuh kepalanya yang terasa pusing.

Tiba-tiba tangan Noel menyentuh kasur disampingnya, merabanya tapi tidak ada siapapun membuat matanya langsung terbuka lebar.

"Di mana dia? apa aku hanya bermimpi." Ucapnya dengan wajah kebingungan.

Noel beranjak dari kasur, tapi melihat keadaan tubuhnya membuat matanya terbelalak.

"Siall!!"

Noel menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya, hingga tatapan matanya tertuju pada sprei putih yang sudah berantakan tapi masih terlihat jelas noda merah yang ada di sprei itu.

"Apa itu darah?" tanyanya pada diri sendiri.

Noel membuka selimut yang menutupi asetnya, ia melihat rudalnya bergantian dengan sprei bercak merah yang Noel yakini adalah darah.

"Kenapa milikku bisa berdarah-darah." Gumamnya dengan wajah linglung sambil melihat rudalnya yang terdapat bercak darah kering.

*

*

Maureen pulang dengan keadaan yang tidak baik-baik saja, tubuhnya terasa lelah dan juga sakit. Apalagi wajahnya yang pucat membuat Maureen seperti mayat berjalan.

Untung saja saat pulang orang tua Maureen sudah berangkat bekerja, kalau belum pasti dirinya di hajar habis-habisan karena kabur dari tuan Fergu.

Maureen memilih untuk masuk kedalam kamar, ia butuh istirahat untuk mengembalikan tenaganya, Maureen kini justru merasakan suhu tubuhnya memanas sepertinya ia demam.

"Kenapa sakitnya berlipat-lipat." Gumamnya sambil menelan obat penurun panas.

Maureen harus menyiapkan banyak tenaga untuk melawan amukan kedua orang tuanya nanti, jadi sekarang dirinya benar-benar butuh istirahat.

"Semoga nasib baik masih berpihak dengan ku." Katanya dengan mata yang mulai terpejam.

Maureen Coline, memiliki kehidupan yang sangat keras, wanita itu seperti sapi perah untuk kedua orangtuanya, hingga saat terlilit hutang dan tidak bisa membayar, mereka dengan tega menyodorkan Maureen untuk menebus hutang yang tidak bisa mereka bayar pada pria yang memiliki mata keranjang dan kejam. Istrinya tidak hanya satu.

Maureen memiliki seorang kakak perempuan, tapi sama saja kakaknya sama-sama gila seperti orang tuannya.

Dor...Dor...Dor..

Suara gedoran pintu kamar yang terkunci dari dalam membuat tidur lelap Maureen harus terganggu, padahal Maureen baru memejamkan matanya belum lama tapi gangguan yang memekakkan telinganya membuat Maureen mau tidak mau harus membuka matanya.

"Maureen buka pintunya!!"

Suara gedoran pintu di iringi teriakan ayahnya membuat Maureen mendesahh kasar.

Tubuhnya masih terasa sakit semua dan ia tidak tahu kejadian apa yang sebentar lagi menimpanya.

"Maureen!!"

Ceklek

Belum sempat pintu terbuka sepenuhnya, tiba-tiba tubuh Maureen langsung terhuyung kebelakang saat pintunya di dorong kuat dari luar.

"Beraninya kau kabur, anak sialan!!"

Akkhhh

"Ayah sakit!" Maureen meringis saat merasakan kepalanya perih, ia yakin jika sebagian rambutnya tercabut saat ini karena dijambak begitu kuat oleh ayahnya.

"Kau sengaja Ingin membuat kami mati, hah!!"

Ayah Maureen yang diliputi amarah semakin kuat menarik rambut Maureen sampai membuat wajah Maureen merah padam menahan rasa sakit yang menjalar disekujur tubuhnya.

"Dia sengaja Ingin membuat kita semua mati ditangan tuan Fergu sayang, dia memang anak tidak tahu diri!" Timpal ibu Maureen yang menambah kekesalan di hati ayahnya.

"Dengar anak sialan!"

"Ayah sakitt!" air mata Maureen sudah berlinang membasahi pipinya. Rasa sesak kembali menguasai menjalar di dadanya saat diperlukan seperti penjahat oleh orang tuanya.

"Rasakan, kau pantas mendapatkannya, hahaha!"

Di ambang pintu kakak Maureen tertawa puas melihat Maureen yang disiksa. Jaena kakak Maureen begitu puas melihat Maureen menangis merasakan sakit.

"Sebentar lagi tuan Fergu akan datang untuk menikahi mu, jangan coba-coba kau kabur lagi jika tidak ingin melihat mayat kami didepan matamu!"

Seluruh tubuh Maureen langsung melemas, tubuhnya ambruk ke lantai dengan wajah pucat berlinang air mata.

Sungguh menyedihkan nasibmu Maureen.

*

*

Tinggalkan JEJAK kalian, sebenarnya Karya ini mengikuti Loman tentang "Pernikahan Manis- Bersatu karena anak." Jadi Ons dulu biar menghasilkan anak 🤣🤣🤣

1
Idarestu Supriyati
hm...
Idarestu Supriyati
cemburu ye
Yustin Yustin
lanjut
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
oh jadi maksudnya Noel baru menyesal saat tau Ethan sakit?

kalau gk gimana? masih adakah penyesalan ? bahkan sekedar merasa bersalah karena mengambil keperawanan wanita dia B aja pdhl dirinya tau karna efek obat dan bisa saja dia mencari tau. apa motif wanita itu atau sekedar mencari tau siapa dalangnya.

so si Noel menyesalnya gak bener' menyesal dan gak tulus
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kurang ajar banget, adil perempuan bukannya disayang malah..taik mmng 😒
Langit Jingga
celine lucas
Haposan Parningotan
Semangat terus untuk karya selanjutnya.
Ismu Srifah
hayo aa aja yg di kerjakan
Nor Azilah
Luar biasa
Nor Azilah
Buruk
Lyn
suka sama karakter Zoraaa, semanagt Zoraaa hadapin para fans gila ituuu
Muh Nur
lama nunggu upnya taunya tamat🥺kuciwa aku thor
gimana kabarnya carlos sm zora
Citra Julinar
💝💝💝⭐⭐⭐❤❤❤
Sari Nu Amoorea
wah udah tamat..ending yg bahagia👍😍
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
terimakasih thor sehat n sukses selalu love sekebon
Lea
Gmn lanjutan zona carlos
Lea: Langsung meluncur thor dan favorit
Kang Halu 😎: buku Baru kak klik profil aku yaaa😘
total 2 replies
Iges Satria
akhirnya semua bahagia ❤️❤️❤️💐💐💐💐💐💐💐👍👍
Ass Yfa
gimana2 kok tamat... Carlos ama Zoya....
Kang Halu 😎: Ada di karya Baru kk klik profil aku ya😘😘
total 1 replies
bbyfsm
senengnyaaaa happy ending😍 thankyou thor udah buat cerita semenarik iniiii👏🏼👏🏼
shadowone
setelah sekian lama tamat juga...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!