NovelToon NovelToon
THE FOOTBALL AGENT

THE FOOTBALL AGENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Pemain Terhebat / Keluarga / Karir / Menjadi Pengusaha
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: c a i n

Ingin melihat Tim Nasional Indonesia bermain di panggung Piala Dunia? Simaklah! Jalu akan membawa kalian ke dunia yang tidak pernah kalian bayangkan sama sekali.

Di saat karirnya sebagai presenter sedang naik daun, Jalu harus menerima pil pahit yaitu pemecatan kerja tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan, hal ini membuat Jalu sangat frustasi dan mengalami kemunduran dalam hidup.

Jalu memutuskan untuk menjadi seorang agen sepak bola dan perjalanan karirnya sebagai agen sepak bola akhirnya berjalan sangat baik tapi suatu ketika, semuanya mulai berubah dengan dimulainya penolakan perpanjangan kontrak agen - pemain dan pemutusan kontrak dari para pemainnya.

Pil pahit kedua Jalu telan kembali dan membuat hidupnya hampir hancur tapi pertolongan dari sang Ibu membuat karir Jalu sebagai agen sepak bola mulai bangkit kembali sampai Jalu di kenal sebagai seorang legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13.

     "Mon, apakah kamu sudah memesan tempat sesuai dengan apa yang kukatakan sebelumnya?"

     Dalam mobil, Jalu bertanya pada Ramon yang duduk di kursi utama seraya menyetir mobil miliknya.

     Saat ini, Jalu sedang dalam perjalanan menuju Jakarta dari kota Bandung untuk bertemu dengan ketiga pemainnya yang dalam beberapa waktu ini kegiatannya sudah mulai bertambah dengan latihan dan bersekolah.

     Jalu berniat menemui mereka karena ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting dan tentu untuk mempererat hubungan dengan mereka.

     "Sudah, aku memesan tempat seperti yang kamu katakan."

     "Oke! Ngomong ngomong, bagaimana selama ini pekerjaan mu? Apakah nyaman dan tidak ada kesulitan kan?"

     Pertanyaan seperti ini di ajukan karena dalam beberapa waktu sebelumnya saat Jalu kembali ke Bandung, Ramon tidak ikut pulang tapi bertahan di Jakarta untuk menemani dan mengawasi ketiga pemain yang masih remaja itu.

     "Tenang saja, aku baik baik saja bekerja seperti ini, bahkan aku merasa bahwa aku sangat menyukai pekerjaan ini."

     "Ohiya, terima kasih juga karena kamu sudah menawarkan pekerjaan ini padaku."

     "Sama sama."

     Dalam perjalanan, Jalu dan Ramon terus mengobrol dengan Ramon yang terus menerus membagikan beberapa informasi mengenai ketiga pemain itu dan beberapa tugas yang sebelumnya sudah Jalu suruh Ramon lakukan.

     .....

     Sebuah hotel mewah di Jakarta, Jalu dan yang lainnya menempati tempat duduk dengan view yang cukup memanjakan penglihatan mereka.

     Sambil menyantap makan malam, Jalu dan yang lainnya mengobrol santai dengan topik topik yang lebih ringan karena Jalu belum memulai obrolan pada topik yang sangat pentingnya.

     Setelah hidangan makan malam habis dan tersisa cuci mulutnya, Jalu memulai obrolannya dengan topik yang lebih serius dan sudah dirinya niatkan.

     "Kalian bertiga, apakah kalian saat ini merasa keberatan bahwa sosial media kalian di urus dan di pegang oleh Ramon?"

     Saat ini, sosial media dari ketiga pemain itu sudah di pegang oleh Jalu dan Ramon dengan tujuan meminimalisir segala kemungkinan yang mungkin akan merugikan dan mempengaruhi mental pemain.

     "Tidak sama sekali Kak."

     "Seperti yang sebelumnya Kakak bilang pada kita, untuk menjadi pemain yang hebat dan sangat profesional, kita perlu memilih mana yang baik dan buruk untuk kita konsumsi."

     "Dan keputusan Kakak meminta sosial media kita jelas untuk kebaikan kita bukan?"

     Ketiga pemain itu menjawab dan saling menambahkan pada jawaban masing masing yang membuat Jalu sedikit mengangkat kedua alisnya karena tak menyangka ketiganya akan menjadi sangat akrab seperti ini.

     Jalu tanpa sadar melirik pada Ramon dan Ramon hanya mengangguk kecil sebagai jawaban yang hanya Jalu sendiri mengerti apa artinya.

     "Apa yang kalian katakan dan jawab adalah benar adanya. Kakak memutuskan dan mengambil cara ini karena ingin kalian hanya perlu fokus pada sepak bola saja dan apabila mental dan keprofesionalan kalian sudah berada di titik yang mana cukup untuk menanggung banyak tekanan, Kakak juga akan tetap memberikan kembali kebebasan itu pada kalian."

     "Seperti yang kalian tahu, negara kita bukanlah negara sepak bola tapi negara pendukung sepak bola."

     "Dengan anggapan seperti ini maka itu mengartikan bahwa banyak warga atau masyarakat Indonesia yang sangat menyukai sepak bola. Ini bisa di anggap sebagai sebuah keuntungan ataupun kerugian bagi kalian."

     "Keuntungannya adalah kalian akan sangat cepat di kenali dan menjadi terkenal apabila penampilan kalian sangat sukses di atas lapangan, tapi kerugiannya tentu sangat besar dan hal itulah yang harus di minimalisir."

     "Kerugiannya adalah kalian akan mendapatkan kritikan dan hujatan yang lebih besar di bandingkan dengan para pemain bintang sepak bola dunia saat kalian tampil tidak baik di atas lapangan."

     "Untuk itulah Kakak memegangi sosial media kalian untuk menjaga kalian dari hal hal seperti ini yang mana ini akan sangat merusak mental dan semangat kalian."

     "Meski tentu akan ada beberapa orang yang beranggapan dan berpikir bahwa membaca komentar, hujatan dan kritikan fans akan membuat mental mu terlatih maka itu bohong dan jangan pedulikan sama sekali."

     "Terakhir, Kakak hanya minta pada kalian untuk fokus dan berikan yang terbaik saja di atas lapangan, masalah di luar lapangan serahkan pada Kakak dan Ramon untuk mengurusnya. Apakah kalian mengerti?"

     Jalu berbicara panjang lebar dengan nada yang serius dan wajah serius. Ketiga remaja itu tentu melihat keseriusan Jalu yang ingin menjaga mereka dan mengangguk berat juga tegas sebagai jawaban mereka.

     "Ingat juga tanamkan dalam hati dan pikiran kalian ucapan yang Kakak katakan sekarang, kalian adalah pemain kelas dunia di masa depan dan itu akan benar benar terjadi di masa depan nanti, jadi jangan sia siakan waktu kalian untuk menanggapi hal yang terjadi di luaran sana yang mana semua itu menghambat perjalanan kalian menjadi seorang pemain kelas dunia."

     "Ingat jugalah perkataan yang pernah kalian katakan pada Kakak sebelumnya bahwa kalian ingin membawa keluarga kalian hidup lebih baik dan membanggakan mereka."

     "Kita mengerti Kak, kita akan mendengarkan apa yang Kakak katakan."

     "Baguslah!"

     "Ngomong ngomong, jika kalian debut nanti, Kakak akan membawa keluarga kalian ke stadion untuk menonton pertandingan kalian, jadi kalian ingat untuk berlatih keras supaya keluarga kalian bisa menonton kalian debut nantinya."

     "Ahh."

     "Kenapa kamu lemas begitu Abu? Bukankah itu bagus?"

     Para pemain dengan Jalu dan Ramon kemudian mengobrol sambil bercanda yang membuat hubungan mereka menjadi lebih erat dan harmonis lagi.

     Jalu juga pada saat terakhir sebelum pergi keluar hotel mengucapkan kalimat yang membuat ketiganya sangat tersanjung dan merasa sangat di hargai.

     Ucapan itu tidak lain adalah Jalu mengatakan bahwa Jalu sudah menganggap ketiganya sebagai bagian dari keluarganya dan adik yang harus di jaga sebaik baiknya.

     Maka dari itu selain tugasnya sebagai agen, Jalu yang menganggap dirinya sebagai Kakak dari ketiganya harus menerjang badai, menanggung tekanan yang terjadi di luar nantinya.

     Jalu akhirnya di antarkan pulang ke hotel terdekat oleh Ramon sebelum Ramon membawa pulang ketiga remaja itu ke apartemen nya.

     Ramon saat ini tinggal di apartemen yang bersebelahan dengan ketiganya untuk mengurus dan menjaga ketiganya sehingga Jalu harus tinggal sendirian di hotel.

     Apartemen yang di berikan oleh klub sebenarnya di berikan untuk masing masing pemain tapi saat tanda tangan kontrak, perubahan terjadi karena ketiganya memutuskan untuk menggunakan 1 apartemen saja.

     Apartemen itu memiliki 2 kamar tidur dan Ramon sendiri tidur di luar kamar atau lebih tepatnya di ruangan tengah.

     Tugas sehari harinya Ramon selain mengawasi mereka saat ini adalah mengantar mereka ketempat latihan dan juga sekolahnya menggunakan mobil yang di pinjamkan oleh Amir.

     Tentu mobil ini bukanlah perawatan khusus yang di berikan klub untuk pemain tapi hanya sebagai bantuan Amir untuk Jalu.

1
RidhoNaruto RidhoNaruto
up.
RidhoNaruto RidhoNaruto
up
RidhoNaruto RidhoNaruto
up thor
Daan
wow semakin menarik!!! sistem memang jarang terlihat dan muncul eolah tidak memiliki sistem tapi ini membuatnya semakin menarik dan efek atau dampaknya ternyata sangat berperan penting untuk perkembangan sepak bola Indonesia. sistemnya bagus!!!
Daan
next!
Ace
lah udah gini aja hubungan sama pacarnya.
Daan
next!
Anonymous
gede juga gaji nya 85 juta padahal baru mau promosi ke tim utama🗿
Anonymous: 15-20 juta mungkin
c a i n: berapa dong kasih tau! biar di benerin sesuai yang kamu tau;))
total 2 replies
Zak a Oh
upp
Daan
kalo dari data yang ada, ini sepertinya jadwal dari kompetisi Liga 2 2021/2022 kan?
Ace
lambat tapi karena greget makanya semakin di nanti/Smile//Smile/
Ace
superior
dennisad
👍👍👍👍👍
dennisad
Lanjuttt
Ace
Putra Nusantara akan menjadi Leeds United era 2000an kah?
Daan
€9000 berarti 170 JT kan?
Fajar Fathur
thor mau tanya itu novel goat football apakah masih lanjut soalnya ceritanya seru
Fajar Fathur
lanjut update thor ceritanya seru
Modal Sedekah
im fotbal dan goot fotbol kpn up lagi thor
Adlan 1212
2 chapter doang kah?
c a i n: di usahakan kak, terima kasih sarannya.
Modal Sedekah: sebenarnya gak masalah satu chap thor tapi panjangin lh ceritanya biar gak bosan para pembaca
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!