Fricilla Andini Windari
Gadis cantik dan pintar biasa dipanggil Cila.
Dia diusir dari rumah akibat difitnah adik tirinya.
Tidak hanya itu, calon tunangan Cila juga ikut membatalkan pertunangan mereka. Betapa kecewa dan terluka hati Cila mengalami itu semua.
Akibat hal itu dendam melekat dihatinya. Saat sedang terpuruk, Tuhan mempertemukan Cila dengan sosok laki-laki tampan dan ternyata awal pertemuan mereka membuat laki-laki itu jatuh cinta kepada Cila.
Alfian Anggara
Laki-laki yang memiliki sifat humoris dan penyayang. Namun jika orang terdekat nya di sakiti dia akan langsung bertindak.
Pertemuan antara Cila dan Alfi berawal dari kecelakaan yang dialami Alfi.
Disitu awal kisah mereka dimulai.
"Dimana rumahmu gadis cantik?"
"Aku tidak memiliki rumah karena diusir oleh keluarga ku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 - Bertemu Dika
Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan Vely langsung menuju ke kantor.
Sampai dikantor Vely langsung menuju ruangannya dan mempersiapkan rapat pemegang saham untuk besok.
Dia tidak menyangka bisa semudah ini mendapatkan tandatangan Cila. Awalnya dia berpikir akan meminta secara paksa jika Cila tidak memberikannya.
Di butik Cila baru saja menyelesaikan tugasnya. Sebentar lagi jam makan siang. Dia memiliki janji makan siang bersama Kak Dinda, kakaknya Anjar.
Sembil menunggu Kak Dinda datang dia menelpon suaminya untuk memberi kabar.
Tut.. tut.. tutt
"Halo Mas.. " sapa Cila.
"Halo sayang bagaimana pekerjaan di butik." tanya Alfi.
"Berjalan lancar Mas. Oh iya tadi Vely kesini dia meminta ku menandatangani peralihan saham dan aku sudah menandatangani nya." jelas Cila.
"Iya sayang. Aku sudah tau dari bodyguard yang menjagamu." kata Alfi.
"Oh iya Mas aku akan pergi makan siang bersama Kak Dinda. Kata Kak Dinda dia sudah izin dengamu apa benar ?" tanya Cila.
"Iya Kak Dinda tadi ada menelpon ku. Katanya dia ingin meminjam istri ku yang cantik untuk mengajaknya makan siang dan berbelanja. Pergilah aku mengizinkan mu." jawab Alfi.
"Makasih ya mas." kata Cila.
"Iya sayang sama-sama." jawab Alfi.
Selesai menelpon tidak lama Kak Dinda datang. Mereka langsung pergi makan siang bersama.
Mereka makan siang tidak jauh dari Butik Mama Ara. Setelah makan siang mereka berdua langsung pergi ke Mall untuk berbelanja.
Sampai di Mall mereka menuju lantai atas. Cila dan Kak Dinda memilih mampir kepakaian pria.
Cila dan Kak Dinda berpencar.
Cila berpikir untuk membelikan suaminya beberapa pakaian kerja dan santai.
Sedang asik-asik memilih dia dikagetkan suara seseorang.
"Wah setelah diusir keluarga ternyata kamu masih bisa berpenampilan seperti anak orang kaya." ucap pria itu.
Cila menoleh kebelakang dan ternyata pria tersebut mantan calon tunangannya yaitu Dika.
"Oh kamu aku pikir siapa." jawab Cila datar.
"Sepertinya kamu sudah menemukan pengganti diriku ya. Buktinya kamu membelikan pakaian pria." ucap Dika.
"Itu bukan urusan mu." jawab Cila.
"Apakah yang diucapkan Vely benar jika kamu sekarang menjadi simpanan pria kaya? Aku tidak menyangka jika kamu memiliki sikap menjijikkan seperti itu." kata Dika.
"Maaf Tuan Dika. Apapun yang saya lakukan tidak ada hubungannya dengan Anda." jawab Cila datar.
"Jangan bilang kamu frustasi karena pertunangan kita dibatalkan dan sekarang aku malah bertunangan dengan Vely." kata Dika dengan PD nya.
"Aku sama sekali tidak frustasi seperti apa yang kamu ucapkan. Tolong jangan ganggu aku karena kita tidak ada hubungan apa-apa lagi." ucap Cila dengan ketus.
Dika yang mendengar Cila berbicara ketus dengannya langsung emosi. Dia mencengkram tangan Cila.
"Kamu jangan sok jual malah dengan ku Cila. Aku yakin kamu masih mencintaiku. Jika kamu mau kamu bisa menjadi simpanan ku saja dari pada kamu menjadi simpanan pria kaya lainnya." ucap Dika emosi.
Cila mereka kesakitan akibat cengkraman kuat tangan Dika.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tangan Dika dan menghempaskan nya. Ternyata itu bodyguard yang ditugaskan Alfi untuk menjaga Cila.
"Maaf tuan, tangan anda menyakiti nona saya. " ucap bodyguard itu.
"Ternyata kamu memiliki bodyguard sekarang. Sekaya apa pria mu itu hah ?." tanya Dika kesal.
Cila tidak menjawab ucapan Dika. Dia memilih untuk pergi. Mood berbelanjanya sudah hilang. Untung saja ditempat Cila dan Dika bertemu terlihat sepi. Jika tidak mungkin mereka akan menjadi bahan tontonan.
Kak Dinda juga baru selesai kembali memilih pakaian untuk pacarnya. Tapi saat melihat Cila terlihat tidak bersemangat dia langsung mendekati Cila.
"Cila kamu udah belajarnya ?" tanya Kak Dinda.
"Udah hilang selera belanja Aku kak." jawab Cila malas.
"Kamu kenapa ? Tadi semangat saja diajak belanja sekarang kok murung gini ? Apa pakaian disini ngak ada yang menarik buat kamu ? Tapi ini kamu udah dapet beberapa pakaian." kata Kak Dinda.
"Aku ketemu orang yang buat mood belanja aku hilang kak. " jawab Cila.
"Hah siapa ? Ya udah sekarang mending kita bayar ini dulu abis itu kita cari tempat buat ngobrol." ucap Kak Dinda.
Kak Dinda bersama Cila menuju kasir untuk membayar pakaian mereka.
Setelah lama mengantri akhirnya Kak Dinda dan Cila mendapat giliran membayar. Setelah membayar mereka menuju Cafe untuk membeli minum dan mengobrol.
Kak Dinda menggandeng tangan Cila menuju cafe. Sampai dicafe Kak Dinda memesan lemon tea dingin.
Tidak lama kemudian pesanan mereka sudah jadi. Cila langsung meneguk habis minumannya.
"Kamu tadi ketemu siapa sampe kesel gitu ?" tanya Kak Dinda.
"Aku tadi ketemu Dika. mantan calon tunangan ku kak." jawab Cila jujur.
"Terus kenapa kamu bisa kesel ?" tanya Kak Dinda.
"Aku sakit hati aja dibilang simpanan pria kaya. Padahal kan aku istri satu-satunya bukan simpanan." jawab Cila bersungut-sungut.
Kak Dinda yang mendengar jawaban Cila tertawa.
"Kok Kak Dinda malah ketawa sih." kata Cila heran.
"Lucu aja gitu simpanan pria kaya. Lah kamu juga ngak mau jelasin sih ke mereka kalo kamu bukan simpanan pria-pria kaya." jawab Kak Dinda.
"Kalo aku jelasin juga mereka ngak bakal percaya kak." jawab Cila.
"Iya bener juga sih. Oh ya kakak mau tanya apa kamu masih cinta sama yang namanya Dika itu ? " tanya Kak Dinda.
"Ngak Kak. Ngak tau kenapa aku sekarang lebih sering mikirin Alfi. Ngak inget sama sekali sama perasaan aku ke Dika. Apa karena aku sering ngabisin waktu bareng Alfi ya." jawab Cila jujur.
"Atau kamu udah mulai cinta sama Alfi ?" tanya Kak Dinda.
"Kalo Cinta aku belum bisa mastiin Kak. Cuma aku selalu nyaman deket sama Alfi." jawab Cila sambil tersenyum.
"Wah kamu udah mulai jatuh cinta tuh. Kakak berharap kamu sama Alfi terus sama-sama. Kalian serasi banget tau." timpal Kak Dinda.
"Do'ain yang terbaik buat hubungan kami Kak." kata Cila.
"Pasti dong." jawab Kak Dinda tersenyum.
Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Kak Dinda mengantarkan Cila kembali ke butik Mami Ara.
Sampai di butik Mami Ara, Cila langsung turun sedangkan Kak Dinda pulang kerumah nya.
Cila kembali keruangannya. Dia mendudukkan diri dikursi sambil memejamkan mata.
Apa benar aku mulai mencintai Alfi ? tanya Cila ke diri sendiri.
Bagaimana bisa aku mencintai Alfy secepat ini ?
Sedangkan di perusahaan, Alfi terlihat emosi melihat Cila diperlakukan kasar oleh Dika.
Tadi saat bodyguardnya mengirim rekaman saat Vely mendatangi Cila dia masih bisa menahan emosi istrinya direndahkan sebagai simpanan pria kaya.
Tapi sekarang emosinya kebali lagi. Ingin rasanya dia mendatangi Dika dan menghajarnya. Tapi ini belum tepat.
Alfi meminta Zay keruangannya.
"Kenapa Fi ?" tanya Zay yang baru memasuki ruangan Alfi.
"Cari semua tentang Dika, mantan calon tunangan Cila. Secepatnya!" perintah Alfi ke Zay.
Dinda pasti pacaran sm Jeremy, astoge 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Tuhan aja bisa memaafkan & mengampuni..