sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
"saya tidak ingin memohon pada mu, sebab cinta Dirga hanya untuk saya seorang dan kamu hanya orang asing yang sempat dijodohkan olehnya. Sebagai sesama wanita tentu apa yang harus kamu lakukan bukan ?". Ucap Aruna kini tengah duduk di cafe bersama dengan Ayumi.
Saat itu Aruna mencari nomor Ayumi pada ponsel sang kekasih dan mengajak istri dari kekasihnya itu untuk bertemu dan sekarang mereka sedang duduk berdua berhadapan dengan minuman dan cemilan yang ada dihadapannya.
"apa kamu tidak punya malu merebut kekasih ku ? bahkan kami sudah menjalani kisah cinta ini selama delapan tahun. tapi tiba-tiba kamu datang dan menghancurkan semua apa yang telah kami rencanakan sebelumnya". Sambungnya lagi.
"sebelum mengatakan hal itu, cobalah bercermin terlebih dahulu. Seharusnya saya yang bertanya pada mu, apa kamu tidak memiliki malu menyuruh saya meninggalkan suami saya sendiri ? Kamu hanya kekasihnya dan saya disini adalah istri sah nya. Bukannya terbalik ? Saya yang harus mengatakan jika tinggalkan suami saya bukan ?". Ujar Ayumi santai sambil menyeruput minumannya.
"seharusnya kamu sadar sebelum mengambil tindakan ini. Orang-orang akan mencap mu sebagai perebut suami orang. Terlepas jika kalian telah bersama beberapa tahun dan sampai sekarang suami saya mencintai mu. Tapi disini yang menjadi titik perkaranya jika kekasih mu adalah pria yang beristri".
Tangan Aruna terkepal kuat mendengar ucapan Ayumi. Dia kira wanita yang ada dihadapannya kini adalah wanita lemah tapi ternyata dugaannya salah besar.
"apa saya mengatakan jika kamu harus meninggalkan mas Dirga ?". Tanya Aruna dengan senyum licik.
"memang kamu tidak mengatakannya secara langsung, tapi arah pembicaraan mu kali ini mengatakan jika saya harus mundur dari pernikahan saya sendiri". Jawab Ayumi yang masih dengan raut wajah santai.
Ayumi sudah tak memperdulikan jika nanti Dirga akan menikah dengan Aruna. Karena fokusnya sekarang adalah anak nya Dania. Dia tidak ingin anak semata wayangnya itu terluka akan perpisahan kedua orang tuanya dan merusak mentalnya.
"aku peringatkan pada mu Ayumi. Jangan pernah bermain-main dengan ku. Karena Dirga hanya milik ku seorang, dan aku tidak ingin membagi nya dengan siapapun termasuk kamu". geram Aruna sebab sedari tadi wanita yang didepannya selalu membalas perkataan nya.
Ayumi tersenyum kemudian memundurkan kursinya dan beranjak dari dari sana tanpa mengucap sepatah katapun. Rasanya percuma melakukan perdebatan dengan Aruna apalagi untuk membahas masalah Dirga yang kini sudah tidak penting di hati ayumi lagi, karena setelah pria itu mengatakan akan menikahi Aruna maka disaat itulah hati dan kesabaran nya sudah habis tak tersisa.
"Ayumi s*alan!!. Aku tidak akan tinggal diam sebelum Dirga melupakan wanita kampungan itu". umpatnya dengan mata memerah.
***
Brakkkk
pintu kamar terbuka secara kasar memperlihatkan Dirga yang begitu emosi menatap nyalang kearah Ayumi yang tengah duduk disofa sambil menikmati teh hangat dan menonton tv.
Pria itu berjalan kearah Ayumi dengan langkah lebar. "apa yang sudah kamu lakukan pada Aruna. HAAAA!!". teriak Dirga dengan tangan terkepal kuat.
Ayumi tersenyum miring, dia sudah menduga hal itu. Tentu Aruna akan mengadukan sesuatu yang tidak-tidak pada Dirga hingga pria itu begitu marah.
"apa yang kekasih mu katakan ?". Tanya Ayumi santai meminum tehnya kemudian meletakkan cangkir itu secara perlahan.
"aku bertanya pada mu s*alan!!". geram Dirga dengan nada ditekan.
akal sehatnya masih berfungsi sebab itu dia tida menyakiti istrinya. Jika dia sampai gelap mata mungkin saja dia sudah memukul istrinya hanya demi sang kekasih mengadu sesuatu yang begitu membuatnya murka.
Helaan nafas keluar dari mulut Ayumi. "aku tidak tahu apa yang dikatakan kekasihmu pada mu hingga kamu bisa marah seperti ini. Tapi aku tidak melakukan hal apapun". jawab nya karena memang dia tidak melukai wanita itu.
"kamu meminta bertemu dengannya dan menyuruh Aruna untuk meninggalkan ku".
Masih teringat dibenaknya, Aruna datang ke perusahaan nya dengan wajah sembab membuat hati nya begitu sakit, Apalagi Aruna mengatakan jika istrinya menemui Aruna dan menyuruh nya untuk meninggalkan dirinya.
"ternyata kamu hanya mendengar kan satu pihak saja". Kata Ayumi.
"tapi itu tidak penting karena percuma saja menjelaskannya pada mu sebab kamu hanya percaya pada kekasih mu yang paling kamu cintai". Sambunya lagi kemudian mengambil ponselnya menyodorkan pada pria itu.
Kening Dirga berkerut dengan wajah yang berubah-ubah melihat sesuatu di pada ponsel milik Ayumi.
Pria itu pergi begitu saja setelah meletakkan ponsel Ayumi diatas meja. Pikirannya begitu kacau dengan semua yang terjadi hari ini.
Wanita itu kini duduk kembali dengan helaan nafas berat. Untung saja dia sudah menitipkan Dania pada ibu nya jika tidak mungkin anak nya itu akan mendengar kemarahan papanya.
Karena besok adalah weekend makanya Dania berada dirumah ibunya. Anak itu senang berada disana apalagi ayahnya sering mengajaknya menangkap ikan di sungai tentu Dania begitu bersemangat ketika dititipkan dirumah neneknya.
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/