Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Oh my gosh, oh my gosh, kak Dea kamu cantik banget."
Tak terhitung sudah berapa kali Bella memuji penampilan Dea saat ini, dengan bantuan tangannya Dea bermetamorfosis menjadi seorang tuan putri malam ini.
Dengan balutan gaun berwarna ungu soft, yang menampilkan bahu jenjangnya, riasan make-up tipis- tipis yang membuat wajah Dea terlihat flawless dan beberapa perhiasan semua sudah Bella perhitungkan dan sangat pas membuat penampilan Dea nampak anggun dan glamor.
"Benarkah? apa ini tidak berlebihan hanya untuk sebuah makan malam? " ujar Dea, yang menilik dengan seksama penampilan dirinya di bayangan cermin.
"Tentu saja tidak kak, ini malam yang spesial untuk kalian. Penampilan mu sudah sangat sempurna."
Dea tersenyum melihat bayangan Bella yang begitu excited dengan semua ini, membuat dia bahagia, rasanya seperti mempunyai saudara yang benar-benar ada untuk nya.
"Oh ya apa bang athar sudah menghubungi lagi? "
Dea bergeming sesaat. "Belum." gelengnya.
"Coba kakak lihat ponsel, mungkin dia sudah ada di sini untuk menjemput kakak. "
Mematuhi anjuran Bella, Dea membuka aplikasi WA, begitu datanya di nyalakan ternyata athar sudah menelpon nya lebih dulu.
"Tuh, dia nelpon coba angkat kak. "
Dea mengangguk menjawab panggilan, lalu terdengar lah suara halus athar di seberang sana.
"Lima menit lagi aku akan sampai, ku harap kamu menerima ajakan ku ini, karena sejak tadi kau tidak menjawabnya."
Oh astaga! Dea lupa saking hiperbola nya mereka ia malah belum menjawab ajakan athar tadi.
"Sudah aku sudah siap. "
Di sisi lain Athar tersenyum legalega, dia senang karena akhirnya Dea mau menerima ajakannya setelah sekian lama dia menunggu jawaban gadis itu. Awalnya athar kira dia akan di tolak mentah-mentah.
"Baiklah, tunggu di situ aku akan segera menjemput mu. "
Tut! sambungan di matikan. Dea menutup mata dan menarik nafas dalam- dalam demi meredam riuh detak jantung nya yang kini mulai menggila. Sementara Bella sejak tadi sudah senyam- senyum di sampingnya.
"Ciee kayanya sebentar lagi aku bakal punya ponakan ini. "
Dea tersenyum geli. "Mikir mu kejauhan Bell. "
"Tapi kakak mengaminkan kan? "
Perempuan itu seketika terdiam lalu dalam hati diam- diam dia mengaminkan ucapan Bella.
Apakah dengan begini Dea sama saja dengan memberikan kesempatan untuk athar? apakah akhirnya dia tak jadi menyerah ketika pria itu sendiri yang akhirnya membuka gerbang hatinya dan mempersilahkannya untuk masuk?
Dea harap keputusannya ini sudah benar, dengan memberikan peluang untuk athar agar bisa memperbaiki hubungan pernikahan mereka.
"Ayo kak ku antar sampai depan kak athar pasti akan menjemput mu di sana. "
Tepukan lembut dari Bella di bahunya membuat Dea tersadar lalu ia menganggukkan kepala.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Eh malam- malam gini si upik abu udah dandan heboh aja udah kaya orang mau kondangan. " sekonyong-konyong Ranty menghampiri ketika Dea dan Bella sedang berjalan beriringan menuju depan.
"Upik abu, upik abu! dia istrinya bang athar, kamu tuh yang upik abu! " ejek balik Bella pada Ranty, yang tak senang dengan panggilan wanita itu pada kakak iparnya.
"Heh diam kamu! "
"Apa? mau apa? mau mengadu ke mama atau ke bang athar lalu melebih- lebihkan nya agar mereka membela mu?! "
Sungut Bella kembali. Mereka kalau ketemu memang sudah seperti kucing dan anjing tak ada yang mau mengalah.
"Kamu ni kecil- kecil mulutnya memang kurang ajar! " geram Ranty masih berusaha sabar karena gadis kurang ajar itu adalah adiknya athar.
"Biarin, emang kecil- kecil gini aku mah cabe rawit wlee! " Bella mengejek.
"Bella jangan kaya gitu, dia lebih tua dari kamu. " bisik Dea memperingati.
"Heh gak usah sok ngebelain aku ya upik abu. Kamu sendiri mau kemana malam- malam gini berdandan heboh segala? Oh ya mau ketemu sama selingkuhan mu itu ya? "
Ranty segera menuding, mengingat pria yang mengantar Dea pulang tempo hari. Dalam hati wanita itu tertawa senang karena dia tak perlu repot- repot untuk menyingkirkan gadis itu dalam hidup athar sebab ternyataDea sendiri sudah memiliki lelaki lain.
"Heh astagaaa cocotnya itu. " desis Bella sambil geleng- geleng kepala, Bella heran kenapa dulu abangnya itu bisa suka dengan wanita titisan nenek lampir ini.
"Kak Dea mana ada selingkuhan, yang ada kan kamu. Jadi jangan fitnah, wong kak Dea mau dinner sama bang athar. "
Mendengar nya membuat Ranty mendelik lalu dia tak bisa menahan tawanya. "Apa? dinner bareng atha? fyuh hahahaha! " Dia tertawa kencang. Membuat Dea dan Bella saling melempar pandang.
"Heh Dea abis makan apa tadi hingga kamu bermimpi setinggi itu? dengar ya jangankan mengajak dinner, dia bahkan tidak sudi untuk berada satu atap dengan mu! "
Ranty geleng-geleng kepala. "Jangan terus bermimpi deh untuk mendapatkan hati athar, kamu tahu kan bagaimana dia sangat- sangat mencintai ku. "
Kini giliran Bella yang tertawa sangat keras. "Heh kal ranty malahan kamu yang kini sedang bermimpi, bang athar mana sudi untuk mencintai wanita seperti mu lagi, pria mana pun pasti akan langsung memilih kak Dea yang setia daripada kamu yang sudah mendua!"
"Siall! " geram ranty kini dia malah kena skakmat sama bocah ingusan.
Lagian kenapa sih Bella sekarang begitu keras untuk membela Dea? bukankah dulu juga Bella sama sepertinya yang membenci Dea mereka bahkan tak segan untuk merundung Dea bersama, tapi kenapa sekarang situasinya berubah?
"Ck begini saja, jika memang athar mengajak deandra untuk dinner bareng di mana dia sekarang? tidak ada tuh. Atau jangan- jangan kalian hanya mengarang cerita. "
"Siapa yang mengarah cerita? lihat saja nanti bang athar juga akan kemari. "
Tin! tin! tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil Athar di luar membuat mereka semua terperanjat.
"Nah pucuk di cinta ulam pun tiba, yang di bicarakan sudah datang. " pekik Bella senang. "
"Ayo kak Dea kita keluar! " lalu Bella menarik Dea pergi dengan bersemangat meninggalkan ranty yang hanya bisa melongo.
...****************...
Mobil kijang innova athar terparkir di depan halaman rumah.
Dea dan Bella sudah berada di pelataran teras. kemudian Keluar lah athar yang masih menggunakan setelan kemeja putih yang lengannya di gulung hingga siku di padukan dengan celana bahan hitam, meski nampak sederhana namun dengan kacamata yang bertengger di hidung mancung nya membuat penampilan athar justru terlihat paripurna.
Athar tertegun saat melihat penampilan Dea saking terpesona nya pria itu sampai tak berkedip.
Dea memiliki kulit yang seputih susu, badan proposional dan dada yang kencang. Pesona terbesarnya ada pada kedua matanya yang bulat besar manik coklatnya yang indah membuat siapapun tenggelam dalam tatapan teduhnya.
"Ekhem! "
Deheman dari Bella membuat athar tersadar kembali ke dunia nyata hingga tanpa sadar mereka sejak tadi sedang menatap satu sama lain.
Athar menyodorkan telapak tangannya ke arah Dea. "Sudah siap untuk dinner bersama ku? "
Dan Ranty hanya bisa menyaksikan itu semua dengan tatapan sengit dan geraman kesal.
*
*
*
Bersambung
dan awalan nya sy langsung suka