~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.
"Aku suka sama kamu"
"Tapi aku sudah menikah"
"Aku tunggu jandamu"
"Silakan saja"
Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.
Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.
Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.
Bagaimana kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
❤️❤️❤️❤️❤️Happy reading ❤️❤️❤️❤️❤️
"Haha kok kamu ketakutan gitu sih, bukannya dulu kamu juga sering kaya gini sama Bian?" Tanya Dimas.
"Beda" Jawab Tisya.
"Apa bedanya?" Tanya Dimas.
"Bedanya aku cinta sama Mas Bian" Jawab Tisya.
Dimas kembali mendekati Tisya hingga Tisya terpojok di tembok.
"Kak" Mohon Tisya.
Dimas memajukan kepala mengikis jarak antara dirinya dengan istrinya.
Tisya ketakutan sehingga ia memejamkan matanya.
"Jadi kamu belum cinta sama kakak?" Tanya Dimas, Tisya menggelengkan kepalanya.
"Bukannya dulu kamu sudah cinta sama kakak?" Tanya Dimas lagi.
"I..itu dulu, sekarang beda" Jawab Tisya.
Dimas semakin mendekatkan mulutnya ke telinga Tisya sambil berbisik.
"Beri kakak waktu, kakak akan buat kamu kembali jatuh cinta pada kakak"
Setelah itu Dimas menjauhkan tubuhnya dari tubuh Tisya dan Tisya menggunakan kesempatan itu untuk kabur.
"Haha gue kira semua janda itu bar-bar, ternyata dia tidak" Ucap Dimas lirih.
Tisya keluar dari kamar mandi dengan napas ngos ngosan.
"Huhhh gila Kak Dimas" Ucap Tisya.
Tak lama kemudian Dimas keluar dari kamar mandi dan bersiap untuk mengerjakan sholat subuh.
"Sudah sholat?" Tanya Dimas.
"Belum" Jawab Tisya.
"Ngapain malah duduk?" Tanya Dimas.
"Wudhu aku batal gara-gara kakak" Jawab Tisya lalu ia beranjak ke kamar mandi.
Setelah selesai mengerjakan sholat subuh, Tisya pergi ke dapur untuk membuatkan kopi suaminya.
"Hari ini kamu jadi ke rumah ayah?" Tanya Dimas.
"Jadi" Jawab Tisya singkat.
"Kakak nanti harus ke kantor soalnya kakak tidak ambil cuti." Ucap Dimas
"Iya" Jawab Tisya.
Setelah kopinya habis, Dimas langsung beranjak berdiri menuju depan jendela. Cuacanya sangat cerah ditambah matahari belum terbit semua.
"Kakak mau olahraga, siapkan pakaiannya." Perintah Dimas.
"Hemmm" Jawab Tisya.
Tisya membuka lemari pakaian Dimas kemudian mengambil celana dan baju olahraga.
"Nih" Ucap Tisya sambil meletakkan pakaian Dimas di atas kasur.
Dimas membalikkan badannya kemudian melepas baju dan celananya di sana.
Lagi-lagi Tisya merasa kesal sebab suaminya sering telanjang di mana-mana.
Dimas keluar dari kamar meninggalkan Tisya sendirian di sana.
"Huh Alhamdulillah dia sudah pergi" Ucap Tisya.
Tisya merebahkan tubuhnya di atas ranjang kemudian memainkan ponselnya.
Di dalam kamar Tisya merasa bosan. Ia berinisiatif ke dapur dan membuka lemari es.
"Botol, kosong"
"Kotak susu, kosong"
"Telur, kosong"
"Isi kulkas, kosong"
Tisya menirukan suara seseorang yang sering membacakan kodam di aplikasi Tikt*k.
Ia menutup pintu kulkasnya kembali.
"Apa yang bisa dimasak, huh" Ucap Tisya
Ia kembali ke atas ranjang dan memainkan ponselnya lagi.
Tiba-tiba ia teringat pakaiannya yang kotor. Ia berjalan menuju kamar mandi dan membuka keranjang pakaian kotor.
"Keranjang, kosong"
"Kemana perginya baju gue" Ucap Tisya.
Tisya kemudian melihat tempat mencuci yang berada di belakang kamar mandi dan ternyata bajunya sudah tergantung di sana.
"Sudah dicuciin ternyata hihi"
Ia kembali ke tempat tidurnya dan ternyata suaminya sudah kembali.
"Habis ngapain kamu?" Tanya Dimas.
"Emmm engga ngapa-ngapain" Jawab Tisya.
Dimas meletakkan plastik di atas meja lalu merebahkan tubuhnya di sofa.
"Siapkan air, kakak mau mandi" Perintah Dimas.
"Kan ada shower" Ucap Tisya.
"Kakak mau berendam." Jawab Dimas.
"Yayaya"
Tisya masuk ke kamar mandi kemudian mengisi air kedalam bathtub.
"Kenapa krannya mati" Ucap Tisya.
Ia terus memutar-mutar kran yang ada di samping bathtub namun airnya tak kunjung mengalir juga
"Kak krannya rusak ya?" Teriak tisya dari dalam kamar mandi.
"Engga, kamu putar-putar terus" Ucap Dimas.
Tisya mencoba memutar lagi namun tetap tidak bisa
"Ga bisa kak" Teriak Tisya lagi.
"Bisa, kamu coba lagi" Jawab Dimas.
Tisya mencoba lagi dan tidak bisa lagi, ia kesal dengan Dimas
"Kakak ke sini aja kalau ga percaya." Ucap Tisya.
Dimas melepas sepatu dan kaosnya kemudian ia masuk ke kamar mandi.
"Kamu geser" Ucap Dimas.
Tisya melihat ke arah Dimas yang bertelanjang dada.
"Kebiasaan" Ucap Tisya.
"Kenapa?" Tanya Dimas.
"Engga" Jawab Tisya.
Dimas mencoba memutar kran itu, dan ajaibnya hanya sekali putaran airnya langsung keluar.
"Tuh bisa kan" Ucap Dimas.
"Tapi tapi aku coba ga bisa" Ucap Tisya.
"Itu semua tergantung amal ibadah." Ucap Dimas
"Ooo maksud kakak ibadah aku ga lancar gitu?" Tanya Tisya.
"Ihh siapa yang bilang" Ucap Dimas.
"Au ah" Tisya kesal kemudian ia meninggalkan Dimas di dalam kamar mandi.
Dimas tertawa puas ketika berhasil mengerjai istrinya.
"Gimana airnya bisa keluar orang belum dinyalain haha"
Hampir lima belas menit Dimas berendam. Ia kemudian membilas tubuhnya di bawah shower kemudian melilitkan handuk dan keluar dari kamar mandi.
"Mana baju kakak?" Tanya Dimas.
"Ya mana aku tahu" Jawab Tisya yang tengah memindahkan makanan ke atas piring.
"Soalnya belum kamu ambil makanya kamu tidak tahu" Ucap Dimas.
Lagi lagi Tisya dibuat kesal oleh Dimas.
Tisya meletakkan kemeja panjang berwarna merah dan celana hitam ke atas ranjang.
"Kamu mau kakak ke kantor ga pakai celana dalam?" Tanya Dimas.
"Ihh kakak kan bisa ambil sendiri." Jawab Tisya.
"Kenapa tidak kamu sekalian aja?" Tanya Dimas.
"Ihh kakak tuh nyebelin tau ga" Kesal Tisya.
Walaupun kesal tapi Tisya tetap menurut kepada suaminya.
"Jangan terlalu sebel, nanti malah cinta loh" Goda Dimas.
"Apaan sih" Jawab Tisya.
Tisya mengambilkan celana dalam berwarna hitam kemudian melemparnya ke atas ranjang.
"Bukan yang itu" Ucap Dimas.
"Terus yang mana?" Tanya Tisya.
"Ambil ambil ganti yang lain" Ucap Dimas
"Sama semua kak" Ucap Tisya.
"Ambil, kakak ga mau pakai yang itu, bosen" Jawab Dimas
Tisya mengambil celana dalam itu lagi kemudian mengembalikan ke dalam lemari.
Tisya membolak-balikkan celana dalam Dimas yang warnanya senada semua.
Ia mengangkat celana dalam berwarna abu-abu dan menunjukkan kepada Dimas.
"Yang ini?" Tanya Tisya
"Bukan" Jawab Dimas
"Ini?" Tisya mengangkat celana dalam berwarna coklat.
"Itu sudah longgar kolornya" Jawab Dimas.
"Yang ini?"
"Jangan, itu kekecilan" Jawab Dimas
Tisya semakin kesal, ia kemudian mengeluarkan wadah celana dalam Dimas dan menyuruh Dimas untuk memilih sendiri.
"Maunya yang warna apa? Pink? Ungu? yang mana?" Tanya Tisya dengan nada kesal.
"Hijau neon" Jawab Dimas.
TBC
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️