Menceritakan tentang kisah khumaira larasati, gadis desa yang selalu di hina teman temannya karena miskin serta di khianati pacarnya, dia nekad ke jakarta untuk merubah nasib menjadi seorang pengasuh anak kembar milik duda kaya, simak kisahnya, mampukah Ira menakhlukkan si kembar dan merubah nasibnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRAKTIRAN SHEREN
Twins begitu have fun dengan kakek Ramon, dan ini pertama kalinya Ramon tertawa dengan lebar, setelah sekian lama. Seakan jiwanya kembali muda,kakek tua itu bahkan tak mau kalah berebut bila dengan Twins.
Di tengah asyik asyiknya para lalaki itu bermain, Dave datang, dia memegang pundak Ira dengan lembut dari belakang.
" Pak Dave." Ira menoleh ke arah Dave.
" Siapa mereka, Apa twins mendapatkan telan baru hem.?" Tanya Dave sambil duduk di samping Ira.
" Oh tadi tidak sengaja Bola Twins mengenai kakek itu dan akhirnya mereka kenalan dan berteman." Jawab Ira.
Dave meraih tangan kanan Ira dan meletakkannya di pangkuan dia.
" Lihat berkat dirimu, mereka mau bersosialisasi dengan baik, dan mereka lebih bahagia dan hidup normal seperti anak anak pada umumnya." Dave bahkan mencium punggung tangan yang putih dan halus itu.
" Pak pak Dave." Ira deg degan, jantungnya terasa mau copot dan mereka menjadi canggung.
" ehm, Maaf aku terbawa suasana, maafkan aku kalau kau tidak nyaman." Dave meminta maaf dan melepaskan genggaman tangan tersebut. Dia segera mengalihkan perhatian, Dave melambaikan tangannya ke arah twins.
" Papa" Si kembar membalas lambaian tangan Dave.
"Kek itu papa kami, ganteng kan seperti kami." Ucap narsis Michael.
Ke 5 orang itu menghentikan permainan mereka dan mendekati Dave serta Ira. Ira bangun dari duduknya, mempersilahkan kakek duduk di samping Dave, dia sendiri mendekati si kembar dan merapikan penampilan kedua anak didiknya.
Asisten Ramon menyapa dan memberi penghormatan pada Dave.
" Selamat sore Tuan." ucap Asisten.
" Hei apa apan kalian, jangan seperti itu, santai saja, aku sama seperti kalian."Dave merasa tidak enak hati dengan sikap berlebihan asisten Ramon.
Ramon memberi kode pada mereka untuk bersikap biasa saja.
" Pa, ternyata seru bermain dengan kakek."Ucap Mike yang langsung duduk di pangkuan Dave.
" Mereka anak anak yang lucu dan pintar, terus terang baru kali ini saya bisa tertawa lepas ini berkat mereka." Ucap kakek, dia pura pura tidak tahu kalau sebenarnya twins buyutnya.
" Maaf tuan, kalau anak anak saya merepotkan anda, perkenalkan saya Dave." Dave mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
" Ramon, Ramon adi nugraha." Jawab Ramon.
" A anda berarti kakek dari isabella Nugraha." jawab Dave tercengang, karena selama mengenal Bella baru pertama kali ini bertemu dengan pria terkenal itu.
" Kamu kenal cucuku ?" Ramon masih pura pura tidak tahu tentang Dave.
" Iya, dia mantan istri saya." Jawab Dave.
"Berarti kamu Dave, dan dua malaikat kecil ini buyut ku ?" ucap Ramon pura pura kaget.
" Ah dunia ini ternyata begitu sempit, tadi siang aku berharap bertemu dengan anak anak Bella, tapi ternyata bertemu di sini, tempat yang penuh kenangan buat kakek.cu sini peluk kakek, kakek ini buyut kamu." Ramon merentangkan kedua tangannya, tapi kedua bocah itu malah sembunyi di belang Ira dan Dave.
" Kenapa, ayo sini sayang." panggil Ramon.
" Pa, apa kakek itu sama jahatnya dengan tante yang itu pa?" Tanya Mike polos.
" Enggak, kakek tidak jahat, cuma pengen peluk kalian saja." Jawab Dave.
Ira juga membujuk Michael supaya mau dipeluk Ramon.
Akhirnya keduanya mendekat dan memeluk pria tua itu.
" Kenapa mereka takut dengan tante, tante siapa, apa Bella?" heran Ramon.
" Iya tuan, sejak kecil mereka merindukan sosok ibu yang belum pernah mereka ketahui, tapi sekali bertemu, Bella malah mendorong Mike hingga jatuh dan masuk rumah sakit, bahkan menengok pun tidak ." jawab Dave.
" Entah terbuat dari apa hati anak itu, atau memang dari didikan kedua orang tuanya, hah." Jawab kakek sambil mendesah.
Mereka mengobrol beberapa saat dan Dave undur diri, haru sudah gelap.
Di rumah Sheren mondar mandir menunggu kedatangan Ira dan twins, dia sudah tidak sabar lagi menceritakan semuanya pada Ira.
" Kenapa Sih, dari radi mondar mandir seperti setrikaan begitu?" heran Mila.
" Nunggu Ira ma, Sheren sudah tidak u7 mau cerita sesuatu ke dia." Jawab Sheren.
" boleh dong mama tahu apa itu." Kata Mila.
" Ini urusan anak muda ma, tuh dia mereka pulang." Sheren segera berlarian keluar dan memeluk Ira begitu Ira keluar dari mobil.
" Ir, semua sesuai dengan yang lo prediksi, dan manjur." Ucap Sheren dengan mata berbinar.
" Apaan sih kak sheren tiba tiba peluk mbak Ira, jadi iri saja." Ucap Michael.Sheren mencubit pipi Michael dengan gemes.
" Rahasia perempuan cowok tidak boleh ikut campur." Sewot Sheren.
Sheren menggandeng tangan Ira dan membawanya menjauh.
" Mbak Sheren seneng banget ada apa mbak?" Heran Ira.
" Lo emang the best deh, gue sudah mempraktekkan semua saran dari lo dan sukses 100 persen." Sheren menceritakan semuanya mulai dia berkenalan dengan William, sampai mengerjai Luna.
" Ini baru kakaknya twins, cerdas dan smart.".
"Oke nanti malam kita ke kafe gue akan mentraktir lo." ucap Sheren.
" Tidak dugem kan, tapi kan harus nunggu twins tidur dulu mbk,."
" Nanti gue yang akan bilang ke mama dan kak Dave, lo siap siap saja, habis magrib kita berangkat. " Ucap Sheren.
Dan benar saja Sheren sudah ijin ke semuanya jadi malam itu mereka pergi ke kafe yang lagi viral di jakarta.