NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:572.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYM Bab 11 - Calon Mama Balu

Sumpah Ansara merasa Adrian terus memperlakukannya dengan spesial. Namun bukannya merasa senang, Ansara justru semakin was-was.

Pulang dari belajar mengemudi Ansara jadi memiliki pandangan baru tentang Adrian, bahwa pria itu adalah seorang pria hidung belang.

'Bagaimana bisa dengan santainya Adrian bicara seperti itu padaku? Apa? Boleh memanggil namanya jika hanya berdua? Astaga.' Ansara hanya mampu membatin, sementara mulutnya sampai tak mampu berkata-kata.

Entah sudah berapa banyak wanita yang diperdaya oleh kata-kata dan tatapannya itu. Sudah punya anak dan istri tapi tidak menjaga sikap.

Ansara merasa benci saat mengetahui sifat Adrian yang seperti ini.

Ansara tak ingin dicap sebagai pelakor, baginya pekerjaan ini benar-benar beresiko. Satu-satunya yang membuat dia bertahan adalah gaji 10 juta.

"Dasar pria hidung belang," gerutunya dengan lebih jelas setelah tiba di apartemen.

Selesai belajar mobil mereka memang langsung memutuskan untuk pulang, tugas Ansara hari ini hanya tinggal 1 lagi. Nanti malam dia menyiapkan baju untuk Adrian menghadiri perjamuan makan malam di rumah salah satu kolega.

Ansara tidak perlu ikut pergi, karena Adrian hanya akan pergi sendiri.

Saat ini waktu sudah menunjukkan jam setengah empat sore. Selesai mandi Ansara menghubungi sang ibu untuk memberi kabar, juga mempertanyakan apakah ibunya baik-baik saja.

"Halo Bu," ucap Ansara saat panggilan ini terhubung.

"Halo Nak, kok kamu telepon ibu ... Apa tidak sibuk?"

"Tidak Bu, ini aku sudah pulang ke apartemen. Bu, apa ibu mau tinggal di sini?" tanya Ansara kemudian.

"Aduh, ibu tidak mau. Nanti waktu kamu kerja ibu hanya sendirian di sana. Kalau di sini ibu banyak temannya," jawab sang ibu, teman yang di maksud adalah para tetangga.

Ansara mengangguk kecil, membenarkan pula apa ucapan ibunya tersebut. "Tapi aku jadi jarang pulang," ucapnya kemudian.

"Tidak apa-apa Ans, yang penting kamu sehat terus. Lagipula kita masih bisa sering teleponan seperti ini, iya kan?"

"Iya Bu," jawab Ansara dengan menghela nafas.

Cukup banyak yang mereka bicarakan sore ini, sang ibu terus mengatakan pada Ansara untuk bersyukur karena mendapatkan pekerjaan ini, jabatan yang langsung tinggi, gaji sepadan dan bekerja di perusahaan yang bergengsi.

Sang ibu juga memberi pesan pada Ansara agar bekerja dengan baik, jangan sampai mengecewakan teman dan juga sekaligus bosnya.

Saat panggilan telepon itu terputus Ansara lagi-lagi menghela nafasnya dengan kasar, dia sudah berusaha sangat keras untuk bekerja profesional tapi Adrian yang terus memancingnya.

Jam 6 sore Ansara mendatangi apartemen Adrian, kedatangannya kali ini tak secanggung tadi pagi.

"Tuan," sapa Ansara, saat ini Adrian duduk di ruang tengah dengan membuka tabletnya.

"Kenapa memanggil Tuan? Bukankah kita sudah sepakat akan memanggil nama jika hanya berdua?" tanya Adrian, dia sampai meletakkan tabletnya dan menatap Ansara.

"Tidak Tuan, saya lebih nyaman seperti ini."

"Baiklah, lakukan Apapun yang membuatmu nyaman," jawab Adrian lalu tersenyum kecil.

Kata-kata manis yang membuat Ansara ingin memukul kepala pria itu.

"Masuklah ke kamar dan siapkan baju untuk ku. Jam 7 nanti aku pergi," titah Adrian.

"Baik, Tuan."

Ansara kemudian masuk ke kamar utama, kembali mendatangi tempat ini untuk kedua kalinya. Tapi sepertinya Ansara akan sering sekali datang ke sini, karena sekarang setiap pagi dia bertugas membangunkan bos hidung belang itu.

Ansara menuju walk in closet dan melihat banyak pilihan di sana. Baju, celana, jam tangan, dasi, sepatu dan bahkan tas kerja berjejer rapi di dalam sana.

Dengan senang hati Ansara memilih baju yang paling tepat untuk Adrian. Ansara termasuk wanita yang menyukai fashion, jadi dia tidak merasa kesulitan saat melaksanakan tugas ini.

"Sudah selesai?"

"Astaga!" kaget Ansara, sebab Adrian tiba-tiba datang dan mengajukan pertanyaan.

"Kamu terkejut?"

"Tuan datang tanpa suara!" balas Ansara.

Adrian hanya tersenyum kecil, "Mana baju yang kamu pilihkan."

"Ini Tuan."

"Keluarlah, aku akan ganti baju sekarang."

"Apa saya boleh pulang?"

"Belum, tunggu di luar."

"Baik."

Adrian segera mengganti bajunya setelah Ansara keluar dari ruangan tersebut. Lalu tak berselang lama Adrian keluar juga dengan penampilannya yang sudah rapi.

Adrian memang tampan, tapi kini Ansara tak ingin terpesona. Ansara bahkan memberanikan diri untuk terus menatap ke arah pria itu, menguatkan dirinya sendiri untuk tidak lemah.

Adrian kemudian menyerahkan sebuah jam pada Ansara, sebuah isyarat agar Ansara memakaikannya jam itu.

Ansara yang paham langsung menerima, juga segera memakaikannya untuk sang tuan.

Jika dilihat-lihat keduanya sudah seperti suami dan istri. Tapi Ansara sedikit kesulitan karena tangan Adrian terlalu besar.

"Bisa tidak?" tanya Adrian.

"Tangan Tuan terlalu besar."

"Tangan mu yang terlalu kecil."

Ansara melirik tajam, lalu kembali berusaha memasang jam tangan tersebut. Ansara sampai memutar tubuh hingga Adrian berada di belakangnya.

"Sudah," ucap Ansara setelah berhasil, namun saat berbalik mendapati diri dekat sekali dengan sang Tuan.

Deg! Jantung yang awalnya normal kini kembali berdebar.

Secepat yang Ansara bisa dia ingin mundur, tapi malah terkilir dan nyaris jatuh. Untung saja tangan Adrian dengan cepat menahan pinggangnya.

Karena Adrian terlalu kuat menarik Ansara jadi masuk ke dalam dekapan dan Ansara yang terkejut juga memeluk erat.

Pelukan yang terasa begitu nyata. 'Ya Tuhan, aku tidak ingin jadi pelakor,' batin Ansara kalut.

"Kenapa ceroboh sekali? untung tidak jatuh," ucap Adrian, dari suaranya terdengar jelas jika cemas.

Gara-gara sentuhan ini keteguhan hati Ansara jadi kembali goyah, betapa pelukan Adrian begitu dia ingat dengan jelas.

Semalaman ini Ansara jadi tak bisa tidur dengan nyenyak, dia sungguh tak ingin jadi pelakor tapi keadaan terus menggodanya.

Pagi-pagi sekali Ansara kembali mendatangi apartemen sang Tuan untuk membangunkan Adrian.

Saat Ansara tengah menyiapkan sarapan dia mendengar suara bell apartemen berbunyi, ternyata asisten Juan datang.

Tapi asisten Juan tidak datang seorang diri, melainkan bersama dengan Naura.

"Loh, itu ciapa?" tanya Naura, dia melihat Ansara sebagai orang asing.

"Ini Tante Ansara, beliau adalah sekretaris pribadi tuan Adrian," jelas asisten Juan.

Ansara langsung menundukkkan kepalanya memberi hormat, "Salam kenal Nona, saya Ansara," ucap Ansara memperkenalkan diri.

Hatinya seperti rollercoaster, naik turun tentang perasaannya pada Adrian. Kini hatinya kembali patah saat melihat anak cantik tersebut.

"Oh, cekletalis Papa. Kilain Naula calon mama balu."

1
Ayna Adam
Trnyata Beni Adik Ipar Gio
Jadi adik ipar aja serakah sama warisan😏
Kerja yg rajin dan jujur gitu loh biar gak iri terus sama kehidupan dan perusahaan milik Gio😏
Ayna Adam
Jangan harap ya Beni
Gio lebih pinter dari km dan juga Hendra 😏
Hafifah Hafifah
tenang ans ini g ada hubungannya denganmu kok jadi aman
Hafifah Hafifah
bagus adrian hanya ipar aja lagaknya udah kayak yg punya harta
SasSya
su'udzon berkepanjangan 🙆🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
SasSya
semoga Hendra benar2 menyesal dan bertaubat
jangan sampai mau jadi sekutu om2 lucnat
SasSya
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
SasSya
jangan mau di intimidasi adr
yg berkepentingan siapa
seenaknya jidat ngatur2 orang
anak bukan
Naviah
Beni gak nyadar diri, padahal dia sendiri yang melakukan korupsi dasar playing victim/Speechless//Speechless//Speechless/
salmiati❤💚
bibit parasit om nya..😁🤭
pecinta dunia fantasi
nah kan, pantes jehong,emang bukan saudara papa gio,kwl saudara GK mungkin sampai hati sampai hati 😏
Naviah
jangan meremehkan Ardian, buktinya Ardian mampu mengelola perusahaan, kamu yang harus hati-hati Beni, apalagi kamu udah melakukan korupsi bisa dikasus kamu/Speechless/
Naviah
Good Ardian orang yang kayak gitu emang harus dikasih paham/Good/
Naviah
balas Budi bukan berarti harus mematuhi ataupun memenuhi permintaan orang itu, masih banyak cara lain untuk balas Budi. Jangan mau Ardian, masa depan kamu ada di kamu bukan orang lain apalagi dengan alasan balas Budi, balas Budi bukan berarti menyerahkan kehidupan kita ke orang lain.
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
aku suka caramu Adrian.
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ho... ho... apa maksudnya beni bawa2 ibu aruni? jangan kira Adrian gak bisa lebih bar2 yaa
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Istrinya Orang
💯💯💯💯💯
Istrinya Orang
mantap Adrian..kamu harus pertahankan prinsipmu,,jangan mudah diatur orang,harus jadi diri sendiri yg TDK mudah disetir siapapun
Naviah
dah kayak lem ya Ar /Joyful//Joyful//Joyful/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!