Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Ternyata bukan hanya Quen saja yang di hubungi oleh Kai, tapi kedua orang tua Alpha juga dihubunginya. "Halo, Aunty. How are you today?" tanya Kai pada Arra melalui sambungan telepon.
"Halo, Kai. Kami semua baik dan bagaimana denganmu?" tanya balik Arra pada Kai. Kemudian keduanya berlanjut mengobrol untuk beberapa saat hingga akhirnya Kai meminta Arra dan keluarga Eugino datang ke Barcelona untuk menghadiri pernikahannya.
Arra dari seberang benua sana tentu saja sangat terkejut dengan berita ini. Tapi Arra tentu saja langsung meng'iyakan permintaan Kai. Dia akan datang ke Barcelona bersama suami, dan Achelio sedangkan Alessia tidak mungkin bisa ikut karena satu minggu yang lalu baru melahirkan anak keduanya.
"Thanks Aunty," ucap Kai ketika akan mengakhiri panggilan tersebut.
"Apa pun untukmu, Kai. Kau sudah Aunty anggap anakku sendiri. Andai Alpha tahu kalau kau akan menikah pasti dia akan menyesal," jawab Arra di ujung telepon sana dibarengi dengan helaan nafas panjang.
Kai hanya menanggapi dengan tawa pelan, lalu tak berselang lama panggilan telepon itu berakhir. Kai membuang nafas kasar, kemudian keluar dari kamarnya. Malam itu juga dia mengumpulkan semua pegawai di hotelnya untuk membantunya menyiapkan pesta pernikahannya di Ballroom hotel tersebut.
"Pak, mungkin Anda sedang mengigau." Hugo merasa keberatan dengan perintah Kai. Karena mana mungkin semua pegawai di hotel tersebut mampu memenuhi permintaan Kai yang sangat mustahil untuk di lakukan.
Menyiapkan pesta pernikahan dalam waktu semalam? Yang benar saja! batin Hugo sangat keberatan.
"Jika kau keberatan silahkan angkat kaki dari Palace Hotel!" sentak Kai seraya menunjuk wajah Hugo penuh emosi.
Mendapatkan ancaman seperti itu dari boss-nya membuat pria berperawakan tinggi dan berjambang lebat itu langsung menundukkan kepala, takut pada Kai.
"Dan jangan lupa urus semua berkas pernikahanku. Dan ini kartu identitas dan paspor Alpha." Kai memberikan dua benda tersebut kepada asistennya.
"Hubungi beberapa WO untuk membantu kalian!" lanjut Kai dengan tegas, kedua manik tajamnya mengedar menatap semua karyawanan yang berjumlah lebih dari 50 orang berbaris rapi di lobby hotel. "Usahakan jam 1 siang sudah selesai!" tegas Kai tanpa mau di bantah, kemudian segera pergi dari hotelnya menuju rumah sakit.
Semua orang di lobby tersebut seketika itu langsung bernafas lega setelah Kai pergi dari sana. Aura Kai sungguh membuat semua orang sesak nafas dan sangat mengerikan.
"Dia pikir kita ini pesulap semua bisa selesai dalam satu malam?! Mentang-mentang kaya raya bisa seenak hatinya!" gerutu beberapa pegawai mengeluarkan kekesalan mereka.
"EHEMM!! Dari pada banyak bicara, lebih baik kalian segera mengerjakan tugas kalian!" Hugo berdehem keras lalu memberikan instruksi kepada semua pegawai di sana.
"Baik, Pak," jawab semua pegawai dengan kompak.
"Sedikit gila memang! Ini semua karena Nyonya Alpha. Cinta telah membuat seorang Kai menjadi gila seperti ini," gumam Hugo, menggelengkan kepalanya berulang lali, tidak habis pikir dengan jalan pikiran boss-nya itu.
*
*
Kai berjalan kaki selama 10 menit menuju rumah sakit di mana putrinya di rawat. Sampai di ruang rawat Honey, ternyata anak gadisnya sudah terlelap, tapi tidak dengan Alpha yang masih terjaga sambil memainkan ponsel dan duduk bersandar di sofa.
"Belum tidur?" tanya Kai seraya mendudukkan diri di samping Alpha, mengintip layar ponsel Alpha. Takut, kalau wanita itu chat dengan pria lain.
"Belum, sedang mengecek kerjaan," jawab Alpha memperlihatkan layar ponselnya, seraya melirik Kai dengan sinis.
"Hei! Kenapa lirikanmu seperti itu?" Kai bertanya sembari tertawa pelan. Dalam hatinya sangat senang karena Alpha tidak chating dengan pria lain.
"Karena wajahmu menunjukkan kecurigaan!" balas Alpha seraya menggeser duduknya, menjauhi Kai.
Kai menaikkan kedua bahunya bersamaan, masa bodo dengan ucapan Alpha yang memang benar. Kemudian Kai menatap putrinya pulas di tempat tidur pasien. "Al, aku tidak menyangka ternyata benihku sangat premium. Aku jadi ingin mencobanya lagi, siapa tahu nanti mendapatkan jagoan," ucap Kai sambil mengulas senyum, dan tatapan matanya tak lepas dari putrinya. Tiba-Tiba dia merasakan udaranya terasa dingin, sekujur tubuhnya merinding, dia menoleh ke kanan saat merasa di perhatikan oleh Alpha.
"Astaga!!" Kai terlonjak kaget saat melihat menatapnya tajam sambil menyeringai seram seperti hantu di dalam kegelapan.
"Kau bilang apa tadi?! Jangan harap kau bisa menyentuhku meski hanya seujung kuku walau kita sudah menikah! Karena aku tidak mau di sentuh oleh pria bastard yang suka gonta-ganti jallang sepertimu!" balas Alpha sangat kesal, menumpahkan segala emosinya. Entah kenapa dadanya terasa panas dan terasa sesak membayangkan Kai bercinta dengan wanita lain saat tidak bersama dirinya.
"Ba-bagimana kau bisa tahu kalau aku ..." ucap Kai terbata-bata menatap takut pada Alpha yang masih marah padanya.
Alpha melemparkan ponselnya pada Kai, "baca sendiri!"
Kai mengambil ponsel tersebut yang terjatuh di pangkuannya, dia membaca pesan yang tertera di ponsel Alpha.
"Lio sialan!" umpat Kai, geram dengan kakak Alpha. Seharusnya dia tidak perlu memberitahukan pernikahannya pada Lio.
Ah, sial!! Kai terus mengumpat di dalam hati.
Lio tidak bisa menjaga rahasianya. Atau pria tersebut memang sengaja membuatnya dalam masalah seperti ini?
"Bagaimana Lio bisa tahu nomer ponselmu? Padahal aku sendiri saja belum tahu nomormu!" protes Kai pada wanita yang di cintainya itu.
Alpha tidak mau menjawab pertanyaan Kai, pasalnya selama 10 tahun ini yang mengetahui keberadaannya hanya Lio--kakak keduanya. Namun, Alpha meminta pada Lio agar tidak memberitahukan keberadaannya kepada siapa pun termasuk pada orang tuanya sendiri.
***
Kapok kamu, Kai. Rahasia telah terbongkar.😂
Jangan lupa tekan like, berikan komentar vote, dan setangkai bunga mawar merah🌹
mana tau apa itu cinta.. lanjut thor