Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B7
Ferdian, Stefan, dan Diky pun telah sampai di mall, dan mereka berkeliling.
"Hey Fer Ky, kita kesitu dulu yuk" ajak Stefan mengajak mereka berdua kedalam sebuah toko yang menjual pakaian dan juga sepatu bermerek HUF
Ferdian dan Diky pun menurut saja atas ajakan Stefan, karena hari ini harinya dia.
Setelah mereka masuk pun mereka di suguhkan dengan berbagai macam pakaian, dan juga sepatu.
"Hey Bro Stefan apa kabar sudah lama ya tidak mampir kesini" sapa seorang pramuniaga yang ternyata sudah kenal dengan Stefan.
"Oh Bro Tristan, baik kabar ku, masih bekerja disini kamu aku kira sudah pergi ketempat lain hahaha" canda Stefan
"Ohh tidak mungkin itu selama toko ini masih ada aku akan tetap disini bro, kecuali toko ini sudah tutup hahaha" balas Tristan "Yasudah lanjut Bro cari lah barang biar aku yang menemani mu dan........? Ucapan tristan terputus karena melihat Diky dan Ferdian yang tidak dirinya kenal.
"oh iya mereka para sahabat ku Tris, kenalkan ini Diky dan Ferdian" ucap Stefan memperkenalkan Ferdian dan juga Diky secara bergantian.
"ayolah kita langsung aja cari yang kalian inginkan, tenang saja aku kasih discount untuk kamu berdua sebagai hadiah perkenalan kita" Ucap Tristan yang tidak menganggap remeh penampilan Ferdian yang lusuh, karena dirinya dulu juga sama seperti Ferdian sebelum akhirnya dirinya mendapatkan pekerjaan seperti sekarang.
"Kenapa mereka saja, aku tidak kamu kasih discount kah?" celetuk Stefan
"Kamu memang nya masih butuh discount Stef? Hahaha" "yasudah ayo hari ini memang lagi ada discount kok jadi semua tentunya mendapatkannya" jawab Tristan sambil bercanda.
Mereka pun berkeliling toko namun hanya Stefan dan Diky saja yang memilih beberapa kaos, celana, hoodie, dan sepatu, sedangkan Ferdian hanya mengikuti mereka saja dari belakang.
Karena keasikan memilih semua itu Stefan sampai lupa bahwa Ferdian tidak akan memilih jika tidak dipaksa atau di pilihkan, karena keterbatasan uang ,ya bisa dibilang dia memang tidak memiliki uang untuk semua yang ada disini.
"Ferdian pilih lah apa yang kamu suka jangan hanya mengikuti kami saja" perintah Stefan.
"tidak usah Stef, kalian saja aku cukup menemani kalian saja." Jawab Ferdian.
Stefan pun tidak menanggapi lagi ucapan Ferdian kemudian memberikan kaos dan hoodie untuk ferdian.
Sedangkan Diky memilihkan celana jeans untuk Ferdian dan sepatu, kebetulan ukuran celana yang biasa di kenakan oleh Ferdian dia tau karena dia pun pernah menemani Ferdian untuk membeli celana di pasar. Dan untuk ukuran sepatu kebetulan sekali mereka sama.
Begitu semua barang sudah di pilih oleh Stefan dan Diky mereka langsung menyerahkannya langsung ke Tristan dan langsung meminta untuk langsung di bayarkan.
Ketika sudah dibayar barang yang untuk Ferdian dikasihkan langsung oleh Tristan.
"Ini Bro Ferdian barang mu" ucap Tristan yang langsung menyerahkan nya ke Ferdian.
Ferdian pun terkejut begitu disodorkan beberapa tas belanjaan kepadanya "I i ini?"
"sudahlah terima saja anggap saja ini sebagian dari traktiran ku untuk kamu dan juga Diky" ucap Stefan.
"sudah ambil saja Ferdian, barang yang ku pegang ini pun di bayar oleh Stefan kok" Diky menambahkan.
"benar bro semua ini yang bayar Stefan, aku pun juga dapat 1 Hoodie dari Stefan" Tristan menunjuk kearah bungkusan miliknya yang dibelikan oleh Stefan yang ada di sebelah meja kasir.
"jika memang semuanya kamu belikan, aku juga tidak akan sungkan lagi menerimanya" ucap Ferdian "Terimakasih Stef" tambahnya.
Setelah mereka keluar dari toko HUF itu mereka pun masih mencari barang dan lagi lagi Stefan membelikan Ferdian juga karena Stefan ingin melihat penampilan temannya ini sedikit menarik tidak terlalu lusuh yang mengakibatkan Ferdian selalu saja di ejek oleh orang lain.
Setelah lelah mereka berbelanja mereka menuju tempat dimana mereka parkir mobil, untuk menaruh belanjaan yang mereka beli, dan mereka kembali lagi masuk kedalam mall dan mencari tempat makan, karena sejak tadi mereka sudah merasakan lapar dan juga haus.
"Stefan, Diky hari aku berterimakasih sekali akan apa yang kalian belikan, dan aku tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan kalian ini, tapi suatu saat aku pasti akan membalas semua kebaikan kalian" ucap Ferdian kepada 2 sahabatnya itu.
"ahh tidak perlu sungkan sama kami dan tidak perlu kamu pikirkan untuk membalasnya, cukup kamu kenakan saja semua barang kami belikan untuk mu" ucap Diky
" Benar Fer, cukup kamu kenakan saja dan rapih kan penampilan mu agar terlihat lebih segar, dan agar tidak ada yang mengejek mu karena pakaian yang kamu kenakan, sesungguhnya aku kesal setiap kali ada yang mengejek mu, ingin rasanya aku menghajar mereka tapi pasti kamu akan mencegah itu kan. Dan sebenarnya ini juga sudah kami rencanakan sejak tadi di kelas kami berbagi pesan untuk membelikan itu semua, dan semua uang kita gunakan sudah kami hitung dan bagi rata untuk biaya kamu, yang tadi kamu liat Diky hanya membayar beberapa sebenarnya dia diam-diam mentransfer uang untuk patungan membayar barang mu. Hehehehe" Stefan menjelaskan yang sebenarnya.
"kalian sungguh memang sahabat serta saudara ku yang ku punya. Sekali lagi aku berterimakasih kepada kalian" lagi lagi Ferdian mengucapkan terimakasih yang hampir bosan Stefan dan Diky dengar hari ini.
" sudahlah daripada berterimakasih terus menerus lebih baik kita pesan makanan, cacing di perutku sudah mulai demo" ucap Diky yang sudah mulai kelaparan.
Tanpa mereka sadari 2 meja dari tempat mereka menunggu pesanan, ada 3 wanita yang dari tadi memperhatikan mereka. Yang tak lain adalah Fanesha, Rebecca, dan Renna.
"Fanesha ayo kita gabung dengan mereka sekalian kamu kenalkan mereka kepada kami, berhubung pesanan kita belum datang.
"Benar Fan, aku juga penasaran dengan Stefan setampan apa sih sampai Rebecca ini menjadi liar seperti ini hihihi" ledek Renna
"Aku tidak enak takut mengganggu mereka lebih baik besok saja lah aku kenalkan mereka kepada kalian berdua" balas Fanesha yang masih merasa canggung jika bertemu Ferdian.
"Huh kamu itu, kenapa harus menunggu besok sih, sekarang saja mumpung kita tidak sengaja bertemu dengan mereka" Rebecca terus mendesak Fanesha.
Fanesha yang mendapatkan desakan dari Rebecca mau tidak mau mengiyakan permintaan Rebecca. "Baik tapi kalian tunggu disini dulu ya, aku akan bilang kepada mereka dulu, karena aku tidak mau kalau kita nantinya di anggap pengganggu oleh mereka" ucap Fanesha.
"Yey" Teriak Rebecca kegirangan sehingga dia tidak sadar jika dia telah membuat orang di sekitar mereka melihat kearahnya, termasuk Ferdian, Stefan, dan Diky.
Rebecca yang tersadar bahwa dirinya teriak terlalu kencang dia pun langsung menutupi mukanya dengan tasnya karena malu.
Sedangkan Fanesha dan Renna hanya menundukkan kepala mereka sambil menggelengkan kepala mereka karena mereka menjadi pusat perhatian karena ulah Rebecca.
"Fanesha...." teriak Diky yang mengenali nya.
"Hay....." dengan perasaan malu dia pun menyapa balik Diky, yang awalnya dia sudah mau bersiap menghampiri Ferdian malah dibuat malu oleh kelakuan Rebecca yang seperti anak kecil.
"Sini gabung dengan kami, Diky spontan saja mengundang Fanesha tanpa meminta persetujuan Stefan dan ferdian yang notabene tadi sempat ada salah paham dengan Fanesha.
Rebecca yang mendengar bahwa Fanesha mendapatkan undangan dari seorang pria dia pun langsung mendongakkan kepalanya melihat siapa yang mengundang Fanesha untuk bergabung.
Begitu Rebecca melihat jika yang mengundang itu adalah teman dari Stefan Rebecca pun langsung saja berdiri tanpa menunggu Fanesha menjawab ajakan dari Diky.
sedangkan di meja tempat Ferdian, STefan menegur Diky "Diky kenapa kamu mengundang mereka tidak meminta persetujuan dari kami dulu terutama dari......." Stefan melirik ke arah Ferdian yang acuh tak acuh.
"sudah lah sekali-kali kita makan bersama wanita jangan bertiga terus, tapi itu juga kan belum tentu mereka mau atas undangan aku hehehe" jawab Diky
"Haii, kami boleh gabungkan?" ucap Rebecca yang sudah duduk di samping Stefan dan Renna dipaksa duduk disebelah Rebecca. Sedangkan Fanesha masih berdiri di samping Renna yang telah duduk dia enggan untuk duduk karena bangku yang kosong hanya disebelah Ferdian, dan dia masih merasa canggung oleh Ferdian sejak kejadian di kelas tadi.
Ferdian yang melihat Fanesha hanya berdiri dia pun akhirnya bersuara "Nona kamu hanya mau berdiri disitu saja menjadi patung selamat menikmati?" Ucap Ferdian
Bersambung.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏
kelihatan agak kaku...
agak kurang logis juga kayaknya...
ingat 1T diambil 2 juta saldonya 998.000.000.000,_ itu salah besar.