Bukan Pemuda Biasa

Bukan Pemuda Biasa

B1

Universitas Pratama fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, mobil-mobil mewah telah berkumpul seakan-akan sedang ada pameran mobil papan atas,

Sebagai Universitas yang paling mewah di Kota Blitz dan milik keluarga bangsawan, Universitas Pratama selalu jadi pilihan utama bagi anak-anak keluarga kaya untuk melanjutkan kuliah.

Di depan gerbang kampus turun seorang anak laki-laki berusia delapan belas tahun dari motor.

"Berapa pak?" Tanya pemuda delapan belas tahun itu yang bernama Ferdian Putra P.

"Rp.30.000,00 mas" Jawab pengemudi motor itu.

"Mahal sekali pak, Maaf pak uang saya hanya ada Rp.20.000,00 pak" Jawab Ferdinan dengan muka memelas, sambil mengeluarkan 2 lembar Rp.10.000,00.

"Huft baiklah mana sini cepat saya ingin mencari penumpang lain lagi" Jawab pengemudi motor tersebut dan langsung menyambar uang ada ditangan Ferdian kemudian langsung tancap gas.

"Huh hari ini sepertinya aku harus menghemat uang jajan sampai hari gajian ku nanti" gerutu Ferdian sambil melangkah masuk menuju kampus.

Namun baru saja mau melewati gerbang kampus tiba-tiba sebuah mobil GR Supra melintas dan hampir menyerempet Ferdian.

"Heii bodoh....." teriak Ferdian spontan karena kaget dengan mobil yang hampir menyerempetnya itu.

"Ciiiitttt...." Mobil itupun berhenti dan terbukalah pintu mobil kemudian turun lah 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang usianya sama dengan Ferdian.

"Heii kenapa kamu berteriak begitu keras dan mengatai kami?" Ucap anak laki-laki yang baru saja turun dari mobil tersebut.

Ferdian pun sontak saja kaget karena yang turun itu adalah Luky Pradana temannya di waktu Sekolah Menengah Atas ( SMA ), namun bukan teman baik melainkan pembully dirinya dahulu sewaktu di SMA.

"Ohh ternyata kamu si anak Miskin" ucap Luky yang langsung mengenali Ferdian.

"Luky lain kali hati-hati jika mengendarai mobil jangan seperti tadi yang hampir saja menabrak ku" ucap Ferdian pelan.

"Kamu tidak pantas menggurui ku Ferdian, kamu itu hanya anak yang ditinggal keluarganya entah kemana Hahaha" jawab Luky sambil mengejek dan tertawa terbahak-bahak.

"Ohh ternyata dia 1 SMA dengan kita yang dulu terkenal di sekolah yang mendapatkan Bea siswa dan di kenal sebagai anak yang paling miskin dan tidak di ketahui dimana keluarganya ya" ucap anak perempuan yang turun dari mobil Luky.

"iya benar Jessy, dia lah orangnya" jawab Luky

Ferdian pun tidak menanggapi ucapan mereka berdua, dan langsung saja melanjutkan langkahnya menuju kedalam kampus, namun baru saja mau melanjutkan langkahnya dia di hentikan oleh Luky dan Jessy yang menghadang tepat di depannya.

"hei.. Mau pergi kemana kamu? Apa kamu sedang bermimpi bisa masuk ke Universitas Pratama ini?" ejek luky.

"Aku memang kuliah di Universitas ini, dan ini hari pertama ku akan masuk" jawab Ferdian

"Hah, mana mungkin kamu yang miskin ini bisa di terima di kampus Pratama ini? Atau jangan-jangan kamu bohong, kamu sebenarnya disini untuk bekerja di kantin ya hahaha" Luky terus saja mengejek Ferdian seperti yang sering dulu dia lakukan di massa SMA.

"Terserah kamu saja percaya atau tidak aku tidak perduli.. MINGGIR...!!!" jawab Ferdian sambil berseru dan mendorong Ferdian yang menghalangi jalannya.

Luky pun langsung terdorong dan hampir jatuh, beruntung dia langsung di tangkap oleh Jessy yang berada disampingnya.

"Wah Wah Wah sudah berani kamu Ferdian, lihat saja nanti akan ku buat kamu jadi terkenal di kampus ini seperti dulu di waktu SMA" Umpat Luky yang kesal karena baru pertama kali dia di dorong oleh Ferdian yang notabene tidak pernah berani melawan disaat dulu mereka di SMA.

"Sudah-sudah ayo kita masuk juga, nanti saja kita lanjutkan untuk mengurus si Miskin itu" ucap Jessy yang langsung melangkah masuk kedalam mobil.

Luky pun hanya bisa mengikuti perkataan Jessy dan masuk kedalam mobil sambil menahan emosi.

Sedangkan Ferdian sudah melanjutkan jalannya menuju ke kelas sambil memainkan Hp nya yang sering ngelag.

"Huh sepertinya hp ini memang benar-benar harus diganti, tapi gaji ku hanya cukup untuk makan dan bayar transportasi ke kampus ini" gumam Ferdian sambil membalas 3 pesan dari 2 sahabatnya dan dari kakak nya yang entah sekarang ada dimana, karena setiap dirinya bertanya kakaknya selalu memberikan jawaban yang sama "Belum waktunya kamu tau aku, ayah, ibu, dan adik sekarang ada dimana, kamu cukup bersekolah dan bekerja paruh waktu saja untuk mencukupi dirimu, aku bertugas membiayai keluarga kita yang ada disini, dan kami meminta maaf kami belum bisa memberitahu keberadaan kami dimana karena kami belum bisa membantumu Fer" selalu itu saja jawabannya, dan terkadang membuat ferdian seperti tidak diinginkan oleh keluarga nya, namun memang dasar ferdian adalah anak yang selalu berfikir positif jadi dia hanya bisa berfikir mungkin keluarganya memang sedang mendapatkan kesulitan dan tidak membebaninya yang notabene dia adalah anak laki satu-satunya.

***FB 4 tahun lalu***

sepulang Ferdian sekolah, dia sontak kaget karena di ruang tamu rumahnya sudah ada 3 koper dan 2 tas ransel yang tergeletak di lantai, serta ayah ibu kakak serta adiknya yang sedang duduk menunggu kehadirannya.

"Ayah ibu kita mau pindah?" ucap Ferdian begitu masuk kedalam rumahnya.

"Nak duduklah disamping ayah, ada yang ayah ingin bicarakan oleh mu" ucap Fathia Fadhila ( Ibu Ferdian ) tidak menjawab pertanyaan Ferdian dan langsung menyuruh ferdian untuk duduk di samping ayahnya

"Ferdian maafkan ayah dan ibu nak karena ayah dan ibu akan meninggalkan kamu dan kakak mu disini untuk beberapa waktu" Ucap Fabian Pratama.

"Loh memangnya ayah ibu dan Faezya mau kemana? dan ada apa sebenarnya kenapa tiba-tiba meninggalkan aku dan kak Fristin disini?" jawab Ferdian dengan sedikit kesal.

"Maafkan kami nak, kami sebenarnya juga ingin membawamu dan fristin, namun kamu sebentar lagi ujian jadi sayang jika kamu harus ikut kami dan meninggalkan sekolah mu yang sebentar lagi selesai dan kamu juga mendapatkan beasiswa sampai kamu kuliah nanti disini, tidak bisa jika dilanjutkan di luar kota nak" jawab ayahnya mencari alasan agar Ferdian mengerti dan tidak keberatan untuk ditinggalkan oleh mereka sementara waktu.

"Ya tapi alasannya apa ayah, kenapa mendadak seperti ini tidak memberitahu dari waktu lalu" Ferdian terus mendesak ayahnya agar memberitahu alasannya.

"Karena ayah memiliki hutang yang sangat besar kepada seseorang dan orang itu menginginkan ayah untuk bekerja di rumahnya sampai hutang itu lunas kira-kira 4-5 tahun ayah akan berada disana, awalnya ayah ingin berangkat sendiri namun ibu mu memohon kepada orang itu agar kita semua boleh untuk ikut membantu bekerja disana agar hutang ayah lunas dengan cepat, namun dia hanya setuju untuk ayah membawa ibu dan adik mu, dia juga akan membiayai sekolah adik mu selama kami disana, dan adik mu cukup untuk sekolah saja tidak diperbolehkan membantu pekerjaan kami disana" jawab Ayah Ferdian.

Ferdian yang mendengar itupun langsung tercengang, dia tidak menyangka selama ini ternyata ayahnya mempunyai hutang yang entah berapa nilai nya yang mengharuskan ayah dan ibunya bekerja selama 4-5 tahun disana.

"Jadi seperti itu ayah, baiklah jika memang seperti itu yang terpenting adik Zya tidak sampai tidak sekolah, dan berarti aku dan kakak juga harus pindah dari kontrakan ini ayah?"

"Iya tapi tidak sekarang, masih ada 4 bulan lagi baru kalian pindah dari sini nak, dan ayah sudah menyiapkan uang untuk kalian walaupun tidak banyak tapi ayah rasa cukup untuk mencari kontrakan yang lebih kecil dari rumah ini, dan uangnya ada di ATM yang sudah ayah serahkan ke kakak mu, nanti setiap bulannya ayah akan memberikan uang untuk kalian walaupun mungkin tidak banyak" ucap Ayah Ferdian lagi.

"Baik ayah aku mengerti, Ayah ibu adik kalian jaga kesehatan, aku pasti akan merindukan kalian nanti" ucap Ferdian dan tak terasa air mata pun keluar dari matanya dan dia memeluk ayahnya, ibu kakak dan adiknya pun ikut berpelukan mereka pun ikut menangis karena mereka akan berpisah dalam waktu yang lama.

"baiklah waktunya sudah mau sore ayah ibu dan adik mu pamit" ucap sang ayah

" Jaga kesehatan kalian ya nak selama kami tidak ada, jangan nakal dan bertindak yang tidak baik sesusah apapun kalian harus bertindak yang baik jangan menyusahkan orang lain mau yang kalian kenal ataupun tidak kalian kenal" ucap sang ibu memberi wejangan.

" kak Fristi, Kak Ferdian" ucap adiknya sambil terisak karena sedih akan berpisah dengan kedua kakaknya itu.

Ferdian dan Fristi hanya menganggukkan kepalanya sambil menahan tangis sekuat tenaga melepas kepergian ayah ibu serta adiknya yang akan pindah ke pusat kota hari itu.

...----------------...

*Nama-nama tokoh yang ada di bab awal*

-Ferdian Putra Pratama 19 tahun ( tokoh Utama )

-Fabian Pratama 50 tahun ( Ayah Ferdian )

-Fathia Fadilah 49 tahun ( Ibu Ferdian )

-Fristi Putri Pratama 23 tahun ( Kakak Ferdian )

-Faezya Putri Pratama 16 tahun ( Adik Ferdian )

-Luky Pradana 19 tahun ( Anak Kedua dari keluarga Pradana keluarga terkaya ke 3 di Kota Blitz. Sombong dan merasa paling berkuasa )

-Jessy Aura Admaja 19 tahun ( anak Ketiga dari keluarga Admaja keluarga terkaya ke 4 di Kota Blitz. Dan memiliki status Nona tercantik ke 5 dikota Blitz yang menjadikan sifat sombongnya itu karena ke 2 status nya )

...----------------...

Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.

Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!