Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 : BAWA XINXIN PULANG
Setelah kepergian Xinxin, selama hampir 10 tahun, Ibunya mengalami depresi berat. Nama yang dia sebut selalu, "Xinxin". tidak pernah lagi menyebut namanya.
"Wang Yuwen, ini Xinxin!."
Yan Yihua berteriak memanggil namanya, ibunya memanggil namanya. Dengan cepat dia berbalik dan akan menuju ibunya, sampai tangan Xinxin yang memegang pisau kecil melayang ke arahnya. Dia dengan cepat menghindarinya, dan memukulnya tepat di belakang lehernya. Pukulan itu membuat Xinxin kehilangan kesadaran, dan pingsan.
Saat ini Yan Yihua sudah sampai didepannya, dia mengira ibunya akan memeluknya, namun ibunya malah memeluk orang yang terbaring di tanah. Sambil menggummamkan nama "Xinxin.. Xinxin..".
Hatinya yang baru saja menghangat, mendingin kembali. Ibunya bahkan memanggil orang lain sebagai Xinxin. Namun, mendengar nada khawatir ibunya, dia masih dengan lembut menepuk pundaknya dan berkata, "Ibu, ini bukan Xinxin."
Air mata masih membasahi pipinya, Yan Yihua menatap mata putranya dan berkata, "Tidak, ini Xinxin. Putraku, ini adikmu Xinxin."
Mendengar Yan Yihua berkata bahwa orang ini adalah adiknya, Wang Yuwen menghela nafas tak berdaya, dan berbalik menatap wajah orang yang pingsan di tanah. Wajah ini...
Hatinya tiba-tiba menegang, walau sudah hampir 10 tahun berlalu, ia masih sangat mengingat wajah kecil adiknya. Ini, benar-benar mirip dengan Wajah Xinxin.
"Yuwen, ayo kita bawa Xinxin pulang."
Kata-kata Yan Yihua membangunkan Wang Yuwen dari keterkejutannya.
*****
Di Istana Permaisuri
"Prang.....
Barang-barang yang pecah memenuhi seluruh ruangan. Di ruangan yang begitu indah, duduk seorang wanita yang mengenakan pakaian mewah, dari hiasan kepalanya dapat diketahui bahwa posisinya cukup tinggi.
Permaisuri Han memiliki wajah yang cantik, dan tampak awet muda. Sayang, ekspresi nya sekarang sangat buruk. Di tangannya ada selembar surat yang kusut, tidak jelas apa tulisan didalamnya, namun ada satu kata yang jelas terbaca, "Dia Selamat".
"Permaisuri.. Pangeran adu Zihan ada disini"
Terdengar suara mama dari luar ruangan, Permaisuri Han berjalan ke arah mama, dan berkata "Putraku ada disini?."
"Ya, Permaisuri. Pangeran mendengar anda tidak sehat hari ini, sehingga dia bergegas menemui anda setelah pengadilan pagi." jawab mama.
"Putraku Zihan memang sangat lembut." ucap Permaisuri Han sambil tersenyum. Namun, dia teringat kondisi ruangan nya yg kacau balau, akibat terlalu emosi dia menghancurkan semua barang di kamarnya, jangan sampai putranya melihat nya.
"Mama...
"Ya, Permaisuri..
"Suruh pelayan membersihkan semua barang di kamarku, dan bawa Zihan ke taman di dekat paviliun teratai. Aku akan menemuinya disana." ucap Permaisuri Han.
"Ya, permaisuri.
*****
Di paviliun teratai
Seorang pemuda tampan, dengan wajah lembut, sedang duduk di paviliun. Dia mengenakan pakaian berwarna biru langit, dengan sedikit sentuhan warna putih, terlihat sangat terpelajar.
Fu Zihan mendengar ibunya tidak enak badan, sehingga dia langsung menemui nya setelah pengadilan pagi. Dia mengerutkan keningnya terlihat khawatir.
"Putraku...
Permaisuri Han memanggil putranya, Zihan langsung berdiri mendekati nya, dan berkata, "Ibu, aku mendengar ibu sedang tidak enak badan, apakah ibu sudah memeriksanya?."
"Ibu baik-baik saja, hanya saja sedikit kelelahan. Karena sebentar lagi sudah musim semi, ibu sedang mempersiapkan festival bakat." ucap Permaisuri Han.
"Baiklah, aku harap ibu tidak terlalu memaksakan diri, biarkan orang-orang dari kementrian ritus untuk membantu ibu melakukan nya." jawab Fu Zihan.
Melihat perhatian dari putra nya, Permaisuri Han tersenyum. Ibu dan anak saling memandang, menceritakan beberapa topik, dan menciptakan suasana harmonis.
*****
Di Mansion Keluarga Wang
"Yuwen..
Terdengar suaran Wang Xuemin dari ujung ruangan, Wang Yuwen memandang ayahnya yang tampak kembali secara tergesa-gesa. Wang Xuemin sedang berada di Istana Kekaisaran, namun, dia mendapatkan berita tentang apa yang di alami oleh istrinya, sehingga dia dengan cepat kembali kerumah.
"Yuwen, aku mendengar ibumu di serang oleh sekelompok orang? Bagaimana keadaannya?". tanya Wang Xuemin.
"Ayah, harap tenang. Ibu tidak apa-apa, hanya saja..." Wang Yuwen terlihat sedikit ragu. Melihat putranya terlihat ragu, Wang Xuemin menepuk pundaknya, "Tidak apa, katakan saja ada apa?".
"Ayah.. begini..."
Wang Yuwen menceritakan keseluruhan cerita, bagaimana dia kehilangan ibunya dan berakhir membawa seseorang kembali. Wang Xuemin mengerutkan kening, seseorang yang mirip putrinya? ini mencurigakan.
Saat ayang dan anak sedang tenggelam dalam fikiran masing-masing, tiba-tiba Yan Yihua keluar dari dalam kamar dan berteriak memanggil dokter. "Dokter Qian, Xinxin sudah bangun, Dian sudah bangun, tolong segera periksa Xinxin."
Xin Qian baru saja membuka matanya, namun yang ia lihat adalah langit-langit yang terbuat dari ukiran kayu, dan seseorang sedang menangis di sampingnya.
Sambil memegang tangan nya, orang itu menyebut namanya, "Xinxin..." tidak lama berselang, seorang dokter datang dan memeriksa denyut nadinya.
"Nyonya, nona muda baik-baik saja, tidak perlu khawatir." ucap dokter Qian.
"Tapi, kenapa dia masih belum bangun sepenuhnya." tanya Yan Yihua, nadanya terdengar khawatir. Dia membuka matanya tadi, tapi sekarang menutup nya kembali. Bagaimana bisa dia tidak khawatir.
"Nyonya, sepertinya nona muda hanya kelelahan. Saya sudah meresepkan obat untuk nya, jika nanti nona muda bangun, anda bisa langsung memberinya obat ini." ucap dokter Qian.
Wang Xuemin dan Wang Yuwen berdiri berdampingan di depan pintu, melihat betapa cemas Yan Yihua, mereka merasa tidak berdaya. Wang Yuwen berjalan mendekati istrinya, dan menepuk pundaknya, "Istriku, jangan khawatir. Dia akan bangun jika telah cukup tidur."
ayo lanjut up lagi thor.... semangat