NovelToon NovelToon
Shook

Shook

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Konflik etika / Angst / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dhea Annisa Putri Sofiyan

Kehidupan Alexa dibuat berubah sejak kedatangan lelaki yang berhasil membuat setetes air matanya jatuh dipertemuan pertama mereka. Dalam kekosongan hidupnya, Alexa menemukan Elio lelaki yang mengubah segalanya. Bersama Elio, ia merasakan kebebasan dan kenyamanan yang tak pernah ia miliki sebelumnya. Meskipun banyak yang memperingatkannya tentang sisi gelap Elio, hatinya menolak untuk percaya. Namun, ketika sebuah peristiwa mengguncang dunia mereka, keraguan mulai merayap masuk, memaksa Alexa untuk mempertanyakan pilihannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Annisa Putri Sofiyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reverie

Setelah menyelesaikan makan siang mereka Dave, Fanny, Elio, dan Alexa kini tengah berkumpul diruang keluarga. Duduk melingkar diatas karpet Mereka sedang memainkan permainan kartu UNO, dengan tantangan dua orang yang kalah terakhir wajahnya diberi bedak bayi. Alexa dan Elio kini saling bertatapan sesaat sebelum tawa berhamburan diantara keduanya, melihat satu sama lain yang belepotan taburan bedak dimana-mana.

Keluar dari kamar mandi setelah mencuci muka, membuat wajahnya terasa segar Alexa mengamati setiap sudut kamar milik Elio tersebut. Dindingnya didominasi oleh warna abu-abu dengan aksen hitam dan putih yang memberi kesan maskulin dan elegan. Di salah satu sisi dinding, sebuah TV gantung besar terpampang, di atasnya terpasang proyektor LCD. Di bawahnya, tersusun rapi konsol-konsol game seperti PlayStation keluaran terbaru dan Nintendo.

Di sudut lain kamar, sebuah set meja komputer gaming lengkap dengan monitor besar, keyboard mekanik, dan kursi gaming. Di sudut ruangan, sebuah gitar tersandar di stand-nya, sementara koleksi piringan hitam tergantung sebagai dekorasi di dinding, menghadirkan kesan estetik yang klasik.

Poster-poster band, film, dan tokoh-tokoh terkenal favoritnya menempel di beberapa bagian dinding, mencerminkan hobinya yang beragam. Ada satu sudut yang terlihat sedikit berantakan dengan buku pelajaran, novel dan komik yang berserakan di meja belajar, namun sepertinya itu sudah menjadi bagian dari kesehariannya.

Di sisi lain, tempat tidur berukuran king size dengan sprei tersusun rapi, meskipun selimutnya tampak terlipat asal-asalan, khas kamar anak remaja yang tak terlalu mementingkan kerapihan detail. Di bawah tempat tidur, terlihat beberapa sepatu sneakers yang tergeletak sembarangan, seolah habis dipakai tanpa sempat disimpan dengan baik.

Ada juga sebuah rak kecil yang penuh dengan koleksi mainan action figure dan beberapa model kit mobil atau pesawat yang belum sepenuhnya selesai dirakit. Di atas meja, sebuah laptop dengan sticker game dan musik tertempel di permukaannya.

Kamar ini, meskipun terkesan tak sepenuhnya rapi, terasa nyaman dan personal, benar-benar mencerminkan jiwa seorang Elio yang energik, kreatif, yang sibuk akan dunia kecilnya.

Elio datang menghampiri Alexa mengajaknya untuk pulang karena hari sudah sore memasuki malam. Alexa pamit pulang kepada kedua orang tua Elio, Dave dan Fany mengantar keduanya hingga sampai didepan pintu.

Elio tidak langsung membawa Alexa pulang akan tetapi Ia mengajak Alexa kesuatu tempat yang merupakan lahan parkir yang luas yang diisi oleh deretan mobil yang berjajar, terdapat sebuah layar film berukuran besar, proyektor, dan gerai makanan disekitarnya. Suara besar dihasilkan oleh pengeras suara yang ada dilayar, dan terhubung langsung dengan radio yang ada dimobil. Mereka menonton film kartun animasi Despicable Me 4, ditemani dengan makanan kali ini bukan popcorn ataupun soda tetapi paket makanan sekotak pizza, kentang goreng, dan nugget serta lemon tea sebagai minumannya.

Entah sudah yang keberapa kali Elio kembali dibuat terkesima dengan senyum gadis yang ada disebelahnya ini begitu manis ketika tersenyum. Film yang berdurasi sekitar satu jam setengah itu baru saja selesai diputar. Sebelum pulang kebetulan ada stan yang menjual boneka animasi film itu minions, Elio menurunkan jendela mobil membeli karakter kuning tersebut.

"Bonekanya satu Pa"

"Boleh, mau yang mana mas?"

"Yang mana?" tanya Elio pada Alexa.

"Mau minion Bob"

"Yang itu?" tunjuk Elio pada karakter kuning yang memiliki rambut dan mata dua itu.

"Bukan itu Kevin Kak"

"Oh yang itu?" Tunjuknya lagi pada minion yang memiliki mata satu tersebut.

"Iiiihhh..bukan itu namanya Stuart Kak"

"Lha..terus yang mana?"

"Yang paling pendek itu lho Kak yang matanya dua" ujar Alexa menunjuk Bob minion yang dimaksud.

"Owh sama semua, yang itu Pa satu" ucap Elio menunjuk boneka yang dimaksud.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang melanjutkan perjalanan pulang. Alexa dan Elio kini tengah membahas film yang baru saja mereka tonton itu.

"Kok kaka bisa lupa sih yang mana Kevin, Stuart , sama Bob?"

"Ya gimana sama semua"

"Iiihh beda tau, Gue aja sampai sekarang masih ingat nama-nama karakter difilm minions satu sampai empat, nih ya bahkan Gue hafal sama lagunya" ujar Alexa panjang lebar.

"Coba nyanyiin" Elio sanksi dengan perkataan gadis itu.

Ba-ba-ba-ba-ba-nana

Ba-ba-ba-ba-ba-nana

Banana-ah-ah

Potato-na-ah-ah

Banana-ah-ah

Togari noh pocato-li kani

Malo mani kano chi ka-baba

Ba-ba-nana

Yoh plano boo la planonoh too, ba-na-na, ba-ba

PO-TAE-TOH-OH-OH

Togari noh pocato li kani malo mani kano

Chi ka-ba-ba, ba-ba-naNAAAHHHH

Alexa menyanyikan lagu minions membawakannya dengan penuh penghayatan bahkan suaranyapun dibuat semirip mungkin dengan karakter tersebut. Berhasil membuat seorang Elio menutup mulutnya dengan tangan speechless saking takjubnya akan sikap gadis itu, sesaat sebelum Elio meledakkan tawanya, membuat Alexa terdiam cemberut.

"Sorry..sorry ahaha" Elio menyeka air mata disudut matanya saking puasnya Ia tertawa.

"Wow..sesuka itu kah Lo sama tu karakter"

"Entah.. Gue kalau udah suka sama sesuatu emang gitu"

"Berarti Lo gampang suka sama sesuatu"

"Mungkin..bisa dibilang tapi Gue juga gampang bosen orangnya" ungkap Alexa.

Alexa sampai dirumahnya sekitar jam setengah delapan malam. Ponsel berlogo apel digigit yang Ia letakkan diatas nakas berdering tanda pesan masuk, Alexa yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan setelan piyamanya itu membuka ponsel miliknya. Panggilan video yang berasal dari kontak dengan nama Kak El, telefon tersambung menampilkan wajah Elio disana. Terlihat pakaiannya yang sudah diganti berbeda dengan tadi kini Elio memakai kaos hitam lengan pendek dengan celana pendek selutut.

"Kenapa jam segini belum tidur"

"Baru mau" ucap Alexa.

Pandangan matanya menangkap gitar yang disenderkan dipapan kasur, sepertinya baru selesai dimainkan oleh Elio.

"Bisa main gitar Kak?"

"Kenapa? mau denger Gue main gitar?" bukannya menjawab Elio menawarkan memainkan gitar untuk Alexa.

"Boleh" ucap Alexa sembari mencari posisi yang membuatnya nyaman.

Petikan gitar menggema sesaat sebelum Elio mulai bernyanyi, Ia membawakan lagu first love penyanyi Nikka Costa.

Satu hal lagi yang Alexa baru ketahui hari ini Elio memiliki suara yang indah, dan fasih dalam berbahasa Inggris, Alexa menyadari aksen british saat Elio bernyanyi. Seharusnya Ia tak perlu heran mengingat Ayah Elio, Om Dave berasal dari London Inggris.

"My first love.." petikan tangan Elio pada gitar berhenti seiring selesainya Ia menucapkan lirik terakhir.

Elio melihat Alexa yang sudah tertidur lelap entah dibait keberapa Ia bernyanyi mungkin kelelahan setelah aktivitas seharian ini pikirnya, Elio memutus panggilan telefon diantara mereka.

1
siskaa putri
mampir jg ya kak di novel ku the bad boy in the dark
Alucard
Menakjubkan
DAPSLOVERS: jangan lupa promosiin ya/Smile/
total 1 replies
swaggy
Terima kasih penulis hebat
DAPSLOVERS: jangan lupa bagikan ceritanya ke yang lain ya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!