Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 23.
Lucas kembali menundukkan wajahnya, dan Julia kembali memejamkan matanya.
Kali ini Lucas meraih pinggang Julia agar lebih merapat padanya, dan Julia diam saja di peluk Lucas.
Lucas kemudian mencium bibir Julia dengan perlahan, dan mengulumnya juga dengan perlahan.
Rasa bibir ini sama seperti waktu lima tahun lalu, sangat menyenangkan, dan membuat Lucas ketagihan.
Julia merasa ciuman Lucas semakin dalam dan lama, sepertinya ini bukan hanya sekedar ciuman selamat malam.
Tapi ciuman yang menginginkan lebih, dan Julia tersadar kalau tubuhnya sudah di peluk Lucas dengan erat.
Tangan Lucas satu memeluk erat pinggangnya, dan satu lagi menarik tengkuknya untuk memperdalam ciuman Lucas.
Saat lidah Lucas perlahan menyelusup masuk ke sela-sela bibir Julia, gadis itu pun mengangkat tangannya, dan mencoba mendorong dada Lucas.
"Hentikan!" ujar Julia di antara ciuman Lucas.
Lucas menghentikan ciumannya.
"Ciuman selamat malamnya kenapa seperti itu?" tanya Julia baru sadar kalau Lucas mencari kesempatan untuk menciumnya.
Wajah Lucas bersemu merah, dia merasa malu ketahuan mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Itu ucapan selamat malam untuk suami istri!" kata Lucas berdalih, dia terpaksa berbohong agar Julia tidak marah padanya.
Kening Julia berkerut merenungkan ucapan Lucas tersebut, karena dia belum pernah dekat dengan lelaki mana pun, jadi Julia kurang mengerti tentang hubungan sepasang kekasih untuk mengucapkan selamat tidur.
"Apakah seperti itu?" tanya Julia dengan wajah polosnya, terlihat sedikit percaya dengan apa yang di katakan Lucas.
"Iya!" Lucas dengan cepat mengangguk.
"Kalau begitu selamat tidur, kamu sudah bisa kembali ke kamarmu!" ujar Julia mendorong Lucas untuk melepaskan dirinya.
Lucas merasa kosong setelah tubuh Julia lepas dari pelukannya, pria itu masih berdiri di tempatnya, tidak berniat untuk keluar dari kamar Julia.
Julia bingung dengan Lucas yang belum pergi juga.
Julia berjalan menuju pintu, lalu membuka pintu untuk Lucas.
Dengan perlahan Lucas berbalik, karena Julia telah membuka pintu kamar. Melihat Lucas tidak bersemangat untuk keluar dari kamarnya, Julia menyadari kalau Lucas begitu enggan untuk pisah tidur dengan dirinya.
"Selamat tidur" sahut Julia dengan lembut, dia belum bisa membiarkan Lucas satu kamar dengannya, jadi Julia harus mengubah cara bicaranya, agar Lucas tidak merasa bersalah terus padanya.
Julia mencoba tidak berbicara galak lagi pada Lucas, dan mencoba untuk membiasakan diri untuk mengubah sikapnya demi Harry putranya.
Mendengar suara lembut Julia, perasaan Lucas yang tadinya merasa enggan untuk keluar dari kamar Julia, tiba-tiba jadi senang.
"Selamat tidur juga" ucap Lucas pelan.
Lucas keluar dari kamar Julia dengan perasaan tenang, Julia tidak menunjukkan sikap galak lagi padanya.
Setelah Lucas keluar, Julia menutup pintu kamar, dan mereka pun tidur di kamar masing-masing.
Besoknya, Julia yang sudah terbiasa bangun pagi udah berada di dapur memasak sarapan untuk Lucas dan Harry.
"Pagi Pa!" sahut Harry melihat Lucas masuk ke dalam ruang dapur merangkap ruang makan juga.
Harry sudah duduk di kursinya dengan manis, menunggu sarapan yang tengah di buat Julia.
"Pagi!" jawab Lucas, lalu memandang pemandangan ruang makan tersebut dengan tatapan tidak percaya.
Julia sedang memasak sarapan memakai celemek, terlihat begitu cantik.
Melihat dua orang yang menjadi bagian dari hidupnya, membuat Lucas tidak bisa mengungkapkan perasaan bahagianya.
Ini adalah keluarganya, istri dan putranya.
Tangan Lucas yang akan memakaikan dasinya, mengurungkannya untuk memakai dasi tersebut.
Pria itu begitu senang melihat Julia memasak sarapannya, ini momen yang sangat indah.
Lucas meletakkan dasinya di sandaran kursinya, nanti akan dia pakai, sekarang waktunya menikmati sarapan buatan istrinya.
"Pagi!" sahut Julia melihat Lucas menarik kursi untuk duduk.
Julia meletakkan piring sarapan Lucas di depannya, lalu meletakkan satu piring lagi untuk Harry.
Setelah itu terakhir untuk dirinya sendiri.
Julia menuangkan jus ke dalam gelas Lucas, kemudian pada gelas Harry, dan dirinya sendiri.
"Ayo di makan!" sahut Julia melihat Lucas yang belum bergerak untuk menyantap sarapan yang dia buat.
Lucas mengedipkan matanya tersadar, dia tadi begitu terpesona dengan situasi yang ada di ruang dapurnya tersebut.
Lucas menyendok sarapannya, lalu memakannya.
Sesaat Lucas tertegun merasakan sarapan yang di buat Julia, rasanya makanan itu begitu lezat sekali.
Melihat perubahan wajah Lucas, gadis yang sudah menjadi istri Lucas itu merasa makanan yang di masaknya ada masalah.
"Kenapa? apakah asin?" tanya Julia.
"Tidak! ini enak sekali, sangat lezat!" jawab Lucas dengan mata berbinar.
Dengan cepat Lucas melahap sarapan buatan Julia tersebut.
"Masakan Mama tentu enak Pa, karena itulah Mama membuka restoran, dan dia yang menjadi chef nya!" sahut Harry dengan santainya menikmati sarapannya.
Lucas menghentikan kunyahan nya, ternyata apa yang dikatakan sahabat Julia yang bernama Tina itu benar adanya.
Julia membuka sebuah restoran.
Bersambung.....
lucu psangan ini kebalikan dri lucas dan julia 😆
kasian julia dan lucas blom smpet bulan madu,tpi dpet hadiah anak ke 2
adelia polos bngt dan baik,mak lisbeth heboh bngt dpet cucu baru,
beruntung kehamilan kedua adelia lbih istimewa,karna ada lucas yg memperhatika dan kluarga lucas,terutama mak lisbeth pasti paling heboh wkwk
lucas berubah juga karna julia, daniel cowok peka dari awal,bagus bgtu daniel jngan gugup
bukannya julia mau bertemu kakeknya?