NovelToon NovelToon
GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahmuda / cintamanis / Romansa-Teen school
Popularitas:24.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Akibat trauma masa lalu, Chaby tumbuh menjadi gadis yang sangat manja. Ia hidup bergantung pada kakaknya sekaligus satu-satunya keluarga yang peduli padanya.

Di hari pertamanya sekolah, ia bertemu dengan Pika, gadis tomboi yang mengajaknya loncat pagar. Kesialan menimpanya, ia tidak tahu cara turun. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Disaat yang sama, muncul pria tampan bernama Decklan membantunya turun.

Decklan itu kakaknya Pika. Tapi pria itu sangat dingin, dan suka membentak. Tatapan mengintimidasinya selalu membuat Chaby menunduk takut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Harus Chaby akui bahwa ia masih takut sama kak Bara.

Ingatan ketika ia di tampar dan di bentak waktu itu masih terngiang jelas di kepalanya.

"Chaby, nggak usah takut-takut gitu deh, kita nggak makan kok, yuk sini." giliran Andra yang angkat suara. Ia merasa harus bersikap hangat supaya gadis itu tidak takut-takut lagi.

Bara diam seperti biasa, ia memilih menyibukan diri dengan hpnya. Lagian, ia masih bingung mau mulai darimana menyusun kata-kata maaf ke gadis itu.

Chaby masih diam di tempatnya berdiri. Tak ada tanda-tanda pergerakan sedikit pun dari gadis itu untuk melangkah mendekat ke tempat cowok-cowok itu.

"Mau jalan sendiri apa mau di tarik kesini?" ancaman Decklan sontak membuat Chaby cepat-cepat berjalan ke tempat mereka. Andra hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan gadis yang menurutnya masih kayak bocah itu.

Chaby memilih duduk di sebelah Decklan. Jadi kalau kak Bara tiba-tiba mau menamparnya lagi, ia bisa cepat-cepat sembunyi dibelakang pria itu. Sungguh pemikiran yang konyol.

Balik ke Andra yang mengerjap-ngerjapkan matanya menatap Decklan. Ia merasa heran dengan temannya itu. Caranya memperlakukan Chaby seperti berbeda dari biasanya.

Semenjak kejadian di sekolah kemaren ia mulai memperhatikan perlakuan sahabatnya itu pada sih bocah ini, jangan-jangan dia suka lagi sama Chaby. Wah, kalau benar ia akan mentraktir Chaby karena berhasil meruntuhkan tembok yang di bangun pria itu selama ini. Ia bahkan sempat mengira sih Decklan akan jomblo seumur hidup.

Menit demi menit berlalu dan lama-kelamaan Chaby mulai merasa bosan. Pasalnya, semenjak di suruh duduk dekat cowok-cowok itu, ia malah diacuhkan. Mereka sibuk main game sekarang.

Hufft, nyebelin.

Gadis itu membuang nafas sebal kemudian menyandarkan tubuhnya ke sofa besar itu dengan raut wajah cemberut, tak lama kemudian ia malah ketiduran.

"Chaby, ayo naik." seru Pika dari atas tangga.

Dari atas ia melihat Decklan dan yang lain lagi sibuk main sementara Chaby yang duduk di sebelah kakaknya hanya bersandar di sofa. Wajahnya tidak keliatan karena ia duduk membelakangi mereka jadi Pika tidak lihat kalau gadis itu sudar tertidur.

Pika berdecak pelan melihat Chaby yang tak kunjung-kunjung berdiri, ia akhirnya bergerak turun namun dirinya tertegun melihat temannya itu malah ketiduran.

Chaby terlihat sangat pulas, seperti pertama kali gadis itu datang ke rumah ini dan ketiduran di kamar kakaknya.

Pika jadi tidak tega membangunkannya. Ia melirik Decklan yang masih sibuk main dan menimbang-nimbang. Bodoh amatlah kalau nanti dimarahin cowok itu, yang penting ia sudah mencoba.

"Kakak bantuin dong." ujar Pika menepuk bahu Decklan pelan.

Firasatnya benar, kakaknya sepertinya tidak senang di ganggu. Lihat saja caranya menatap, seperti singa lapar yang siap menerkamnya. Biarin deh, pura-pura jadi badak saja, kan sudah biasa.

"Liat tuh sih Chaby udah ketiduran, kak Decklan bantuin gendong ke kamar yah? Kan kakak tahu sendiri nih cewek susah banget dibangunin." pintanya dengan memasang senyuman semanis mungkin yang membuat dirinya merasa jijik sendiri.

Kalau Chaby yang begitu sih sudah pasti cocok, tapi dia? Dia sendiri bahkan merasa ingin muntah. Untung kak Bara dan Andra masih sibuk main, kalau tidak ia bakal diketawain, pasti.

Pandangan Decklan berpindah ke Chaby.

Benar, gadis itu ketiduran. Hebat juga nih bocah, batinnya. Gadis itu belum lama duduk disebelahnya dan sudah ketiduran. Decklan ingin tersenyum tapi ditahannya karena Pika sedang menatapnya dengan wajah memelas, ia terus memasang tampang datarnya seperti biasa.

Pria itu menghentikan kegiatannya sebentar kemudian berdiri menghadap Chaby, mengangkatnya perlahan dan menggendongnya enteng kemudian melangkah menaiki tangga diikuti Pika dari belakang.

Chaby sama sekali tidak sadar. Cara tidurnya benar-benar seperti mayat, pikir Decklan. Lihat sekarang, gadis itu enak-enakkan di gendong sama lelaki tampan dan malah tertidur pulas seperti kebo. Pasti nih penggemar-penggemar Decklan iri berat kalau sampai tahu.

Pika terus memperhatikan kakaknya yang menurutnya mulai tertarik sama Chaby. Iya sangat yakin. Ia tahu kakaknya itu bukanlah pria yang gampang bisa terpesona dengan perempuan secantik apapun. Ia bahkan selalu menjauh dan terkesan dingin kalau di dekati para gadis.

Tapi sikapnya beda kalau sama Chaby. Awalnya Pika melihat kakaknya memang galak dan dingin ke sahabatnya itu tapi semakin lama ia melihat pria itu mulai terlihat peduli. Pika tersenyum senang, Chaby memang beruntung. Bahkan dirinya saja belum pernah di perlakukan selembut itu sama kakaknya sendiri.

"Kenapa lo bengong?"

Suara dingin itu menyadarkan Pika. Ia mengangkat wajah menatap Decklan yang telah berdiri di sebelah kasurnya dan terus menatapnya datar. Sudah sampai ternyata. Ia jadi tidak sadar karena melamun tadi.

Pandangannya berpindah ke Chaby yang sudah berada diatas tempat tidurnya kemudian menatap Decklan lagi.

"Hehe, nggak ada apa-apa kok." katanya tersenyum bodoh.

"Ckckck, pantes bego." balas Decklan merendahkan. Senyum Pika berganti dengan wajah dongkol. Sabar Pika, sabar, batinnya.

Ia terus melirik kakaknya yang sekarang sudah berjalan keluar kamarnya. Gadis itu menarik nafas kesal lalu duduk ditepi ranjang.

Kak Decklan itu memang hobi sekali ngerusakin mood orang, batinnya dongkol.

Ia melirik Chaby lagi dan berbicara sendiri pada gadis yang ketiduran itu.

"Kita tukeran kakak yuk.

1
Silvia Hardianingsih
chanyeol bandel sih sudah tau alergi tetap aja dilanggar
Silvia Hardianingsih
persahabatan yang manis
Sun.Flower
bagus
Icha
Luar biasa
Icha
tanggung jawab pegimane bang
Icha
habis makan bon cabe apa gimana tuh mulut... pedes bgt 🙄
Nur Oktaviana
aku nangiss😭😭
Wiwin Awen Amelia
Luar biasa
Olive AR
Hanya ada di cerita sih suami beginin🤣🤣🤣🤣🤣
Endah Nigel Moms Nigel
😀🤣🤣
Dwy Widya
Luar biasa
Andriyati
aneh ya ada ibu yg jahat banget sama anak" nya,, apa mereka bukan anak kandung nya kalik
Bu Ngatiyem
/Facepalm/
Olive AR
Cieeeee,, di lamar nihh, lamarannya antimainstream banget lohh 🤭🤭🤭🤭
Olive AR
Udah siap² tissue disamping tapi ternyata 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Olive AR
Pertemuan yg sangat tidak mengharukan apalagi bikin nangis 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Yuli Yanti
aku bacanya sambil ngebayangin Thor,,,, 🤣🤣🤣,, ketawa sendiri
Yulia
ngidam nya horang kaya mah bebas
cia
Luar biasa
TriAileen
Andra Nanda. tebakan awl q salah. semoga ne bner y. haha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!