NovelToon NovelToon
JODOH YANG TERTUNDA

JODOH YANG TERTUNDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: ssabila

~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.


"Aku suka sama kamu"

"Tapi aku sudah menikah"

"Aku tunggu jandamu"

"Silakan saja"

Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.

Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.

Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.

Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

AREA 18+ yang masih dibawah umur skip aja

Author dag dig dug

❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Dimas melepas pagutan antara bibirnya dengan bibir Tisya. Setelah itu ia turun dari atas tubuh istrinya.

"Sayang, kakak angkat ya" Izin Dimas

Tisya menganggukkan kepalanya. Lalu Dimas menekuk kaki istrinya lalu membukanya lebar.

Ia mendekatkan kepalanya ke inti tubuh istrinya lalu bermain-main dengan lidah dan tangannya di sana.

"Akhhhhhhhh, kak" Tangan Tisya menjambak rambut Dimas.

Tubuhnya menggeliat, akhirnya ia kembali merasakan sensasi ini.

"Kakaaaaahhhhhhhhhh"

Rasanya seperti melayang, Tisya terus mendesa*.

Sedangkan Dimas sebenarnya takut melakukan itu, ia takut membuat Tisya sakit.

"Sayang apakah sakit?" Tanya Dimas

Tisya menggelengkan kepalanya.

"Kak ahhhhhhhh cepat" Ucap Tisya.

Seakan tidak mendengar permintaan sang istri, Dimas tetap bermain dengan lidahnya.

Ia terus menjila*i bagaikan es krim yang yang lezat. Tak hanya itu ia juga tidak membiarkan squishy kesukaannya nganggur. Ia memainkan benda itu dengan salah satu tangannya.

Merasa tak tahan, Tisya langsung duduk dan menjambak rambut Dimas hingga kesakitan.

"Awwww sakit sayang" Rintih Dimas.

Dimas mendongakkan kepalanya menatap wajah sang istri.

"Cepetan" Perintah Tisya.

"Iya iya ga sabaran banget sih neng" Goda Dimas.

Tisya kembali telentang kemudian Dimas menindihnya lagi.

Ia menyiapkan senjata yang akan ia gunakan untuk menghabisi Tisya malam ini.

"Sayang kamu sudah siap?" Tanya Dimas.

"Iyahhhhhh" Jawab Tisya.

Dimas mencari jalan senjatanya dengan tangannya. Berhubung ini kali pertama ia melakukan itu ia tidak tahu dimana lubangnya, sebab di sana ada 2 lubang.

"Sayang yang mana lubangnya?" Tanya Dimas.

Tisya merasa kesal. Dengan sekuat tenaga ia membalikkan tubuh Dimas dan ia duduk di atas paha Dimas.

Tisya memegang senjata suaminya kemudian memasukkan ke dalam sarangnya.

"Ahhhhhhhh"

Tisya memimpin permainan ronde pertama. Ia menari cantik di atas tubuh suaminya.

Setelah merasa capek ia menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh suaminya.

"Capek?" Tanya Dimas.

"Heemhh" Jawab Tisya.

Dimas mengecup sekilas kening istrinya kemudian membalik posisinya.

"Lagi ya sayang" Ucap Dimas.

Tisya membuka kakinya kemudian Dimas memulai babak baru.

"Akhhh sakit kak" Rintih Tisya.

Bagaimana tidak sakit, ukuran senjata Dimas kini tambah mengembang dan keras.

Dimas berusaha memasukkan semua senjatanya dan akhirnya berhasil.

Ia bergerak seperti memompa sesuatu.

Hampir dua jam mereka melakukan olahraga malam itu. Entah sudah berapa kali mereka melakukan pelepasan. Bahkan sprei mereka sudah basah terkena cairan itu serta keringat.

Dimas memeluk tubuh istrinya dari samping.

"Terimakasih sayang" Bisik Dimas.

Tisya menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua terlelap dengan keadaan tubuh telanjang ditutup dengan selimut.

Keesokan harinya Dimas terbangun ketika mendengar suara tangisan Tisya.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Dimas.

"Perut aku sakit kak" Jawab Tisya.

"Sakit kenapa?" Tanya Dimas.

"Ga tahu kak, aku belum pernah ngerasain sebelumnya" Jawab Tisya.

Tisya terus merintih kesakitan membuat Dimas tambah bingung.

"Panggilan Bu Nur kak, dia kan bidan pasti tahu aku sakit apa" Ucap Tisya.

"Iya iya tapi kita sholat dulu ya udah jam lima" Ucap Dimas.

Tisya menganggukkan kepalanya kemudian Dimas membantu Tisya berjalan ke kamar mandi.

Mereka mandi junub sendiri-sendiri setelah itu mereka mengerjakan sholat subuh berjamaah.

Setelah selesai sholat Dimas membantu Tisya berbaring kemudian ia memanggil Bu Nur yang rumahnya tepat di depan rumahnya.

'Ting tong'

Dimas menekan bel yang ada di depan pagar.

Tak menunggu lama akhirnya pagar terbuka.

"Eh ada Pak Dimas, tumben pagi-pagi ke sini ada apa pak?" Tanya Bu Nur.

"Maaf buk saya mengganggu waktu ibu, istri saya perutnya sakit bu, bisa ibu periksa sebentar?" Tanya Dimas.

"Boleh, kebetulan saya juga mau berangkat ke rumah sakit sama bapak" Jawab Bu Nur.

Pak Nur keluar membawa tas serta memakai pakaian rapi.

"Siapa mah?" Tanya Pak Nur.

"Pak Dimas yah, minta tolong buat memeriksa Bu Tisya." Jawab Bu Nur.

"Ya udah ayo kalau gitu" Ucap Pak Nur.

Mereka bertiga berjalan bersama menuju kamar Tisya.

"Silakan pak buk" Ucap Dimas.

Bu Nur dan Pak Nur mendekati Tisya, lalu Bu Nur mulai bertanya tentang rasa sakit yang dirasakan Tisya.

Dimas memilih meninggalkan mereka, ia berjalan ke dapur dan menyeduh teh untuk mereka.

Setelah minumannya sudah siap ia membawa minumannya ke ruang tamu.

Tak lama Pak Nur keluar dari kamar dan menghampiri Dimas.

"Bagaimana keadaan istri saya pak?" Tanya Dimas.

Pak Nur tersenyum.

"Apa tadi malam Pak Dimas ehem ehem?" Tanya Pak Nur.

"Hehe"

Dimas malu, ia mengira mereka tahu sebab Dimas belum sempat mengganti seprei kamarnya.

"Lain kali mainnya hati-hati ya pak" Ucap Pak Nur.

"Emmm emangnya kenapa ya pak?" Tanya Dimas.

"Bapak terlalu dalam memasukkannya hingga membuat Bu Tisya kesakitan" Ucap Pak Nur.

Dimas malu.

Setelah selesai memeriksa, Pak Nur dan Bu Nur segera berpamitan sebab pagi ini mereka ada janjian dengan pasien.

"Terima kasih pak buk maaf mengganggu waktunya." Ucap Dimas.

"Tak apa Pak Dimas, sebagian tetangga kita harus tolong menolong" Jawab Pak Nur.

"Mari pak" Ucap Pak Nur

"Iya pak terimakasih sekali lagi" Ucap Dimas.

Setelah Pak Nur dan Bu Nur masuk ke pagar rumahnya baru Dimas menutup pagarnya kemudian berjalan ke masuk ke dalam rumah.

Dimas membuatkan teh hangat untuk Tisya lalu membawanya ke kamar.

'Klek'

Ketika pintu sudah terbuka Dimas melihat istrinya tengah duduk di atas ranjang.

"Gara-gara kakak sih" Ucap Tisya.

"Kok kakak sih" Ucap Dimas tak terima.

"Siapa suruh tadi malam main kasar" Tanya Tisya.

"Kan kamu yang minta." Jawab Dimas.

"Mana ada aku minta" Ucap Tisya.

"Ihh lupa ihh, semalam lo kamu bilang "Kak masukin lagi kak, terus kak cepat kak ahhhhh" gitu" Dimas menirukan suara Tisya kemudian Tisya melempar suaminya dengan bantal.

Untung saja Dimas bisa menghindar, kalau saja bantal itu mengenai tubuhnya pasti gelas berisi teh panas itu sudah jatuh ke lantai.

Dimas duduk di samping Tisya kemudian memberikan teh itu pada Tisya.

"Siapa suruh lubangnya sempit" Ucap Dimas.

"Malah nyalahin aku sih, salah kakak sendiri kenapa punya itu besar banget" Ucap Tisya sambil menunjuk senjata Dimas.

"Udah besar ditambah panjang lagi" Sambung Tisya.

"Tapi kamu suka kan?" Goda Dimas.

"Mana ada" Tisya mengelak.

"Ihh ga ngaku, padahal semalam bilang 'Kak punya kakak kuat banget' gitu sambil pegang-pegang itunya kakak" Ucap Dimas.

"Au ah kakak jahat"

Tisya menyeruput tehnya sedikit kemudian ia meminum obat pereda nyeri yang diberikan oleh Bu Nur.

"Minum obat ga boleh sama teh sayang" Ucap Dimas.

Dimas menjauhkan tehnya dari Tisya padahal obat yang Tisya minum sudah masuk ke dalam mulutnya dan tersangkut di tenggorokannya.

TBC

Huhhhhhh author dag dig dug nulis ceritanya

JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

1
Zayyin Arini Riza
Dimas juga gak mau ngalah.. 😀
Tata
😍
Tata
semangat thor
Tata
😂
Tata
semangat kak
Zayyin Arini Riza
Semangat Thor...
Eh itu yang bakal jadi ulet bulu kok banyak ya... Stefi dan Jesica.
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Purmiati Purmiati
keren kak up terus kakak
aca
tau kan mantan mu emank murahan
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
Reni Anjarwani
lanjut thor
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
lama gak up
Purmiati Purmiati
lama gk up triple dong
Reni Anjarwani
doubel up thor
nick
kenapa pas ada Allahu Akbar gue baca nya kaya orang kaget 😭
aca
makin hot/Curse//Curse/
Reni Anjarwani
lanjut thor
sabun
lanjut kk
Reni Anjarwani
lanjut
Zayyin Arini Riza
Sebentar lagi Tisya bisa menerima Dimas lahir batin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!