Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 04
Naretta POV on ...
Braaakkkk ....
Mas Kaivan mendobrak kuat pintu kamar ku hingga patah . Pikiran ku kalut , aku mencoba menenangkan diri dan melawan kegelisahanku ini .
Ku berani kan diri masuk kedalam untuk memastikan jika apa yang aku dengar tadi hanyalah halusinasi ku . Mas Kaivan juga mengikuti ku dari belakang .
Kulihat mas Dean tidur pulas diranjang dengan laptop yang masih menyala diatas nakas , menampilkan video tak senonoh .
Aku bernafas lega ternyata suara yang ku dengar tadi berasal dari laptop mas Dean .
Kudekati mas Dean yang tertidur pulas , dirinya juga tak terganggu karena dobrakan pintu itu mungkin karena suara dari laptop tersebut lebih keras jadi mas Dean tak mendengarkan nya .
"Mas ..." kubangunkan mas Dean yang hanya memakai celana boxer tanpa atasan itu kebiasaannya ketika tidur .
Mas Kaivan berjalan kearah laptop itu dan mematikannya .
"Mas Dean .." Ucap ku dengan lembut sambil menggoyangkan lengan nya .
Mas Dean mengerjapkan kedua mata nya dan bangkit dari tidur nya lalu menyandarkan tubuhnya pada headboard ranjang ."Sayang ..." panggilnya dengan suara serak khas bangun tidur
"Kau sudah pulang ? Kenapa tak menghubungi ku ?" tanya nya
Aku pun tersenyum mendengar pertanyaan itu .
"Baru aja mas .." jawab ku
Mas Dean mengedarkan pandangannya ketika melihat mas Kai yang masih ada didalam kamar dan duduk di kursi dekat meja rias .
"Kak Ivan ? Kenapa disini ?" Tanya mas Dean
"Semalam kau berbuat apa sampai lupa mematikan laptop mu ?" Mas Kaivan balik bertanya .
"Tidak ada . Aku hanya menyelesaikan pekerjaan ku ". Jawab mas Dean
Aku hanya diam menyimak obrolan mereka .
"Lain kali jangan lupa matikan laptop mu jika sudah selesai ". Ucap mas Kaivan kemudian berdiri dan berlalu keluar dari apartemen kami .
Mas Dean menatap ku bingung , kenapa mas Kaivan bisa masuk kedalam kamar .
"Sayang .. Apa yang terjadi ? Kenapa kak Ivan sampai masuk kedalam kamar ?" tanya mas Dean
"Tadi pas aku mau masuk kamar , aku denger suara orang mendesah dari dalam kamar kita . Aku pikir itu kamu mas .. Lagian aku udah coba hubungi kamu tapi gak diangkat , jadi aku minta tolong mas Kai buat ikut mastiin". Jawab ku menjelaskan apa yang terjadi .
Mas Dean terdiam sejenak lalu ia mengambil ponsel nya yang ada diatas nakas .
"Pantesan gak denger kalo kamu telepon , ponsel habis baterai nya sayang .." ucap nya
"Ya udah sekarang mas Dean mandi , terus aku bikinin sarapan ".
"Okee .." Mas Dean langsung bangkit dan mengecup kening ku sekilas .
Naretta POV off ..
Sebelum berangkat kerja , Dean dan Naretta menyempatkan diri untuk sarapan bersama dengan hasil masakan Naretta.
"Hmmm.. Masakan mu selalu yang terenak ". Puji Dean
Mendengar itu Naretta menyunggingkan senyum nya ."Kau selalu saja memujiku berlebihan mas "
"Tapi aku tak berbohong , masakan mu selalu pas dilidah ku ". Ucap Dean sambil menghabiskan sarapannya .
Naretta hanya tersenyum .
...----------------...
Tok... Tokk ... Tokk ..
Mendengar pintu kamar nya diketuk Kaivan langsung berjalan membuka pintunya .
"Tuan .." sapa Sekretaris Reno seraya menundukkan kepala nya
Kaivan yang saat itu baru selesai mandi dan hendak memakai baju , bergegas membukakan pintu .
"Hmm .. Ada informasi ?" Tanya Kaivan dengan nada datar
"ini tuan .." ujar Sekretaris Reno seraya menyerahkan sebuah map .
Kaivan menerima nya dan langsung membuka nya . Senyum nya mengembang ketika membaca isi dokumen dari map yang dibawa Sekretaris Reno .
"Baiklah kau boleh pergi .." titah Kaivan , dan diangguki oleh Sekretaris Reno .
Kaivan langsung menutup kembali pintu kamar nya dan meletakkan map tersebut diatas nakas dekat ranjang , kemudian ia berjalan kearah walk in Closet untuk berpakaian .
.
.
Dean dan Naretta berangkat bekerja bersama karena jalan arah ke kantor mereka searah .
"Sayang ... " panggil Dean sambil mengemudi
Naretta yang duduk disamping menoleh "Ya mas ".
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu ".
"Mau ngomong apa ?".
"Bagaimana sepulang mas dari luar kota , kita program bayi?" Tanya Dean
"Program bayi ?" beo Naretta
"Iya sayang . Kan kita bentar lagi mau anniversary pernikahan kita . Jadi semisal program bayi ini berhasil bisa buat hadiah pernikahan kita . Gimana sayang kamu setuju?"
Naretta berpikir sejenak ."Boleh mas . Emang kapan mas mau keluar kota ?" tanya Naretta
"Minggu depan sayang ". Ucap Dean seraya membelokkan mobilnya menuju kantor Naretta
"Kenapa mendadak ?"
"Ini sebenar nya gak mendadak sayang , cuma mas baru ada waktu ngomong ini sama kamu .. Nah sudah sampai ". Ucap Dean ketika sampai didepan kantor Naretta .
Naretta berpamitan pada Dean lalu turun dari mobil ..
"Hati-hati ." kata Naretta
"Iya sayang .. sudah sana masuk nanti telat ".
Naretta melambaikan tangan saat mobil yang dikendarai Dean mulai meninggalkan kantornya .
Naretta melangkah masuk kedalam kantor , sepanjang koridor Naretta menyapa teman-teman karyawan nya .
"Nar .." Panggil Sena teman satu divisi dengannya
Naretta menoleh ketika mendengar suara Sena
"Hai .. Tumben loe telat ?". Tanya Sena
"Iya , aku hari ini bareng mas Dean ". Jawab Naretta
Mereka berjalan menuju ruangannya sambil asyik mengobrol .
.
.
Dikantor Dean . Sani sudah menunggu Dean dimeja kerja nya .
"Pak Dean .." sapa Sani dengan nada formal
"Hm.. Siapkan berkas kerjasama dengan Winata Grup". Perintah Dean sambil membuka pintu ruangannya
"Baik pak .." Jawab Sani , buru-buru ia menyiapkan berkas nya .
Tokk ... Tokk ..
"Masuk .." Teriak Dean dari dalam ruangan
"Pak ini berkas yang anda minta ". Ucap Sani
"Hmm . Taruh disitu " kata Dean sambil menunjuk meja didepannya tanpa melihat Sani .
"Mas.." Panggil Sani
Dean mendongak menatap Sani sambil menaikkan sebelah alis nya .
"Kenapa belum keluar?" Tanya Dean dengan suara datar .
"Aku merindukan mu mas .." Ucap Sani sambil membuka dua kancing bagian atas kemeja nya , untuk menggoda Dean .
"Lalu ..?"
"Kau tak merindukan ku ?" Kata Sani , berjalan dan duduk dipangkuan Dean . Memainkan jemari lentik nya membuat pola abstrak didada bidang Dean .
Dean diam tak menjawab ucapan Sani , diri nya sibuk menahan gejolak yang ada dalam diri nya . Hanya karena sentuhan Sani membuat gairah nya naik .
"Kau yakin tak merindukan ku ?" Goda Sani , suara nya dibuat sesensual mungkin ditelinga Dean .
"Ah! Damn it ". Dean langsung menarik Sani kedalam kamar yang ada didalam ruangannya .
Dean segera melucuti pakaian nya dan juga pakaian Sani , Dean langsung mengungkung tubuh Sani . Melakukan hubungan suami istri itu dengan selingkuhannya didalam ruangan kantor .
.
.
"Nar .."panggil rekan kerja Naretta
"Ya Mar , kenapa ?" tanya Naretta
"Kamu dipanggil Bu Jesi keruangannya ". Ucap rekan kerja nya .
"Ada apa ya Bu Jesi manggil ?" tanya Naretta
"Gak tau . Buruan gih kesana . Takut Bu Jesi kelamaan nunggu nya ".
Naretta langsung bangkit dari duduknya dan pergi keruangan Bu Jesi .
"Ya udah aku kesana dulu . Thank yaa ". Ujar Naretta