ONS lalu punya anak, itu sudah biasa.
Salah kamar, dan saling berbagi kehangatan, lalu akhirnya hamil, itu juga sudah biasa.
Menjadi istri, dikhianati lalu memilih pergi saat hamil, itu juga sudah sering terjadi.
Lalu, kisah ini bagaimana? Hampir mirip tapi banyak memiliki perbedaan. Ayesha, dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Malah bisa dikatakan dia begitu membencinya.
Namun kejeniusan si pria membuatnya terobsesi sehingga menginginkan benihnya.
Ayesha berhasil mendapatkan yang dia mau. Bocah kecil nan pintar lahir dari perutnya.
Tapi ada satu hal yang membuatnya resah. Anak itu terlalu mirip dengan si pria. Bahkan si anak yang cerdas itu tahu bahwa ada pria dewasa yang mirip dengan dirinya.
" Mom, apa dia Daddy ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Itu Ayahku?09
Drtzzzzz
Ayesha hampir saja menjatuhkan ponselnya saat nomor yang ia yakini milik Ryder menghubunginya. Tentu saja dia tidak akan menjawab panggilan itu. Setidaknya sebanyak tiga kali nomor Ryder memanggil masuk ke ponselnya, dan pada akhirnya itu pun berhenti dengan sendirinya.
Ayesha bernafas lega, namun sepertinya itu hanya sesaat karena ponselnya kembali berbunyi. Tapi kali ini bukan sebuah panggilan telepon melainkan notifikasi pesan.
" Aku tahu kamu pasti nggak akan ngangkat telponku. Hal itu membuktikan bahwa kamu menyembunyikan sesuatu dari ku. Jadi, tunggu aku Ayesha. Tunggu aku datang menemuimu untuk mengonfirmasi segala hal yang saat ini ada dalam kepalaku. See you Ay, salam buat putraku, Gael."
Gluph
Ayesha bagai menelan duri saat ini. Bagiamana bisa Ryder bicara demikian? Bagiamana bisa Ryder dengan begitu yakin berkata bahwa Gael adalah putranya meskipun secara teknis memang benar pria itu adalah ayah biologis dari Gael.
" Mom!"
" Ya, aah ayo kita makan Gael. Tidak, makanlah dulu. Mommy mau ke kamar ya."
Ayesha meninggalkan Gael di meja makan sendiri. Saat ini dia sama sekali tidak bisa berhadapan dengan Gael. Anaknya adalah anak yang cerdas jadi ia yakin Gael tidak akan berhenti di situ saja.
Sepeti Ryder yang sepertinya akan mengejarnya.
" Sial sial sial, kok bisa sih! Kenapa juga tuh orang harus ke negara ini? Padahal selama ini dia sama sekali nggak tertarik dengan hal semacam ini hingga ke luar negeri.?
Ayesha duduk di tepi tempat tidur, dia begitu cemas hingga menggenggam ponselnya dengan erat.
Rupanya selama ini dia tidak sepenuhnya acuh terhadapa Ryder. Ya, Ayesha selalu mencari tahu kabar dan aktivitas dari pria itu. Sehingga dia yakin dan merasa tenang tinggal di luar negeri karena Ryder adalah pria yang tidak mudah diajak kerja sama dengan perusahaan lainnya.
Maka dari itu dia sangat terkejut ketika melihat Ryder berada di udara yang sama denagnnya. Pertanyaan mencuat dalam dirinya, kenapa harus bertemu sekarang. Kenapa harus bertemu saat dirinya bahkan terlihat begitu sangat buruk.
Ingatannya melambung ke beberaapa tahun silam. Dimana Ayesha masih duduk di bangku kuliah.
Ryder Yaslan Brown, pria itu terlampau bersinar sebagai seorang mahasiswa. Usia mereka yang tidak terpaut jauh, mungkin hanya 1-2 tahun namun kemampuan Ryder jauh di atasnya.
Ayesha yang naif saat itu begitu iri dengan pencapaian Ryder. Diusianya yang masih muda, pria itu sudah menempuh pendidikan S2 disaan dirinya masih awal S1. Dan diusia itu Ryder sudah diberi kepercayaan memimpin BHP oleh sang ayah.
Sungguh berbeda dengan dirinya, Ayesha yang ingin menjadi ilmuan mendapat pertentangan dari Betrand yang merupakan ayahnya. Bahkan Betrand sama sekali tidak memberikan bantuan financial.
Keinginan Betrand adalah ingin Ayesha mewarisi perusahaan kontruksi yang sudah ia bangun. Tapi Ayesha masih beruntung karena sang ibu mendukung cita-citanya.
Melihat Ryder yang begitu mencolok, membuat Ayesha merasa terintimidasi. Padahal Ryder sama sekali tidak pernah mengaggap siapapun sebagai saingan. Alhasil setiap kali Ayesha bertemu ryder yang notabene adalah senior terus merasa tidak suka bahkan membenci. Ayesha benci kepada kejeniusan Ryder.
" Cih, gitu aja aku juga bakalan bisa. Dia bisa gitu karena bapaknya emang pinter juga. Aku yakin sih."
Itu adalah ujaran yang mengandung rasa iri dan dengaki dari Ayesha kepada Ryder. Dans etiap mereka terlibat dalam sebuah acara yang sama, Ayesha selalu bertindak buruk untuk memicu perdebatan. Atau ia akan menghindari Ryder.
" Aku yakin itu pinter karena turunan." Ayesha kembali berucap demikian. Pokonya pada intinya dia tidak akan pernah mengakui bahwa Ryder memang jenius.
bertahun-tahun berpikir demikian, tiba-tiba rasa benci yang Ayesha rasakan menjadi sebuah obsesi.
" Jika dia emang pinter karena turunan dari bapak n ibunya, jadi anak dia pasti nanti bakalan pinter juga dong," ucap Ayesha sambil tersenyum misterius. Dalam kepalanya beberapa waktu belakang ini adalah seperti itu. Hingga dirinya lulus kuliah tetaplah berpikir demikian. Dan sebuah rencana yang ia susun sedimikian rupa akhirnya mendapat tempat dan waktu.
Hari itu adalah hari dimana festival science digelar di gelar. Sebuah acara besar yang melibatkan semua alumni dan mahasiswa yang berada dalam bidang itu.
Ryder tentu telah jadi alumni dan hebatnya dia merupakan salah satu dari pembicara yang akan mengisi waktu talk show.
Tidak seperti biasanya, kali ini Ayesha tersenyum cerah saat melihat Ryder. Senyum penuh makna yang membuat Ryder merinding meskipun tidak bisa ia artikan.
" Kenapa dia senyum-senyum gitu?" ucap Ryder dalam hati. Tentu aneh bagi Ryder melihat orang yang begitu membencinya tapi saat ini tersenyum padanya.
" Aku beneran merinding," ucapnya lagi sembari mengusap tengkuknya.
Acara berjalan lancar dan Ayesha terus berada di sekitar Ryder hingga dia menghampiri pria itu.
" Selamat Tuan Ryder atas pencapaiannya pada perusahaan Anda. Dan ini untuk Anda, saya meminta maaf untuk perbuatan buruk saya selama ini."
Tanpa ada ragu dan curiga Ryder langsung menenggak minuman yang diberikan oleh Ayesha. Dan lagi-lagi Ryder terkejut ketika Ayesha menggamit lengannya. Setelah itu dalam kurun waktu 10 menit Ryder sudah tidak mengingat apapun.
" Yes, berhasil. Aku tahu ini salah dan menyalahi norma tapi please aku butuh spermaa mu Tuan Ryder yang jenius. Aku hidup sendiri sekarang, ibu ku meninggalkan ku sendiri dan ayahku membawa wanita lain bersama anak yang sudah besar juga. Haah kasian ibuku sudah ditipu oleh Ayahku meskipun katanya pun dia dijebak tapi tetap saja itu menyakitkan. Jadi aku minta maaf karena akn mencurinya dari mu."
Selama beberapa bulan Ayesha mengembangkan penelitiannya untuk membuat orang tidur tanpa merasakan apapun jika disentuh. Tujuanya adalah dia bisa mendapatkan benih dari Ryder, sebenarnya dia sedikit ragu karena baru mencobanya pada hewan. Namun dia tidak punya waktu lagi.
Sekali lagi ini salah, dia tahu perbuatannya ini adalah menyalahi norma karena secara tidak langung dia melakukan pelecehan terhadap orang lain.
" Apa nggak jadi aja ya, tapi aku udah sampai di tahap ini. Ugggh, nuraniku terluka sebenernya. Tapi aku kudu bisa dapet. Ryder, please maafin aku. Jika suatu hari kamu inget aku bakalan terima apapun hukuman dari mu."
Dengan tangan bergetar karena rasa takut, Ayesha melakukan hal yang harus ia lakukan. Dan ia berhasil mendapatkannya.
Tidak ada nafsuu dalam dirinya ketika melihat benda pribadi Ryder. Yang ada dikepalanya hanyalah segera mendapatkan benih pria itu dan segera pergi.
Setelah selesai dia kembali merapikan pakaian Ryder dan membenarkan posisi tubuh pria itu degan benar.
" Terimakasih Tuan Ryder, dan sekali lagi aku minta maaf. Sekarang aku akan pergi dari hidupmu, dan tidak akan pernah lagi menampakkan wajahku di depanmu. Terimakasih sungguh sungguh terimakasih untuk ini."
TBC
DISCLAIMER : Apa yang dilakukan Ayesha ini tetep salah ya gengs ya. Karena tetep masuk dlm kategori pelecehan. But jangan terllau di ambil otak karena kisah ini hanya sekedar fiftif.
Mohon Bijak Berkomentar 🙏
Terimakasih