Hanaya, wanita cantik yang harus rela menjual tubuhnya dengan pria yang sangat ia benci. Pria yang telah melukai hatinya dengan kata-kata yang tak pantas Hana dengarkan.
Mampukah Hana hidup setelah apa yang terjadi padanya?
Atau bagaimana kah nasib pria yang telah menghina Hana saat tahu kebenaran tentang Hana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Silahkan masuk nona" Ucap Roy mempersihlakan Hana masuk ke dalam kediaman Elang.
Ya, Hana sudah memutuskan untuk mengikuti kata Roy, karena jika di fikir lagi apa yang Roy katakan benar adanya. Hana hanya cukup bersabar selama setahun setelah itu ia bisa hidup dengan bebas tanpa ada banyangan Elang dalam hidupnya kelak.
"Harus bisa." Gumam Hana memantapkan hatinya sambil berjalan masuk ke dalam rumah. Hana melihat sekeliling, sudah ada beberapa orang yang menanti kedatangannya.
"Mari nona silahkan ikut kami." Ucap seorang wanita menghampiri Hana, dan menarik tangan Hana agar mengikuti langkahnya.
Hingga Hana masuk ke dalam salah satu kamar, dimana di kamar itu sudah ada beberapa pelayan wanita yang sudah bersiap melayani Hana.
"Lakukan tugas kalian. Jangan buat tuan muda Elang kecewa." Titah seorang wanita yang bernama Atira, kepala asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Elang.
"Baik bu." Ucap serentak pelayan wanita.
"Tunggu aku mau di apakan?" tanya Hana saat kedua tangannya di pegang oleh pelayan.
"Ikuti saja kami nona. Kami akan membuat anda menjadi ratu hari ini."
•••••••
"Bagaimana? Kenapa bisa lama sekali?" tanya Elang, sambil melihat jam yang meligkar di tangannya.
"Saat ini Atira sedang melakukan tugas yang tuan berikan untuk membuat nona Hana tampil berbeda."
"Tapi kenapa lama sekali?" tanya Elang kembali sambil berjalan mondar mandir bagai sebuah setrika.
"Bersabarlah sebentar tuan."
Hingga tak terasa tiga jam lebih berlalu. Pelayan sudah memberitahukan bahwa pekerjaan sudah selesai, dan Hana terus berkedip berulang kali saat melihat pantulan dirinya di dalam cermin yang berada di hadapannya.
"Mungkinkah ini aku?" Batin Hana.
"Sekarang, mari saya antar anda ke luar nona. Karena tuan Elang sudah menunggu dari tadi" Kata Atira, sambil mengandeng tangan Hana.
Jantung Hana berdetak tidak karuan, bukan karena Hana jatuh cinta. Melainkan Hana merasakan perasaan yang sangat sulit ia artikan sendiri.
"Beginikah perasaan seorang wanita jika ingin menikah?" Gumam Hana yang masih dapat di dengar oleh Atira.
Atira tersenyum sambil berkata. "Anda cantik sekali nona, saya yakin tuan Elang akan semakin jatuh cinta pada anda."
"Cinta?" Batin Hana. "Preeeett dengan cinta, dia menikahiku hanya karena ingin menyiksaku, mungkin?"
Perlahan Hana melangkah menuruni anak tangga, membuat mata yang berada di lantai dasar menatap dengan takjub. Roy tersenyum melihat kecantikan Hana yang terpancar.
"Tuan, tuan lihatlah." Ucap Roy kepada Elang, karena saat ini Elang sedang menoleh ke arah lain, dan tidak melihat Hana yang berjalan menuruni anak tangga. "Baliklah tuan, dan lihatlah nona Hana."
Elang langsung menolehkan badannya dan langsung menelan salivanya secara kasar, matanya terus menatap Hana dan sampai lupa berkedip.
"Cantikkan tuan." Kata Roy, membuat Elang tersadar.
"Tundukkan mata kalian." Titah Elang saat tersadar dan melihat para pengawalnya menatap takjub ke arah Hana.
"Sepertinya anda sudah jatuh cinta tuan." Kata Roy sambil tersenyum mengejek.
"Ehhh.. Cinta? Hahahahahahha, mana mungkin aku jatuh cinta pada wanita itu." Ucap Elang dengan sangat akuh dan sok nya.
"Kita lihat saja nanti. Semoga saja apa yang tuan katakan itu benar adanya."
"Roy..." Ucap Elang sambil menatap tajam pada Roy.
"Maaf tuan, maaf."
•••••••••
"Sah..." Ucap semua orang serentak mengatakan sah saat Elang mengucapkan kalimat sakral pernikahan.
Hana menitihkan air matanya, bukan karena terharu karena apa yang Elang katakan. Melainkan Hana bersedih karena pernihakan yang ia impikan selama ini, menikah dengan pria yang ia cintai dan juga mencintai dirinya, menikah hanya sekali dalam seumur hidupnya. Kini telah kandas karena sih Elang menghancurkan semua mimpinya.
Dan Elang, kini tersenyum devil, karena sudah berhasil mengikat Hana, dan membuat Hana berada di dalam genggamannya. Setahun, waktu yang cukup lama untuk Elang bisa bermain dengan Hana.
semangat terus thor
pediih tau
Karena bagi yang tidak mengetahui rasa sakitnya Hana, pasti akan mudah luluh dg perlakuan sepele Elang