NovelToon NovelToon
Asupan Lorong Kehidupan

Asupan Lorong Kehidupan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Preman / Penyelamat
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miftahur Rahmi

Di sebuah desa kecil bernama Pasir, Fatur, seorang pemuda kutu buku, harus menghadapi kehidupan yang sulit. Sering di bully, di tinggal oleh kedua orang tuanya yang bercerai, harus berpisah dengan adik-adiknya selama bertahun-tahun. Kehidupan di desa Pasir, tidak pernah sederhana. Ada rahasia kelam, yang tersembunyi dibalik ketenangan yang muncul dipermukaan. Fatur terjebak dalam lorong kehidupan yang penuh teka-teki, intrik, kematian, dan penderitaan bathin.
Hasan, ayah Fatur, adalah dalang dari masalah yang terjadi di desa Pasir. Selain beliau seorang pemarah, bikin onar, ternyata dia juga menyimpan rahasia besar yang tidak diketahui oleh keluarganya. Fatur sebagai anak, memendam kebencian terhadap sang ayah, karena berselingkuh dengan pacarnya sendiri bernama Eva. Hubungan Hasan dan Fatur tidak pernah baik-baik saja, saat Fatur memutuskan untuk tidak mau lagi menjadi anak Hasan Bahri. Baginya, Hasan adalah sosok ayah yang gagal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miftahur Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hiburan Malam

Eva memutuskan pergi dari rumahnya, karena tidak tahan dengan tuduhan suaminya. Dia berjalan menelusuri jalan, air mata terus mengalir. Dia tidak tahu mau kemana. Sebulan menikah, dia berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya. Tetapi sepertinya Hasan tidak pernah percaya padanya.

"Kenapa aku yang selalu disalahkan?" gumamnya dengan suara parau. Eva menghela napas dalam, mencoba menghapus air matanya.

"Aku harus kuat. Jika Hasan tidak percaya padaku, akan aku buktikan kalau bukan aku pelakunya." lirihnya.

Sedangkan disisi lain di kamar kosnya. Fatur sibuk mengetik sesuatu di laptopnya yang dia dapatkan dari hasil mencuri di rumah ayahnya. Laptop tersebut milik ayahnya. Perhiasaan yang dia dapat semalam, dia jual. Sebagaian uangnya untuk bayar spp sekolahnya, lebihnya untuk dia makan, berjudi, dan membeli tuak.

Dia sangat marah saat dia mendatangi ayahnya, karena ibunya sudah mengatakan kalau mereka adalah tanggung jawab sang ayah. Namun ayahnya menolak, dengan alasan yang sama. Mereka tanggung jawab sang ibu.

Karena sangat kesal, dan juga memikirkan bagaimana dia bisa lulus sekolah, dan bagaimana cara dia bertahan hidup, sedangkan uang tidak ada selembar pun. Dibalik itu semua, ada juga keinginan balas dendam. Akhirnya Fatur memutuskan untuk mencuri perhiasaan, uang, laptop dan barang berharga lainnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia juga tidak suka melihat Eva seenaknya menikmati uang ayahnya sendiri. Dulu waktu ayahnya miskin, dia dan adik-adiknya juga uminya yang menemani ayahnya, hingga mendapatkan pekerjaan yang layak dan gaji tinggi. Namun saat sudah ber uang, dia malah berpaling.

Fatur memulai langkah baru untuk membalas ayahnya, terutama pada Eva. Sang pelakor. Di kamar kosnya, Fatur sibuk mengetik dilaptopnya. Jemarinya mengetik dengan cepat, menyusun rencana selanjutnya. Dia tidak akan berhenti hanya pada pencurian kecil.

Dia akan membuat ayahnya dan si pelakor, menderita dan bertekuk lutut padanya.

Dia membuka folder yang berisi dokumen lama. Foto-foto masa kecilnya dan beberapa catatan medis yang menunjukkan luka-luka akibat kekerasan.

"Semua ini akan kujadikan senjata untuk menyerangmu ayah. Maaf jika aku terlalu kejam." ujar Fatur tersenyum sinis.

"Karena kau yang memulai ayah, akan aku akhiri dengan kemenangan ditanganku." ujarnya dingin menatap layar laptop dengan penuh tekad balas dendam.

Beberapa saat kemudian dia membuka aplikasi. Dia mengirimkan pesan singkat memakai akun palsu.

"Berhati-hatilah dengan orang di rumahmu. Dia ular berbisa, dia bisa saja akan mengeluarkan bisa nya untuk membunuhmu. Tidak semua nampak setia itu bisa di percaya." Fatur tersenyum kecil. Dia senang bisa membuat ayahnya dan si pelakor hidup di antara bayang-bayang dosanya.

Hasan semakin gelisah mendapat pesan tersebut. Alisnya berkerut. Dia gelisah memikirkan siapa orang tersebut.

"Siapa ini? Apa maksudnya? Apakah Eva berusaha menipuku atau orang ini berusaha untuk menghancurkan rumah tanggaku?" bathin Hasan.

Dia mengingat kembali kejadian yang terus menimpanya belakangan ini. Uangnya hilang, laptopnya juga, perhiasan Eva juga hilang, dan barang-barang berharga lainnya terus hilang secara mesterius.

"Apakah benar Eva menyembunyikan sesuatu padaku? Atau dia menjual barang-barang itu, untuk dia judi kan? Apakah dia suka berjudi?" tanya Hasan semakin bingung.

Dulu dia suka berjudi, sekarang dia malah curiga, Eva berjudi dan menjual barang-barangnya.

Eva semakin hari semakin tersudut. Tuduhan suaminya semakin menjadi-jadi. Tak jarang dia sering mendapatkan serangan kekerasan oleh Hasan.

Di kos, Fatur tersenyum puas melihat Hasan memukuli Eva melalui rekaman cctv. Dulu ibunya dan dia juga merasakan hal sama.

Baginya ini adalah awal kehancuran Hasan dan si pelakor. Dia harus mendapatkan balasan atas apa yang lakukan.

"Permainan baru saja dimulai." ujar Fatur tersenyum menyeruput kopinya.

Malam telah larut, namun Hasan tidak bisa memejamkan matanya, di temani kopi yang sudah dingin.

Pikirannya bercampur aduk. Barang-barangnya hilang, dan pesan yang di kirim orang asing itu membuat kepalanya semakin pusing. Sedangkan Eva seharian mengurung diri dikamarnya. Hasan selalu sibuk dengan kecurigaannya. Sedangkan dipikiran Eva, dia harus bisa mengungkapkan dalang pencurian dirumahnya.

Fatur terus memantau setiap pergerakan ayahnya dan si pelakor. Rekaman kebingungan dan pertengkaran keduanya menjadi hiburan malam untuk Fatur. Hasan nampak gelisah, Fatur tersenyum dingin.

"Bagaimana rasa nya ayah? Sekarang pikiranmu sudah tidak tenang lagi! Sama seperti kami dulu! Gimana rasanya berada di posisi yang sudah lebih dulu dirasakan oleh umi dan anak-anakmu? Enak kan? Seru kan? Jadi jangan memulai perkara, jika tidak mau merasakan hal yang sama!"

Fatur membuka folder di laptopnya dan mengirimnya ke medsos.

Bukti transaksi ilegal Hasan, foto-foto saat bersama wanita lain, dan sejumlah dokumen lain yang bisa menghancurkan reputasinya. Dia tersenyum dingin setelah mengunggah sebagian foto dan dokumen tersebut. Memastikan semuanya terlihat seperti kebocoran informasi dari orang dalam.

"Kehormatanmu akan hancur ayah. Bersiap-siaplah kehancuran itu sudah datang. Ku harap kau kuat, seperti umi dan anak-anakmu dulu. Jangan sampai bunuh diri ya ayah." Fatur tersenyum puas.

1
Ikan Teri
/Casual/
Miftahur Rahmi23
Ayo tebak siapa yang teror Hasan dan Eva?
Graziela Lima
Cerita yang mampu.
Miftahur Rahmi23: Makasih kak udah mampir. semoga suka ya, dengan ceritanya
total 1 replies
Ming❤️
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
Miftahur Rahmi23: udah upload chapter 4 kak, tapi belum disetujui sama editor. makasih ya kak, udah mau baca novel saya. jika ada salah dalam penulisan, apalagi titik koma nya, harap di koreksi ya kak. maklum masih amatir kak😥😃
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!