Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.
Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.
Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.
Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.
Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejadian Keluarga Baru
"Aiko, apa kau sedang telanjang?!" ucap Arya yang seluruh wajahnya di tutupi oleh kedua tangan Aiko.
"Diam jangan berbicara! Dan jangan mencoba untuk bergerak atau membuka matamu!" teriak Aiko yang wajahnya memerah karena sangat malu mendapatkan dirinya hanya sedang memakai pakaian dalam saja.
Aiko tidak tahu harus bagaimana, dan apa yang harus ia lakukan untuk keluar dari masalah ini. Aiko sangat tidak mempercayai Arya, karena baginya Arya adalah orang paling mesum di dunia. Aiko takut Arya akan bertindak macam-macam dan mulai melakukan hal mesum pada dirinya.
Aiko sangat kebingungan dan air matanya menetes Karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. "Apa kau menangis? Kau bisa segera pergi, dan aku akan berjanji untuk tidak membuka mataku. Kau bisa percaya padaku."
Aiko semakin menangis dan berkata, "Aku takut, aku takut kau akan melakukan sesuatu padaku." tangisan Aiko semakin menjadi-jadi.
Arya merasa sangat sedih dan kesal pada dirinya bahwa ia telah membuat istrinya menangis. Hal ini membuat Arya semakin putus asa untuk mendapatkan cinta dari Aiko. Arya sangat tahu betul bahwa istrinya, Aiko sangat membenci dirinya.
"Jika aku memang akan melakukan sesuatu yang buruk padamu. Aku pasti sudah melakukannya sejak awal, kau lihat ... Dari tadi aku diam saja dan menuruti permintaanmu untuk tidak bergerak."
Aiko mulai berhenti menangis dan Aiko merasa sedikit lega. Setelah dipikir-pikir, apa yang dikatakan oleh Arya sangat masuk akal bagi Aiko. Kalau Arya memang memiliki niat buruk, sudah pasti sejak awal Arya akan berbuat mesum kepadanya.
"Apa kau berjanji, kau berjanji untuk tidak membuka mataku sampai aku memakai pakaian?" ucap Aiko yang memastikan agar suaminya, Arya tidak berbuat macam-macam dengannya.
"Ya, aku berjanji."
Kemudian perlahan-lahan Aiko mulai berdiri dan menjauh dari Arya sambil menatap wajah Arya. Seperti yang Arya bilang, dia tidak membuka matanya dan hanya memejamkan matanya dengan rapat-rapat. Aiko mulai naik ke atas meja dengan bergerak mundur sambil memperhatikan Arya, karena ia masih tidak percaya dengan Arya sepenuhnya.
Aiko memanjat meja dengan cepat cepat untuk pergi ke sisi sebelahnya yang terdapat piyama miliknya yang terlepas. Setelah mendapatkan piyamanya, Aiko dengan cepat memakainya. Aiko merasa cukup lega setelah menutup dirinya lagi, tapi ia masih merasa malu dengan kejadian sebelumnya.
"Arya kau bisa membuka matamu sekarang." ucap Aiko sambil duduk di kursi.
Arya membuka matanya dan langsung berdiri tegak. "Ehem ... Maaf, kalau begitu aku akan lanjut memasak."
Arya lanjut memasak, ia terlihat sangat serius memasak makanan untuk sarapan. Sementara itu Aiko hanya memperhatikan Arya di meja makan sambil meletakkan wajahnya di meja. Arya sesekali melirik ke arah Aiko untuk melihat wajahnya yang cantik.
"Hei Arya ..."
"Ya? Ada apa Aiko?"
"Aku ... Tidak jadi." ucap Aiko yang tiba-tiba saja ia pergi untuk mandi.
Sementara itu Arya dibuat penasaran oleh Aiko yang sepertinya hendak mengatakan hal penting pada dirinya. Karena saat Aiko ingin mengatakan sesuatu, Arya melihat Aiko sedikit tersenyum. Setelah Arya selesai memasak, Arya pergi bersiap-siap untuk mandi juga.
10 menit setelah Arya masuk ke dalam kamar mandi, Aiko sudah selesai mandi dan memakai seragam sekolahnya. Aiko sudah sangat siap untuk berangkat ke sekolah hari ini. Aiko menemukan dua piring yang penuh dengan makanan yang dimasak oleh Arya di meja makan.
Aiko tidak langsung memakan masakan yang dimasak oleh Arya. Ia menunggu Arya sampai selesai mandi untuk makan bersama sebagai penghormatan kepadanya yang telah memasakkan makanan untuknya. 5 menit berlalu, Arya keluar dari kamar mandi dan pergi melewati dapur dengan hanya memakai handuk di pinggangnya.
"Kenapa kau tidak memakai pakaianmu lebih dulu!" ucap Aiko sambil menutup matanya dengan kedua tangannya, meskipun jari-jemarinya tidak tertutup rapat.
"Ma-maaf, pakaianku masih ada di dalam koper, aku harus mengambilnya." ucap Arya yang berjalan dengan cepat karena tidak enak dengan Aiko.
Setelah dipikir-pikir benar juga kata Arya, pantas saja di lemari kamar hanya ada pakaian Aiko. Arya hanya mempersiapkan seluruhnya untuk Aiko, sampai-sampai Arya tidak mempedulikan dirinya sendiri. Hal itu membuat Aiko semakin tidak enak kepada Arya yang sudah membantunya.
Setelahnya Arya keluar dengan memakai seragam, dan sepertinya dia sudah siap juga untuk berangkat ke sekolah. Arya datang ke meja makan untuk makan bersama Aiko di sebelahnya. Tapi tiba-tiba saja Arya mengambil piringnya dan membuat jarak dengan Aiko.
Aiko merasa sedikit kesal, "Kenapa kau menjauh dariku?"
Arya menjawab dengan wajah polosnya, "Kau pasti akan tidak suka jika aku duduk di sebelahmu dan makan bersama."
Setelah itu Arya langsung melahap makanannya, dan Aiko terdiam sejenak. Aiko merasa sedikit kesal dan dia tidak tahu kenapa dia kesal sebenarnya. Pada akhirnya Aiko turun dari kursi dan duduk di sebelah Arya sambil membawa piring berisi makanan masakan Arya.
Arya terkejut melihat sikap Aiko hingga ia menatap terus menatap Aiko dalam waktu yang cukup lama. "Sudah makan saja dan jangan terus menatapku."
"Ba-baiklah ... Ngomong-ngomong kenapa kau tidak membeli seragam sekolah kita?" ucap Arya sambil menatap seragam lama Aiko yang terlihat cukup minim.
Aiko merasa tidak enak jika dirinya dilihat seperti itu. "Jangan berpikir aneh-aneh saat melihatku, dan aku belum mendapatkan seragam dengan ukuran yang pas."
"Maaf, kalau begitu aku bisa bantu untuk menemukan seragam yang pas untukmu. Aku juga ... Tidak mau jika istriku di lihat oleh pria lain karena memiliki tubuh yang indah dan sexy" ucap Arya yang sambil malu-malu untuk memuji istrinya.
"Uhuk uhuk" Aiko yang mendengar pujian dari Arya, membuatnya tersedak karena sedang mengunyah makanan.
Arya dengan sigap segera menuangkan air minum dan memberikannya kepada Aiko dengan perlahan-lahan. Setelahnya Arya memijat pundak Aiko agar merasa lebih enakan. Tapi lagi-lagi Aiko berpikir bahwa tindakan Arya adalah cara licik untuk mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Apa saat memegang ku seperti ini, kau sedang berpikir hal yang aneh?" ucap Arya sambil menundukkan pandangannya karena merasa sedikit tersipu malu dengan pujian yang sebelumnya dikatakan oleh Arya.
Mendengar hal itu Arya menjawab dengan keraguan, "Yah ... Ha-hanya sedikit."
"Sudah kuduga, kalian para laki-laki Indonesia memang mesum." ucap Aiko yang membiarkan Arya terus memijatnya karena itu terasa enak.
Arya merasa bersalah karena ia tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya untuk tetap berpikir jernih. Meskipun dia sudah berusaha keras untuk bersikap normal demi orang yang ia cintai nya. Tapi pikiran mesum itu selalu menghantui Arya meskipun ia sudah mencoba untuk memperbaiki diri.
"Tapi setidaknya aku sedikit lega ... Karena akhir-akhir ini sepertinya kau sedang menahan sifat mesummu itu" ucap Aiko yang akhirnya paham kenapa sifat Arya menjadi cukup berbeda dari yang dulu ia kenal.
Setelah itu mereka lanjut makan pagi mereka dan berangkat ke sekolah seperti biasa. Mereka pergi berjalan kaki untuk ke sekolah, meskipun Arya sudah membujuknya untuk naik mobil. Tapi karena Aiko menolak dan berkata bahwa ia sudah terbiasa berjalan kaki, akhirnya Arya ikut berjalan kaki bersamanya, bersama istri tercinta.
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.