Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#33
"Maaf atas kelakuan Lara. Aku harap ini tak mempengaruhi bisnis kita," ucap Silas.
"Tapi aku tak akan bisa bekerja dengan orang yang temperamental seperti dia," jawab Phoenix.
"Phoenix ... Bedakan urusan pekerjaan dan pribadi. Lara adalah tangan kananku yang tak diragukan lagi kemampuan dan kepintarannya dalam berbisnis," kata Silas.
"Itu benar, Phoenix. Daddy harap kau tetap dengan keputusan kita sebelumnya," ucap Rey menengahi.
Phoenix masih berpikir sejenak.
"Baiklah ... Aku harap dia bisa memperbaiki sikapnya dan kenyamanan diperlukan jika kita berbisnis, bukan?" kata Phoenix.
"Aku akan mengatakan hal ini padanya nanti. Berikan dia kesempatan. Aku sangat tahu masalah mereka berdua. Tapi aku tak ingin ikut campur. Dan sebaiknya kita juga tak ikut campur," ucap Silas tegas.
"Ya, aku setuju denganmu," kata Rey.
"Baiklah ..." kata Phoenix akhirnya. Dia ingin tetap bersikap profesional dalam pekerjaannya.
Lara sudah pulang terlebih dulu karena dia tak ingin emosinya mengacaukan bisnis Silas.
*
*
*
Keesokan siangnya, Silas bertemu dengan Lara di perusahaan.
"Kendalikan emosimu. Jangan merusak segalanya karena emosimu yang tak terkendali itu. Tetap bersikap tenang dan pikirkan dengan matang apa yang akan kau lakukan padanya. Jangan ceroboh, Lara. Aku tak akan ikut campur tentang hal itu. Itu sepenuhnya hakmu membalaskan dendammu," ucap Silas.
"Ya, Uncle. Maafkan atas sikapmu kemarin," jawab Lara singkat.
"Hmm ... Aku tahu kau sangat pintar dan cepat mengerti dengan apa yang kukatakan. Besok kau mulai ke New Jersey. Aku memajukan jadwalmu," ucap Silas.
"Apakah karena masalahku kemarin?" tanya Lara.
"Phoenix sedikit kecewa dengan sikapmu. Aku masih bisa membujuknya dan aku ingin segera terlaksana secara resmi kerjasama kita agar dia tak berubah pikiran," ucap Silas.
"Baik, Uncle," jawab Lara.
"Pulanglah dan bersiaplah untuk pergi ke sana," ucap Silas.
"Apakah aku boleh menyetir mobil sendiri, Uncle?" tanya Lara.
"Ya, pilihlah mobil yang kau inginkan di mansion. Tetapi Gonza tetap mengikutimu dari belakang," jawab Silas.
"Baiklah, Uncle," kata Lara.
Kemudian Lara keluar dari ruangan Silas dan langsung pulang ke apartemennya.
Sesampainya di apartemen, Lara langsung bersiap. Hanya satu jam saja dia bersiap-siap dan langsung menuju mobil kembali.
Lara hanya memakai baju croptop dipadukan dengan jaket jeans dan celana hotpants yang berbahan jeans juga.
Lara tak menghabiskan banyak waktunya. Dia ingin segera cepat ke New Jersey.
Tiba di mansion, Lara langsung memilih mobil warna hitam legam yang bermerk lamborgini. Silas memang memanjakan Lara dalam hal fasilitas.
Silas memberikan Lara semua fasilitas nomer satu karena dia merasa Lara adalah asetnya yang sangat berharga.
Gonza dan supir mengikuti Lara dari belakang sesuai dengan pekerjaannya.
Di perjalanan, Lara menghentikan mobilnya di sebuat minimarket dan membeli sebungkus rokok serta minuman bersoda.
Setelah itu, dia kembali ke mobilnya dan menyalakan rokoknya sambil menyetir.
Lara membuka jendela mobilnya dengan tangan yang menjulur keluar dan memegang rokoknya yang masih menyala.
Sesekali Lara menghisap rokoknya dan mengeluarkan asapnya dengan menengadahkan kepalanya ke atas.
Lara menikmati perjalanan santai ini dan terkadang mobilnya berjalan tak beraturan hingga supir dan Gonza yang ada di belakangnya membunyikan klakson untuk memperingatkan Lara.
2 jam kemudian, Lara sampai di New Jersey. Lara akan tinggal di apartemen mewah yang dekat dengan perusahaan.
Silas baru saja membeli apartemen itu kemarin secara mendadak karena keputusannya yang mendadak itu.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
semoga bapakmu ga kena serangan jantung lagi
hancur kan kesombongan davina, biarkn jatuh miskin jd tau rasanya jd orng miskin.. biar ga songong
sabar Lara,,buat dirimu lulus dgn predikat nilai terbaik. dan lepas dr jerat orng busuk, lalu balas dendam😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
aku dukung onlen😁😁
susah liat org seneng dan seneng liat org susah 😀😂