NovelToon NovelToon
Find Me Daddy

Find Me Daddy

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:13.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

mampir mampir mampir

“Mari kita berpisah,”

“Mas rasa pernikahan kita sudah tidak bisa di pertahankan, mungkin ini memang salah mas karena terlalu berekspektasi tinggi dalam pernikahan ini.” Lirih Aaron sambil menyerahkan sesuatu dari sakunya.

Zevanya melakukan kesalahan yang amat fatal, yang mana membuat sang suami memilih untuk melepasnya.

Namun, siapa sangka. Setelah sang suami memutuskan untuk berpisah, Zevanya di nyatakan hamil. Namun, terlambat. Suaminya sudah pergi dan tak lagi kembali.



Bagaimana kisahnya? jadikah mereka bercerai? atau justru kembali rujuk?

Baca yuk baca!!

Ingat! cerita hanya karangan author, fiktif. Cerita yang di buat, bukan kenyataan!!

Bijaklah dalam membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepulangan Aaron

Seminggu sudah Zeva bekerja sebagai baby sitter si kembar, selama itu dia telah memahami masing-masimg karakter majikannya. Dirinya juga semakin paham dengan sifat si kembar, Azka yang terlihat gampang kesal dan tidak manja. Berbanding terbalik dengan Ariel yang selalu manja, selalu ingin mainan yang kembarannya main kan. Biang rusuh, gampang menangis jika sudah di bentak oleh sang kembaran.

Seperti saat ini, Azka tidak mau meminjamkan buku belajar tentang huruf pada Ariel hingga membuat anak itu merengek kesal.

"Pinjem cebental!! Pelit kali cih! nanti kubulana cempit balu tau laca!" Ariel menarik buku yang di pegang erat oleh Azka.

"Ariel, tadi kan Ariel udah lihat. Biarkan Azka baca dulu yah, lima belas menit oke. Ariel baca yang lain dulu." Bujuk Zeva mengambil tangan Ariel yang merebut buku tersebut.

Akhirnya Ariel luluh, dia mengambil buku yang Zeva sodorkan. Buku belajar mengenal tentang anggota keluarga.

"Tapi bibi temenin Alil belajal, Acka nda ucah!" Ketus Ariel melirik sinis Azka yang acuh padanya.

"Iya." Sahut Zeva.

Ariel duduk di pangkuan Zeva, dia melihat aoa yang Zeva tunjukkan padanya dari buku tersebut.

"Ini kakek, ini nenek dan ini ...,"

"Tundu dulu cebental, tadi katana ini kakek. Kok nda milip?" Sela Ariel sembari mendekatkan buku itu ke matanya untuk memastikan apakah gambar itu benar kakeknya.

Zeva menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bagaimana dia menjelaskan tentang gambar itu.

"Ehm itu bukan Kakek Ariel," ujar Zeva.

"Bukan? Kakek na olang?" Tanya Ariel mendongak menatap Zeva.

"Heum iya kakeknya orang." Sudahlah, Zeva ingin pembahasan ini cepat berlalu.

"Olang ciapa?" Tanya Ariel kembali.

Azka yang memang sedari tadi mendengar celotehan Ariel pun mendelik kesal. Dia merampas buku yang berada di pangkuan Ariel hingga membuat anak itu tak terima bukunya di ambil.

"IIHHH ACKAAAA!!"

"Diam bulung beo! ngoceh aja telus! bibil kamu nanti melal ngomong telus!"

"Azka ...."

"Lempal aja dia bi, nyucahin aja keljana." Ketus Azka.

"HUAAA!!"

Dan terjadi lagi, Ariel berbalik dan memeluk Zeva . Dia menangis keras karena Azka membentaknya, dia meminta perlindungan pada sang ibu pengasuh.

"Azka tunggu sini bentar yah, bibi mau menidurkan Ariel dulu. Kayaknya dia ngantuk." Pinta Zeva.

Perlahan Zeva bangkit dan berjalan menuju kamar si kembar. Ariel masih saja menangis sambil mengucek matanya.

Sementara itu di pintu utama, Laras tengah heboh ketika melihat sosok pria dewasa nan tampan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Aaron?! inget pulang juga kamu yah! dasar anak nakal!" Omel Laras.

Walaupun kesal dan tetap mengomel, Laras menepuk putranya. Sudah dua bulan Aaron pergi ke luar kota, tanpa menelpon sang ibunda yang selalu khawatir padanya.

"Maaf mah, Aaron harus mengurus project yang hampir gagal. Mamah gimana kabarnya?" Tanya Aaron sembari merangkul ibunya masuk.

"Mamah baik, mamah seneng kamu pulang. Mamah kira kamu bakalan pulang bawain mamah calon mantu gitu." Cetus Laras pada sang anak.

Aaron hanya bisa menghela nafas kasar, ini lah yang membuat dirinya tak betah di rumah. Laras selalu menanyakan kapan dirinya menikah, kapan dirinya memiliki keluarga. Maukah dirinya di jodohkan, dan lain sebagainya.

Dengan lelah, Aaron menjatuhkan bobot tubuhnya ke sofa. Laras pun meminta pembantu membawakan putranya secangkir kopi.

"Kerjaan kamu udah beres kan di sana?" Tanya Laras.

Aaron mengangguk singkat. Laras menatap wajah putranya yang terlihat lebih kurus, bahkan sepertinya putranya tak mengurus diri dengan baik.

Perlahan, Laras mengusap wajah putranya itu dengan tatapan sayang.

"Menikahlah nak, biar ada yang ngurus. Mamah ini udah tua, pengen ngeliat anak-anaknya dapat wanita yang tepat, kalau kamu memilih untuk sendiri. Mamah khawatir," ujar Laras dengan sendu.

Aaron menepis lembut tangan LAras dari pipinya, dia menegakkan tubuhnya ketika pembantu datang membawakan secangkir kopi.

"Aaron belum kepikiran mah, masih sibuk sama kerjaan," ujar Aaron dengan santai.

"Kerjaan kerjaan dan kerjaan terus! Lihat, abangmu sudah mau punya tiga anak. Dan Kamu, masih aja jadi bujang lapuk. Kamu mau nikah sama komputer emangnya? Sampe bermalam sama tu mesin terus?” Sindir Laras dengan kesal.

Aaron menghela nafasnya pelan, dia mengambil cangkir kopi dan meminum perlahan kopi tersebut untuk menyegarkan pikirannya.

“Aarr!! Mamah ini sudah tua, mamah ingin anak anak mamah cepat-cepat punya pasangan. Kamu yang mamah khawatirin, kamu ini pria normal atau enggak sih!”

UHUK!!! UHUK?!

Aaron yang tadinya sedang meminum kopinya kahirnya tersedak karena ucapan sang mamah.

“Ya normal lah mah! Kayak gitu kok di pertanyakan.” Kesal Aaron.

“Ya gimana mamah gak curiga, mamah jodohin kamu sama puluhan wanita. Dari yang kurus sampai yang gendut, dari yang jelek sampai yang cantik. Gak ada yang kamu suka, kamu sukanya apa sih Aaarr!! Tipe kamu itu seperti apa sih?! Jangan buat mamah berpikir kalau kamu itu suka sama mesin!” Omel Laras.

Aaron mengusap telinganya, ini lah kenapa dirinya malas pulang. Dia lelah di desak menikah oleh sang ibu. Dia sudah pernah menikah, dan di kecewakan. Aaron tak ingin kejadian itu terulang lagi, sayang ... tidak ada yang tahu soal status dirinya yang sebenarnya.

“Udah dulu yah mah, Aaron mau ke kamar.” Pamit Aaorn.

Laras mencak-mencak kesal, putranya yang satu itu sangat sulit di bujuk. Sementara Aaron, dia menaiki tangga dengan santai menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

“Ka Acka nakal hiks ... Cubit dia nanti bibi, bial tahu laca. Malah-malah telus, bibi nanti malahin ka acka pokokna!!"

Langkah Aaron yang akan memasuki kamarnya terhenti lantaran mendengar suara ponakannya dengan orang lain.

“Bibi? tumben sekali maid ada di kamar si kembar.” Gumam Aaron.

Aaron melangkah mendekati kamar si kembar, lagi-lagi langkahnya terhenti ketika mendengar suara.

“Iya, nanti bibi bilangin Azka yah. Udah, sekarang Ariel tidur dulu. Bibi puk-puk sini."

Deghh!!

"Zeva. Suara itu, mirip suara Zeva." Batin Aaron dengan perasaan yang bergemuruh.

Tentu Aaron masih menghafal suara Zeva, jantungnya berdegup dengan kencang. Suara yang bertahun-tahun lamanya tidak dia dengar, kembali dirinya dengar.

Dengan perlahan, Aaron mencoba untung meraih gagang pintu berniat akan membukanya.

“Apa yang sedang kamu lakukan?”

Aaron berbalik, dia menatap sosok pria yang seumuran dengannya.

“Jac, kau habis dari rumah sakit?” Tanya Aaron saat melihat kakaknya yang memakai jas dokternya.

Jacob memang seorang dokter umum di rumah sakit Smith, selain menjadi dokter dirinya juga ikut turun ke perusahaan membantu Haikal mengelolanya.

"Iya, baru saja kakak ipar mu melakukan cek kandungan. aku mau lihat si kembar dulu. Tolong kamu berikan berkas ini pada daddy." Pinta Jacob.

Dengan berat hati, Aaron menerima berkas itu, dia menatap pintu keponakannya dengan tatapan kosong.

"Hei ada apa? ayo cepat, daddy sudah menunggu!" Desak Jacob.

Aaron mengangguk, dia pun berlalu pergi ke ruangan sang daddy. Sementara Jacob, memasuki kamar si kembar.

Cklek!

Zeva yang baru saja akan ke ruangan bermain tentu terkejut mendengar suara pintu yang terbuka.

"Maaf, apa si kembar sudah tidur?" Tanya jacob.

Zeva mengangguk pelan. "Ariel sudah tidur, tapi Azka belum." Sahut Zeva.

"Oh begitu, tolong panggilkan Azka. Bilang padanya kalau saya akan mengajaknya bermain."

Zeva mengangguk dia berlalu memanggil Azka. Zeva menuntun Azka menuju Jacob yang menunggu di ambang pintu.

"Saya akan bawa Azka keluar sebentar, tolong jaga Ariel selama saya pergi. Mommy mereka sedang tidak enak badan, jadi saya harap kamu bisa menjaga Ariel." Pinta Jacob.

Zeva mengangguk saja, lagian sudah biasa Azka yang selalu di ajak dan Ariel yang di tinggal. Zeva tidak tahu kemana Jacob membawa Azka, tapi beruntungnya Ariel tak pernah nangis ketika tahu dirinya tak di ajak.

Dari sini Zeva simpulkan, kalau tempat yang akan Jacob kunjungi. Tak di sukai oleh Ariel, maka dari itu bocah itu tetap anteng ketika mengetahui keduanya pergi.

"Akhirnya ... aku bisa ikut tidur." Ceria Zeva. Inilah saat-saat yang ia tunggu, waktu ketika anak asuhnya tidur. Dia bisa ikut istirahat sampai Ariel bangun di sore hari.

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, HADIAH DAN VOTENYA😘😘😘

1
Siti Sopiah
dah kodrat wanita biarpun masih bocil udah nampak fulus
Ma Malikha
Marshaaaa... boleh d bawa pulang gak siih..
lucu banget daah...
Siti Sopiah
bahkan perangai mamanya Aaron lebih hina drpd zeva
Siti Sopiah
ohh patutlah si Aaron ni rupanya ada sedikit mental problem.panas baran,ego tinggi langit,selalu berfikir negatif.
yusuf b
Lumayan
Selamet Turipno
suaminya pergi 6 bln istri hamil 2 bln pasti anak hasil selingkuhan
IG: Kenz___567: kak di part satu di jelaskan, hubungan nya dengan sahabat suaminya berakhir dua bulan lalu saat suaminya pulang 😁
total 1 replies
Siti Sopiah
dulu q pun peg keluar negeri JD TKW waktu itu anak q br berumur 4thn.saat q keluar karena jemputan sudah datang q cepat2 naik dlm mobil mumpung anak q lagi main gak tau klu mamaknya dh pergi.tp saat dia balik gak menjumpai maknya dirmh diapun menangis berguling2 .LPs 4thn baru sy balik kampung .tapi dia tanya padaku ' Mak adiknya mana? karena bapaknya cerita ..mamak krj di luar negeri manjaga anak kecil./Sob//Sob//Sob/
Ma Malikha
pacarnya Rio kaan
Ida Rosida
Lumayan
T&K
duh Mylo...mkn km benar2 anak pingut/Facepalm/
T&K
dih Aizha sdh berhitung hadiah xixuxux
Ma Malikha
wkwkwkwk... lucu amat anak orang ini... 🤣🤣🤣🤣🤣
T&K
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ma Malikha
ikutan baca ya kak kkkkk...
syedih nih kayanya..
perlu bawa kanebo kering gak yaaaah
Pak dhe Tono
Luar biasa
T&K
bgm ya kalo Aizah diminta menjaga Mylo sehari ..pasti reader ketawa seminggu lamanya/Grin/
T&K
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
T&K
duh thor , perannya seru/Facepalm/
T&K
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
IsNa Runtuk
1 kata buat penulis...

K E R E N !!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!