Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Rania hendak turun dari mobil yang tadi ia pesan melalui online itu, Namun saat dia hendak turun . Rania melihat Gea datang ke kantor Raka diantar oleh seorang lelaki dan keduanya terlihat mesra. ingin sekali Rania mengabadikan kejadian itu tapi sayang nya hpnya habis batre.
"Ih,,, pakai cipika-cipiki segala lagi" gumam nya.
Rania terus mengamati setiap gerak gerik Gea dengan lelaki itu.
"Kenapa terlihat mencurigakan ya"?
Gea sudah terlihat memasuki gedung perusahaan dan si lelaki itu tetap berada di dalam mobil.
Rania bergegas keluar dari mobil itu setelah memberikan satu lembar uang untuk sopir itu.
Rania terus berlari memasuki gedung bertingkat itu, Jantung nya terus berdetak kencang saat melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya sudah menujukan pukul lima sore.
"Nona, tuan muda Raka sudah menunggu anda dari tadi" ucap Johan yang entah dari mana datang nya.
Rania yang mendengar itu pun segera berlari ke arah lift dengan perasaan cemas dan juga takut.
"Matilah kau Rania, beruang itu pasti akan murka karena kau tidak mengikuti aturannya" keluh nya dengan perasaan kalut.
Ceklekkk
"Sayang, aku rindu sekali"
Gea membuka pintu dan langsung menghampiri Raka. namun Raka tetap sibuk berkutat dengan laptop nya.
"Ada apa kamu kesini"?
" Tentu untuk menemui mu sayang, apa kamu tidak akan pulang "?
Raka melihat jam tangan nya sudah menunjukkan pukul lima sore.
" Kemana gadis itu? kenapa dia selalu melanggar peraturan nya. apa mungkin dia langsung pulang lagi" batin Raka.
"Dengan siapa kamu datang"? tanya Raka.
"Tentu saja akau datang sendiri sayang"!
Ceklekkk
" Maaf tuan saya baru kesini" ucap Rania.
"Kenapa gadis ini ada disini sayang"?
" Terserah aku, itu bukan urusan mu"
Sejak kecelakaan dan lumpuh Raka berubah menjadi dingin dan cuek pada Gea. Padahal dulu dia begitu menyayangi Gea dan sangat lebut.
Gea sendiri melihat perubahan suaminya itu dia menganggap mungkin karena dampak dari kecelakaan.
Alih alih bukan nya mendukung dan setia mendampingi Raka, Gea malah sibuk dengan karirnya sendiri.
"Kenapa baru datang"?
"Maaf tuan tadi ada keperluan sedikit"
"Ambilkan makanan itu dan suapin aku" titah Raka seraya menunjuk ke arah meja sebelah yang sudah ada makanan tertata rapi diatas meja itu.
Rania langsung saja mengambilkan makanan itu dan menyuapkan nya pada Raka.
Gea begitu kesal melihat Raka dilayani oleh madu nya.
"Sayang, bulan depan adalah ulang tahun pernikahan kita, kamu tidak lupa kan?
"Kamu mau apa"? tanya Raka.
"Aku pengen dirayakan secara mewah dan meriah"
"Ok, akan aku siapkan" ucap nya tanpa expresi.
"Makasih sayang, kamu memang paling pengertian"
Rania memutar bola mata nya malas melihat Gea.
"Nyonya Gea, pulang sama siapa nanti" tanya Rania.
"Bukan urusan mu" ketus Gea.
"Nyonya Gea, jangan marah marah nanti anda cepat tua lho"
"Kamu ini ya. gadis kecil mulai berani dengan ku"
"Apa nyonya?
Gea hendak menyentuh wajah Rania, namun segera di tepis oleh Rania.
"Sudah hentikan"!
"Gea, cepat pergi dari sini"! bentak Raka.
"Kamu mengusir ku sayang"?
"Sebaiknya kamu keluar dan pulang lah dulu"
Gea menghentak kan kakinya merasa kesal, sementara Rania dia justru mengejek nya dengan sedikit menjulurkan lidah nya.
"Awas kamu"!
Ancam Gea dan berlalu keluar dari ruangan suaminya.
" Sudah cukup, aku kenyang"
"Tapi ini masih banyak"?
" Aku bilang cukup ya sudah"
"Menyebalkan sekali manusia satu ini, tadi minta makan baru beberapa suap sudah gak mau lagi" gerutu Rania dalam hati.
Setelah membereskan sisa makanan suaminya, Rania berdiri mematung di hadapan meja kerja suaminya itu.
"Kenapa jam segini kamu baru datang"? apa harus setiap hari aku mengingatkan akan poin poin dari perjanjian itu"?
"Tu-tuan, Maaf aku sama sekali tidak bermaksud melanggar perjanjian itu. tadi saya sudah menjelaskan jika tadi saya ada urusan"? lirih Rania dengan perasaan was was, karena saat ini Raka terlihat sangat menyeramkan.
" Urusan apa sampai jam segini.? Bukan nya kelas mu sudah sejak siang tadi selesai,"!?
Tanya nya dengan tatapan menuntut.
Rania merasa terpojok, jantung nya berdebar kencang, bingung harus menjawab apa.
"Jawab, kenapa kamu diam saja" bentak Raka sedikit mendorong Rania.
Rania dengan tubuh nya yang kecil membuat nya terhuyung hingga hampir terjatuh.
Gadis itu semakin ketakutan, air mata nya mulai mengenang.
Rania bangkit dan berdiri dihadapan Raka, ia berusaha tetap berani untuk membela dirinya.
"Maaf tuan, Anda tidak perlu bersikap seperti ini. lagi pula peraturan ini juga anda sendiri yang buat tanpa memikirkan perasaanku"
"Lagi pula anda ini memiliki dua istri, kenapa anda tidak minta dilayani oleh istri pertama anda disaat saya belum datang dan ada istri pertama tuan disini" tanya nya.
Raka sedikit terkejut dengan perlawanan Rania, Gadis yang selama ini ia anggap sebagai gadis kecil yang lemah.
"Berani nya kau melawan ku. ingat kau ini hanya aku jadikan istri untuk melayani ku setiap hari, jadi jaga sopan santun mu"
"Dan satu lagi, kamu dan Gea itu berbeda. Dia wanita karir yang sibuk dengan kerjaan nya, dia tidak akan ada waktu untuk melayani ku. dasar gadis bodoh" geram Raka.
Sebenarnya Raka menyadari jika sikap nya sedikit kasar pada Rania. Namun ego dan amarahnya mendominasi pikiran nya.
"Saya tau itu tuan, tapi sebagai istri yang baik dia pasti bisa membagi waktu nya untuk melayani suami nya. diluar sana banyak artis arti yang juga masih bisa membagi waktunya untuk suami dan juga anak anak.
Saya juga sadar dengan posisi saya tuan, dari awal saya tidak menginginkan berada diposisi ini. jika tuan tidak suka tolong lepaskan aku tuan" pinta Rania wajah memelas nya.
Entah kenapa mendengar ucapan terakhir Rania membuat nya tak rela.
"Apa dia mengambil obat ku karena dia sedang merencanakan sesuatu. karena dia ingin lepas dariku" batin Raka.
"Aku tidak akan melepaskan mu, dan jangan pernah berharap kau bisa lepas dari ku.
" Tapi tuan...?
"Tidak ada bantahan"
"Dan satu lagi, apa yang sedang kamu rencanakan di belakang ku Rania"?
" Maksut anda apa"?
Raka mendorong sedikit kursi roda nya mendekat ke arah Rania.
"Apa yang akan kau lakukan dengan obat ku Rania, kenapa kau mengambil nya secara diam-diam" bisik Raka tepat di samping telinga Rania.
Jantung Rania berdegup semakin kencang, dia terkejut dengan apa yang baru saja Raka ucapkan.
Sekilas Rania teringat dengan kejadian pagi itu, dimana dia diam diam mengambil obat itu.
"Bagaimana mungkin dia bisa tau, padahal pagi itu dia sudah berangkat ke kantor" gumam Rania dalam hati.
Keringat dingin mulai bercucuran di pelipis nya.
yolo typonya banyak amat da...