NovelToon NovelToon
Dibalik Cadar Istriku

Dibalik Cadar Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Raka Sebastian, seorang pengusaha muda, terpaksa harus menikah dengan seorang perempuan bercadar pilihan Opanya meski dirinya sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih.

Raka tidak pernah memperlakukan Istrinya dengan baik karena ia di anggap sebagai penghalang hubungannya dengan sang kekasih.

Akankah Raka menerima kehadiran Istrinya suatu saat nanti atau justru sebaliknya?

Yuk simak ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Mama, aku tidak suka minuman beralkohol. boleh aku minta soft drink bebas alkohol saja?" ucap Raka saat beberapa temannya menyodorkan gelas berisi minuman memabukkan.

"Ah, Raka ... sekali-sekali kan tidak apa-apa." bujuk salah satu teman. "Tinggal minum saja sudah."

Raka hanya mengulas senyum tipis, namun sama sekali tidak menyentuh minuman pemberian temannya.

Ia melirik ke arah Hellen yang sedang asyik berkumpul dengan teman wanitanya. Terdengar suara tawa dari sana, seiring dengan gaungan musik yang kencang.

Perlahan ia mendekat.

"Len, kita pulang saja, yuk. Aku tidak suka tempat seperti ini."

"10 menit lagi, ya, aku mohon! Aku baru bertemu lagi dengan teman-teman lamaku." pinta Hellen dengan manja. "Sebentar, aku ambilkan minuman untuk kamu dulu, ya."

Hellen melangkah menuju meja bartender, lalu dalam hitungan menit kembali dengan membawa minuman ringan.

Raka memilih menunggu dengan duduk seorang diri, sambil menikmati minuman pemberian Hellen.

Hingga tak lama berselang, Raka mulai merasa sekelilingnya terasa berputar dalam pandangannya.

Tubuhnya terasa lemas dan penglihatannya mulai buram. Hanya dentuman musik dan riuhnya suara orang-orang berpesta yang ia dengar.

Lelaki itu menjatuhkan diri di meja dalam posisi menelungkup.

"Raka ... Raka bangun!" panggil Hellen saat melihat lelaki itu sudah telungkup di meja.

Ia mengulas senyum tipis, lantas melirik beberapa temannya yang berada di sana.

"Ada yang bisa bantu aku bawa Raka ke mobil tidak? Sepertinya dia mabuk."

Tiga orang lelaki lantas mendekat. Membantu membawa Raka keluar dari tempat hiburan tersebut dan membawanya menuju mobil milik Hellen.

"Terima kasih, ya. Maaf, kita duluan."

"It's ok! Hati-hati di jalan."

Hellen bersandar sejenak di mobil. Matanya melirik Raka yang sudah terpejam.

Tangannya mengulur, membelai wajah tampan lelaki itu lalu menyentuh bibir Raka dengan ibu jarinya.

Baru saja wanita itu akan melajukan mobil, ia tiba-tiba harus menginjak pedal rem secara mendadak. Matanya membulat saat melihat Brayn dan Rafa berdiri tepat di depan mobil.

"Buka!" ucap Rafa mengetuk kaca jendela mobil.

Hellen tak memiliki pilihan lain. Ia membuka kaca jendela.

"Ada apa dengan Raka?" Rafa bertanya dengan menghujam tatapan tajam.

"Dia mabuk. Aku baru mau antar pulang.”

"Kamu tidak perlu mengantarnya! Biar kami saja! Buka pintunya!" ucap Rafa.

Hellen yang merasa terintimidasi oleh dua lelaki itu pun terpaksa membuka kunci pintu mobil.

Brayn dan Rafa segera membawa Raka keluar menuju mobil yang terparkir tak jauh dari sana.

Setelah mendudukkan Raka di kursi belakang, Brayn membalikkan tubuhnya hingga berhadapan dengan Hellen.

"Sebaiknya kamu menjaga jarak dari Raka. Bagaimana pun juga Raka sudah menikah. Tidak pantas kalau kamu terus mendekati seorang laki-laki beristri."

Tak ada kata yang terucap dari bibir Hellen. Ia hanya menatap mobil yang perlahan menjauh pergi.

Sementara itu, Brayn berkendara sambil sesekali melirik ke belakang.

Hatinya benar-benar kesal dan kecewa melihat Raka duduk bersandar dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Sejak bergabung di perusahaan Ayahnya, Raka banyak berubah. Dia tidak lagi seperti Raka yang dulu." ucap Rafa.

"Hemm..." jawab Brayn membenarkan ucapan Rafa.

"Apalagi sejak berpacaran dengan Hellen. Dia semakin jauh dari kita. Padahal dulu pergaulan Raka tidak seperti ini. Dia baik di bawah didikan Om Darren dan Umi Mawar."

"Iya, kamu benar, Raf. Lingkungan dan pergaulan bisa merubah seseorang."

Brayn mendesah panjang.

"Sekarang, kita harus bawa dia ke mana? Kalau Om Darren tahu Raka mabuk, bisa habis dia."

"Langsung ke rumahnya saja. Nanti kita bicarakan masalah ini bersama."

****

Nirma masih duduk di atas sajadah saat mendengar suara mesin mobil berhenti di depan gerbang.

Wanita itu menghela napas, lalu segera bangkit dan keluar kamar lalu mengintip melalui jendela.

Mobil yang berhenti di depan bukanlah mobil milik suaminya.

Wanita itu bergegas menutup wajahnya dengan cadar, lalu segera keluar dan membuka pintu.

Ia cukup terkejut saat melihat Raka dipapah oleh Brayn dan juga Rafa.

"Astaghfirullah, ada apa dengan Mas Raka?" tanyanya.

"Sepertinya dia mabuk."

"Astaghfirullah." Mata Nirma sontak berkaca-kaca menatap tubuh lemah Suaminya.

"Kamarnya di mana, Dek?" tanya Brayn.

"Kamar Mas Raka di atas, Kak. Tapi tidak apa-apa, di kamar bawah saja dulu." Nirma menunjuk kamarnya sendiri.

Sebab akan repot jika mereka membawa Raka ke kamar atas.

Mereka lalu membawa Raka menuju kamar di lantai bawah dan membaringkannya di tempat tidur.

Sementara Nirma membuka sepatu dan kaus kaki Suaminya. Ia terlihat panik dan khawatir.

"Ya Allah, Mas. Bagaimana dia bisa mabuk?" isak Nirma.

"Mungkin Raka tidak sengaja minum. Ini pertama kalinya dia mabuk." ucap Brayn.

"Bisa tolong ambilkan piyamanya? Biar kita bantu mengganti bajunya. Tadi Raka sempat muntah di mobil."

"Iya, Kak. Tunggu sebentar"

Dengan langkah tertatih Nirma berjalan keluar kamar. Brayn menatapnya penuh tanya, sebab sesekali Nirma seperti sedang meringis sakit.

Setibanya di kamar atas, pandangan Nirma berkeliling ke sekitar. Ini adalah pertama kali ia memasuki kamar Suaminya.

Kamar itu sangat rapi dengan berbagai fasilitas di dalamnya.

Sangat mewah.

Nirma lantas beranjak menuju sebuah lemari. Mencari piyama milik Suaminya yang ia temukan di lipatan terbawah.

Saat menarik setelan piyama, sebuah buku terjatuh dari sana, beserta beberapa lembar foto.

"Apa ini?" gumam Nirma.

Tangannya meraih beberapa lembar foto yang berserakan di lantai.

Sudut matanya berkerut memandangi potret seorang anak kecil dengan gaun indah, tas cantik, dan sepatu mahal. Sangat modis menyerupai orang dewasa.

***********

***********

1
erlina herliani
ya se7
Retno Harningsih
lanjut
Konny Rianty
Thorrrr" bikin raka jatuh cinta sm Nirmaa" dn melihat wajah nya"Baru nyahok.dia" Wajah istri nya speek Bidadariii....
Athenna: lanjut thorr!!! Semangat!! pokoknya aku menanti dirimu up
total 1 replies
Konny Rianty
Thorrr" bikin Raka lihat Wajah Nirmaaa"" biar nyahokk tuh Rakaaa...
Konny Rianty
Thorrrr"" bikin Raka jatuh cinta sm Nirmaaa....
Konny Rianty
lamuttt Thorrrr" yg Buanyakkkk heeee heeee....
Umu Kahar
/Angry//Angry//Angry/
Elfira Yozarina
ko nga ada lanjutanya....
Al Thaf
bagus si
Konny Rianty
Akh...sedih thorrr" bc nya pengen nangiss...kapan raka mau membuka hati nya untuk Nirmaa"" kamu pergi aja dr rumah, biar nyahok si Raka sableng ituu....
Uthie
keep 👍
Wiwik murniati
Luar biasa
Rieya Yanie
jangan jangan adiknya bryan
Eka raffasya
sangat² bagus/Rose//Rose/
Konny Rianty
Lanjut Thorr" bgs cerita nyaaa....
Asmarni Sias
lanjut
Reni Fitria Mai
sabungan nyo dong 🙏😭
Reni Fitria Mai
Hati saya yg menjerik melihat perlakuan suaminya 😭😭😭😭
Konny Rianty
lanjut Thorrrr" bgs cerita nyaaa....
Konny Rianty
Muak kaliii nengok raka" bikn si raka pisah dgn Nirma thoorr" biar nyesel ntiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!