NovelToon NovelToon
Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: laxiana

Aku menganggap mereka sebagai keluarga, mengorbankan seluruh hidup ku dan berusaha menjadi manusia yang mereka sukai, namun siapa sangka diam diam mereka menusukku dari belakang. Menjadikan ku sebagai alat untuk merebut kekuasaan.

Ini tentang balas dendam manusia yang tak pernah dianggap keberadaan nya. Membalaskan rasa sakit yang sebelumnya tak pernah dilihat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitting Baju

Rania tidak percaya, bahwa dia benar benar diantar pada swalayan yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya. Ia bahkan sampai menghabiskan waktu dua jam untuk kembali kerumahnya .

Saat sampai rumah, dia mendapati mobil yang benar benar sudah ia hapal, mobil Arya yang sudah terparkir rapi di pekarangan rumahnya.

"Rania, kamu habis dari mana? kenapa baru pulang. Daritadi Arya menunggumu." Tanya Ibu tiri Rania.

Rania menyerahkan barang belanjaannya pada pembantu, ia kemudian duduk dihadapan Arya dengan meminum jus yang sudah tersedia disana.

"Rania, tidak sopan, itu milik Arya kenapa kamu meminumnya?" Tegur Sandra.

"Gak papa, lagian belum aku minum juga." Ucap Arya.

Rania hanya acuh, dia menghabiskan satu gelas penuh jus tersebut, karena memang tenggorokan nya sedang sangat haus.

"Untuk apa kamu menunggu ku?" Tanya Rania pada Arya.

"Rania, tidak bisakah kamu ramah sedikit, contohlah adikmu Diana. Selama kamu tidak ada, Diana yang menemani Arya, kalau tidak ada Diana, mungkin Arya sudah pergi dari tadi." Lagi lagi Sandra menegur Rania.

"Saya tidak pernah menyuruhnya menunggu, kalau ingin pergi silahkan." Ucap Rania.

"Rania..." Sandra mulai berjalan mendekat arah anak tirinya, namun langkah di cegah oleh Diana.

"Mbak, Arya kesini karena hari ini fitting baju, apakah mbak lupa?" Ucap Diana dengan nada yang sengaja di lemah lembut kan.

"Saya tidak pernah berniat mengingat nya." Ucap Rania acuh, dan perkataan tersebut berhasil membuat darah Sandra mendidih, ia tidak habis pikir dengan ucapan Rania saat ini.

Arya yang mulai melihat ketegangan, berinisiatif untuk melerainya. Ia berdiri untuk menengahi, "Rania, jika tidak kelelahan, bisakah kita berangkat sekarang. Saya telah memesan tempat disalah satu butik terkenal, sepertinya pihak toko juga sedang menunggu kita."

Tanpa berkata apa apa lagi, Rania melenggang pergi, dia masuk kedalam mobil Arya dan duduk tenang di kursi samping pengemudi.

Tanpa disangka Diana ikut masuk kedalam mobil, "Mbak, aku gak papa kan ikut?"

"Gak papa, sekalian kamu temani mbak kamu, soalnya kalau cuma sama saya, takutnya dia bosan." Bukan Rania yang menjawab, melainkan Arya.

"Makasih Mas" Ucap Diana pada Arya dengan wajah yang bahagia.

Sesampainya ditoko, Rania hanya mencoba satu baju. Toh tidak ada yang memperhatikan, sesuai dengan ingatan nya, Arya malah sibuk mengobrol dengan Diana.

"Diana, kamu coba beberapa baju, saya sedikit kelelahan ingin istirahat sebentar." Pinta Rania pada adik tirinya.

"Mbak, tapikan ini untuk pernikahan mu."

"Tidak masalah, saya pikir ukuran tubuh kita juga sama. Kalau ada yang menurutmu cocok tolong bilang, saya akan mengambilnya."

"Mbak, tapikan selera kita mungkin berbeda?"

"Saya percaya bahwa selera mu bagus."

Saat itu juga Diana langsung bangkit, wajahnya berbinar saat mencoba beberapa gaun pengantin. Begitu juga dengan Arya, pria itu nampak antusias melihatnya.

Diam diam saat mereka sibuk, Rania memotret beberapa foto Diana, dia juga mengambil handphone Arya dan Diana yang tergeletak diatas meja. Dia memasang aplikasi pelacak yang ada pada kedua handphone tersebut, agar memudahkan dirinya untuk memantau pergerakan keduanya.

Rania saat ini hanya mengikuti permainan yang dimainkan ibu tirinya, namun ia akan menyiapkan kejutan besar untuk mereka saat nanti tiba saatnya.

"Mbak, gimana kalau yang ini? menurut aku ini paling bagus diantara semua gaun."

"Saya ambil pilihan kamu"

Diana nampak sangat senang saat Rania menyetujui gaun yang dipilih olehnya. Rania bangkit dari kursi, dia berpamitan pada Diana dan Arya.

"Mbak, mau kemana? kamu bahkan belum mencoba gaun yang aku pilihkan."

"Saya ada urusan, ukuran tubuh kita sama, jadi tidak perlu lagi mencobanya."

"Rania, kenapa tidak pulang sama sama saja." Ucap Arya.

"Saya ada urusan mendadak, harap antar adik saya pulang dengan selamat." Setelah mengucapkan hal tersebut, Rania melenggang pergi.

Rania melihat beberapa foto yang ia potret tadi, foto yang diambil olehnya benar benar terlihat sangat cantik. Diana, adik tirinya sangat cantik saat menggunakan gaun tadi, apalagi disana terdapat Arya yang menatapnya dengan penuh cinta.

*

Setelah kepergian Rania, Diana masih mencoba beberapa gaun, ia benar benar terlena dengan semua gaun yang indah disana.

"Mas, menurut kamu ini bagus gak?" Tanya Diana pada Arya.

Arya mengacungkan dua jempolnya, "Semua gaun yang dipakai olehmu sangat bagus. Apalagi kamu yang mengenakannya makin terlihat sangat cantik dan sempurna."

Diana yang mendapatkan pujian tersebut tersipu malu, pipinya mulai merah merona dan udara disekitar nya terasa sedikit panas.

Arya yang melihat pipi Diana memerah menghampiri lalu memeriksanya, dia menyentuh pipi Diana secara bergantian. "Kamu sakit, kenapa tubuh mu terasa panas. Pipimu juga jadi memerah."

Diana yang melihat Arya perhatian padanya menggunakan kesempatan tersebut. Ia memegang kepalanya, lalu terhuyung. "Mas, sepertinya kepala aku sakit?"

Arya langsung membopong Diana ketempat duduk, dia meminta para pegawai untuk membawakan minyak angin. Arya perlahan mengoleskan minyak angin pada pelipis Diana dan memijatnya secara perlahan.

Rania yang sudah setengah jalan meminta sopir taksi untuk memutar balik, salah satu barang nya tertinggal di butik tadi. Ia masuk kembali pada butik tersebut, namun siapa sangka dia melihat pemandangan yang menurut nya begitu menggemaskan.

Arya dengan telaten memijat pelipis Diana, dan Diana yang sedang berada di pelukan pria tersebut. Tentu saja Rania tidak melewatkan kesempatan tersebut, memposisikan kamera sebaik mungkin lalu mulai memotretnya.

Setelah mendapatkan banyak foto, Rania lantas masuk kedalam untuk mengambil barang nya tadi yang tertinggal. Arya dan Diana yang melihat kedatangan Rania tiba tiba langsung menjauhkan tubuhnya masing masing.

"Mbak, yang kamu lihat tadi salah paham." Wajah Diana mulai panik, gadis itu ingin berusaha menjelaskan.

"Rania saya bisa menjelaskan apa yang terjadi." Arya tidak ingin melihat Diana dan Rania bertengkar disana.

Tapi tidak sesuai dugaan, Arya dan Diana mengira bahwa Rania akan marah pada mereka atau setidaknya meminta penjelasan.

Tapi siapa sangka gadis itu malah tersenyum, "Kalian gak perlu khawatir, saya yakin tidak ada apa apa diantara kalian. Karena saya tahu, adik yang sangat menyayangi saya tidak mungkin menusuk saya dari belakang."

Diana langsung bangkit dari duduknya, kemudian memeluk Rania. "Mbak, memang kakak terbaik yang pernah aku miliki."

Rania menyentuh wajah Diana yang masih terlihat pucat akibat terkejut tadi. "Segera pulang gih, saya lihat kamu sepertinya tidak enak badan."

Diana buru buru meminta pegawai untuk membantu melepaskan gaun yang ia pakai, sedangkan Rania kembali berpamitan. Arya berkali kali menwarkan untuk pulang bersama, tapi Rania tolak, dia tidak sudi untuk satu mobil dengan orang orang tersebut.

BERSAMBUNG......

Jangan lupa untuk like komen dan subscribe.

1
revasya alzila
karyamu bagus thor
Hasrie Bakrie
Bingung ceritanya gmn alurnya???
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum hadir ya thor
Ma Em
Rania kamu jgn mau kalah dari Diana kalau Diana cuma numpang hidup sama kamu dan papamu Rania sedangkan Rania emang yg punya kuasa makanya lawan si Diana jgn mau mengalah tunjukan pesona mu Rania
Ma Em
Rania setelah sadar dari maut yg hampir merenggut nyawanya dia jd sadar permainan Diana , Arya dan juga nyonya Sandra , semangat Rania hancurkan mereka bertiga buka kedoknya yg membuat mereka malu dan hancur
Ma Em
Rania sdh waktunya kamu balas dendam pada orang orang serakah tunjukan mental dan keberanianmu jgn sampai dia menguasaimu
Ma Em
Rania dan Danu sama sama diberikan kesempatan kedua dan untuk membalas kekejaman orang2 yg pernah menyakitinya bagus Rania kamu hrs cerdas jgn jd orang bodoh yg selalu dipermainkan oleh Sandra dan Diana begitu jg Danu oleh ayahnya sendiri pak Ruslan
Ma Em
Rania saja terlalu polos atau bodoh apa saja yg Diana mau dia turutin akhirnya jadi ngelunjak kan makanya Rania mulai sekarang kamu jgn percaya lagi apapun yg ibu tirimu dan anaknya si Diana katakan jgn percaya lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!