NovelToon NovelToon
Aleesya

Aleesya

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Trauma masa lalu
Popularitas:461.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Desty Cynthia

Kecelakaan mobil menewaskan kedua orangtua Aleesya saat berusia 5 tahun. Hanya Aleesya yang selamat dari kecelakaan maut itu. Dia diasuh oleh tante dan om-nya yang jahat.

Siap-siap banjir airmata yaa Readers !
Bagaimanakah nasib Aleesya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mereka Kekasih?

Aleesya terbangun dari tidurnya, sepertinya dia tidur cukup lama. Dia menggeliat seperti cacing kepanasan. Dia mencoba membuka matanya yang sangat berat.

"Hoaaaaam...aku dimana ini?" Aleesya sepertinya masing ngelindur.

Alarich hanya menatap gerak gerik Aleesya yang masih menggeliat. "Sudah kenyang tidurnya?" Suara bariton itu mengagetkan Aleesya.

Aleesya sontak bangun dia duduk mengucek ngucek matanya. "Hah, pak Alarich?" Alarich mendekat lalu menyentil kening Aleesya dengan telunjuknya.

"Iya ini aku, ayo sana cuci muka. Jam kerjaku sudah selesai."

Aleesya mengangguk patuh tidak ada bantahan dari bibir mungil itu. Dia berjalan gontay menuju kamar mandi di ruangan itu. Alarich tersenyum kecil. Dia seperti sedang mengasuh bocah.

Aleesya sudah selesai dengan ritualnya dikamar mandi. "Aku sudah selesai mas." Ucap Aleesya sangat lembut. Dia masih berdiri disamping Alarich.

"Ayo, sini ikut aku." Ucap Alarich langsung berdiri dan menggenggam tangan Aleesya.

Jantung Aleesya berdegup kencang, Alarich seenaknya saja memegang tangan Aleesya. Dia tidak tahu apa? Muka Aleesya kini merah merona.

"Mas Alarich kenapa sih bikin degdegan aja ." Gumam Aleesya dalam hati.. Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran mobil. Disana Bastian sudah stand by menunggu bossnya.

-

-

"Mas,Kita mau kemana lagi?"

"Ke mall, belanja kebutuhan kamu selama tinggal denganku. Dan, mengisi kebutuhan kulkas selama kamu kerja di sana." Aleesya tidak banyak bertanya lagi. Dia memandang jendela mobil sambil melamun.

"Mamah, papah ... Alee rindu sekali." Lirih Alee dalam hatinya.

Alarich melirik sekilas ke arah pandangan Aleesya. Dia coba menyelami hati Aleesya. Entah kenapa, semenjak kenal wanita itu, Alarich sangat tertarik dengan wanita itu.

"Mas, maaf boleh kan nanti sepulang dari sana, aku ke toko dulu? Aku mau pamit sama Tania dan pak Kevin." Ucap Aleesya dengan lembut. Alarich tidak langsung menjawab. Dia berpikir sejenak.

"Baiklah, tapi pastikan hp kamu aktif. Saya tidak bisa ikut menemani kamu. Karena saya akan meeting."

"Tidak masalah mas." Aleesya memalingkan wajahnya lagi menatap jendela mobil itu.

-

-

-

Sampai di mall besar itu, Alarich menggenggam tangan Aleesya lagi. Aleesya berdegup kencang. Mereka terlihat bagaikan pasangan kekasih.

Padahal Aleesya sendiri tidak tahu maksud dari semua perlakuan Alarich. Keduanya menjadi pusat perhatian beberapa orang.

Aleesya masih menerka nerka tentang Alarich. Apakah lelaki ini ada penyelamatnya? Dari segala penderitaan yang Aleesya alami atau hanya ingin bermain-main dengannya? Entahlah, Aleesya hanya mengikuti alurnya saja.

Alarich menarik Aleesya ke dalam toko baju yang sangat lengkap. Aleesya melongo melihar harga disana yang mungkin bisa buat biaya kuliah. "Ini kemahalan mas. Uang aku enggak cukup." Lirih Aleesya yang tak enak hati.

Alarich tak bicara, dia memanggil pelayan disana untuk membawakan baju sesuai ukuran Aleesya. Namun Aleesya hanya menunduk tak membantah.

Percuma juga dia bicara toh tidak akan didengar juga oleh Alarich. Selesai belanja, mereka makan siang dulu.

Selesai dari sana, sesuai permintaan Aleesya. Bastian asisten Tuan Alarich mengantarkan Aleesya ke toko. Tapi Aleesya meminta di turunkan di ujung jalan. Dia tidak enak jika dilihat pegawai toko disana.

Alarich dan Bastian pergi kembali ke kantor. Karena setelah mengajar Alarich akan kembali lagi ke kantor.

-

-

TRING

Pintu toko itu terbuka, Tania yang menoleh langsung menghambur ke Aleesya. "Aleesya, kamu kemana aja? Kamu baik baik aja kan?" Aleesya menangis dipelukan Tania.

Tania menenangkannya.

Tania memang tidak tahu begitu banyak kehidupannya Aleesya. Yang dia tahu Aleesya tinggal dengan om dan tantenya.

"Aku baik baik aja. Kamu lagi istirahatkan?" Tanya Aleesya. Tania yang mengerti langsung mengajak Aleesya keluar untuk makan siang. Sesampainya diwarung nasi dekat toko, mereka bicara santai. Aleesya menjelaskan kemana dia pergi kemarin.

Tania sahabat yang baik, selalu membantu Aleesya jika kesulitan di toko. "Jadi sekarang kamu kerja sama pak Alarich?" Tania sangat penasaran.

"Iya, Tan. Pak Alarich ternyata tidak seburuk yang ku kira. Dia memperlakukan ku dengan sangat baik." Ucap Aleesya dengan tersipu mapu. Tania menggoda sahabatnya itu.

"Cieee sekarang gebetannya pak Alarich nih hihihi."

"Ssssssttt...jangan kencang kencang." Jari telunjuk Aleesya menutupi mulut sahabatnya.

Sungguh dia sangat malu sekali. "Diam Tan, aku takut ada yang dengar!" Gerutu Aleesya sedikit berbisik ke telinga sahabatnya itu Tania menganggukan kepalanya tapi tetap saja malah semakin menggoda Aleesya.

Mereka sudah selesai makan. Tania kembali bekerja juga. Sebelumnya Aleesya pamitan pada pak Kevin. Lalu Aleesya pamit pulang.

Sebenarnya Aleesya malas sekali kembali kerumah omnya. Tapi barang barang berharga peninggalan mamahnya masih ada dikamarnya.

-

-

-

Aleesya berjalan kerumah neraka itu. Dilihatnya sepi, sepertinya tidak ada orang. Aleesya membuka pagar rumah itu lalu melewati jalan belakang yang menuju langsung ke dapur.

Ketika membuka pintu belakang pelan pelan, ternyata memang tidak ada orang disana. Bibi juga sepertinya sedang keluar.

Aleesya mengendap ngendap ke kamarnya. Dia membereskan baju dan barang penting lainnya ke dalam tas besar. Dia cepat cepat supaya tidak bertemu om dan tantenya. Selesai membereskan tasnya. Dia keluar kamar tak disangka tantenya sudah ada disana.

"Sini kamu anak syalan...berani beraninya datang lagi hah?"

Tante Mira langsung menjambak rambut indah Aleesya lalu menamparnya dengan keras lalu menyeretnya ke ruang tamu. Dia melempar Aleesya dengan kencang membuat punggung Aleesya membentur meja.

"Awwww sakit tante...!" Lirih Aleesya yang sudah mengeluarkan da**h dari sudut bibirnya.

"Dasar anak sial, harusnya kamu ikut m**i waktu kecelakaan itu. Nyusahin aja!" Tante Mira bak orang kerasukan matanya memerah.

Saat dia ingin mendekati Aleesya, badannya ditahan oleh Miko anaknya. "LEPASIN MIKO! BERANI KAMU SAMA MAMAH HAH?" Tante Mira membentak Miko.

"CUKUP MAH, ALEESYA BISA M**I KALAU MAMAH TERUS MENYIKSANYA. MIKO ENGGAK MAU PUNYA ORANG TUA PEMBU**H." Miko berteriak histeris dia sudah tidak tahan melihat mamahnya yang selalu menyiksa Aleesya.

PLAK

Tante Mira menampar Miko dengan kencang. Pipi Miko terasa panas sekali, Miko memegang sebelah pipinya. "Tampar lagi mah, TAMPAR!!!" Miko makin melawan mamahnya.

Aleesya menutup mulutnya, pertama kalinya kak Miko ditampar oleh mamahnya sendiri. Aleesya sendiri hanya bisa menangis badannya sakit dia tak kuasa berdiri.

Miko menghampiri Aleesya dia membantu sepupunya berdiri. Lalu memapahnya keluar. Satu tangan Miko membawa tas Aleesya.

Tante Mira masih mematung baru kali ini dia dibentak oleh anaknya. "Semua gara gara anak syalan itu. Lihat saja akan ku buat neraka untuk mu anak sialan!!"

-

-

-

"Aku anter yah, kamu mau kemana?" Aleesya menangis melihat Miko yang berd***h. "Maafin Alee, kak. Gara gara Alee kakak jadi dimarahin tante Mira." Miko memeluk sepupunya itu.

"Aku enggak apa-apa. Kita pergi sekarang yah!" Miko membawa Aleesya naik motornya. Mereka pergi ke apartment Alarich.

-

-

Tak jauh dari rumah itu ada orang mengawasi Aleesya. Masih samar samar siapa lelaki itu. Yang jelas bukan orang suruhan Alarich.

"Tuan ... Nona Aleesya sepertinya di siksa lagi." ucap pria itu yang sedang menelepon seseorang.

"Terus pantau." ucap seseorang yang misterius itu.

"Baik tuan." Pria itu menutup teleponnya. Lalu mengikuti kemana Aleesya pergi dan menjalankan perintah Tuannya.

1
Achie Asmara
Over all bagus tapi kadang aneh juga sih..Posesif dan sayang banget sama istri tp lagi hamil ikut penangkapan udah gitu sengaja maju ke TKP mana jalan lagi sampe ketembak..
Haila Bsisb
ayo arich
wildanun sawiyah
good
wildanun sawiyah
good
Aphiau Chai
cerita nyavbagus
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
Ferfi Risma Uli
boleh saya koment, SONTOLOYO!!!!
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Ratna RM
usianya 20 tahun? katanya saat kecelakaan usianya 5 tahun. jadi mana yg benar?
Hasanah: kan 15 Thun kmudian ya bnar umurnya 20 Thun.
total 1 replies
Anyue
bacanya bisa tegang seperti horor🙈
Lisda Diawan
g usahlah thor cari yg baru aja.yg setia tegas mapan.kenapa harus kembali sama yg pernah menyakiti hati kita.
ira rodi
berarti dalangnya si revan ini sama silukman dgn iming2 harta adiknya naina....
merry jen
gilaa pengaman ketatt bgtt mntpp jdii musuhh gk bs nyerangg ,,Bastian peka bgtt Dann jgg setia,,dan aldrich gk tangung tangung memperkerjakan bnykk orgg untuk membantu klurga mrkk
Aty
Bukannya anaknya Nathan sama Tara kembar ya, Kok yg lahir cuma 1.😠😠😠
merry jen
Bastian kocakk bgtuu Koo mau tdrr SM Anita buknn y anitaa selimgkhnn y lukmann yaa mauu ahh Bastian ccipin Bks Lukman 😂😂😂
Siti Mutmainah
Luar biasa
Siti Mutmainah
Lumayan
Aty
😆😆😆😆 rasain dikerjain sama bumi.. 😂😂😂
Aty
ternyata warisan almarhum dan almarhummah alee byk juga. ckckck
Aty: Maksudnya almarhum dan almarhummah orang tuanya alee, maaf salah ketik
total 1 replies
Aty
kasian sekali hidup alee yg penuh penderitaan yg diberikan oleh om dan tantenya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!