NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:176.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Soccer@

Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.

Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.

Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 ~ PASUKAN! ~

Mendengar pernyataan Chen Xuan, ekspresi tentara kekaisaran berubah drastis. Wajah mereka dipenuhi keraguan dan ketakutan, mata mereka terlihat tidak pasti dan gemetar.

Melihat pasukannya gemetar ketakutan, Chen Lao berseru dengan suara keras dan dingin, "Semuanya, jangan ragu! Tetaplah di posisi kalian dan perjuangkan sampai titik darah penghabisan! Kita hanya perlu bertahan sampai bala bantuan dari Klan Liu dan Klan Han tiba!"

Setelah mengucapkan perintahnya, Chen Lao berbalik dan menatap Chen Xuan dengan mata dingin penuh kebencian. "Chen Xuan, anak haram seperti kamu tidak akan pernah mampu menjatuhkan kekuasaan keluarga kekaisaran! Kamu tidak akan pernah berhasil!"

Mata Chen Xuan menyipit, wajahnya membeku dengan ekspresi dingin dan murka. "Jangan pernah menyebutku anak haram lagi!" katanya dengan suara rendah dan menakutkan.

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Chen Xuan mengulurkan tangan kanannya ke depan dengan gerakan tenang namun penuh kekuatan.

Saat itu juga, nyala api merah gelap yang dahsyat dan menghunuskan rasa takut muncul di atas tubuh Chen Lao tanpa peringatan. Api tersebut membakar tubuhnya dengan cepat, menghancurkan setiap jengkal kulit dan ototnya. Chen Lao berusaha berteriak kesakitan, namun suaranya terhenti oleh derasnya nyala api.

Tubuh Chen Lao berubah menjadi abu dan terbakar habis dalam sekejap, meninggalkan hanya tumpukan abu yang berterbangan di tanah. Semua yang tersisa dari Chen Lao hanyalah kenangan akan kekejamannya.

Wajah semua orang memucat, terkesan takjub dan ngeri. Bahkan Pelindung Putih, Pelindung Hitam, Chen Mui, dan Chen Zuan terlihat bergidik ketakutan, mata mereka terbuka lebar dengan ekspresi campuran kekagetan dan ketakutan.

Chen Lao, praktisi Dao Spirit King tahap lima yang perkasa, lenyap dalam sekejap di bawah kobaran api merah gelap Chen Xuan tanpa bisa mengeluarkan teriakan kesakitan. Kematian yang begitu cepat dan mengerikan itu memicu ketakutan yang mendalam.

Pelindung Putih mengerutkan kening, matanya menyiratkan peringatan. Dengan nada dingin dan berwibawa, ia berkata, "Chen Xuan, kekuatanmu memang luar biasa, namun mustahil bagi kamu untuk melawan pasukan kekaisaran yang begitu besar. Akhiri kekacauan ini sebelum terlambat!"

Chen Xuan tersenyum tipis, pupil matanya yang hitam pekat memandang ribuan pasukan kekaisaran yang terbaris rapi di depan pintu istana. Lalu dengan suara tenang dan percaya diri, ia berkata, "Maaf, tapi aku juga memiliki kekuatan yang tidak kalah besar!"

Setelah mengatakan itu, suara gemuruh keras terdengar dari kejauhan, disusul derap langkah berat yang menggetarkan tanah. Suara tersebut semakin keras dan mendekat, membangkitkan ketegangan dan kecemasan.

Beberapa saat kemudian, dari kejauhan, sebuah kontingen pasukan yang spektakuler muncul di cakrawala. Ribuan prajurit berbaris rapi dalam formasi militer yang ketat, mengenakan pakaian tempur yang mengkilap dan memancarkan kekuatan. Mereka mendekati dengan langkah yang terkoordinasi dan mengesankan, menimbulkan getaran di tanah dan mengundang decak kagum dari semua yang menyaksikan.

Di atas pasukan besar yang maju dengan teratur, figur Yun Ma Xing tampak menonjol, mengapung di udara dengan sayap Qi yang mengkilap di punggungnya. Matanya terfokus pada Chen Xuan dengan ekspresi kuat dan percaya diri. Dengan suara yang menggelegar dan penuh kebanggaan, ia berseru, "Pasukan Klan Yun telah tiba! Kemenangan sudah dalam genggaman!"

Bertepatan dengan kedatangan pasukan Klan Yun, suara derap langkah yang kuat dan terkoordinasi mencapai langit dari arah utara. Semua mata terfokus pada horizon ketika pasukan besar lainnya muncul dengan formasi tempur yang rapi. Mereka berbaris dengan disiplin, membentuk garis pertempuran yang kuat dan mengesankan, siap menghadapi pertempuran yang akan datang.

Di atas pasukan tersebut, Patriark Xu melayang dengan anggun di udara, sayap Qi yang mengkilap di punggungnya memancarkan aura kekuatan. Wajahnya yang berkerut menunjukkan ketenangan dan kebijaksanaan, matanya bersinar dengan tekad kuat. Dengan suara yang dalam dan berwibawa, ia menyatakan kedatangannya: "Klan Xu telah tiba!"

Melihat kedatangan pasukan Klan Yun dan Klan Xu, wajah tentara kekaisaran dipenuhi ekspresi ngeri dan ketakjuban. Mereka menatap dengan mata terbuka lebar kepada dua kontingen pasukan yang mendekat secara perlahan, membawa momentum yang menggetarkan dan mengesankan. Rasa takjub dan ketidakpercayaan terukir jelas di wajah mereka, seolah tidak dapat memahami bagaimana dua kekuatan dahsyat tersebut bisa muncul begitu cepat dan mengancam kedudukan mereka.

Belum sempat tentara kekaisaran pulih dari kekagetan sebelumnya, suara derap langkah kaki yang kuat dan terkoordinasi kembali terdengar dari arah timur. Semua mata tertuju ke arah itu, dan kejutan yang lebih besar menyergap mereka. Ribuan prajurit dengan formasi tempur yang rapi dan kompak muncul di cakrawala, membawa momentum yang tidak kalah kuat dan mengesankan dibandingkan pasukan sebelumnya. Ekspresi kaget dan ngeri semakin mendalam di wajah tentara kekaisaran, menyadari bahwa mereka kini dihadapkan pada tiga kekuatan dahsyat sekaligus.

Yan Fang, pemimpin Klan Yan, melayang di udara dengan senyum dingin yang memancarkan kepercayaan diri. Suaranya yang kuat dan berwibawa bergema di udara, "Klan Yan telah tiba! Kita akan menentukan nasib kekaisaran hari ini!"

Tiga kelompok pasukan yang dipimpin oleh Klan Yun, Klan Xu, dan Klan Yan perlahan-lahan bergabung, membentuk barisan raksasa yang mengesankan dan mempesona. Ribuan prajurit berbaris rapat, membentuk formasi tempur yang kuat dan kompak, memenuhi seluruh area dengan kekuatan dan kepercayaan diri yang tak terhenti.

Dengan gerakan terkoordinasi yang tepat, pasukan gabungan yang kuat dan megah itu berhenti secara serentak, tepat seratus meter di belakang Chen Xuan. Formasi mereka tetap rapat dan rapi, menunjukkan disiplin dan kesolidan yang tak tergoyahkan, siap mendukung Chen Xuan dalam pertempuran yang akan datang.

Melihat barisan pasukan megah yang membentang di depan mereka, Pelindung Putih dan Pelindung Hitam terkejut, wajah mereka mencerminkan kekagetan dan ketakutan. Mereka tidak pernah menyangka bahwa tiga klan besar — Klan Yun, Klan Xu, dan Klan Yan — akan bersatu, mengirimkan seluruh pasukan mereka untuk mendukung Chen Xuan dalam pertempuran. Kekuatan dan skala pasukan tersebut melampaui perkiraan mereka, membuat mereka merasa terjepit dan bingung.

Patriak Xu, Yun Ma Xing, dan Yan Fang, ketiga pemimpin klan yang berpengaruh, perlahan-lahan melayang turun dari ketinggian, kehadiran mereka menimbulkan aura kekuatan dan kehormatan. Mereka mendarat dengan anggun di belakang Chen Xuan, membentuk barisan pimpinan yang solid dan menyatukan kekuatan untuk mendukungnya dalam pertempuran yang akan datang.

Suasana di tempat itu menjadi sangat tegang, penuh ketegangan dan antisipasi. Hembusan angin lembut bertiup, mengibarkan jubah hitam Chen Xuan ke udara, menciptakan efek dramatis yang menambah kesan kekuatan dan kepercayaan dirinya. Sementara itu, mata para prajurit dan pemimpin klan tetap terfokus pada lawan, menunggu perintah untuk memulai pertempuran.

Wajah para tentara kekaisaran penuh kecemasan dan ketakutan, sementara Pelindung Putih, Pelindung Hitam, Chen Mui, dan Chen Zuan menunjukkan ekspresi tegang dengan keringat dingin yang membasahi dahi mereka, mencerminkan ketegangan dan kekhawatiran mendalam menghadapi kekuatan lawan yang begitu besar.

Pada saat yang tepat, ketika ketegangan mencapai puncaknya, sebuah sosok anggun muncul dari langit. Seorang wanita cantik dengan gaun putih yang elegan dan mewah perlahan-lahan turun ke bumi, kehadirannya dibawa oleh angin lembut. Ia mendarat dengan anggun di samping Chen Xuan, menimbulkan aura kekuatan dan kebijaksanaan. Gaun putihnya yang mengalir seperti awan putih menambah kesan keanggunan dan kekuatan spiritualnya.

Chen Xuan menoleh ke samping, menatap wanita cantik itu dengan mata penuh kasih sayang dan rasa syukur. Dengan suara lembut dan penuh kehangatan, ia berkata, "Kamu akhirnya datang."

Xu Murong tersenyum hangat dan manis, matanya bersinar penuh cinta. "Aku akan selalu mendampingi suamiku, Chen Xuan, hingga akhir waktu," ucapnya dengan suara lembut dan penuh komitmen.

Di barisan pasukan Klan Yan, seorang gadis cantik berzirah armor memandang Xu Murong dengan mata penuh cemburu dan iri. Wajahnya terukir senyum pahit, bibirnya menegang, dan kedua tangannya mengepal kuat. Dia tidak dapat menyangkal perasaan sakitnya saat menyaksikan Xu Murong dan Chen Xuan berbagi momen intim, cinta mereka terlihat begitu nyata dan kuat.

Gadis itu terhimpit rasa penyesalan mendalam. "Andai saja aku tidak menolak Chen Xuan dulu," katanya dalam hati, "mungkin sekarang aku yang berdiri di sampingnya, bukan Xu Murong." Kenyataan pahit ini memperkuat kesadaran akan kesalahannya di masa lalu, membuatnya merasa sesak dan penuh penyesalan.

...

1
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Wah ahirna ketemu murong juga
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😂🤣🤣🤣 Duh malunaaa 🫣
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Binasa juga si oray kadut
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
bertemu lagi...
Zainal Arifin
joooooooossss
Zainal Arifin
top
Zainal Arifin
semangat🔛🔥🔛🔥🔛🔥
Zainal Arifin
joooooooossss
Dirman Ha
dduk
Dirman Ha
ci fi i
Han Zian 😋
nama ku kesebut😔
Qing shan
👍👍👍
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
DRAJAT ADI WIJAYA
Apakah Han Zian adalah kekasih Jia Mei
DRAJAT ADI WIJAYA
Akhirnya bertemu Xu Murong... 👍👍👍
Zein Dewa Ruci
sebenarnya pertarungan ini adalah pertempuran konyol, alurnya kurang mengena, ini menunjukkan kesombongan si MC bukan sebagai pahlawan malah terkesan sebagai pemberontak terhadap dinasti yang sah, Kaisar Chen yg tidak menyinggung Chen Xuan dan bahkan pernah menolongnya, malah sikap Chen Xuan sangat keterlaluan memberikan pilihan untuk kekaisaran tunduk kepada Chen Xuan atau menjadi musuh
ini semacam sikap yang konyol arogan sombong tak tau malu dan tidak tau berterimakasih
Zein Dewa Ruci: disisi lain
kaisar chen dan kelompoknya juga kurang bisa membaca situasi, dalam hal ini pembentukan aliansi kan juga untuk mempersatukan semua kelompok dan menjadi kekuatan bersama tapi malah aalah langkah
total 1 replies
pengemar saja
ealah salah arah
pengemar saja
hebat imajinatif banget
Zein Dewa Ruci
di dalam cincin terdapat menyimpan senjata dan pil tapi kenapa gk bawa makanan dan minuman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!