Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Enak, Mas?
"Kamu gak pernah nanya," ucap Alvin.
"Ya, masa harus nunggu aku nanya. Aku gak nanya kan karena aku kira Darrel emang anak kamu sama perempuan lain, terus aku juga takut menyinggung perasaan kamu sama aku takut nanti cemburu karena kamu masih sayang sama Ibunya Darrel," ucap Aluna.
"Tapi, sekarang kamu udah tau kan," ucap Alvin.
"Iya, berarti Mas belum pernah menikah dong?" tanya Aluna.
"Bahkan aku belum pernah deket sama perempuan manapun kecuali kamu, kamu itu perempuan pertama dan menjadi perempuan terakhir yang deket sama aku," ucap Alvin.
"Masa Mas gak pernah deket sama perempuan manapun?" tanya Aluna.
"Iya, Mas gak pernah deket sama perempuan manapun kecuali kamu, kamu tau alasannya?" tanya Alvin.
"Apa?" tanya Aluna.
"Karena Mas nunggu kamu," ucap Alvin.
"Halah, Mas bisa aja. Gimana Mas nunggu aku kalau Mas gak berani deketin aku," ucap Aluna.
"Kata siapa Mas gak deketin kamu," ucap Alvin.
"Maksudnya?" tanya Aluna.
"Sebelum Mas ketemu kamu di rumah, sebenarnya Mas udah pernah ketemu kamu di rumah sakit dan karena Mas tau kamu kerja disana, jadi Mas sering kesana dan deketin kamu. Tapi, ya kamunya aja yang gak tau kalau Mas lagi berusaha buat deketin kamu," ucap Alvin.
"Masa, kok aku gak tau ya, emang gimana cara Mas deketin aku?" tanya Aluna.
"Kamu inget temen kamu Via?" tanya Alvin.
"Via, iya kenapa emang?" tanya Aluna.
"Dia itu tau kalau aku mau deketin kamu, tapi aku bilang ke dia buat rahasiain semuanya," ucap Alvin.
"Via tau? kenapa harus di rahasiain dari aku?" tanya Aluna.
"Ya karena emang aku gak mau buat kamu gak nyaman makanya aku ngelakuin ini diam-diam dan untungnya aku ada kesempatan untuk ngungkapin semuanya," ucap Alvin.
"Gimana cara Mas buat deketin aku lewat Via?" tanya Aluna.
"Banyak, nanti ya Mas bilang apa aja cara hang udah Mas lakuin, tapi sekarang kita harus turun karena kita udah sampai," ucap Alvin.
Setelah itu, mereka pun turun dari mobil dan tak lupa Alvin menggendong Darrel dan mereka pun segera masuk ke dalam apartemen.
"Nenek udah lama sampainya?" tanya Aluna saat melihat Nenek Putri yang tengah membereskan ruang tamu.
"Gak kok, ini Nenek baru juga sampai terus lihat banyak barang berserakan," ucap Nenek Putri.
"Biar Luna aja yang beresin, Nenek istirahat aja ya," ucap Aluna.
"Gapapa, lagian gak banyak juga kok barangnya," ucap Nenek Putri.
"Nek," peringat Aluna.
"Iya iya, Nenek ke kamar dulu ya," ucap Nenek Putri lalu masuk ke dalam kamarnya.
Setelah menaruh Darrel di kamar, Alvin pun keluar dan menghampiri sang istri yang selesai merapikan barang di ruang tamu.
"Capek?" tanya Alvin.
"Eh, gak kok Mas. Darrel gak kebangun kan?" tanya Aluna.
"Gak, dia itu kalau tidur susah bangunnya," ucap Alvin.
"Gak boleh ngomong gitu," ucap Aluna.
"Iya, sayang," jawab Alvin.
"Mas mau teh, kopi atau apa gitu?" tanya Aluna.
"Mas gak minum teh, jadi kopi deh boleh," ucap Alvin.
"Loh Mas gak minum teh, tapi kayaknya Luna pernah lihat Mas minum teh deh," ucap Aluna.
"Waktu itu Mas gak enak mau bilangnya, apalagi kan waktu itu kan teh buatan kamu. Dari pada kamu bolak balik mending Mas minum aja," ucap Alvin.
"Harusnya Mas bilang waktu itu, kan sekarang Luna jadi ngerasa bersalah," ucap Aluna.
"Gak usah ngerasa bersalah sayang, kamu gak salah. Mas juga bukannya alergi gitu cuma kurang suka aja," ucap Alvin.
"Terus Mas sukanya minum apa?" tanya Aluna.
"Mas suka air lemon hangat," ucap Alvin.
"Perasaan di kulkas ada lemon, kalau gitu biar Luna buatin ya," ucap Aluna.
"Boleh, kalau kamu gak keberatan," ucap Alvin dan diangguki Aluna.
Tak lama setelah itu, Aluna pun selesai dengan kegiatannya dan menyajikan air lemon hangat di meja makan dimana Alvin berada.
"Makasih sayang," ucap Alvin dan diangguki Aluna.
"Enak, Mas?" tanya Aluna.
"Enak, ini gak kamu kasih gula kan?" tanya Alvin.
"Gak Mas, tadi kata Mas gak pake gula," ucap Aluna.
"Iya, Mas gak terlalu suka gula," ucap Alvin dan kembali menikmati minuman buatan sang istri.
Aluna yang melihat Alvin pun merasakan ngilu bahkan Aluna sampai menyipitkan matanya, "Kenapa?" tanya Alvin saat melihat ekspresi sang istri.
"Mas kok betah sih minum itu?" tanya Aluna.
"Ya karena Mas udah terbiasa jadi gak ada yang aneh, mau nyoba?" tanya Alvin.
"Gak, Luna minum air putih aja," ucap Aluna dan Alvin pun tertawa mendengarnya.
Setelah kegiatan yang begitu padat, Aluna dan Alvin pun kembali ke kamar dan tidur dimana Darrel yang juga ada disana.
Pagi harinya, Alvin bangun dan melihat pemandangan yang sejak lama ia inginkan, dimana ada Aluna yang tengah terlelap dengan memeluk Darrel bukan hanya Aluna, tapi Darrel juga memeluk Aluna tak kalah erat seolah takut kehilangan Aluna.
Alvin pun kembali menutup mata saat melihat Aluna yang menggeliat dan hendak bangun, benar saja tak lama setelah itu Aluna bangun lalu menatap Alvin dan Darrel.
Dengan hati-hati Aluna melepaskan pelukan erat Darrel, setelah berhasil Aluna pun bangun dan keluar kamar untuk menyiapkan keperluan Darrel dan juga Alvin, ya hari ini memang Darrel akan sekolah dan Alvin yang kembali bekerja.
Baik Aluna ataupun Alvin memang sengaja tidak mengambil libur karena banyak pekerjaan yang sudah menanti mereka terlebih lagi Alvin yang masih memeiliki masalah di kantornya.
"Loh, Nenek udah bangun," ucap Aluna.
"Kamu tidur lagi aja biar Nenek yang ngerjain semuanya," ucap Nenek Putri.
"Mana bisa kayak gitu, biar Aluna bantuin aja," ucap Aluna.
Setelah memasak dan menyiapkan bekal Darrel dan Alvin, Aluna pun masuk ke dalam kamar dan melihat jika Alvin dan Darrel sudah bangun bahkan keduanya sedang bermain dimana Alvin yang menggelitiki Darrel hingga Darrel tertawa terbahak-bahal.
"Papa, geli hahaha," ucap Darrel.
Bukannya mendengarkan apa yang dikatakan Darrel, Alvin justru semakin melancarkan aksinya hingga akhirnya Aluna harus turun tangan.
"Mas udah, ayo ajak anaknya mandi biar aku siapin pakainnya," ucap Aluna.
Setelah mendengar itu, Alvin pun berhenti. "Ayo kita mandi!" ucap Alvin dan menggendong Darrel masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah keduanya masuk, Aluna pun menyiapkan pakaian dan merapikan kamarnya yang sudah tidak berbentuk itu.
Tak lama setelah itu, Alvin dan Darrel pun keluar dengan menggunakan handuk dimana Alvin yang bertelanjang dada dan memperlihatkan dada bidangnya tak lupa ada Darrel di gendongannya.
'Pemandangan macam apa ini,' ucap Aluna dalam hati.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸