Petualangan dua pemuda tampan yang merupakan pasangan kakak beradik, yang suatu waktu menemukan keberadaan tempat menakjubkan di kedalaman hutan yang biasa keduanya dan juga para penduduk desa lainnya kunjungi untuk berburu di dalamnya.
Yang kemudian setelah itu, keduanya di tempat tersebut menemukan keberuntungan yang sangat besar hingga membuat keduanya bertranformasi menjadi dua keberadaan yang sangat mengerikan di dunia modern tempat keduanya berada itu.
Yang dengan keberuntungan keduanya itu, alhasil mereka pun berhasil mengangkat taraf hidup keluarganya ke tingkat yang jauh berbeda dari pada sebelumnya. Begitupun dengan keluarga lainnya yang tinggal satu desa dengan keluarganya itu.
.
.
.
Dan setelah semua itu keduanya berhasil lakukan, apakah kisah keduanya akan berakhir di sana? Jawabannya tentu saja tidak, karena justru dari sinilah kisah sebenernya dari mereka akan di mulai...
Jadi tunggu apa lagi, 👇 baca kisahnya disini
.....3D1M - Dua Dewa Dunia Modern......
.
.
.
FR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.22
Rupanya itu merupakan pintu berwarna emas dengan ukuran hanya sedikit lebih kecil dari peti yang hancur sebelumnya itu.
Melihat hal tersebut, Zayn pun tanpa pikir panjang langsung mengambil kembali ketiga pedang yang masih berdiri di tempatnya itu meskipun peti sebelumnya sudah hancur.
Setelahnya, Zayn pun meletakan ketiga pedang itu di sisi Zora yang masih dalam mode meditasi nya itu sebelum kemudian dia pun langsung membuka pintu yang ia temukan sebelumnya itu.
Kemudian setelah pintu itu terbuka, Zayn pun langsung di sambut oleh deretan anak tangga yang menurun kebawah.
Yang menunjukkan jika ada ruangan bawah tanah di balik pintu tersebut, oleh karena itu tanpa ragu Zayn pun langsung melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga itu.
Yang kemudian di setiap satu langkah yang di ambilnya membuat anak tangga setelahnya bercahaya.
Membuat langkah Zayn semakin cepat karenanya, sebab semakin jauh dia menyusuri lorong tersebut maka cahaya yang muncul dari tangga itu semakin terang pula.
Sehingga dengan langkahnya yang sangat cepat itu, tak membutuhkan waktu lama bagi Zayn untuk akhirnya tiba juga di depan pintu besar yang berada di ujung anak tangga yang di laluinya itu.
Kemudian...
Baaammm...
Dengan hanya bermodalkan kepalan tangannya tanpa menggunakan kekuatannya sama sekali, pintu besar itu langsung hancur berkeping keping saat terkena hantaman tinju nya.
.
.
.
Sementara itu di tempat Zora berada.
Dia yang baru saja menyelesaikan meditasi nya itu di buat terkejut setelah mendengar ledakan dari lokasi yang tak jauh dari posisinya berada.
Namun dia yang masih dalam keadaan duduk itu tidak menemukan di mana tepatnya asal ledakan sebelumnya itu.
Membuatnya yang sangat penasaran dengan hal itu pun langsung bangkit dari posisinya itu untuk segera memeriksanya. Apalagi dia tidak menemukan keberadaan sang kakak saat ini, yang semakin membuatnya bertambah penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya.
Hingga kemudian setelah dia tiba di tempat peti tempat warisan itu berada sebelumnya, Zora pun di buat terkejut setengah mati.
Karena kini di hadapannya terlihat dengan jelas jika peti tersebut pecah menjadi tiga bagian, dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah adanya pintu berwarna emas yang terlihat terbuka saat ini, tepat di lokasi peti itu berada.
Membuat Zora pun tanpa pikir panjang lagi untuk langsung memasukinya, karena dia sangat yakin jika di dalam sana ada sang kakak Zayn.
Karena di tempat itu hanya ada mereka berdua saja, apalagi sebelumnya dia pun sempat melihat pedang yang di pilih oleh Zayn sebelumnya itu tergeletak di sampingnya bersamaan dengan kedua pedangnya itu.
Beberapa waktu kemudian, terlihat Zora sudah berada didepan pintu besar yang berada di ruangan bawah tanah itu.
Yang mana rupanya pintu besar tersebut dalam keadaan terbuka saat ini, membuat Zora bisa langsung melihat dengan jelas apa yang ada di balik pintu besar tersebut.
Yaitu sosok Zayn yang tengah berdiri membelakanginya, sementara di depan dan juga di sisi kiri dan kanannya terdapat banyak sekali harta berharga yang bertumpuk hingga membentuk gunung kecil.
Dimana harta harta itu berupa tumpukan emas batangan yang berukuran sangat besar, bahkan lebih besar dari pada batu bata yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.
Sementara untuk harta harta lainnya merupakan tumpukan batu permata dan juga berbagai senjata seperti pedang, tombak dan yang lainnya.
"Masuklah! Mengapa malah berdiri disana." ucap Zayn yang masih membelakangi Zora itu.
Karena dia sudah sejak awal sudah merasakan keberadaan adiknya itu.
Sementara di sisi lain.
Zora yang mendengar ucapan Zayn itupun hanya tersenyum canggung di tempatnya karena sudah di ketahui kehadirannya oleh Zayn.
Kemudian setelah itu, Zora pun langsung bergegas masuk kedalamnya karena sudah tidak sabar untuk melihat lebih dekat tumpukan harta yang ada di sekitar Zayn itu.
Beberapa waktu kemudian.
Setelah keduanya puas memeriksa harta harta yang ada di ruangan itu, terlihat kini mereka itu sudah keluar dari sana.
Dimana terlihat di tangan Zora terdapat satu emas batangan yang memiliki ukuran dan bentuk seperti batu bata besar (batako), yang mana sebelumnya emas itu Zayn yang menyuruhnya untuk membawanya. Karena Zayn memiliki rencana dengan itu nantinya.
"Apakah kita akan langsung pulang setelah ini kak?" tanya Zora membuka percakapan.
"Tidak, kita tidak bisa kembali dulu untuk saat ini. Karena aku masih ingin berlatih disini untuk beberapa waktu, sekaligus aku juga ingin melihat seperti apa jalan Pembantaian yang kamu pilih itu."
Jawab Zayn seraya menatap Zora.
Membuat Zora langsung berubah ekspresinya setelah mendengar perkataan Zayn itu, karena dia tidak menyangka jika dia harus memperlihatkan kengerian jalan pembantaian yang di milikinya itu secepatnya ini pada Zayn.
Padahal dia pun hingga saat ini masih bingung untuk bagaimana menjelaskannya pada Zayn mengenai apa yang akan terjadi pada dirinya jika dia sampai mengaktifkan jalan Pembantaian nya itu.
"Tidak perlu cemas seperti itu, karena aku sudah tahu akan kengerian dari jalan Pembantaian yang kamu pilih itu. Jadi kamu tidak perlu khawatir dengan apa yang akan terjadi setelah ini, karena apa yang kamu takutkan itu tidak akan pernah terjadi."
Melihat Zora yang mematung di tempatnya setelah mendengar perkataannya itu, Zayn pun kembali buka suara mengenai hal itu.
Karena dia tahu apa yang ada di pikiran adiknya itu, yang mana dia kemungkinan tidak ingin melawannya mengunakan jalan pembantaian yang sudah di latihnya itu, sebab Zayn tahu dengan jelas jalan yang di pilih Zora itu bisa saja mencelakainya.
Dan jika itu merupakan dirinya yang sebelumnya, mungkin apa yang di takutkan oleh Zora itu benar benar dia terjadi.
Namun dengan keadaannya saat ini, Zayn sangat yakin bahkan kengerian dari jalan Pembantaian milik Zora itu masih belum bisa memberikan ancaman padanya.
Oleh karena itu dia sangat ingin melihat Zora memperlihatkan hal itu secara langsung padanya, supaya dia bisa tahu sudah sejauh mana kekuatan adiknya itu saat ini.
Karena meskipun dia sudah tahu akan kekuatan kultivasi nya saat ini, dia masih belum puas sebelum benar benar menyaksikan Zora mempraktekkan langsung untuknya jalan Pembantaian nya itu.
...
Mendengar ucapan penuh percaya diri dari Zayn itu, Zora pun langsung melepaskan kekutan kultivasi nya guna melihat kekuatan yang di miliki Zayn saat ini.
Namun sayangnya sekuat apapun dirinya mencoba, tubuh Zayn seperti tidak mengizinkannya untuk memeriksanya lebih jauh.
Alhasil dia pun tidak bisa mengetahui sudah sejauh mana perkembangan kekuatan kakaknya itu.
"Kekuatan ku berada satu ranah di atas kekuatan mu saat ini, jadi kamu tidak perlu melakukan hal seperti itu jika hanya untuk mengetahui kekuatan milik ku."
ucap Zayn seraya tersenyum kecil di bibirnya.
Karena dia tahu apa yang tengah di lakukan oleh Zora sebelumnya.
Sementara untuk Zora sendiri, lagi lagi dia hanya bisa menggaruk belakang kepalanya karena sudah ketahuan oleh Zayn atas apa yang sudah dia lakukan sebelumnya itu.
Jadi untuk menghilangkan rasa canggungnya itu, Zora pun mengalihkan pembicaraan dengan langsung mengajak Zayn untuk melangsungkan latihan yang diinginkannya itu.
Tak lupa juga dia mengambilkan pedang hitam milik Zayn yang tergelatak tak jauh dari keduanya bersama dengan kedua pedangnya itu.
deur ah thor jo di kei kendor
gaskeuuuuunnnnnn . . .
.
tapi yaudah deh
.
makasih udah update
jadi yang bener tuh gini kan?
Zayn tertarik sama 2 kitab,
Zero tertarik sama kitab merah aja.