Cinta & Cappuccino
Raisya adalah seorang wanita berusia 23 tahun, di usianya yang masih muda, bisa dibilang karirnya cukup bagus. Ia terlahir dari keluarga kaya raya, namun ia tidak serta merta memanfaatkan kekayaan keluarganya untuk menunjang karirnya.
Dengan kecerdasan dan kepandaiannya dalam bersosialisasi. Raisya menjadi salah satu karyawan terbaik tahun ini, ia juga mendapatkan kenaikan jabatan serta bonus, yang ia gunakan untuk mengadakan syukuran dengan anak-anak di panti.
*********************
Pagi ini Raisya bangun dengan malas, meregangkan tubuh dan mengerjap-ngerjapkan mata seraya mengusir kantuk. Sambil membuang nafas kasar ia mencoba bangkit dari tempat tidurnya,"Huuuuuaaaaaaaaah", Raisya menguap sambil berjalan menuju kamar mandi. Mengambil handuk yang tergantung di samping lemari, kemudian melepas pakaian nya dan berdiri dibawah derasnya air dingin yang mengalir dari pancuran.
Ia sengaja mandi dengan air dingin, untuk mengusir kantuk yang begitu menyerangnya, agar tubuhnya kembali segar, karena ia tidur hanya 2 jam setelah lembur mengerjakan project yang sedang ia tangani.
30 menit kemudian Raisya keluar dari kamar mandi, ia langsung bersiap-siap dengan memakai makeup natural namun sangat terlihat anggun, dengan dress polos berwarna cream selutut dipadu padankan blazer bunga-bunga favoritnya.
Lalu ia pun menuju dapur, membuat sarapan roti bakar selai kacang coklat buatannya sendiri dan secangkir Cappuccino sebelum pergi kerja ditemani rokok, melengkapi paginya hari itu.
Raisya memang perokok, kecanduannya itu akibat stres yang ia hadapi beberapa tahun silam, dikala ia pertama kali putus cinta dengan pria bernama Aldo.
Kebiasaan Raisya sehabis merokok atau hendak keluar/pergi kemanapun, ia pasti menyemprotkan minyak wangi, agar aroma segar menyerbak dari tubuhnya..
**********************
Raisa tinggal di Apartemen tidak jauh dari kantornya, dengan menggunakan mobil merah kesayangannya, ia melaju dengan santai, sambil mendengarkan lagu didalam mobil, membuat moodnya naik seketika.
Tepat pukul 07.30 Raisya sudah sampai di tempat kerjanya, seperti biasa kedua sahabatnya sudah menunggu di lobby, Areta dan Kanaya. Merekapun akhirnya bersama-sama menuju ruang kerja.
Tak terasa sudah waktunya makan siang, Raisya sudah janjian dengan kedua bestienya untuk makan siang dicafe BLIND yang berada disebelah gedung kantor mereka.
Namun dikarenakan pekerjaan Raisya menumpuk, maka ia harus menyusul mereka yang sudah lebih dulu kesana, untuk menempati meja, karena bila jam makan siang cafe itu selalu penuh.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia pun segera keluar dari ruang kerja dan berjalan memasuki lift yang ada di koridor sebelah kiri. Tidak lupa ia menyemprotkan parfum favoritnya sambil menunggu pintu lift terbuka.
Begitu pintu lift terbuka Ting.. ia pun bergegas masuk tanpa memperhatikan siapa saja yang berada di lift tersebut.
Raisya tidak tahu bahwa ia berada satu lift dengan CEO barunya bernama Alvian yang biasa dipanggil Al, putra dari pemilik perusahaan tempatnya bekerja, yang sedang ditemani oleh kedua sahabatnya bernama Reza dan Anton.
Begitu lift terbuka di lobby Raisya langsung pergi meninggalkan mereka.
"Siapa cewek itu?? Dia kerja dikantor ini juga?? " tanya Al kepada kedua sahabatnya.
"Iya sih kayaknya, soalnya tadi gw sempat lihat nametag yang digantung dilehernya." jawab Reza.
"Emang kenapa??, lu kenal sama dia??"
tanya Anton kepada Al.
"Nggaklah, gw cuma penasaran aja sama parfume yang dia pake, wanginya bikin candu." jawabnya sambil cengengesan.
Begitu mereka tiba di basement, tiba-tiba Al sedikit oleng dan hampir terjatuh, kedua temannya itu pun panik, dan Al segera dimasukan ke dalam mobil.
"Lu baik-baik aja kan Al??" tanya Reza panik.
"Apa sebaiknya kita ke Rumah Sakit, takutnya lu kenapa-kenapa??" tanya Anton sambil memberikan air mineral kepada Al.
" Nggak perlu ke Rumah Sakit, kita cari rumah makan atau cafe terdekat aja!" jawab Al setelah meneguk air yang diberikan Anton, dengan wajah yang masih pucat, .
Reza dan Anton malah saling tatap dan bengong mendengar ucapan Al, karena setahu mereka orang sakit itu ke Rumah Sakit, namun mengapa Al justru minta dibawa ke rumah makan atau cafe terdekat?.
"Lu berdua kenapa bengong?? Ayooooo!!!" ajak Al membuyarkan lamunan mereka.
Anton hanya mengangguk lalu ia pun segera melajukan mobil keluar dari basement gedung itu.
"Kenapa bukan ke Rumah Sakit?, setahu gw orang sakit itu dibawa nya kesana, bukan rumah makan atau cafe!" jawab Reza keheranan, karena masih bingung dengan ucapan Al.
"Siapa bilang gw sakit??" Tanya Al kepada Reza.
"Bukannya tadi lu hampir pingsan, berarti lu lagi sakit kan" jawab Reza yang ngotot.
"Gw gak sakit Za, gw cuma pusing karena belum makan, lu kan juga tahu sendiri, begitu sampai di Indonesia, papi nyuruh gw langsung ke kantor, gw tadi gak sempet sarapan karena langsung dijemput kalian, dan begitu nyampe kantor, gw langsung ikut meeting sama para pemegang saham!" Jelas Al panjang lebar.
"Kita kesini saja ya Al, lagi pula cafe ini yang paling deket dari kantor, dekat banget malah, cuma sebelahan", jelas Anton sambil memarkirkan mobil yang ia kemudikan.
"Kalo cuma disebelah, kenapa kita harus pakai mobil Ton?? Kan bisa tinggal jalan kaki aja udah nyampe!", ucap Al yang greget sama Anton sambil menepuk jidatnya.
" Tadi gw panik Al, gw baru inget pas kita udah mau keluar dari basement hehehehehe", jawab Anton cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatal.
Al memutar bola mata malas dan mengajak mereka segera turun. Begitu mereka masuk ke dalam cafe itu, Al mencium wangi parfume itu lagi, aroma yang membuatnya candu.
Kemudian ia memilih meja, bersebrangan dengan meja wanita yang ia temui di lift tadi. Reza dan Anton hanya mengikuti saja tanpa banyak berdebat.
Ia melihat wanita itu sedang celingukan seperti sedang mencari seseorang, kemudian mengeluarkan ponselnya lalu menelepon.
"Halo sis kalian dimana?? Ini gw udah dicafe tapi kalian gak ada??, tanya Raisya ditelepon.
"Ini gw ditoilet nemenin Areta!, tadi dia kebelet jadi sekalian aja gw ikut ke toilet dulu, sabar ya sis!, nih kita lagi otw kesitu!!" jelas Kanaya, kemudian menutup teleponnya.
Raisya, dan kedua sahabatnya pun akhirnya makan siang diselingi canda tawa, tidak lupa juga sambil membahas soal pekerjaan mereka.
Setelah selesai makan, seperti biasa mereka memesan kopi favoritnya masing-masing sambil menghisap rokok.
Sementara di meja yang lain, Al dan kedua sahabatnya juga memesan kopi mereka masing-masing.
Setelah selesai dan dirasa Al sudah mulai kuat, mereka pun memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan yaitu mencari Apartemen untuk Al yang lokasinya tidak jauh dari kantor.
Al ingin mencari apartemen agar ia punya privasi untuk dirinya sendiri, karena bila tinggal bersama papinya, ia tidak akan bisa leluasa.
Sebenarnya Al sangat lelah, harus terus menerus mengikuti kemauan papi, yang terkadang tidak masuk akal dan tidak memikirkan perasaannya.
Namun Al sadar, hanya ia putra satu-satunya penerus papi, bukan karena ia anak semata wayang, namun karena kedua adik kembarnya adalah wanita, mereka tidak mau meneruskan keinginan papinya tersebut.
Baik Al maupun papi, sama-sama terjebak karena masa lalu, kejadian dimasa lalu membuat mereka hanyut dengan pemikiran dan perasaan masing-masing.
Padahal sebelumnya hidup mereka sangat bahagia. Ayah dan anak itu begitu akur dan saling support satu sama lain, sampai akhirnya mami tiada, dan semua berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments