NovelToon NovelToon
DITALAK Karena Mendesah

DITALAK Karena Mendesah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Herliana

Dirga sangat mencintai Maya. Ia tidak ingin bercerai meski Maya menginginkannya. Ia selalu memaklumi Maya yang bertingkah seenaknya sejak Dirga kehilangan pekerjaan dan membuat keluarga mereka terpuruk.
Tapi suara desahan Maya di ponsel saat ia menghubunginya merubah segalanya.
Apa mereka akan tetap bercerai atau -lagi lagi- Dirga memaafkan Maya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Herliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Hampir setengah tahun berlalu. Alam dan dewi fortuna juga tentu saja Syaithonirrojiim sedang berpihak pada Maya. Uang yang 'didagangkannya' atau dipinjamkannya pada orang lain tidak menemui aral yang melintang. Berjalam mulus seperti jalan tol bebas hambatan yang sepi pengendara.

"Aku butuh 10 juta. Ada, kan?"

"Aku 5 juta aja." ternyata teman - teman sosialitanya juga ingin terlibat. Dan mereka mampu membayar berlipat - lipat seperti yang ditargetkan.

"Setoranmu bagus, May. Kamu bahkan mengalahkan omset si Putri." Kartika putri memujinya lewat telephon.

"Itu karena pergaulan Saya luas , Bos." Maya tertawa membanggakan dirinya.

"Bagaimana dengan permintaan Saya, Bos?"

"Nanti Saya transfer lagi. Total jadi 100 juta, ya."

"Siap, Bos! Makasih!"

Modal sudah ditambahkan oleh Kartika Ayu berkali lipat karena ia juga mendapatkan keuntungan yang berlimpah setiap bulannya. Deposito di Bank? Lewaaatt!

"Pakai uang itu untuk kesenanganmu saja. Buat makan, tetap dari Aku. Juga kebutuhan anak - anak." tegas Dirga.

"Aku 'kan begini juga untuk anak - anak, Pa! Anak - anak juga ingin makan enak, ingin beli baju baru, ingin jalan - jalan.."

"Apa Aku mengijinkannya? Enggak, 'kan?"

"Kamu munafik, Pa! Kita bisa senang - senang pakai uang ini!"

Dirga diam sejenak untuk mengatur kata - kata yang mungkin dapat meyakinkan Maya.

"Aku nggak munafik, May. Aku takut sama Allah." Ciss! Maya menjebik.

"Allah nggak pernah bikin Kita senang, Pa!"

"Maya!"

"Apa yang Kita dapat dari Allah meski mulut Kita sampai berbusa karena memujiNya? Nol! Nggak ada!"

Maya akan bergegas pergi karena merasa bosan pada omongannya. Selalu begitu.

Hari terasa menggelinding..

Dirga pulang dengan tubuh dan hati yang lelah.

"Ini, May." hasil yang didapat hari ini mungkin tidak seberapa, tapi itu cukup jika hanya untuk makan mereka seharian. Juga bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang laki - laki.

Dirga langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Maya menatap uang di tangannya dengan hati sinis.

'Sekarang hanya segini yang bisa Kamu kasih ke Aku, Pah?' gumam hatinya muak.

Maya bangun dari tempat ia duduk dan beranjak ke dapur. Sudah menjadi kebiasaannya jika suaminya pulang, ia akan menyeduhkan segelas kopi untuknya. Tapi akhir - akhir ini ia melakukannya dengan terpaksa. Ia mulai merasa jenuh.

Aroma nikmat kopi membuat rasa lelah Dirga menguap ke udara. Dan seperti biasa ia akan memeluk dan mengecup kening Maya untuk berterimakasih.

Maya memundurkan tubuhnya menghindari pelukan Dirga.

"Kenapa, May?" Dirga merasakan keanehan itu.

"Kamu masih pakai handuk, Pa. Nanti bajuku basah, dong?"

Dirga baru menyadari istrinya itu sudah rapi dan berdandan cantik.

"Kamu mau kemana, May?"

"Mau healing, lah! Bosan di rumah terus!"

"Tapi sekarang udah hampir maghrib, May. Oh, ya. Anak - anak kemana?"

"Anak - anak udah Aku titipin di rumah Ibu." Maya meraih travel bagnya dan bergegas keluar tapi Dirga segera menarik tangannya.

"Nanti dulu, May. Aku kan baru pulang, masa' Kamu sudah mau pergi, sih?"

"Aku udah ada janji."

"Sama siapa?"

"Ada, lah. Papa nggak kenal."

Ada derum mobil di depan rumah mereka.

Tiin! Tiiiin!

"Siapa itu? Kamu dijemput?"

"Iya. Itu temanku yang Aku bilang tadi. Kita udah janjian."

"Cewek atau cowok?"

Tiiiin! Tiiin!

"Sebentaaar!" teriak Maya. Ia melepaskan tangan Dirga yang tengah terkesima.

Maya berlari keluar tanpa berpamitan lagi.

"Lama banget, sih?" suara seorang pria.

"Sabar dong,Ger? Yang lain udah jalan?"

Dirga segera mengenakan pakaiannya dan berlari keluar untuk menahan Maya.

Tapi Dirga terlambat. Hanya kepulan pasir yang tersisa di halaman rumahnya.

"May, May, kemana lagi sih, Kamu?"

********************

Dirga tidak mempunyai alasan untuk tetap tinggal di rumahnya. Maya tidak menyediakan makanan untuknya.

Dirga tidak memiliki uang lagi. Semua sudah ia berikan pada Maya.

"Aku ke rumah Ibu aja, deh." putusnya mengingat perutnya yang sudah berontak minta diisi.

Dirga menangis dalam hati. Ia tidak menyangka istrinya akan cepat berubah karena kesulitan ekonomi ini.

"Papa!" teriakan Raka menyadarkannya. Raka menghambur dalam pelukannya. Sudah bersih dan wangi.

"Kamu kok duduk di luar? Mana Eyang?"

"Raka nungguin Papa."

"Kok Raka tau Papa mau ke sini?"

"Mama yang bilang. Nanti juga Papa ke sini! Begitu, Pa." dada Dirga berdenyut perih. Maya mengatakan itu karena yakin Dirga pasti akan ke rumah Ibu karena tidak ada makanan yang dapat mengganjal perutnya.

"Iya, Mama betul. Kalian kan ada di sini, masa' Papa mau sendirian di rumah?"

Dirga menuntun Raka masuk ke dalam rumah.

"Assalaamu'alaykum." ucap Dirga pelan.

"Papa!" kini Rania yang menghambur masuk dalam pelukannya.

Juwita menyambut Dirga dengan senyum hangatnya.

"Ayok makan, Ga. Anak - anak nungguin Kamu, nih."

"Mereka juga belum makan?" Dirga menatap kedua anaknya bergantian.

"Belum. Katanya mau nungguin Papanya." jelas Juwita. Raka dan Rania mengangguk.

"Maaf, Bu. Selalu ngerepotin."

"Apa sih, Kamu. Masa' Ibu ngerasa direpotin, sih? Udah, jangan sungkan begitu, dong?"

Dirga tersenyum menggandeng kedua anaknya berjalan ke meja makan.

"Kalian nginep aja, ya? Besok 'kan hari minggu."

"Tapi, Bu. Anak - anak apa bawa baju ganti?"

Raka dan Rania menggeleng. Mereka tiba - tiba terlihat sedih.

"Gampang. Ada baju Keanu dan Kaira yang ditinggal di sini. Pasti muat." Keanu dan Kaira itu anak - anak Safira, kakak perempuan Dirga. Mereka hampir sebaya meski Keanu dan Kaira lebih besar dari Raka dan Rania.

"Ya sudah." Dirga mengangguk.

"Asyik!" sorak Raka dan Rania.

Juwita memanggil suaminya untuk makan malam bersama.

"Tinggalin pekerjaanmu dulu, Pak. Ayok makan sama - sama."

"Sebentar, Bu. Tanggung, nih."

"Jangan pakai tanggung - tanggung. Lama!" Juwita menarik lengan suaminya agar segera meninggalkan mesin jahitnya.

Pak Dedi mengalah dan mengikuti langkah istrinya.

"Makan, Pak." ujar Dirga.

"Iya, ini Bapak juga mau makan." Dedi duduk di kursi kebesarannya. Juwita duduk di sebelah Dirga.

Mereka mulai makan dengan celotehan - celotehan Raka sedang Rania lebih pendiam dari biasanya.

"Rania tambah udangnya, biar tambah pintar." Rania menerima udang tepung yang disendokkan oleh Eyangnya.

"Rania kok diam aja? Bilang makasih dong, sama Eyang." tegur Dirga.

"Makasih, Eyang." ucapnya perlahan.

Juwita tersenyum seraya menghela nafas. Ia memang merasakan perubahan sikap Rania yang lebih pendiam dari biasanya.

"Raka udah kenyang, Eyang! Raka main lagi, ya?"

"Raka mau main di mana? Sama siapa?"

"Di depan, Pa!" teriak Raka seraya berlari keluar.

"Raka!" panggil Dirga.

"Udah, nggak papa. Banyak anak sekitar sini yang suka kumpul - kumpul dan bermain di depan. Di halaman masjid." terang Juwita sambil melirik Rania yang masih menikmati makan malamnya.

"Rania nanti main juga, 'kan?" tak disangka, gadis kecil itu menggeleng.

"Enggak, Yang. Rania mau sama Papa aja."

Dedi menautkan alisnya. Diantara cucu - cucunya, Rania ini yang paling lincah dan periang. Tapi gadis kecil ini kehilangan keceriannya.

Dirga menghela nafas.

"Rania kok nggak mau main? Kenapa?"

"Rania mau sama Papa aja. Kalau Papa cerai sama Mama, Rania mau sama Papa!"

Dirga dan yang lainnya tercengang.

**********************

1
Ma Em
Biarkan Maya dan Gery kapok karena terlalu berambisi menguasai harta orang akhirnya dia terjerumus sama perbuatan mereka sendiri.
Dian Herliana: mantap, Kak Ma Em
total 1 replies
Ma Em
Sukur alhamdulillah penjahatnya sudah ditangkap semoga Gery dan Maya mendekam lama dipenjara si Maya terlalu ambisi mau menguasai harta orang dan Gery yg mau saja menuruti kemauan Maya .
Ma Em
Wow hebat akhirnya kebohongan Gery diketahui pak Handoko dan skrg Gery dan Maya sdh ditangkap polisi dan semoga Dirga secepatnya bisa menikah dgn Nara.
Ma Em
Semoga niatnya Gery dan Maya untuk melenyapkan pak Handoko gagal thor jgn biarkan Gery dan Maya menang semoga kelakuan Gery dan Maya kali ini tdk bisa lagi di maafkan sama pak Handoko dan langsung diusir.
Ma Em
menikahlah Dirga dengan Nara singkirkan si Gery dan Maya dari rumah pak Handoko
Ma Em
Pak Handoko selalu tdk percaya sama omongan Nara skrg pak Handojo sendiri yg kena ulahnya Gery dan Maya semoga segera dapat buktinya bahwa Gery dan Maya yg meracuni pak Handoko dan usir tuh si Gery dan Maya biar jd gembel
Ma Em
pak Handoko cepat pecat si Gery cuma jadi benalu saja apalagi si Maya sok berkuasa di rumah orang
Ma Em
thor jangan sampai pak Handoko diracun sama Maya semoga pak Handoko segera tau niat jahat Maya dan Gery
Ma Em
jangan sampai Gery yg mengenal Nara duluan bisa bahaya nanti karena kebohongan dan kelicikan Gery belum diketahui pak Handoko dan cepatlah Dirga nikahi Nara jgn sampai dikacaukan sama si Gery
Sivia
jangan lama-lama konflik ya ka.
Dian Herliana
mantap, Kak Ma Em 👍
Ma Em
Pak Handoko cepatlah usir dua benalu yg ada dirumah pak Handoko nanti kalau dibiarkan tinggal lama lama bisa habis perhiasan Nara diambil Gery untuk si Maya.
Ma Em
Dirga cepat resmikan Nara menjadi istrimu sebelum ketahuan si Gery dan Maya takut Gery berbuat jahat sama Nara jangan sampai ada yg menghalangi niat baik kamu Dirga dan Nara
Sivia
semngat thor🥰
Ma Em
Tikno kan sudah tau kalau Dirga menyukai Nara nah skrg Tikno yg heran kok Nara msh hidupi
Sivia
jangan lama ya.. thor? buat penyesalan yang menyakitkan buat dua manusia yang tidak punya hati thor
Dian Herliana: siap, Kakak..
makasih untuk dukungannya 😊
total 1 replies
Ma Em
Gery dan Maya kamu pasti akan menyesal setelah pak Handoko mengetahui kebusukan kamu
Ma Em
Thor jangan sampai pak Handoko di celakain sama Gery dan Maya dan semoga pak Handoko mengetahui niat jahat Gery dan Maya
Dian Herliana: lanjut terus, Kakak..
makasih untuk dukungannya/Smile/
total 1 replies
Ma Em
Thor pak Handoko segera mengetahui rencana Maya dan Gerry yg mau melenyapkan Pak Handoko
Dian Herliana: siaaap!
total 1 replies
Ma Em
Thor coba tolong bukakan matanya pak Handoko agar bisa melihat Gery yg sebenarnya apalagi sekarang ada wanita ular si Maya yg selalu menghasut Gery jgn sampai pak Handoko menyesal akhirnya
Dian Herliana: siaaaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!