"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..
Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali
Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi 3
Hutan lebat mengurangi cahaya matahari untuk menembusnya. Namun masih ada kilatan cahaya yang terlihat disana. Sebab disana ada pertarungan dari beberapa orang yang menghadapi serigala mata merah yang bertubuh besar seperti anak gajah remaja.
Long Chu sudah membunuh satu serigala dengan meremukan tulang kepala serigala itu. Pukulannya sangat keras, membuat Gong Nan dan Gong Yi merasa gentar. Meskipun mereka memiliki tingkatan yang jelas lebih tinggi dari Long Chu. Tapi keberanian mereka tidak lebih besar dari pemuda itu. Bahkan cenderung sangat kecil.
Gong Yan semakin tertekan melihat kekuatan yang ditampilkan oleh orang yang dibencinya, Sehingga memunculkan ide.
Dia mengitari Cai Muning yang terpaku dengan pertarungan Long Chu menghadapi serigala.
Baaaam! Satu lagi serigala besar tumbang dengan darah yang mengucur di kepala.
Cai Muning memberikan tepuk tangan hingga tanpa sadar sesuatu sedang mengancamnya.
Plak! Tengkuknya dipukul oleh Gong Yan. Dan dia langsung memapahnya.
Satu pengawal wanitanya yang juga membantu Long Chu melihat hal itu. Segera dia berteriak "Cai Liu, tuan Putri!"
Seketika orang yang bernama Cai Liu berpaling dan melihat Cai Muning dibopong oleh Gong nan. Dia melompat dan berkelebat di antara rimbunnya hutan itu mengejar lari Gong Yan yang cukup cepat meski membawa Cai Muning.
Namun kecepatan dia juga sangat cukup. Perbedaan tingkat kependekaran, dimana Cai Liu sudah berada di tingkat pendekar prajurit tahap satu, jika dibandingkan dengan Gong Yan yang berada di tingkat pendekar Emas bintang enam. Itu terlihat sangat besar perbedaannya.
Cai Liu membuat lonjakan dengan dua kaki yang dihentakan ke tanah. Lalu melompati Gong Yan dengan berputar tubuh dan mendarat dengan sempurna di hadapan Gong Yan.
"Jika kau tidak melepaskan tuan putriku, jangan salahkan aku bila kau mati diujung pedang!" Ucap Cai Liu dengan sorot mata yang tajam.
"Hahaha, mungkin kau memang cepat dan lincah, tapi kau hanya berada di bawah tingkatanku, apa kau yakin?" Yang dilihat Gong Yan dari tingkatan Cai Liu hanya tingkat Pendekar Emas bintang satu. Makanya dia meremehkaN lawan.
Dia tidak tahu sedang berhadapan dengan singa betina.
"Jika kau memang mau mencoba silahkan! Aku senang dapat menikmati keduanya" Kata Gong Yan dengan percaya diri. Dia menurunkan Cai Muning dari bahunya dan meletakan di rumput sesuka hatinya. Lalu mengaitkan tangan meminta Cai Liu maju.
"Dengan senang hati!" Ucap Cai Liu lalu membuka basis miliknya yang tertutup oleh teknik bayangan.
Gong Yan sedikit tercekat dengan kejutan itu, sekarang dia tidak dapat melihat tingkatan milik wanita di depannya. Namun hal itu sudah sangat terlambat.
Terpontang panting Gong Yan menghadapi gencaran serangan Cai Liu yang tak lagi menahan kekuatannya.
"Sial! Aku tak tau dia kuat" gumam Gong Yan sambil menangkis serangan walau terus termundur kebelakang.
Penyesalan memang akan datang ketika sudah dihadapkan dengan keputusasaan.
Set Sat! Argh! Gong Yan meraung karena luka di tangan kanannya memaksa dia melepaskan pedang.
Setelah melukai tangan Gong Yan, Cai Liu mengayunkan lagi pedangnya ke arah tubuh dan dia langsung menusuk jantung Gong Yan.
"Aku tak menyangka mati seperti ini" ucap Gong Yan terbata, sebelum menghembuskan napas terakhirnya
Cai Liu menarik pedangnya yang tertancap dan mengibaskan darah yang melumuri bilahnya ke rerumputan.
Setelah itu dia mendekat dan mengangkat Cai Muning "Maafkan aku tuan Putri, aku lengah" segera dia membawa ke tempat yang lainnya. Untuk melihat kondisi disana.
Gong Nan yang sempat melihat Gong Yan meninggalkan mereka dari tempat itu dengan membawa Cai Muning langsung meninggalkan tempat itu pula bersama Gong Ye. Keduanya takut akan menjadi tangkapan. Dan lari sebelum disadari oleh semua orang. Terutama pemuda yang bernama Long Chu itu.
Mereka tidak tahu bahwa Gong Yang sudah mati, mereka kembali ke sekte dan bersembunyi. Meski mereka tau rencana Gong Yan kemana akan membawa Cai Muning, mereka tidak mendatangi Gong Yan karena perasaan mereka setelah ditolong mengubah pandangan mereka terhadap Long Chu dan tak ingin mencari penyakit.
Sedang Long Chu bersama Cai Yu masih menghadapi dua serigala merah yang tersisa. Cai Yu begitu mengagumi keahlian yang ditunjukan oleh Long Chu. Dia tak melihat Long Chu mengeluarkan tenaga dalam untuk melawan serigala besar itu. Namun yang anehnya, serigala itu tetap tumbang.
'Sangat tampan. Kuat dan bisa melindungi. Bahkan aku yang ditingkat ini saja perlu dia yang membantu. Malangnya nasibku kalah tanpa bertanding dengannya. Bagaimana ya kalau pukulannya mengandung tenaga dalamnya?' Cai Yu membatin dengan senyuman di wajahnya. Dia sangat tergoda dengan penampilan pemuda itu. Jika bukan tuan putrinya menyukai Long Chu. Mungkin dia juga akan mendaftar.
"Jangan terlalu memandangku, awas nanti jatuh cinta!?" Kata Long Chu seraya meninju lengan serigala yang hendak mencakar Cai Yu.
Cai Yu langsung tersadar dan dia tersipu malu.
Serigala yang tersisa satu itu mencoba untuk mundur setelah melihat kawanan nya yang tumbang dibunuh oleh manusia di hadapannya itu.
"Pinjamkan aku pedangmu!" Long Chu segera melompat cukup tinggi kedepan, setelah mendapatkan pedang yang diberikan oleh Cai Yu.
Dia menggumamkan tekniknya "Gerakan pertama, seni pedang mengoyak langit!"
Set set sat! Tiga tebasan dia peragakan dan langsung memotong tubuh serigala menjadi tiga bagian.
"Akhirnya selesai, cukup melelahkan!" Ucapnya lalu dia berbalik ingin memberikan pedang, namun yang ditatap memperlihatkan keterkejutan.
"Kau sangat hebat untuk seorang pemuda seusiamu, bisakah aku?-" kalimatnya terhenti oleh deheman seseorang yang datang dari belakang.
Cai Yu berpaling dan melihat ada Cai Liu dibelakangnya dengan menggendong Cai Muning. "Kau mau katakan apa Cai Yu? Ayo katakan lagi!" Ucap Cai Liu dengan tatapan tajam.
"Kamu ini mau tau aja urusan orang" sahut Cai Yu menengadah melihat-lihat ke atas tak pasti arah. Dia tidak ingin menatap balik tatap Cai Liu, saudaranya itu.
"Kalian jangan bertengkar, bagaimana dengan Gong Yan?" Long Chu bertanya menghilangkan ketegangan di antara mereka.
"Dia mati! Berani menculik tuan putri, hanya itu hukuman yang pantas untuknya" sahut Cai Liu.
"Tidakkah kau merasa terlalu kejam. Setidaknya lumpuhkan saja miliknya. Jadi dia tidak lagi bisa melakukan apapun kepada wanita" timpal Cai Yu.
Mereka pun berdebat lagi. Sedang Cai Muning segera tersadar. "Apa yang terjadi kepadaku?" Kata gadis itu yang masih berada di gendongan Cai Liu.
"Putri pingsan sebelumnya" sahut Cai Liu.
"Kok bisa?" Cai Muning terkejut mendengarnya
"Sudah jangan dipikirkan, bagaimana keadaanmu?" Long Chu bertanya. Tak ingin mendengar mereka membahas itu lagi. "Ayo kita lanjutkan mencari tanaman obatnya!" Kata Long Chu menambahkan.
Mereka bertiga mengangguk. Cai Muning melirik empat serigala yang terbaring di tanah dan tiga potongan yang terlihat menyeramkan. "Kau hebat Cai Yu. Terima kasih kau sudah melindungi pujaanku" katanya sedikit pelan. Agar Long Chu tidak mendengar apa yang dikatakannya.
"Bukan aku yang membunuh mereka semua. Itu dilakukan oleh Long Chu seorang, aku hanya membantu sedikit" sahut Cai Yu yang tak ingin mengambil keuntungan dari apa yang telah Long Chu lakukan "Dan itu memang kenyataannya Putri, jika bukan karenanya, mungkin akan memerlukan banyak waktu dan usaha untuk mengalahkan lima serigala itu.