Elara Estelle putri seorang pengusaha yang terabaikan dipaksa menikah dengan Alistair Magnusson seorang tuan muda lumpuh di tengah ejekan keluarganya elara menyembunyikan identitasnya sebagai dokter terkenal ketika rahasia masa lalu terungkap elara merencanakan balas dendam sambil belajar arti cinta dan penerimaan dalam pernikahan yang tak terduga.
penasaran?? yuuk lanjut bacanya ➡️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bellis_perennis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Sesampainya di vila alistair segera memutuskan untuk mandi sementara elara duduk di ranjang dan membuka ponselnya di melihat layar ponsel nya dan terlihat puluhan pesan dan panggilan tak terjawab dari adrian dan sofia pesan-pesan itu berisi pertanyaan yang sama di mana kamu? Kenapa tidak memberitahu ku?
Elara merasa heran melihat kekompakan adrian dan sofia seolah mereka duduk bersama dan sepakat untuk membombardirnya dengan pesan dia tersenyum kecil membayangkan bagaimana keduanya terlihat begitu mirip seperti "ayah dan ibu" yang khawatir akan anaknya namun di balik itu semua dia mulai merasa ada sesuatu yang aneh dengan kecemasan mereka yang berlebihan.
Alistair yang sudah selesai mandi dan berpakaian lengkap berjalan mendekati elara ketika melihat istrinya tersenyum kecil saat membaca pesan dia merasakan kecemburuan yang tak bisa ditahannya pikirannya langsung melayang membayangkan bahwa adrian sengaja berusaha mengganggu elara dan hal itu membuat darahnya mendidih.
"Aku sudah selesai kau sebaiknya mandi sekarang,l kita akan makan malam" ucap Alistair dengan nada dingin suaranya yang keras dan dingin membuat elara sedikit terkejut dia menatap alistair dan dengan cepat menyadari ada perubahan dalam ekspresi suaminya yang kini tampak marah.
"Baik.." jawab Elara singkat tidak ingin memperpanjang situasi dia yang sudah hafal dengan sifat Alistair yang bisa tiba-tiba berubah marah tanpa alasan yang jelas tanpa banyak bicara lagi dia berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap.
Setelah elara masuk ke kamar mandi alistair menyadari bahwa ponsel istrinya masih tergeletak di atas ranjang dan bergetar tanda ada panggilan masuk dengan rasa ingin tau dan sedikit amarah yang tersisa dia melirik ke arah layar ponsel nama yang tertera membuatnya semakin kesal Adrian
Dalam sekejap alistair memutuskan untuk mengambil ponsel itu dan menjawab panggilan tersebut "tuan Adrian tolong jangan ganggu istriku itu membuatku tidak bahagia" ujar Alistair dingin, suaranya penuh dengan ketegasan dan peringatan "aku tidak suka membagi milikku dengan orang lain elara hanya akan menjadi milikku selamanya" lanjutnya tanpa ragu.
Dia tak menunggu balasan dari Adrian dan langsung menutup panggilan tersebut dengan puas senyum kemenangan muncul di bibir Alistair dia yakin kini adrian mengerti bahwa elara sudah terikat statusnya sebagai istri alistair dan tidak ada yang bisa mengganggu kedekatan mereka.
Setelah makan malam romantis di balkon vila alistair memperhatikan elara yang tampak sibuk mencari sesuatu di tasnya rasa penasaran muncul di benak alistair dan akhirnya dia bertanya "apa yang sedang kau cari?".
Elara menoleh sebentar sebelum menjawab "tali kur" ..
aku ingin membuat gelang. Mengisi waktu agar tidak bosan".
Alistair terkejut mendengar jawaban itu baginya, mm sangat mengejutkan melihat istrinya membawa barang-barang yang tidak biasa berbeda dari wanita lain yang mungkin menyiapkan pakaian tidur yang menggoda elara malah membawa tali kur dan kerang-kerangan untuk membuat gelang sifat polos elara ini membuatnya semakin menarik di mata alistair.
"Yaa ..aku sudah lama ingin membuat gelang dan kebetulan aku punya beberapa cangkang kerang yang selalu kubawa aku bisa membuatnya sekarang saat sedang santai " jawab elara dengan senyum ringan.
Mendengar penjelasan elara Alistair tiba-tiba ingin memiliki gelang hasil buatan tangan istrinya itu namun diam merasa gengsi untuk mengutarakan keinginannya. Ia hanya mengamati Elara yang akhirnya menemukan tali yang dicari terlihat bahagia dan penuh semangat untuk mulai merangkai gelang.
Malam itu mereka duduk di kamar yang sama sesuatu yang membuat Alistair cukup bahagia "alam ini kita harus tidur satu kamar apa kau keberatan?" tanya Alistair uaranya sedikit tenang namun ada nada ragu.
Elara tersenyum sambil melirik alistair "tidak masalah lagi pula kita sudah melakukannya sebelumnya" jawab elara menganggapnya hal yang biasa hawaban itu membawa rasa lega pada Alistair dan dengan begitu keduanya mulai melakukan kegiatan masing-masing elara membuat gelang sementara listair sibuk membaca laporan di laptopnya.
Pemandangan ini menciptakan suasana yang hangat dan romantis membuat mereka semakin dekat i tengah kesibukannya, elara tiba-tiba menoleh pada Alistair yang terlihat sangat serius dengan kacamata dan fokusnya membuat Elara semakin kagum.
"Bisakah. kau membantuku?" tanya Elara tiba-tiba,m memotong konsentrasi Alistair.
“Tentu..." jawab Alistair tanpa ragu dia segera menutup laptopnya lalu mendekatkan tangannya.
"Elurkan tanganmu aku ingin menggunakan pergelangan tanganmu sebagai pengukur" kata Elara sambil mengeluarkan tali kur nya.
Alistair menurut membiarkan istrinya melingkarkan tali itu di pergelangan tangannya bagi alistair bahkan permintaan sederhana seperti ini terasa spesial dia rela melakukan apapun demi elara alam hatinya ia bahkan mengakui bahwa cintanya pada wanita ini membuatnya melakukan hal-hal yang mungkin terkesan berlebihan.
"Terima kasih..." kata Elara lembut saat jemarinya yang halus mulai merangkai tali di tangan alistair senyum Elara yang manis dan tatapan seriusnya membuat alistair jatuh cinta semakin dalam tatapan mata lentik Elara bibir mungilnya dan kulit lembutnya seakan membius Alistair dia ingin sekali menyentuh wajah istrinya, atau bahkan menciumnya lagi seperti beberapa waktu yang lalu namun diaa menahan diri tidak ingin membuat elara merasa tidak nyaman.
Setelah gelang itu selesai Elara melihatnya dengan senyum puas "apa kau suka tanyanya sambil menunjukkan gelang yang masih melingkar di pergelangan tangan alistair"
Alistair menatap gelang itu. Ini cukup unik dan menarik" jawabnya mencoba memasang wajah yang biasa namun di dalam hatinya, ia ingin sekali memiliki gelang itu dan menyimpannya sebagai kenang-kenangan.
Elara tersenyum "kalau begitugelang ini milikmu sebagai ucapan terima kasih karena sudah membawaku liburan ke sini ucapnya tulus
Alistair hampir saja melompat kegirangan jika saja ia tidak teringat bahwa dirinya sedang duduk di kursi roda dia merasa sangat bahagia karena mendapatkan hadiah dari elara gelang pertama yang dibuat istrinya sendiri Dalam hatinya dia berangan-angan bahwa elara sengaja membuatkan gelang itu untuknya sebagai tanda kasih sayang.
"Aku akan menerimanya. Terima kasih... elara" ucap Alistair mencoba tetap tenang meskipun hatinya sangat senang bisa tahu meskipun elara sudah lebih terbuka masih ada jarak di antara mereka dia harus bersabar sampai elara benar-benar mempercayainya sepenuhnya.
Setelah itu, mereka melanjutkan aktivitas masing-masing hingga larut malam tepat pukul sebelas alistair memintanya untuk beristirahat dia tidak ingin elara kelelahan karena terlalu lama bekerja.
Suasana kamar kemudian hening alistair yang tadinya berpura-pura tidur membuka matanya perlahan dia melihat elara tertidur lelap di sampingnya, wajahnya terlihat damai dan keinginan untuk lebih dekat membuat alistair tak bisa menahan diri lagi dia ingin sekali memberikan kecupan selamat malam untuk istrinya meskipun dia tahu hal ini mungkin terkesan berlebihan.
Dengan pelan dia mendekati elara memperhatikan wajahnya dengan tatapan lembut wajah Elara yang tertidur lelap seakan menjadi lukisan terindah yang pernah dilihatnya tanpa menunggu lama dia menyentuh wajah Elara dengan sangat hati-hati memastikan bahwa istrinya tidak terbangun elara tidak menunjukkan tanda-tanda terganggu dan hal ini membuat Alistair merasa lega dan bersyukur.
"Aku harus menjagamu lebih ketat lagi setelah ini" bisik Alistair pelan dia bahkan menambahkan dalam hati bahwa dia tidak ingin elara berada di tempat lain yang jauh darinya.
Setelah itu, Alistair mendekatkan wajahnya, memberi kecupan lembut di bibir mungil istrinya "selamat malam sayang selamat malam istriku" bisiknya lembut.
Ia merasa sangat puas bisa berada sedekat ini dengan elara tanpa mempedulikan apa yang orang lain pikirkan dia membiarkan dirinya tenggelam dalam kehangatan ini memeluk istrinya sambil menikmati aroma tubuhnya yang menenangkan bagi Alistair malam ini adalah malam yang sempurna, dan ia tahu, ia tidak akan pernah bisa tidur nyenyak ini tanpa Elara di sisinya.