Semua terjadi begitu saja, karena ibu yang menjodohkannya maka Hasyim terpaksa menikahi karena menurutnya Cinta akan tumbuh karena terbiasa bersama. Sedangkan Hana menerima pernikahan tersebut karena sudah istikharah, dialah jodohnya!
Penasaran? yuk ikuti cerita Hani_Hany hanya di noveltoon ♤♤♤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
"Hay kak Eka. Apa kabar? Baru muncul kak, kemana saja?" tanya Hana pada staf lama yang baru muncul.
"Hay Hana, aku cuti de! Ada satu tahun aku gak kerja. Hamil k de lalu melahirkan na lemah kandunganku de. Apa kabar pengantin baru?" tanya kak Eka.
"Aku baik kak. Wah selamat ya kak, anaknya cewek atau cowok kak?" tanya Hana.
"Alhamdulillah terima kasih de. Cowok anakku de. Mau urus apa Hana?" tanya kak Eka.
"Mau tanya persyaratan ujian akhir kak, sambil bimbingan mau k juga lengkapi berkasku kak." jelas Hana.
"Kalau sudah seminar hasil lengkap mi itu berkasta de, tinggal tesis saja kita urus. Kalau sudah ACC dari kedua tim penguji dan pembimbing kesini miki mendaftar ujian tutup. Ok." jelas kak Eka.
"Ok. Makasih kak." lalu Hana pamit karena harus bimbingan ke pembimbing dua yaitu pak Doktor Edhy Darwis, M.Pd. & pembimbing satu yaitu pak Dr. H. Bobi Kusuma, M.Ag.
Usai bimbingan masih harus perbaikan lagi
"Sabar dan semangat Hana." batin Hana.
***
"Hana, dicari tuh!" ujar Diana saat bertemu Hana di depan Pascasarjana.
"Sama siapa?" tanya Hasna.
"Kaprodi. Siapa lagi?" ujar Diana senyum².
"Ha? Kok bisa!" Hana melangkah menuju ruang Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam.
"Stop! Kamu mau ke ruangannya?" tanya Diana. "Aku bercanda Hana. Maaf ya!" ucapnya memelas.
"Ish kamu ini, bikin kaget saja. Kirain ada apa aku dipanggil." ujar Hana lega.
"Hana, ke ruangan saya sekarang!" tetiba pak Kaprodi memanggil.
Hana dan Diana saling pandang. "Siap pak." ucap Hana sopan. "Ini bukan Prank kan?" tatapan mata Hana seolah bertanya pada Diana lalu dijawab dengan kedikan bahu Diana.
"Hana, sana nanti lama ditunggu." ujar Diana mengagetkan. Hana melangkah menuju ruang Kaprodi single tersebut.
"Permisi pak. Bapak memanggil saya?" tanya Hana grogi, antara yakin dan gak yakin karena masih kebayang di prank Diana.
"Iya. Jadi bagaimana Tesismu sudah selesai revisi? Kapan ujian?" tanyanya beruntun.
Glek
Betapa susahnya Hana menelan ludah. Ini Kaprodi sudah kayak mau sidang saja tatapannya dan pertanyaannya makin menegangkan.
"Ha? Iya pak, masih bimbingan. Rencana mau bimbingan dulu hari ini." jawab Hana gugup.
"Sana bimbingan baru daftar ujian." jawabnya santai lalu membuka berkas yang harus ditanda tangani. "Mau temani saya kerja ya Hana?" tanya Kaprodi.
"Eh, tidak pak. Saya permisi." ucap Hana kikuk. "Kenapa jadi grogi ya? Huh." gumam Hana sambil menghela nafas berat.
"Kamu kenapa Hana?" tanya Ni'mah yang sedang menunggu pembimbing bersama Diana di ruang tunggu.
"Entahlah." jawab Hana santai padahal masih grogi.
"Diana, dia kenapa sih?" tanya Ni'mah sambil menunjuk Hana.
"Dia kesambet jomblo tuh. Kaprodi MPI siapa lagi?" ucap Diana santai.
"Buat aku saja ya!" kata Ni'mah.
"Ambil saja." jawab Diana santai. "Hana sudah ada suaminya kak Hasyim itu." lanjutnya.
***
"Permisi pak, saya mau bimbingan." ucap Hana ketika masuk ke ruangan dosen pembimbing duanya.
"Apalagi Hana? Sudah sana daftar saja ujian tutup. Bagaimana Artikelmu sudah?" tanya pak Edhy.
"Ini pak. Saya baru mau kasih lihat ki Tesis ku dengan artikelnya." Hana menyodorkan Tesisnya lalu ditanda tangani pembimbing. Sedangkan artikelnya masih dibaca² dulu!
"Bagus, tapi kita harus gunakan bahasa Inggris. Kamu revisi dulu, ini, ini, dan ini. Biar diselesaikan setelah Tesis gak masalah ini!" ujar pak Edhy setelah mencoret² koreksi artikel Hana.
"Siap pak. Permisi." ujar Hana lalu keluar.
***
"Suami belum pulang." gumam Hana ketika tiba di rumah. "Sudah lama gak ke mertua." gumamnya lagi.
Hana bersiap untuk ke rumah mertuanya.
"Assalamu'alaikum. Ibu, ayah." ucap Hana lalu masuk dan menjabat tangan mertua dengan takzim.
"Dari mana Hana?" tanya ibu mertua.
"Dadi Kampus bu, tadi waktu pulang kak Hasyim belum ada jadi aku kesini." jawab Hana jujur. "Ayah gak ke kantor bu?" tanya Hana.
"Ayah kurang sehat, mau diajak ke rumah sakit tapi minta di rumah saja."
"Ayah sakit apa?" tanyanya lagi.
"Sakit gulanya tinggi, lemes." jawab ibu.
"Dimana² orang sakit lemes bu." batin Hana. "Gak dibawa ke Puskesmas bu?" tanyanya lagi.
"Sudah, ada mi obatnya juga." ucap ibu Setia.
"Kamu dari kampus mau ujian ya?" tanya ibu mengalihkan pembicaraan.
"Iya bu. Mohon doanya bu." ucap Hana tulus.
"Iya. Ibu selalu doakan yang terbaik buat anak² ibu. Kamu sudah berhenti kah kerja di MTs sana?" tanya Ibu.
"Sudah bu, karena mau fokus di Tesis dan artikel bu." jelas Hana jujur.
"Bagus juga itu supaya cepat selesai biar bisa cari kerja juga." ujarnya santai.
"Iya bu.' jawab Hana singkat.
"Saya ke dalam dulu Hana, mau baring²." pamit Ayah Limin.
"Iya ayah." Hana dan ibu Setia lanjut cerita tentang perempuan, haid, melahirkan dan lainnya .
...----------------...
Bersambung ☆☆☆☆☆