NovelToon NovelToon
Baby Girl

Baby Girl

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:18.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: kikoaiko

Alisya gadis yatim piatu yang masih berkuliah di sebuah universitas ternama, karena mendapatkan beasiswa dari kecerdasannya,

Alisya bekerja paruh waktu di sebuah Cafe setelah pulang dari kampusnya.

Dia selalu di bully karena di anggap gadis miskin yang tak layak untuk di jadika teman.

Suatu hari dia di jadikan bahan taruhan oleh pria populer yang ada di kampus tersebut.

Hingga menyebabkan alisya hamil di luar nikah. Namun pria tersebut tidak mau bertanggung jawab.

Erik Putra Dinata, pria berusia 22th yang menghamili Alisya namun tidak mau bertanggung jawab.

Dia anak orang kaya namun memiliki sifat yang sombong dan angkuh.

Arsen Davidson lelaki tampan dan baik hati yang selalu menolong Alisya merupakan seorang CEO dari Global Group namun dia selalu merahasiakan identitasnya.

Penasaran kan siapa yang akan di pilih Alisya?


Yuk simak kelanjutan ceritanya...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Pagi hari Alisya mencoba membangunkan putrinya untuk berangkat ke sekolah. Hari ini ada lomba membaca puisi untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia.

"Sayang bangun" panggil Alisya seraya menepuk bokong putrinya. Namun puterinya itu masih tak bergeming.

"Sayang bangun, kamu harus berangkat kesekolah" ujarnya lagi.

"Leva malas banun mama, Leva hali ini ijin dulu ya" sahut Reva dengan mata yang masih terpejam.

"Tidak ada ijin ijin ya Reva, hari ini kamu ada lomba baca puisi Sayang" ucap Alisya dengan tegas.

"Leva cudah pintal mama, jadi Leva hali ini mau ijin ajha, talo Leva itut lomba nanti kacihan teman Leva nda atan menang melawan Leva" ucap Reva dengan sombong, sedangkan matanya masih terasa lengket sehingga dia tak mau membuka matanya.

Alisya tercengang dengan tingkah putrinya itu, ada aja alsan nya.

Alisya yang sudah menyerah membangunkan putrinya pun, akhirnya dia langsung mengangkat tubuh Reva dan membawanya kedalam kamar mandi.

"Mama Leva nda mau ke tekolah mama, Leva masih nantuk" pekik Reva yang merasakan tubuh nya melayang dari atas ranjang nya.

"Gak ada, kamu harus berangkat" tegas Alisya. Mau tak mau akhirnya Reva membuka matanya. Dia mendengus kesal ke arah mama nya.

Ijin tak masuk sekolah sehari tak maslah bukan, pikir Reva. Namun bagi Alisya pendidikan adalah nomor satu baginya, selagi dia tak sakit dan tak ada yang urgent, dia mewajibkan putrinya untuk ke sekolah. Alisya tak mau itu akan menjadi kebiasaan anak nya untuk membolos.

Setelah selesai memandikan putrinya, kemudian Alisya membantu putrinya memakai seragam sekolah nya, usai itu ia membawa putrinya ke meja makan untuk sarapan.

"Leva mau telul mata capi mama" pinta Reva. Alisya oun memberikan permintaan putrinya itu.

"Cuapin Leva mama" ujar nya lagi sok bossy. Alisya mendengus kesal dengan tingkah sok bossy putrinya.

Dengan telaten Alisya menyuapi putrinya itu, hingga tak butuh lama Reva pun sudah menghabiskan speiring nasi goreng beserta telur mata sapi nya.

"Sayang kamu sudah menghafal puisinya belum" tanya Alisya.

"Tenan mama, Leva cudah menghapalna" sahut Reva sombong. Alisya terkadang heran, nurun dari siapa sifat sombong putrinya itu, bahkan dirinya dulu tak seperti itu.

"Kalau begitu ayo kita berangkat sayang" ajaj Alisya, kemudian Reva mengangguk dan mengkuti langkah mama nya memasuki mobil.

Sepanjang jalan menuju sekolah Alisya mendengarkan celotehan putrinya, yang terkadang bikin dia ketawa juga bikin dia kesal.

Setibanya di sekolah Alisya langsung memarkirkan mobilnya. Alisya membawa putrinya masuk ke dalam gedung Aula perlombaan yang ada di sekolah nya.

"Reva sudah siap belum Sayang" tanya Alisya.

"Cudah ma" jawab Reva dengan begitu yakin.

Alisya sebenarnya sedikit mengkhawatirkan putrinya, takut nanti tiba di panggung putrinya grogi dan gak mau membaca puisinya, namun yang di khawatirkan malah terlihat santai. Entah dia benar-benar berani atau hanya di ucapan nya saja.

"Ya sudah kalau gitu Reva masuk, dan gabung bersama teman yang lain nya" titah Alisya. Reva mengangguk lalu meninggalkan mama nya.

Sedangkan Alisya ikut bergabung bersama wali murid yang lain.

"Nona Alisya, ternyata anda di sini juga" sapa Arsen yang tiba-tiba datang dan mendudukan bokong nya di sebelah kursi Alisya yang masih kosong. Alisya menengok sejenak.

"Tuan Arsen, saya sedang menunggu penampilan Reva putri saya" sahut Alisya sambil tersenyum tipis ke arah Arsen.

"Anda sendiri ngapain tuan?" tanya Alisya mencairkan suasan biar tidak canggung.

"Saya sedang menunggu penampilan putra dari sepupu saya" jawab arsen di balas anggukan oleh Alisya.

Terlihat Reva dan Reynand sedang duduk berdua sambil menunggu giliran untuk tampil ke depan ( anggap saja Reva nya tidak pegang apa-apa ya guys).

Tak lama nama Reynand pun di panggil oleh pembawa acara lomba.

Reynand turun dari tempat duduk nya, Reva memberikan semangat kepada teman baik nya itu.

"Cemangat Ley" ucap Reva kepada Reynand, Reynand menatap Reva lalu mengangguk.

Reynand naik ke atas panggung dan mulai membaca puisinya.

"Ibu

Engku telah melahilkan ku.

Engkau telah menyucuiku cewaktu aku tecil.

Dan engkau judha telah membesaltantu celama ini.

Engkau melawat denan sabal cewaktu atu tecil.

Engkau telah memberiku ASI.

Campai akhil ini atu tidak atan melupatan jasamu."

"Telima tasih" ucap Rey mengakhiri puisinya dengan suara cadelnya, sambil sedikit menunduk tanda hormat.

Semua orang bertepuk tangan memeberikan apresiasi atas penampilan Reynand, Arsen terlihat begitu antusias melihat penampilan dari putra sepupunya itu.

"Kau mengenal nya" tanya Alisya mengeryit.

"Iya, aku di sini mewakili sepupuku yang sedang pergi menjeguk orang tuanya yang sedang sakit bersama dengan istrinya, sehingga aku di minta untuk menemani Reynand putra nya itu. Alisya mengangguk tanda megerti.

"Untuk selanjutnya, kita akan panggilkan peserta berikut nya yang bernama Reva Putri Alghifari, beri tepuk tangan semuanya" ucap pembawa acara.

Tap

Tap

Tap

Reva melangkah menaiki panggung dengan penuh percaya diri.

"Celamat ciang cemuana, Leva atan membacakan puisi untuk mama Leva" Sapa Reva terlebih dahulu. Dan mendapatkan tepuk tangan dari semua orang yang ada di ruangan itu. Membuat mata Alisya berkaca-kaca melihat putrinya.

"Ibu

Kau mengandungtu celama cembilan bulan.

Menjagatu ciang dan malam.

Melahirtantu dengan penuh peljuangan,

Dengan cinta yang mendalam.

Ibu

Denan tananmu yang lembut

Kau jadha nyawa dan ragatu.

Dengan kacih cayang mu lebat.

Kau lawat dan didik diliku.

Ibu

Telima tacih atas jasamu.

Telima tacih atas tacih cayangmu.

Yang belhalga.

Kalena tanpamu.

Atu tak akan melihat indah na dunia ini.

"Telima kacih" ucap Reva mengakhiri puisinya dan membungkukan badan nya tanda hormat.

Sepanjang Reva membaca puisi Alisya menanagis, dia begitu terharu dengan puisi yang di bawakan putrinya itu. Alisya tak menyangka kalau putrinya mempunyai keberanian untuk tampil di depan banyak orang. Alisya selalu bangga dengan keberanian serta kecerdasan yang di miliki putrinya, bersyukur dulu Alisya tak mengugurkan kandungan nya itu.

Arsen yang melihat alisya menangis pun ia langsung memberikan tisu untu Alisya. Ingin rasanya Arsen memeluk nya untuk memberikan rasa nyaman kepada Alisya. Namun dia sadar kalau dirinya bukan siapa-siapa. bahkan ia baru mengenal nya kemarin.

Satu per satu peserta di panggil ke depan, hingga Akhirnya juara lomba pun akan segera di umumkan.

Alisya deg degan, akan kah putrinya itu akan mendapat juara atau tidak. Namun Alisya tak pernah menuntut putrinya untuk juara. melihat penampilan putrinya saja ia sudah sangat bangga.

"Mari kita umumkan untuk juara ke tiga terlebih dahulu. Untuk juara ketiga jatuh pada peserta yang bernama... Anindya Maheswari, untuk Anindya silahkan maju ke depan Sayang" ucap pembawa acara.

**Bersambung

 

**

Kasih Author kopi atau boba guys, biar Author semangat up nya🙏

Happy reading guys🙏

1
Rina Delfita
Luar biasa
Lia Pave
Pak dosen yg menolong Chery waktu kecil
Lia Pave
lnjut sini aja
Atik Marwati
semoga Aruna lekas sembuh..
🌺°. PC • FII .°🌺
👍
Sani Srimulyani
yo meluncur kesana.
Arwondo Arni
semoga Gavin jodoh aruna
Nunik Wahyuni
kykx rame dach kisah Emma dan max ....pengin liat konyolnya seorg max bucin akut ke Emma
zh4insu
Salah satu novel dengan episode terbanyak yang Bagus aku baca, apalagi di setiap season nya ada bocah cadel.. 😁😁
Iyah Chomel
lnjut thoor
Nunik Wahyuni
sumpah thorrrr aku ngakak liat kelakuan Gavin pinter bisnis kyk papa Arsen 😅😅😅😅😅
Pasrah
keterlaluan sekali si Dea gak nyangka kalau punya mulut pedas kayak gitu ya
Nunik Wahyuni
Rey musuhnya jd mantunya 😂😂😂
Nunik Wahyuni
anak papi Erick matre udh ga anehhh 😅😅😅😅
Pasrah
lanjutkan lagi Ok
Pasrah
smg semuanya baik "aja kasian banget Juna nya
Nunik Wahyuni
udah ahhh mau siap siap beli dress utk ke pernikahan mrk anak anak sultan 😂😂😂😍😍😍udh onty setuju kalian berdua 😊😊😊
Nunik Wahyuni
😂😂😂nanti Reagan besanan ma Arsen rame dach rmh Davidson dan Addison 😍😍😍
gedang Sewu
aruna itu yg ketemu di taman komplek itukah yg suka di bonceng sm gavin dulu
Nunik Wahyuni
gavin bnr bnr duplikat Reva kecil gemesin cerdas plus nyebelinnn😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!