Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian.
Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan.
Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya.
Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 16 – Tulang Serigala Hitam
“Ternyata dia bukan anggota dari Lembah Seratus Pedang… Tua Bangka kau sudah kelewatan kali ini!” Salah satu kekesalan Huang Dan disebabkan karena dirinya merasa iri pada Jiang Kun yang memiliki anak secerdas dan istimewa seperti Xiao Chen di sektenya.
Ketika mengetahui Xiao Chen sepertinya tidak memiliki hubungan dengan Jiang Kun, dia langsung berniat merekrut Xiao Chen memasuki Rumah Tungku Giok.
Jiang Kun menyadari cahaya mata Huang Dan berubah dan juga niat dibaliknya, Jiang Kun kemudian cepat-cepat berkata pada Xiao Chen, “Jika demikian, pulanglah Chen’er, kita akan bicarakan ini lain waktu.”
Xiao Chen mengangguk pelan sebelum berpamitan pada keduanya, Huang Dan berniat menghentikan Xiao Chen tetapi Jiang Kun menghadangnya.
“Jika aku tidak bisa merekrutnya, jangan harap Rumah Tungku Giok bisa mendapatkannya.” Pikir Jiang Kun sambil tersenyum lebar.
Setidaknya Jiang Kun yang lebih mengenal Xiao Chen dibandingkan Huang Dan, serta juga mengetahui Xiao Chen tinggal di sekitar wilayah Lembah Seratus Pedang sehingga dirinya berpikir masih memiliki kesempatan merekrut Xiao Chen di masa depan.
Xiao Chen bisa mendengar pertengkaran Jiang Kun dan Huang Dan, keduanya menyadari meskipun bakat bela diri Xiao Chen tidaklah istimewa tetapi dengan kecerdasan yang Xiao Chen miliki sejak usia begitu muda pasti akan banyak membantu menutupi kekurangannya dalam seni bela diri.
“Apakah ini akan menjadi sesuatu yang baik atau buruk?” Xiao Chen mengeleng pelan tanpa mengurangi kecepatannya melangkah, dia menyadari kedua sosok penting tersebut tertarik pada kemampuannya tetapi Xiao Chen tidak bisa merasakan ini sesuatu yang baik untuk sekarang.
Xiao Chen kembali ke Vila Pedang Bambu, setelah mengurus tempat tersebut serta mengisi perutnya, Xiao Chen kembali mengkonsumsi Ginseng Air lainnya.
“Aku bisa merasakan kualitas fisik dan tulangku meningkat lagi, Ginseng Air ini sungguh berkhasiat…” Xiao Chen berdecak kagum setelah melakukan beberapa gerakan. Xiao Chen memandang tiga ginseng yang tersisa, padahal dia mengkonsumsi ginseng yang kehilangan sebagian khasiatnya karena direbus, tidak disangka olehnya masih begitu berdampak pada perkembangannya.
Xiao Chen kemudian memutuskan untuk menghabiskan tiga Ginseng Air tersebut sebelum pergi memanen lebih banyak di Sungai Rumput Giok. Alasan utamanya agar tidak terlalu sering bertemu dengan Jiang Kun yang bisa menyebabkan rahasia tentang Ginseng Air diketahui jauh lebih awal.
Tiga hari berikutnya Xiao Chen tetap berada di Vila Pedang Bambu dan mengkonsumsi satu ginseng setiap harinya. Setiap ginseng yang dia konsumsi setara perkembangan yang didapatkan dari latihan fisik selama satu atau dua bulan.
Kekuatan fisik Xiao Chen setelah mengkonsumsi lima Ginseng Air menjadi jauh berbeda bahkan Xiao Chen yakin jika dia bisa mengkonsumsi sepuluh Ginseng Air lainnya dengan kualitas sama seperti sebelumnya saja, dia akan mampu meningkatkan kualitas tulangnya dari Tulang Serigala Kuning menjadi Tulang Serigala Hitam.
Padahal perkiraan Xiao Chen sebelumnya jika mengandalkan ilmu dari Kitab Dewa Naga Surgawi sekalipun setidaknya akan membutuhkan satu atau dua tahun mencapainya namun sekarang selama Xiao Chen memiliki cukup Ginseng Air maka dia bisa mencapainya kurang dari dua minggu.
Xiao Chen kembali pergi ke Sungai Rumput Giok setelah kehabisan ginsengnya, seperti biasa dia membuat api unggun terlebih dahulu sebelum mulai menyelam ke dalam sungai. Kali ini dengan kekuatan barunya, Xiao Chen merasa lebih mudah mendapatkan Ginseng Air.
Xiao Chen bahkan cukup yakin dengan kekuatan fisiknya, selama dia mengeringkan tubuh sejenak maka dia bisa kembali memasuki sungai untuk memanen lebih banyak Ginseng Air. Pada hari itu, Xiao Chen berhasil mendapatkan lima Ginseng Air.
“Ketua Sekte tidak terlihat hari ini, memang sewajarnya demikian, tidak mungkin dia setiap hari bisa leluasa bermain catur dengan posisi yang dipegangnya.” Xiao Chen bernafas lega ketika tidak melihat tanda-tanda kehadiran Jiang Kun.
Xiao Chen kemudian kembali ke Vila Pedang Bambu dan mengulangi proses latihannya, Xiao Chen hanya berharap saat Fang An kembali dari misinya, Xiao Chen sudah mampu mencapai kualitas Tulang Serigala Hitam.
Lima hari lainnya berlalu, Xiao Chen berlatih menggunakan Ginseng Air setiap harinya. Xiao Chen merasa lebih baik dia mulai mengkonsumsi Ginseng Air secara langsung jika sudah mencapai Tulang Serigala Hitam, ketika itu seharusnya tubuhnya sudah mampu menahan semua nutrisi yang terkandung dalam ginseng tersebut.
Xiao Chen kembali ke Sungai Rumput Giok setelah kehabisan Ginseng Air, pada perjalanannya kali ini dia sungguh merasakan perbedaan dibandingkan saat pertama kali dirinya meninggalkan Lembah Seratus Pedang. Langkah kakinya jauh lebih cepat, hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya dan staminanya juga meningkat pesat.
Dalam perjalanannya kali ini, Xiao Chen mendapatkan delapan Ginseng Air dengan dua kali menyelam.
“Ginseng-ginseng ini cukup untuk membantuku mencapai Tulang Serigala Hitam…” gumam Xiao Chen sambil mengigil.
Selama beberapa hari berikutnya Xiao Chen terus mendatangi Sungai Rumput Giok untuk memanen Ginseng Air, dia ingin mengumpulkan cukup banyak persediaan karena dirinya tidak akan bisa mendatangi tempat ini selama Fang An berada di Vila Pedang Bambu.
Beruntungnya, selama beberapa hari itu Xiao Chen tidak bertemu dengan Jiang Kun sehingga dapat terus memanen Ginseng Air tanpa hambatan.
Sayangnya, Ginseng Air tidak memiliki kegunaan untuk memulihkan luka dalam jika tidak Xiao Chen ingin memberikannya pada Fang An juga. Xiao Chen berpikir untuk sementara waktu sebaiknya dia tidak menyampaikan keberadaan Ginseng Air pada Fang An mengingat karakter Gurunya tersebut.
Bukan tidak mungkin Fang An akan menginginkan Ginseng Air ini berguna bagi seluruh penghuni Lembah Seratus Pedang. Xiao Chen seringkali merasa kebaikan gurunya itu terlewat batas, mungkin karena Fang An masih cukup muda.
Suatu malam setelah selesai memproses seluruh nutrisi yang terdapat dalam Ginseng Air yang dikonsumsi olehnya, seluruh tubuh Xiao Chen mengeluarkan suara keras yang terdengar seperti tulang yang retak.
“Akhirnya aku mencapai Tulang Serigala Hitam!” Xiao Chen bisa merasakan perubahan besar terasa pada tubuhnya, seolah seperti terlahir kembali. Dengan kualitas tulang yang baru ini, bakat bela dirinya meningkat menjadi lebih baik.
Tentu saja kualitas Tulang Serigala Hitam adalah sesuatu yang sangat biasa di dunia persilatan tetapi untuk seorang anak berusia 6 tahun memilikinya hanya bisa berasal dari mereka yang keturunan keluarga pendekar.
Xiao Chen tersenyum saat memandang persediaan Ginseng Air yang dia kumpulkan beberapa hari terakhir. Xiao Chen yakin semua ginseng tersebut cukup untuk membuatnya mendapatkan Tulang Serigala Angin dalam waktu singkat.
gak bisa dibayangkan