Bintang panggung dan penulis misterius bertemu dalam pertemuan tak terduga.
Rory Ace Jordan, penyanyi terkenal sekaligus sosok Leader dalam sebuah grup musik, terpikat pada pesona Nayrela Louise, penulis berbakat yang identitasnya tersembunyi.
Namun, cinta mereka yang tumbuh subur terancam ketika kebenaran tentang Nayrela terungkap.
Ikuti kisah mereka....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. KCTT 5
## Apartemen Nayla...
Waktu menunjukkan pukul 06:00 am, suasana Apartemen yang sebelumnya hening terpecahkan oleh suara mesin kopi bertepatan dengan Nayla keluar dari kamar dan menuangkan kopi untuk ia nikmati.
Pandangan wanita itu terhenti pada tumpukan hadiah yang masih berada di atas meja, merasa enggan untuk sekedar merapikan semua hadiah yang ia terima. Namun, ia tetap menghampiri tumpukan hadiah itu dan mengambil satu-satunya hal yang menarik perhatiannya, paper bag coklat yang gagal ia buka.
"Kau yang terbaik, Rose!" Nayla berkata pelan.
Wanita itu tersenyum ketika ia mengeluarkan isi dari paper bag coklat yang berisi dua cup kaca kopi favoritnya yang dikemas dalam sebuah kotak cantik. Hadiah dari Rose sahabatnya yang sangat memahami apa yang ia suka dan tidak ia suka.
Nayla menyimpan kopi itu di kabinet atas, lalu kembali duduk untuk menikmati kopi yang baru saja ia buat ditemani buku yang belum selesai ia baca. Kegiatannya terusik ketika ponselnya berdering dengan nama 'Rose' tertera pada layar ponsel yang membuat wanita itu segera menggeser layar ponsel untuk menerima panggilan.
📞📞📞📞📞📞
"Ya Rose?" sambut Nayla setelah menempelkan ponsel ke telinga.
"Pertemuanmu diadakan jam sepuluh pagi, dilanjutkan rapat jam dua siang, dan kamu bisa pulang setelah rapat selesai," papar Rose.
"Aku akan meletakkan berkas yang perlu kamu pelajari di mejamu," imbuhnya
"Baiklah, ada yang lain?" sambut Nayla bertanya.
"Untuk sekarang hanya itu, aku akan menghubungimu lagi nanti," jawab Rose.
"Baiklah," sambut Nayla.
📞📞📞📞📞📞
## Panggilan berakhir...
Nayla segera bersiap setelah panggilan berakhir, berpikir untuk berangkat lebih pagi dan menunggu asistennya di kantor redaksi tempat dirinya bekerja sekaligus menjadi tempat karya-karya miliknya diterbitkan.
...%%%%%%%%%%%...
Disisi lain, Rory dan tim-nya duduk di dalam mobil Van yang melaju dengan kecepatan sedang.
"Hooaammmm,,,!" Rory menguap singkat, menutup mulut sembari mengusap wajahnya.
"Mengapa harus kita yang datang ke kantor redaksi? Apa yang harus kita lakukan di sana?" Ethan memecah keheningan dengan bertanya setelah melihat Rory terlihat kurang tidur.
"Ini bahkan masih sangat pagi," Nathan menimpali.
"Kita tidak punya pilihan lain bukan?" sambut Thomas terkekeh pelan.
"Kita hanya perlu menurut dengan apa yang Martin katakan, dia tahu apa yang dia lakukan dan itu untuk kita semua," imbuhnya.
"Aku tahu, tapi kenapa harus kantor redaksi? Apa yang harus kita lakukan di sana?" sambut Ethan.
"Apa salahnya dengan kantor redaksi?" tanya Thomas.
"Ah,,, Aku hampir melupakan sesuatu, kau yang seorang kutu buku tentu saja akan senang jika datang ke kantor redaksi," jawab Ethan.
"Apakah kau juga berharap bisa bertemu dengan idolamu?" imbuhnya.
"Aku bahkan tidak tahu di mana idolaku berada," sahut Thomas.
"Bukankah kau mengirimkan hadiah?" sambut Ethan bingung.
"Aku mengirimkan hadiah ke alamat jasa kirim yang sudah menandatangani NDA," jawab Thomas.
"Dan pihak dari jasa kirim itu akan mengantarannya ke alamat tempat tinggal sang penulis. Itupun dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan informasi tentang tempat tinggal penulis tidak diketahui publik," imbuhnya.
"Ahh,,, Begitu rupanya,"
Ethan mengangguk mengerti, sedikit takjub dengan pihak jasa kirim yang bersedia menandatangani NDA untuk seorang penulis buku.
"Tapi tetap saja, kenapa harus kantor redaksi?" tanya Ethan lagi.
"Martin berkata padaku, pemimpin dari kantor redaksi itu yang mengundangnya, namun dia tidak bisa ke sana karena jadwal yang bertabrakan. Itulah mengapa dia meminta kita untuk menggantikannya," Kevin menjawab.
Rory kembali menguap, tubuhnya terus bergerak tidak nyaman dan berganti posisi untuk mencari posisi ternyaman baginya.
"Apakah kamu tidak tidur tadi malam, Rory?" tanya Thomas.
"Aku sempat tidur," jawab Rory.
"Tapi, aku terbangun jam tiga pagi dan tidak bisa tidur lagi," lanjutnya.
Rory memasang bantal leher di lehernya, kembali mengubah posisi duduk dengan menyandarkan punggung dan memejamkan mata.
"Ini mungkin terdengar kejam, tapi kamu tidak bisa tidur sekarang," kata Kevin.
"Ya,,, ya,,, ya,,, Aku tahu itu dan aku tidak tidur. Kamu tenang saja." jawab Rory sambil melipat kedua tangannya dengan mata terpejam.
"Aku bahkan masih mengingat semua yang baru saja kamu katakan, aku juga masih bisa mendengarmu berbicara," imbuhnya.
"Produser musik juga akan berada di sana," Kevin kembali berkata.
"Secara kebetulan, pemimpin redaksi juga ingin menulis artikel tentang kita di sana bersama produser musik,"
"Dalam hal ini, memang benar ini tugas Martin, namun tidak ada salahnya jika membantu," imbuhnya.
"Itu tak masalah bagiku. Lagipula, Martin sahabat kita," sambut Rory.
Suara notif pesan terdengar dari ponsel Kevin, membuat pria itu segera memeriksa ponselnya hanya untuk mendapatkan kabar bahwa mereka bisa bersantai sejenak sebelum menemui pemimpin redaksi.
"Sepertinya kita bisa bersantai sebentar," Kevin berkata dengan senyum mengembang.
"Martin memberi kabar, kita akan bertemu produser dan pemimpin redaksi setelah menyelesaikan rapatnya. Jadi, kita bisa menunggu di cafe yang berada tidak jauh dari kantor,"
"Sungguh?" sambut Rory segera menegakkan punggung, kedua matanya terbuka lebar.
"Aku membutuhkan secangkir kopi sekarang," imbuhnya.
"Kau bahkan bisa tidur kalau mau," celetuk Ethan
"Andai aku bisa, aku akan melakukannya," balas Rory.
Mereka tergelak singkat, memahami bagaimana kebiasaan yang dimiliki Rory di mana pria itu tidak bisa kembali tidur ketika tiba-tiba terbangun dari tidurnya atau ketika istirahatnya terusik oleh sesuatu.
...%%%%%%%%%%...
. . . . .
. . . . .
To be continued...
NOTE :
- NDA
Adalah singkatan dari Non-Disclosure Agreement atau perjanjian kerahasiaan. NDA adalah perjanjian hukum yang mengikat secara hukum antara dua pihak atau lebih untuk tidak mengungkapkan informasi sensitif.