PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN KEDUA
Saat nama Yuki di panggil petugas apoteker, Ayana bergegas menuju loket pembayaran dan kembali menggendong Yuki keluar dari apotek tersebut.
“Mbak, tunggu..” Rayan memanggil Ayana saat Ayana berada di halaman rumah sakit menuju gerbang pintu rumah sakit
Rayan berlari menghampiri Ayana yang cuek saat di panggil olehnya.
“Mbak, tunggu..” panggil Rayan mencoba menghentikan Ayana
Ayana yang merasa seperti di panggil, menengok kesamping dengan mendongakan kepalanya karena pandangannya terhalang kepala Yuki yang menyenderkan kepalanya di pundak Ayana
“Maaf, anda memanggil saya..?” Tanya Ayana sopan saat Rayan berada di depannya
Rayan mengangguk pelan. Ayana yang merasa tidak mengenal Rayan mengerutkan dahinya
“Mbak gak kenal saya..? gak ingat wajah saya..?” Tanya Rayan menunjuk wajahnya sendiri
Ayana menggeleng menatap Rayan
“Maaf, tapi saya benar-benar gak tau anda siapa..” jawab Ayana sopan
“Luka di tangan mbak sudah sembuh belum..?” Tanya Rayan melirik ke arah tangan Ayana yang sedang merangkul tubuh Yuki
Ayana akhirnya ingat siapa Rayan setelah mendengar kata luka di tangannya
“Ohh maaf pak.. Saya benar-benar lupa.. Maaf atas kejadian kemarin, saya benar-benar gak sengaja..” ucap Ayana merasa tak enak hati
“Gak apa-apa.. Tangannya gimana, sudah sembuh belum..?” Tanya Rayan tersenyum
“Sudah pak.. Makasih sebelumnya..” tutur Ayana canggung
“Mmmm, panggila Rayan aja, nama saya Rayan..” ucap Rayan memperkenalkan diri
“Saya Ayana pak..” ucap Ayana juga memperkenalkan diri
“Sudah malam, biar saya antar aja. Kasihan anak mbak kalau naik angkot..” tutur Rayan menawarkan tumpangan
Ayana kembali heran dengan perlakuan Rayan padanya yang begitu baik mengingat seperti apa pertemuan mereka sebelumnya
“Makasih pak sebelumnya.. Saya naik kendaraan umum aja.” Tolak Ayana sopan
“Bukankah anak mbak lagi sakit..? Kasihan, dia pasti kelelahan sampe ketiduran begini. Lagian ini udah malam, bahaya.” Ucap Rayan mencoba meluluhkan Ayana
"Mama, tulunin Yuki.. Yuki kuat ko.." Tiba tiba Yuki bangun dan minta di turunkan dari gendongan sang ibu.
Ayana maupun Rayan kaget Yuki bangun tanpa aba aba terlebih dahulu
"Iya sayang.." Jawab Ayana singkat sambil menurunkan Yuki dari gendonganya
"Yuki kuat sayang..?" Tanya Ayana khawatir, Namun Yuki meyakinkan sang Ibu dengan mengangguk tersenyum
Rayan tersenyum melihat Yuki yang begitu menggemaskan. Padahal Rayan belum pernah bertemu sebelumnya
"Ayo mbak Ayana, biar saya anterkan pulang.." Ajak Rayan tak mau membuang kesempatan
Ayana ragu. Selain tidak mau merepotkan, dia juga merasa tak enak pada Rayan yang selalu bersikap baik padanya. Meski dia memang melihat ketulusan di wajah Rayan.
Setelah berfikir sebentar, akhirnya Ayana menyetujui ajakan Rayan demi Yuki. Dia juga khawatir Yuki kenapa napa karena kondisinya masih lemah
Di dalam mobil, Ayana menatap lurus jalanan yang ramai dengan kendaraan. Tidak ada obrolan diantara mereka. Yuki yang berada di pangkuan Ayana bercelote tiada henti. Membuat Rayan tersenyum bahkan sesekali tertawa
Mata Rayan sesekali melirik ke arah Ayana. Wajah cantik Ayana yang terlihat natural tampak indah di mata Rayan.
“Saya boleh Tanya sesuatu..?” ucap Rayan memecahkan kesunyian setelah Yuki tertidur pulas di pangkuan Ayana
Ayana menengok kesamping dan tanpa sengaja pandangan mereka bertemu. Ayana langsung memalingkan wajahnya lagi ke depan.
“Iya pak Rayan.” Jawab Ayana pelan
“Panggil Rayan aja. Serasa udah tua banget di panggil pak gitu.” Ucap Rayan tersenyum
Ayana diam tak menjawab.
“Apa ini anak kamu..?” Akhirnya Rayan menanyakan juga rasa penasarannya tentang anak itu
Ayana mengangguk sambil mencium kening Yuki yang sedang terlelap dalam dekapannya.
“Ternyata benar ini anaknya.. ternyata dia suda menikah.” Gumamnya dalam hati menatap Ayana sekilas
“Sakit apa kalau boleh tau..?” Tanya Rayan lagi
“Kata dokter autoimun.” Jawab Ayana pelan
Rayan terkejut mendengar jawaban Ayana. Matanya terus melirik ke arah Yuki dengan perasaan tak percaya..
**BERSAMBUNG
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG KE NOVEL SAYA.. 🙏😘💞**